2 PETRUS 1:10-11 (MAKNA PANGGILAN DAN PILIHAN)

2 PETRUS 1:10-11 (MAKNA PANGGILAN DAN PILIHAN)
2 Petrus 1:10-11 -2 Petrus 1:10 Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan  dan pilihanmu makin teguh . Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.  2Petrus 1:11 Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan  kekal  , yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus

PENDAHULUAN

Panggilan dan pilihan Tuhan merupakan suatu kasih karunia Allah kepada manusia yang dikasihi-Nya, Allah tidak pernah menuntut orang yang dipilih-Nya untuk membalas segala kebaikan Allah, sebab Allah adalah sumber segala kebaikan, namun Allah menghendaki sebagai umat ciptaan-Nya yang dipilih tidak binasa melainkan terus mengerjakan keselamatan yang diberikan secara cuma-cuma kepada manusia, yaitu dengan cara bersungguh-sungguh melakukan segala perintah-Nya. Namun pada kenyataannya masih ada orang yang mengaku sebagai orang yang dipanggil dan dipilih Tuhan masih belum sepenuhnya mengerti makna yang sesungguhnya.

Pangilan pertama Allah kepada manusia mempunyai kaitan yang sedikit sekali dengan kesanggupan, ketrampilan atau keahlian, sebaliknya suatu panggilan sangat berkaitan dengan iman, pengabdian dan penyerahan. Karena panggilan sering dimulai di dalam diri seseorang, dimana Allah mempengaruhi jati diri dan lebih condong kepada menjelaskan makna dan tujuan hidup1. Dalam (Roma 5:28) mengatakan kita tahu sekarang bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana-Nya.

KAJIAN EKSEGETIS SURAT 2 PETRUS 1:10-11

Dalam bagian ini penulis mengeksegese beberapa kata penting untuk mendapatkan kajian yang mendalam sehingga dapat memahami “makna ungkapan berusahalah dalam panggilan dan pilihanmu berdasarkan surat 2 Petrus 1:10-11”. Orang yang telah dipanggil dan dipilih Tuhan untuk diselamatkan, maka ada hal-hal yang harus dikerjakan.

1.Orang yang dipanggil Tuhan Harus berusaha sungguh-sungguh

Dalam surat 2 Petrus 1:10, kata panggilan bukan hanya disebutkan dalam kesejajarn dengan pilihan, malahan kata ini disatukan dengan pilihan atas diri sendiri. hanya ada kata sandang tertentu (definite article ten), di depan kedua kata ini, klesin (panggilan) dan eklogen (pemilihan). Hal ini berarti kedua kata benda ini diperlakukan sebagai satu unit dan harus dipahami sebagai panggilan atsamu tidak terpisahkan dengan pilihan atasmu dalam hal apa pun, melainkan panggilan dan pilihan adalah sama-sama. Dengan demikian,jelaslah bahwa panggilan (Klesin) disini tidak mungkin hanya merupakan Injil semata. Selanjutnya dijelaskan bahwa:

Ada dua alasan, 

Pertama panggilan ini dikaitkan dengan pemilihan (eklogen) oleh satu definite articledan pemilihan oleh Allah ats umatNya dari kekekalan. Suatu panggilan yang bersama pemilihan merupakan suatu keutuhan pasti adalah panggilan efektif. 

KeDua, tidak ada gunanya menyuruh seseorang untuk berusaha atau meneguhkan atau menegaskan panggilan Injil didalam dirinya, jika ia telah mendengar Injil atau membaca cerita Injil “berusahalah sungguh- sungguh supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh, sudah pasti berarti: berusahalah sungguh-sungguh agar kamu semakinyakin telah dipilih kepada hidup yang kekal dalam Kristus”. 

Petrus menjelaskan kamu dapat yakin akan hal ini dengan menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada kebajikan penguasaan diri. (5-7). Sengan mengamati buah dari panggilan efektif yang ada dalam hidupmu, kata Petrus, maka kamu dapat yakin bahwa kamu telah dipanggil secara efektif.

Jadi panggilan efektif adalah panggilan Injil yang dijadikan efektif di dalam hati dan kehidupan umat Allah bagi keselamatan manusia. Tindakan Allah yang berdaulat melalui Roh KudusNya dimana Dia memampukan pendengar Injil untuk menanggapi panggilanNya dengan pertobatan, iman dan ketaatan.

Kata “panggilan” dalam bahasa Yunani menggunakan κλήάιν (klesis).  Artinya divine call, invitation, summons(panggilan Tuhan, undangan, panggilan, posisi). Dalam bentuk kata noun feminine singuler accusative kata benda yang menunjukkan maksud. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “Panggilan artinya imbauan, ajakan, undangan”.

Secra harafiah panggilan Allah tertuju langsung kepada pribadi yang terpilih secara khusus, kedudukan yang sangat berharga melalui undangan untuk memenuhi panggilan.

Kata “pilihan” dalam Bahasa Yunani menggunakan kata έκλογήν. (ekloge) artinya pemilihan, pilihan, berharga, memakai kasus noun accusative feminene singular common kata benda bentuk tunggal. Dalam New American Version “electoin sure” yang artinya “pemilihan yang pasti”. Secara harafiah dapat diartikan bahwa, dipisahkan menjadi pilihan yang sudah pasti atau suatu keputusan yang sudah dibuat untuk memilih seseorang dalam suatu kelompok. 

Dalam Bible Study Textbook Series “to make your calling and election sure” dapat dijelaskan a calling is always used in the new testament of that calling the origin, nature, and destiny of which are heavenly (the idea of invitation being implied). It is used especially of god’s invitation to man to accep the benefits of salvation, when they are presented through gospel massage. Panggilan yang biasanya dipakai di dalam Perjanjian Baru yang menyangkut asal mula, alam, dan memasuki surga. Ini digunakan terurtama undangan Tuhan kepada manusia untuk menerima manfaat keselamatan, saat diperkenalkan melalui Injil. Frase “berusahalah sungguh-sungguh” dalam bahasa Yunani memakai kata απουδααηε, dari kata dasar ζπουδαξω (spoudazo) yang artinya bersegera,berusaha dengan sungguh, sungguh ingin. Memakai kasus Verb imperative aorist active 2nd person pluralartinya bahwa suatu kata kerja berbentuk perintah yang dilakukan sekali untuk selamanya oleh orang kedua jamak (kalian). Dalam King James Version memakai kata “give diligence”. Dapat diartikan memberi kerajinan, ketekunan. Dalam Firman Allah Yang Hidup memakai kata “berusahalah membuktikan dengan benar-benar”. 

Dalam New American Version “be all the more eager”.  Yang artinya jadilah lebih banyak keinginan, hasrat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “berusahalah sungguh- sungguh” artinya adalah melakukan segala usaha, bekerja giat untuk mencapai sesuatu.

Dalam Bahasa Indonesia sehari-hari memakai kata “berusahalah lebih keras lagi. Dalam Bible Study Textbook Series “wherefore brethen, give the more diligence” karena itu, saudara-saudara, berikan ketekunan yang lebih, dapat dijelaskan, Christian sare in constant need of earnest effort in maintaining and conforming their salvation. Artinya bahwa, orang-orang Kristen terus-menerus membutuhkan usaha sungguh-sungguh dalam memelihara dan menyesuaikan keselamatan mereka.

Jadi Petrus menasihati supaya orang-orang Kristen, bekerja lebih keras lagi, untuk menunjukkan kepada orang lain, bahwa Allah telah memanggil dan memilih mereka menjadi umatNya. Untuk menunjukkan panggilan dan pilihan Tuhan akan terlihat dari kesungguh-sungguhannya. Bukan kerja keras untuk mendapatkan keselamatan, akan tetapi respon orang yang telah diselamatkan.

2.Harus Memegang Teguh Panggilan

Orang yang sudah dipanggil dan dipilih Tuhan, maka yang perlu dikerjakan adalah: Teguh dalam bahasa Yunani adalah βεβαιν(bebaios) memakai kasus adjective feminime singular accusative no degree. Kasus ini merupakan kata sifat yang berbentuk tunggual objek langsung, yang berarti teguh, untuk memastikan, untuk mengesahkan, untuk menjamin, yang dapat dipercayai. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “teguh” adalah kukuh, tetap, tidak berubah pada pendirian dan kesetiaan.

Dalam kamus Bahasa Inggris kata “firm, solod, strong” yang artinya tegas, kokoh, kuat. Dalam Good News Bible dijelaskan “so then, my brothers, try even harder to make god’s call and his choiceof you a permanent exprience. If you do so, you will never abadon your faith”. Usahakan lebih keras lagi untuk membuat panggilan Tuhan dan pilihanNya untukmu mendapat kepiawaian permanen. Jika hal ini dilakukan, maka tidak akan pernah meninggalkan imannya.

Selanjutnya Obsert menuliskan bahwa:“sure, stable, firm, steadfast, setablished. If it is imposible, as some maintain, to lose one’s salvation. What need is there here for such an exhortation? The very fact that these “brethen” were told to make firm, presupposes that at least some of them were in danger of letting it slip from them.”Jadi penulis menyimpulkan bahwa setiap prbadi yang memegang teguh panggilan harus menunjukkan bahwa panggilan Allah itu benar-benar ada dalam dirinya, dengan demikian, dapat menjamin dan mengesahkan dia sendri, dan juga orang luar benar-benar yakin bahwa dia dipanggil dan dipilih Allah. Hal tersebut mengindikasikan betap pentingnya memiliki keteladanan hidup yang benar, sehingga orang lain dapat melihat dan menilai hidup seseorang.

3.Orang Yang Melakukan Panggilan Harus Aktif

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “melakukan” berasal dari kata dasar lakukan yang berarti mengerjakan, mengadakan, melaksanakan, mempraktekan, menunaikan, membuat sesuatu berlaku.Dalam bahasa Yunani, “melakukan” adalah ποιούνηες dari kata dasar ποιεω (poieo) memakai kasus (verb present aktive participle maskulin plural nominative) yang berarti, kata kerja dikerjakan secara terus-menerus bersifat aktif. Memiliki arti membuat, mencipta, menyebabkan, menghasilkan, bertindak, berlaku, berbuat, merayakan, mulai mengadakan, menjadikan, bekerja, berusaha, menetapkan, menunjukkan, memakai, mendapat, menganggap.  Secara harafiah dapat dijelaskan bahwa, Petrus menghimbau orang-orang Kristen untuk senantiasa terus melaksanakan apa yang sudah diperintahkan kepada mereka. Tindakan yang menghasilkan sesuatu yang berlaku, pada dasarnya sangatlah dibutuhkan usaha dan kerja keras, karena tanpa hal tersbut, maka tidak mungkin dapat terlaksana atau tercapai apa yang dikerjakan.

Jadi setiap pribadi yang melakukan panggilan dengan aktif harus mampu bertindak, mampu melakukan hal-hal yang memiliki makna yang memuliakan nama Tuhan.

4.Orang Yang Menunaikan Panggilan Dan Pilihan Tuhan Tidak Akan Pernah Tersandung

Setiap pribadi yang taat terhadap panggilan dan pilihan Tuhan, maka ada dampak positif yang akan diterima. Tentunya mmengarahkan hidup yang lebih benar. Apa dampaknya bagi mereka yang taat terhadap panggilan dan pilihan Tuhan. “tidak akan pernah tersandung”

Selanjutnya Henry mengatakan bahwa:Dengan begitu kamu akan dijauhkan dari kejatuhan setiap waktu dan masa, bahkan pada waktu pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia ini, ketika orang-orang lain jatuh kedalam dosa yang mengerikan dan memalukan, orang-orang yang bertekun demikian akan dimampukan untuk berjalan dengan sangat hati-hati dan tetap berada dijalan kewajiban mereka. Kemudian ketika banyak yang jatuh kedalam kesalahan, mereka akan tetap terpelihara di dalam iman yang sehat dan tetap berdiri sempurna dan lengkap di dalam semua kehendak Allah.

Jadi, mereka yang taat menunaikan panggilan Tuhan, maka Allah akan terus bekerja untuk memampukan mereka bertekun sampai pada akhirnya.

Dalam bahasa aslinya if you do these things (tidak akan pernah) kata ini ditulis dengan penekanan yang sangat kuat, yang berarti sama sekali tidak akan pernah. Dalam bahasa Yunani kata “tersandung” artinya πηαιαηηε dari kata dasar πηαιωyang artinya tersandung, bersalah, binasa, jatuh kedalam dosa. Memakai kasus dalam bentuk verb subjunctive aorist active 2nd person plural, yang artinya kata kerja yang menyatakan tujuan sekali untuk selamanya dan bersifat aktif oleh orang kedua jamak (kalian), secara harafiah dapat diartikan kalau kalian dapat mengerjakan panggilan itu, maka tidak akan pernah merubah setia, atau meninggalkan Kristus, namun akan tetap percaya kepada Kristus.

Dalam New American Version “you will never fall”yang artinya kamu tidak akan pernah jatuh. Dalam Bahasa Indonesia Sehari-hari “kalian tidak akan murtad”. dalam Good New’s Bible “so will never abadon your faith” artinya tidak akan pernah meninggalkan imanmu.

Jadi, penulis menyimpulkan bahwa setiap pribadi yang menunaikan panggilan dan pilihan tersebut, tidak akan pernah meninggalkan keyakinannya kepada Tuhan, sekalipun di dalam rintangan, sebab ada Allah yang menjadi penolong yang setia.

5.Dikaruniakan Hak Penuh Untuk Memasuki Kerajaan Kekal

Tujuan akhir hidup orang percaya adalah mendapatka mahkota kekal. Hal itulah yang dinanti-nantikan dengan penuh pengharapan selagi masih hidup. oleh karena itu, dampaknya bagi mereka yang taat terhadap panggilan dan pilihan Allah adalah, akan dikaruniakan hak penuh dalam memasuki kerajaan kekal. “dikaruniakan” dalam bahasa Yunani επιτόρηγηθζεηαι (epikhoregeo) yang artinya persediaan, melayani, meneladani. Memakai kasus bentuk kata kerja orang verb indicative future passive 3rd person singular, secara harafiah artinya adalah sesuatu yang akan diberikan di masa yang akan datang kepada dia, artinya menambahkan, memberikan, menunjang.  Dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia memiliki arti, pemberian, anugrah, belas kasih. Firman Allah Yang Hidup memiliki arti “Allah akan membukakan pintu selebar-lebarnya. Kata dikaruniakan dalam 2 Petrus adalah sama dengan kata menambahkan dalam ayat 5, kemudian diterjemahkan dalam bahasa Yunani menanggung biaya suatu paduan suara. Ketika kelompok-kelompok teater Yunani mementaskan drama mereka, seseorang harus menanggung biayanya, yang sangat besar. Kata ini menjadi berarti “membuat persediaan yang melimpah”. Jika seseorang membuat persediaan yang melimoah untuk bertumbuh secara rohani (ayat 5), maka Allah akan membuat persediaan yang melimpah ketika memasuki surga.

Hak penuh dalam bahsa Yunani πλόσιως (plousios) dalam bentuk adverb no degree yang berarti dengan melimpah. Dengan demikian penulis menyimpulkan bahwa orang yang sungguh-sungguh akan diberikan suatu hak penuh yang dinanti-nantikan setiap orang yang setia.

Kata memasuki dalam bahasa Yunani menggunakan kata εϊζδος (esisodos), dalam bentuk kata feminime singular nominative yang berati jalan masuk, kedatangan, penyambutan, masuk. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “memasuki” memiliki arti masuk kedalam, mengikuti, mencampuri urusan orang lain.  

New American Version memakai kata “welcome into the eternal kingdom” dapat diartikan selamat datang di dalam kerajaan kekal. Kata kerajaan memiliki terjemahan dalam bahasa Yunani βαζιλειαν dari kata dasar basileiayang artinya kuasa sebagai raja, kuasa kerajaan (wilayah kerajaan Allah). 

Kekal dalam bahassa Yunani αιωνιον dari kata dasar aionios yang artinya tiada awal, yang tiada awal dan akhir yang memakai kasus adjective feminime singular accusative no degree. Menunjuk kepada kata sifat yang tidak pernah berubah untuk selama-lamanya atau abadi. Kerajaan Allah sudah merupakan realitas didalam Perjanjian Lama. Disana Tuhan menyatakan diriNya sebagai sanga Raja Agung atas seluruh ciptaanNya. Ia terus menopang dan memberkati secara berlimpah secara realm atau dunia pemerinyahanNya dengan makanan, minuman, keindahan dan berkat prokreasi.

Jadi orang yang mengerjakan panggilan dan pilihan Tuhan, maka akan menerima sambutan yang hangat dan gembira, ketika memasuki kerajaan kekal, yaitu tempat Dia memerintah untuk selamanya. Hak penuh untuk masuk, bukan karena pantas, tetapi Allah memberikan hak-hak istimewa secara gratis.

KAJIAN TEOLOGIS

Sesungguhnya Tuhan, Allahmulah yang empunya bumi langit, bahkan langit yang mengatasi segala langit, dan bumi dengan segala isinya tetapi hanya oleh nenek moyangmulah hati Tuhan terpikat sehingga IA mengasihi mereka, dan keturunan merekalah, yakni kamu, yang dipilihNya dari segala bangsa, seperti sekarang ini (Ulangan 10:14-15) dan sebelumdunia diciptakan, Allah telah memilih kita melalui Kristus dengan maksud supaya kita menjadi milikNya yang khusus dan tidak bercacat di hadapanNya. Karena ksaih Allah (Efesus 1:4). Dalam surat 2 Petrus 1:10, Petrus mendorong orang-orang Kristen terpanggil dan terpilih untuk tetap bersungguh-sungguh, tetap teguh. Sebab, jika mereka melakukannya maka tidak akan pernah tersandung.

Panggilan dan pilihan Allah terhadap manusia, bukan suatu usaha manusia, atau manusia mengambil andil dalam proses keselamatan, akan tetapi Allah menghendaki umat yang dipilihNya mengerjakan keselamatan yang diperoleh tersebut, melalui tindakan-tindakan yang dilakukan dalam kehidupannya, yang mencerminkan orang yang benar- benar dipanggil Tuhan.

Panggilan Dan Pilihan Tuhan Menurut Aspek Penebusan

Roma 8:28-30 dikatakan “sebab semua orang yang dipilihNya dari semula, mereka juga ditentukanNya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran AnakNya supaya Ia, AnakNya itu menjadi yang sulung diantara banyak saudara. Mereka yang ditentukanNya dari semula, mereka juga yng dipanggilNya. Mereka yang dipanggilNya, mereka juga yang dibenarkanNya. Mereka yang dibenarkanNya, mereka juga yang dimuliakanNya. 

Dari teks ini dapat ditegaskan bahwa, pemilihan Allah pasti dan tidak dapat ditolak, karena yang ditentukan, pasti dipanggil, dibenarkan, dan dimuliakan. Pemilihan Allah ini hanya terbatas yaitu hanya kepada mereka yang mengasihi Dia.Jadi, orang yang mengasihi Allah adalah bukti pilihan Allah yang tentunya sampai seukmur hidup. ayat-ayat Alkitab yang medukung, (Ulangan 10:14-15; 1 Tesalonika 1:4; Efesus 1:4) 44 pemilihan Allah adalah tindakan Allah yang berdaulat yang dengan penuh kemurahan yang telah memilih didalam Kristus untuk menyelamatkan semua orang yang dari semula sudah diketahui olehNya.

Selanjutnya Thiessen menuliskan bahwa: PemilihanNya merupakan tindakan Allah yang berdaulat penuh, Allah sama sekali tidak berkewajiban untuk memilih siapapun, karena semua orang telah kehilangan kedudukannya dihadapan Allah. Bahkan setelah kematian Kristus, Allah masih tidak berkewajiban untuk melaksanakan penyelamatan, kecuali karena ia harus menepati persetujuan yang telah dibuatNya dengan Kristus berhubungan dengan keselamatan manusia.

Jadi, pemilihan Allah merupakan suatu tindakan yang berdaulat penuh tanpa ada paksaan dari siapapun. Pemilihan itu merupakan suatu tindakan kasih karunia, karena Allah memilih orang-orang yang sama sekali tidak layak untuk diselamatkan.

Kalimat di atas mengindikasikan bahwa bukan karena usaha seseorang akan panggilan tersebut, akan tetapi bagaiman panggilan itu dihidupi dengan sikap dan tindakan menjadi pribadi yang benar-benar sebagai orang yang terpanggil. 

Selanjutnya Guennes menjelaskan bahwa:“panggilan itu adalah kebenaran bahwa, Allah memanggil seseorang diriNya sehingga seluruh keberadaannya, segala sesuatu yang dilakukan dan segala sesuatu yang dimiliki diinvestasikan dalam suatu pengabdian dan dinamisme khusus yang dijalani sebagai respon kepada seruan dan pelayanannya”.

Dedikasi adalah tindakan suatu sikap yang harus dimiliki sebagai seorang yang terpanggil, karena dengan demikian menunjukkan kesetiaannya kepada Allah. Dengan demikian panggilan memiliki makna penting di perjanjian lama. Memanggil berarti menamai, menamai berari menjadikan ada atau menciptakan, itu sebabnya di dalam pasal pertama Kejadian, “ Allah menamai terang itu siang dan gelap itu mala”. Tipe panggilan ini jauh melampaui penamaan, atau menggantung sebuah papan nama diatas sesuatu supaya bisa dikenali. Penamaan yang mutlak dan kreatif yang seperti ini adalah suatu bentuk penciptaan. 

Jadi, penulis menyimpulkan panggilan itu seseuatu yang sangat berharga dari hal yang lain, karena menyangkut kehidupan bersama Kristus. 

Selanjutnya Van juga mengemukakan bahwa:Bapa memprakarsai panggilan terhadap mereka yang adalah milik Kristus sesuai tujuannya (Roma 8:30). Ia mengundang kedalam persekutuan dengan anakNya dan setia mempertahankan hubungan tersebut (I Korintus 1:9). Tujuan panggilanNya adalah mempersiapkan untuk mewarisi hidup yang kekal. Panggilan Bapa merupakan misteri, sebab tidak bersyarat dan efektif, namun pada saat yang bersamaan menuntut respon manusia dan ekspresi iman. Misteri panggilan Allah melampaui pemahaman manusia, namun yang penting adalah semua yang berada didalam Kristus telah diundang oleh Bapa.

Penulis menyimpulkan bahwa jika seseorang diundang untuk memenuhi panggilan Tuhan, harus didasarkan pada ketaatan, tunduk terhadap Allah. Dengan cara mengabdikan dirinya untuk melayani karena itulah bentuk dari responnya posisinya yang sudah dipindahkan menjadi pribadi yang berbedah dari sebelumnya yang tidak layak oleh karena dosa, oleh sebab itulah dapat dikatakan sebagai anugrah yang tertinggi melebihi segalanya yang dimiliki, karena panggilan itu tidak dapat diusahakan dengan kekuatan manusia, sebab sumbernya berasal dari Allah, sebagaimana Allah menamai atau menciptakan menjadi sesuatu yang memiliki makna.

Ketaatan atau tunduk sangatlah penting karena dapat menghindarkan diri dari kekacaubalauan dan ketidakteraturan. Panggilan Tuhan adalah sebagai dasar gaya hidup yang ditandai dengan ketika Tuhan memerintahkan orang percaya dalam semua tindakan hidup untuk menghormati panggilan Iman. Panggilan itu tidak boleh diabaikan, sebab itu adalah perintah Allah.

Pernyataan diatas menjelaskan bahwa panggilan Tuhan tidak boleh diabaikan, sebeb resikonya terhadap diri sendiri. 

Gruchy mengatakan bahwa: Petrus harus keluar dari perahu dan jalan diatas air yang bergelora agar ia mengalami kelemahannya sendiri dan kemahakuasaan Tuhannya. Seandainya ia tidak keluar maka ia belajar untuk tidak percaya. Keadaan sama sekali tidak mungkin secara etis tidak dapat dipertanggunjawabkan, yaitu keadaan diatas air itu, harus diadakan agar Petrus bisa percaya, jalan iman adalah mealaui ketaatan terhadap panggilan Kristus, langkah ini dituntut, kalau tidak demikian, panggilan Yesus gagal. Segala yang disebut mengikut Yesus, kalau langkah yang diperintahkan Yesus tidak ditaati maka menjadi kosong sama sekali. Ketika Kristus telah memanggil baru langkah awal dimulai, hanya berdasarkan FirmanNya, tidak berdasarkan keinginan diri sendiri. kataatan adalah buah dari kepercayaan kepada Kristus.

Jadi, seorang taat oleh karena sudah menaruh kepercayaan akan apa yang ia yakini, hanya terkadang keraguan muncul disebabkan oleh masalah yang terlalu besar datang menghempaskan. Manun terlepas dari semua itu Firman Tuhan mengatakan tidak ada cobaan datang melebihi kemampuan manusia itu sendiri. selanjutnya Charles mengemukakan frase ini, bahwa berusahalah atau biasakanlah dirimu supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh, kokoh menunjukkan kepada tanggungjawab pribadi terhadap panggilan Allah dan pemilihan orang kristen.

Berusahalah Sungguh-Sungguh Dalam Panggilan

Adiprasetya mengatakan bahwa “Hidup ini penuh pilihan. Hidup beriman juga harus memilih, seseorang harus memilih Tuhan atau meninggalkan Tuhan. pilihan tersebut tidak terjadi sekali seumur hidup”.Namun, berulang kali bahkan setiap kali. Keputusan merepakan moment yang patut diingat sampai detail kapan dan pada kesempatan apa. Keputusasn dalam mengikut Tuhan juga keputusan setiap saat, keputusan itu harus selalu ditegaskan, diteguhkan, dan diputuskan ulang setiap saat. Sebab bukan keputusan sekali untuk seterusnya, artinya disetiap langkah hidup, selalu berhadapa dengan pilihan untuk mengikut atau meninggalkan Tuhan. mengikut Allah bukan sebuah pilihan sekali untuk selamanya, ini harus dilakukan setiap saat. Disitulah kesetiaan punya makna seungguhnya. Ketika menentukan pilihan nyang paling mendasar dalam hidup, maka keputusan dan pilihan mempengaruhi pilihan-pilihan lain yang lebih kecil.
2 PETRUS 1:10-11 (MAKNA PANGGILAN DAN PILIHAN)
Penulis menyimpulkan pernyataan diatas bahwa pilihan tidak menjamin seseorang untuk tidak melakukan sesuatu atau salah memahami pengertian pilihan.

Bertekun Dalam Panggilan

Pribadi yang ingin mencapai tujuan, tentunya memiliki komitmen dan untuk mencapai tujuan tersebut, harus ada ketekunan, hal ini sangat berkaitan dengan keberanian. Dalam pengertian theologis ketekunan lebih berkaitan dengan bagaimana seseorang percaya kepada Allah dan berharap kepada Allah akan memenuhi janjiNya. Bertekun dalam bahasa Yunani σπομονη (hupomone) yang artinya tabah, sabar, penantian, mampu bertahan menghadapi segala sesuatu, baik itu dalam penderitaan. di dalam Surat 2 Petrus 1:5-6 mengatakan “justru karena itu kamu dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan, pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan.

Jadi seseorang yang sudah terpanggil haruslah selalu bertekun dalam menantikan apa yang diharapkan, selalu sabar dan tabah dalam menghadapi penderitaan. 

Tetap Teguh

Setiap manusia yang sudah terlahir dibumi ini tidak terlepas dari rintangan. Akan tetapi yang menjadi perbedaannya ialah, bagi mereka yang terpanggil untuk diselamatkan akan tetap teguh dan berharap kepada Kristus. Sedangkan yang tidak percaya kepada Kristus akan cepat goyah dan mengandalkan kekuatan manusia atau kemampuan sendiri. Kemudian dalam doa Rasul Petrus (1 Petrus 5:10) mengatakan bahwa:

Di dalam doanya bukan supaya orang Kristen luput dari penderitaan, tetapi supaya penderitaan mereka ringan dan sementara, dan sesudah mereka menderita seketika lamanya, supaya Allah memulihkan mereka ke dalam keadaan yang kokoh dan damai dan menyempurnakan pekerjaanNya di dalam mereka. Juga, supaya Dia meneguhkan mereka sehingga tidak goyah, baik dalam iman dan kewajiban, supaya Dia menguatkan mereka yang lemah dan mengokohkan di atas Kristus sebagai landasan, dengan begitu teguhnya sehingga persekutuan mereka denganNya tidak terpisahkan dan kekal selamanya.

Penulis menyimpulkan bahwa, orang percaya tidak akan pernah bebas dari penderitaan, tetapi Allah yang menjadi sumber keteguhan itu, akan memampukan setiap umatNya untuk melewati semuanya, sehingga melalui penderitaan tersebut semakin kokoh dan melihat kuasa Tuhan bekerja atas pribadinya.

Setia Sampai Akhir

Kristus menghendaki umat pilihanNya setia sampai akhir, tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri, melainkan tetap fokus pada tujuannya, yaitu Kristus. Dia menghendaki umatNya didapati setia sampai pada kerendahannya. 

Selanjutnya Dreshcer mengatakan bahwa: Kesetiaan merupakan kualitas yang andal, dapat dipercaya, yang membuat seseorang itu dapat diandalakan dan kata-katanya teguh. Philips menerjemahkan arti buah kesetiaan dengan ketaatan. Barclay menggunakan istilah “kesetiaan” dan wescott menuliskan “seseorang disebut setia”, jika setelah diberhentikan dari tugas ia mampu menunjukkan suatu sifat yang tampak dari luar dan pada saat tersebut dia dapat dipercaya. Dalam hal kesetiaan sesuai penilaian dari mereka yang mengandalkanNya.

Dengan demikian penulis menyimpulkan bahwa adanya ketetapan di dalam hati untuk setia mengikut Tuhan untuk selama-lamanya dan disitulah teruji kesetiaan, namun hal ini hanya dapat dikerjakan orang-orang yang percaya kepada Kristus.

PENUTUP

Panggilan dan pilihan Tuhan sangatlah mulia. Manusia memiliki keterbatasan untuk memahaminya secara konkret. Setiap mereka yang sudah terpanggil, seyoginya menghidupi panggilan tersebut. Allah menghendaki berusaha sungguh-sungguh, atas panggilan dan pilihan yang sudah ditetapkan. Artinya suatu tanggungjawab yang besar, bagaimana menjaga, menekuni, mentaatinya. Dapat dikatakan tugas yang berat, karena Allah tidak menginginkan anak-anakNya menjadi seperti anak gampangan yang mudah menyerah. Dia melatih semua yang ditentukannya untuk menjadi pemenang.

Fondasi untuk terus berpegang pada panggilan dan pilihan Tuhan adalah komitmen untuk berusaha sungguh-sungguh, hal ini berkaitan dengan sikap hati dan tindakan. Dengan demikian seseorang tidak akan pernah terjatuh dalam jerat yang membahayakan, melainkan menjadi pribadi yang senantiasa setia sampai akhir. Oleh sebab hal-hal yang sangat penting untuk diterapkan adalah Pertama berusaha untuk sungguh-sungguh. Adanya uatu tindakan seseorang atau tanggungjawab untuk terus berjuang sampai akhir. Kedua teguh. Kesungguhan akan membuahkan keteguhan akan panggilan dan pilihan Tuhan, ketika hal demikian dilakukan seseorang tidak akan tersandung atau jatuh melainkan dikaruniakan hak penuh memasuki kerajaan kekal.

Penulis menyimpulkan makna panggilan dan pilihan Tuhan adalah suatu anugerah yang diberikan kepada setiap manusia yang sudah ditetapkan sesuai dengan kehendak-Nya. Oleh sebab itu, bagaimana caranya menunjukkan bahwa kita adalah orang-orang yang terpanggil dan dipilih, tentunya akan terlihat dari praktek kehidupan sehari-hari. Orang percaya dianugerahi keselamatan, dan keselamatan tersebut harus dikerjakan atau meningkatkan kerohanian, yaitu dengan cara usaha yang sungguh-sungguh. Seorang mampu bersungguh-sungguh karena sudah memiliki iman kepada Kristus, dengan demikian maka hal tersebut mampu dikerjakan.

Ikuti saya di google news untuk membaca artikel lainnya :


David Susilo Pranoto
Next Post Previous Post