3 KONDISI DOA YANG DIKABULKAN (1 YOHANES 5:14-15)
Teologia Reformed
TUHAN YESUS mengajarkan dan memerintahkan kepada kita agar berdoa meminta sesuatu kepada-Nya. Dia sendiri berjanji akan mendengarkan dan mengabulkan doa permintaan kita. Di dalam 1 Yohanes 5:14-15 kita menemukan 3 (tiga) kondisi yang diperlukan bagi doa yang benar dan yang TUHAN kabulkan.
I. Optimis dalam Keyakinan: Keberanian percaya (1 Yohanes 5:14a)
“… Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, …”
1.Syarat pertama agar doa kita efektif, yakni doa yang TUHAN kabulkan, adalah bahwha kita harus memiliki keberanian percaya (paressia).
Makna kamus Paressia
Freedom in speaking, unreservedness in speech (Kebebasan dalam berbicara, tiadanya batasan / hambatan dalam mengemukakan pendapat)
Openly, frankly, i.e without concealment (terbuka, terus terang, jurur, yakni tidak ada yang disembunyikan) Yohanes 7:26; 11:14; 18:20
Without ambiguity or circumlocution (tidak bermakna ganda atau tanpa ungkapan tak langsung)
Without the use of figures and comparisons (Tidak menggunakan kiasan atau perbandingan) Yohanes 16:25, 29
Free and fearless confidence, cheerful courage, boldness, assurance (keyakinan yang bebas dan tanpa
ketakutan, keteguhan hati yang menyenangkan, keberanian, jaminan)/
Berjalan “tegak” (Imamat 26:13 => Israel tidak takut meninggalkan Mesir)
Kisah Para Rasul 4:13=> Petrus berbicara dengan berani.
The deportment by which one becomes conspicuous or secures publicity (perilaku dan sikap di mana seseorang menjadi terlihat menyolok atau nyaman/aman tampil di depan umum).
Makna Alkitabiah Paressia
Paressia berarti “Keleluasaan atau kebebasan untuk datang kepada Allah maha kudus (Efesus 3:1; Ibrani 10:19), untuk menghampiri tahta kasih karunia-Nya
"Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya." (Efesus 3:12).
"Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya." (Ibrani 4:16)
"Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus," (Ibrani 10:19).
Paressia berarti tiadanya tuduhan dalam hati sendiri, tiadanya malu dalam menghampiri Tuhan, dan tiadanya ketakutan menghadap Tuhan pada hari penghakiman-Nya.
"Maka sekarang, anak-anakku, tinggallah di dalam Kristus, supaya apabila Ia menyatakan diri-Nya, kita beroleh keberanian percaya dan tidak usah malu terhadap Dia pada hari kedatangan-Nya" (1Yohanes 2:28).
"Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah," (1Yohanes 3:21).
"Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini." (1Yohanes 4:17).
3.Cara Memiliki keberanian percaya:
Identifikasi Penghalang datang kepada Allah Maha Suci
Keberdosaan merupakan penyebab kita tidak bisa datang kepada Allah Maha Suci.
Tuduhan hati nurani menghalang kita kepada Allah;
Atasai measalah keberdosaan dengan Karya Salib Kristus satu-satunya jalan untuk menghapus dosa.
Bagi orang Kristen kesucian didapat dengan pengakuan dosa kepada Kristus (1 Yohanes 1:9).
Keberanian percaya kita peroleh lewat iman dalam Kristus Yesus.
"Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya." (Efesus 3:12)
II. Harmonis dalam Pokok Permintaan (1 Yohanes 5:14b).
“… yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya.”
1.Persyaratan kedua agar doa kita efektif adalah menaikkan pokok permintaan yang harmonis atau selaras dengan kehendak TUHAN.
2.Meminta sesuatu kepada-Nya
“Meminta” berarti menyatakan keinginan hati / keperluan kita/orang lain kepada TUHAN.
TUHAN memerintahkan kepada kita agar meminta kepada-Nya.
"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.” (Matius 7:7)
“… Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku. Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.” (Joh 16:23b-24).
Mengapa harus menyatakan permintaan kepada TUHAN, bukankah Dia maha tahu?
Meminta kepada-Nya merupakan cara untuk menyatakan iman kebergantungan kita kepada TUHAN.
"Doa adalah cara yang ditetapkan KRISTUS bagi umat-Nya untuk mewujudnyatakan rencana dan kehendak-Nya di dalam dan melalui kehidupan umat-Nya di bumi ini."
3.Meminta menurut kehendak-Nya
TUHAN hanya melakukan kehendak dan rencana-Nya saja.
Kehendak TUHAN itu baik dan indah bagi kita.
Kehendak kita (keinginan daging, mata, dan keangkuhan hidup) akan lenyap (1Yohanes 2:16-17).
Realisasi kehendak TUHAN di dalam dan melalui kehidupan kita selalu merupakan jawaban atas doa-doa kita.
Sebagai gambar dan rupa Allah, kita diberi kuasa untuk mewujudkan kehendak Allah di bumi (Kejadian 1:26-30).
Sebagai tubuh Kristus, kita adalah alat di tangan TUHAN untuk merealisasikan kehendak dan rencana TUHAN.
III. Proleptis dalam Bersikap (1 Yohanes 5:15).
"… Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepada-Nya."
1.Syarat ketiga bagi doa yang efektif adalah sikap hati proleptis
Definisi Prolepsis Encarta Dictionary: “… anachronistic assumption: the anachronistic assumption that a future event or condition has already happened, … " (Asumsi anakhronistik: asumsi anakronistik bahwa suatu kondisi atau keadaan yang akan datang telah terjadi).
Sikap prolepsis berarti beranggapan bahwa kita SUDAH menerima segala sesuatu yang kita minta, meskipun dalam kenyataannya segala sesuatu itu belum ada.
2.Dasar untuk bersikap prolepsis: Keyakinan bahwa Dia mengabulkan/mendengarkan apa saja yang kita minta. “jika kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, …”
Kata “jika” dalam klausa ini menekankan bahwa sikap prolepsis harus didahului dengan keyakinan bahwa “Ia mendengarkan apa saja yang kita minta”
Kata kerja “tahu” dalam klausa “kita tahu” adalah eido dengan dengan ciri grammatical indicative perfect active.
Ini berarti “keadaan sekarang (yakni, mengetahui) merupakan hasil dari tindakan (mengetahui) yang sudah selesai dilakukan di masa silam.”
Jadi mengetahui sudah dilakukan dan hasilnya sekarang masih tahu bahwa Ia mengabulkan (tepatnya, mendengarkan) apa saja yang kita minta.
Karenanya, kata “tahu” (eido) di sini lebih dari sekedar persoalan intelektual / otak, tetapi sudah menjadi kesadaran yang pasti benar bahwa “Ia mengabulkan / mendengarkan apa saja yang kita minta.”
Apa yang disadari pasti benar adalah bahwa TUHAN pasti mendengarkan pokok permintaan yang harmonis dengan kehendak-Nya.
3.Perintah untuk bersikap propletis
Karena sudah menyadari kebenaran bahwa Dia pasti mendengarkan dan mengabulkan permintaan yang harmonis dengan kehendak-Nya, maka harus ada asumsi anakronistik bahwa “… kita telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepada-Nya …”
Perkataan Tuhan Yesus, “Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu. (Markus 11:24).
4.Menganggap bahwa kita telah menerima pokok permintaan doa yang harmonis dengan kehendak-Nya merupakan kondisi bagi perwujudan jawaban doa dari TUHAN.
Penutup:
BACA JUGA: PENGABULAN DOA: EKSPOSISI 1 YOHANES 5:14-15
1.Doa kita efektif karena optimis dalam keyakinan, harmonis dalam permintaan, dan proleptis dalam sikap.
2.Jika pokok permintaan Anda sudah harmonis dengan kehendak-Nya, sekarang anggplah Anda sudah menerima permintaan itu, maka TUHAN akan memberikannya kepada Anda.
3.Sudahkah Anda memiliki Paressia atau keberanian percaya dalam menghampiri ALLAH MAHA SUCI? Jika belum, datanglah dalam doa kepada Kristus dengan berkata, "Tuhan Yesus, aku datang kepada-Mu. Sesuai kasih dan kemurahan-Mu, hapuskanlah segala dosa dan kejahatanku selama ini oleh darah-Mu yang tertumpah di kayu salib sebagai tebusan bagiku. Terima kasih Tuhan karena penebusan dan pengampunan dosa yang tersedia di dalam.3 KONDISI DOA YANG DIKABULKAN (1 YOHANES 5:14-15)