DEKRIT KEKAL ALLAH DAN KEHENDAK ALLAH

William Tanujaya.
DEKRIT KEKAL ALLAH DAN KEHENDAK ALLAH
Dalam Teologi Reformed dibedakan antara Dekrit Kekal Allah dan Kehendak Allah. Kegagalan memahami perbedaan ini menyebabkan orang-orang di luar Reformed menuduh konsep Allah dalam Reformed sebagai pencipta dosa. Padahal Teologi Reformed sendiri sangat menentang pemahaman Allah sebagai pencipta dosa.

DEKRIT KEKAL ALLAH

Disebut juga sebagai Ketetapan Kekal Allah atau Rencana Kekal Allah. Yaitu bahwa Allah di dalam kekekalan, menurut hikmatNya yang sempurna telah menetapkan segala sesuatu yang terjadi. Dan ini termasuk dosa dan kejatuhan, penebusan dan segala sesuatu yang terjadi di dalam dunia. Penetapan Kekal Allah terjadi di luar waktu (di dalam Kekekalan).

Sifat Ketetapan Kekal Allah :

- Menyeluruh

- Pasti terjadi (tidak dapat dibatalkan)

- Sempurna dalam Pandangan Allah

- Termasuk di dalamnya dosa dan kejatuhan (beberapa menggunakan istilah mengijinkan, namun Allah memastikan bahwa itu pasti terjadi).

Mengapa Allah menetapkan segala sesuatu ? Jawaban yang paling bisa kita terima adalah itu sesuai kehendak dan hikmatNya yang sempurna.

Doktrin ini meneguhkan kamahakuasaan Allah. Bahwa Allah menetapkan segala sesuatu yang akan terjadi dan tidak ada hal yang terjadi di luar kehendakNya. Ketetapan Kekal ini tentunya melibatkan prapengetahuan Allah. Allah tahu apa yang akan terjadi karena Allah telah menetapkannya terjadi.

Kesalahpahaman akan doktrin ini :

Manusia dianggap sebagai robot !

Teologi Reformed tidak menganggap ajaran ketetapan kekal Allah menjadikan manusia robot. Manusia adalah makhluk yang bebas (tapi terbatas) dan memiliki keinginan-keinginannya sendiri. Dan segala keinginan dan keputusan manusia adalah sesuai dan menggenapi Rencana Kekal Allah. Di dalam adanya dosa, Allah menetapkan (mengijinkan) terjadinya dosa, dan manusia melakukan dosa tanpa ada paksaan dari pihak Allah. Manusia melakukan dosa dari keinginannya sendiri. Dan manusia tidak bisa menyalahkan Allah dalam keberdosaannya. Karena dia sendiri yang memilihnya.

Dekrit Kekal Allah tidak meniadakan tanggung jawab manusia !!

KEHENDAK ALLAH

Allah selalu menghendaki yang baik. Kehendak Allah itu baik dan sempurna. Allah tidak menghendaki seorangpun binasa. Dengan demikian Allah memberikan hukum-hukum-Nya, perintah-perintah-Nya dan janji-janji-Nya supaya manusia bertobat dan taat kepadaNya. Allah memanggil manusia untuk bertobat.

Namun pada kenyataannya manusia memilih untuk tidak taat kepada Allah dan mendatangkan kebinasaan pada dirinya. Dalam pemahaman ini, kehendak Allah bisa tidak ditaati. Bisa dilawan. Allah yang Mahakuasa bisa ditolak oleh manusia. Manusia tidak taat kepada kehendak Allah.

Allah tidak menciptakan dosa. Dosa adalah pilihan ciptaan untuk tidak taat kepada Allah. Karena Allah memberikan kebebasan moral (pilihan) kepada manusia untuk menaati / tidak taat, dan manusia memilih untuk tidak taat, maka manusialah yang berdosa. Bukan Allah yang menciptakan dosa.

Pilihan manusia untuk berdosa ini berlawanan dengan kehendak Allah. Binasanya manusia karena dosa juga tidak sesuai dengan kehendak Allah. Namun semua pilihan bebas manusia ini sesuai dan menepati Dekrit Kekal Allah. DEKRIT KEKAL ALLAH DAN KEHENDAK ALLAH
Next Post Previous Post