EFESUS 2:8 (KASIH KARUNIA DAN PENERAPANNYA)

KASIH KARUNIA ALLAH DAN PENERAPANNYA
Penulis memberikan usulan terjemahan bagi Efesus 2:8, yaitu: “Sebab karena kasih karunia kamu telah diselamatkan oleh iman dan itu bukan dari hasil usahamu, tetapi pemberian Allah.” 

I. Prinsip-prinsip dari kasih karunia yang perlu diterapkan dalam kehidupan orang percaya masa kini berdasarkan surat Efesus 2:8, yakni: 

1.Hanya Karena Kasih Karunia Manusia Diselamatkan 

Kasih karunia adalah anugerah, pemberian dan kemurahan Allah bagi manusia.Ia menyatakan kemurahan dan kasih-Nya melalui kehadiran Yesus Kristus ke dalam dunia,mati di kayu salib untuk menebus dan menyelamatkan manusia dari hukuman dosa. 

Seharusnya manusia yang dihukum akibat dari dosa manusia itu sendiri, tetapi Allah yang penuh kasih dan kemurahan, Ia melakukan hal yang sangat berbeda dari apa yang harus manusia terima, yaituIa menyatakan kasih-Nya dan kemurahan-Nya yang besar melalui kematian Yesus Kristus bagi manusia supaya manusia memperoleh hidup yang kekal. Ia menyelamatkan manusia hanya karena anugerah-Nya semata-mata, bahkan Ia menyatakan kasih-Nya sesuai dengan kehendak-Nya, kebaikan-Nya dan kerelaan-Nya. 

Jadi, keselamatan adalah hanya pemberian, kemurahan, anugerah Allah semata-mata.Ada beberapa hal yang berhubungan dengan kasih karunia yang menyelamatkan manusia, yakni: 

2.Manusia Diselamatkan melalui Iman 

Keselamatan adalah kasih karunia Allah melalui iman. “Karya Kristus datang pada kita melalui kasih karunia berdasarkan iman.”

Iman berperan penting dalam karya penyelamatan Allah bagi manusia, yaitu iman kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat dunia. Keselamatan adalah anugerah Allah, bukan berarti menyingkirkan peran iman dalam karya Allah. “Betapapun benar kenyataan bahwa kita sampai pada percaya itu hanya karena anugerah yang mendahului atau yang menyebabkannya,” berarti manusia dapat percaya kepada Yesus Kristus dan menerima keselamatan itu hanya karena anugerah dan kemurahan Allah, bukan karena usaha manusia. Jadi, iman yang menyelamatkanadalah: 

Pertama, “iman kepada Yesus Kristus adalah satu-satunya syarat yang diminta Allah untuk keselamatan. Iman bukan saja suatu pengakuan tentang Kristus, tetapi juga suatu tindakan yang terbit dari hati orang percaya (Matius 4:9).”  Iman kepada Yesus adalah sebuah pengakuan dan harus disertai tindakan yang taat kepada Allah. 

Kedua, “iman kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat adalah tindakan sesaat dan juga sikap yang berkesinambungan yang harus bertumbuh dan harus dikuatkan (Roma 4:25).” Jadi, iman kepada Yesus Kristus harus tetap hidup dan selalu dikuatkan. 

3.Keselamatan Bukan Hasil Usaha Manusia 

Keselamatan bukan hasil usaha manusia. Merupakan keharusan bagi kebanyakan manusia kalau ia sedang mengerjakan sesuatu atau mengusahakan sesuatu dan ia akan berharap untuk mendapatkan hasil dari pada apa yang telah ia kerjakan, tetapi R.C. Sproul mengatakan dalam bukunya bahwa: 

Kasih karunia merupakan belas kasihan Allah yang diberikan bukan berdasarkan amal baik kita. Hal ini merupakan tindakan atau inisiatif Allah terhadap kita. Kasih karunia bukan merupakan substansi yang dapat mendiami jiwa-jiwa kita. Kita bertumbuh di dalam anugerah, bukan berdasarkan ukuran secara kuantitas dari substansi di dalam diri kita. Berdasarkan pertolongan dari Roh Kudus yang tinggal di dalam kita dan bertindak dengan lembut kepada kita dan atas kita.

Penyataan di atas menunjukkan bahwa keselamatan bukan hasil usaha atau perbuatan baik manusia, bukan berdasarkan keberadaan manusia itu sendiri, melainkan hanya karena kasih karunia Allah dan melalui tindakan Roh Kudus yang lembut membuat orang percaya dapat bertumbuh di dalam anugerah-Nya. Jadi, usaha apapun yang dilakukan oleh manusia untuk mencapai keselamatan tidak akan membawa hasil. Allah tidak menyelamatkan manusia berdasarkan perbuatannya melainkan anugerah Allah semata-mata dan bukan diusahakan oleh manusia. 

4.Bukan untuk Memegahkan Diri 

Keselamatan yang dianugerahkan oleh Allah kepada mausia bukan untuk memegahkan diri. Keselamatan bukan didapat karena usaha manusia, baik usaha melakukan perintah Tuhan bahkan usaha dalam penyembahan berhala oleh orang-orang yang tidak percaya Yesus Kristus.“Memegahkan diri karena berhala-berhala berarti percaya kepada berhala-berhala. 

Jadi kepercayaan pada diri sendiri ini (Paulus menganggap tidak lebih baik dari pada pemujaan berhala) ada lawan dari ketidakpercayaan pada diri sendiri yang menyandarkan sepenuhnya pada Allah dan rahmat-Nya.”Orang yang percaya kepada diri sendiri bahwa ia layak diselamatkan karena ia telah melakukan kebaikan, ia sama dengan orang-orang yang terlibat langsung dalam penyembahan berhala. Ia tidak lebih baik dari orang-orang yang tidak percaya kepada Yesus Kristus. 

Karena hanya Yesus Kristus yang harus dipercayai sebagai Tuhan dan Juruselamat manusia, karena di luar Yesus adalah berhala-berhala.Allah menganugerahkan keselamatan kepada manusia karena Allah tahu bahwa manusia tidak akan pernah bisa mendapatkannya melalui kekuatan dirinya sendiri sebagai manusia yang lemah, penuh dengan dosa. Allah ingin supaya manusia menyadari bahwa keselamatan yang telah diperoleh adalah dari Dia dan merupakan suatu anugerah semata-mata . 

II.Ciri Kasih Karunia 

Jika kasih karunia merupakan anugerah Allah kepada manusia secara cuma-cuma tanpa syarat, maka kasih karunia memiliki ciri tertentu yang membedakannya dari hal yang lain. Adapun ciri dari kasih karunia-Nya adalah sebagai berikut: 

a.Kasih Karunia Tidak Layak Diterima 

“Kasih karunia merupakan belas kasihan atau kemurahan Allah bagi kita yang tidak layak kita terima.” Pemberian kasih karunia Allah kepada manusia tidak berdasarkan atau tidak ada hubungannya dengan perbuatan baik dan keberadaan manusia. 

Jika manusia menganggap kasih karunia-Nya berdasarkan perbuatan baik atau berdasarkan kelayakannya, maka manusia akan kehilangan ciri dari kasih karunia Allah.Allah menunjukkan kasih-Nya kepada manusia karena manusiatelah berdosa, bukan karena manusia hidup benar di hadapan Allah. Walaupun keberadaan manusia yang berdosa, tidak layak mendapatkan kasih-Nya dan layak dihukum oleh Allah karena akibat dosa, tetapi Allah menyatakan kasih-Nya dengan menyelamatkan manusia dengan cuma-cuma. 

b.Kasih Karunia Tidak Dapat Dibeli 

Manusia bukan saja tidak layak menerima kasih karunia, tetapi tidak dapat membeli kasih karunia Allah. Ada orang yang berpikir bahwa mereka diselamatkan oleh Allah karena kasih karunia, tetapi dengan berjalannya waktu, mereka mulai menganggap bahwa perbuatan baik dan usaha mereka itu seolah-olah membayar keselamatan yang Allah telah kerjakan dalam hidup mereka. Ini suatu kekeliruan yang terjadi dalam kehidupanorang percaya. 

 Jadi, mereka secara tidak langsung hidup dalam kasih karunia yang dapat dibeli dengan perbuatan baik atau dengan usaha. Walaupun mereka berprinsip membeli, “tetapi pada dasarnya kasih karunia tidak dapat diganti oleh apapun.” Jadi, apapun dan bagaimanapun bentuk usaha manusia untuk memperoleh keselamatan, semuanya akan membawa kesia-siaan saja, karena Allah tidak berkenan terhadap perbuatan baik manusia yang berusaha membeli keselamatan. 

c.Kasih Karunia Allah Tidak Bersyarat 

Jika ditinjau kembali Efesus 2:5, bahwa Allah yang kaya dengan rahmat, oleh kasih-Nya yang besar, maka Ia menyelamatkan manusia dari kematian. Hal ini menunjukkan bahwa kasih Allah yang menyelamatkan manusia tidak menuntut syarat apapun dari manusia itu sendiri. “segala aktivitas, perbuatan, hanya dari pihak yang mengasihi saja. 

Kasih Allah tidak disebabkan adanya sifat pada manusia, melainkan kasih ini memberi sifat yang diinginkan.” Jadi, sepenuhnya Allah yang bertindak. Ia berkehendak memberikannya tanpa syarat. “Kasih Allah merupakan suatu aksi dan bukan reaksi terhadap manusia”. Kasih-Nya tidak tergantung pada keadaan manusia, melainkan pada keberadaan Diri-Nya. Ia mengasihi manusia karena Ia adalah kasih.”

Jadi, kalau saja Ia mengasihi manusia karena keberadaan manusia itu sendiri, maka manusia yang tidak sempurna tidak akan pernah dapat memenuhi standar Allah yang begitu sempurna. 

d.Kasih Karunia Allah Tidak Terbatas 

Kasih karunia Allah melalui pemeliharaan-Nya, pertolongan-Nya, perlindungan-Nya dan berkat-Nya bagi manusia tidak terbatas. Tidak ada yang dapat membatasi kasih-Nya. “Betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus” (Efesus 3:18b). Pengetahuan yang ada pada manusia tidak dapat mengukur kasih-Nya. Ia dengan kebebasan-Nya, kehendak-Nya melimpahkan kasih-Nya bagi manusia tanpa ada yang membatasi tindakan-Nya. Perbuatan baik dan usaha manusia tidak dapat mempengaruhi Allah dalam pelimpahan kasih-Nya yang tidak terbatas. 

III. Tujuan Kasih Karunia Bagi Orang Percaya 

Setiap bagian dari rencana Allah adalah sempurna, Allah tidak pernah mengerjakan sesuatu di luar rencana-Nya, kehendak-Nya dan kuasa-Nya. Ia tidak mengerjakannya dengan serampangan, tetapi Ia adalah Allah yang sempurna sehingga apapun yang dikerjakan-Nya tidak pernah salah, tetapi tepat pada tujuan-Nya. Demikian juga dengan kasih karunia-Nya. Adapun tujuan dari kasih karunia-Nya bagi manusia, yakni: 

1.Melakukan Pekerjaan Baik 

“Sesuai tujuan anugerah-Nya sendiri Allah menyelamatkan dan memanggil kita untuk hidup kudus.”Allah menghendaki manusia yang sudah diselamatkan oleh kasih karunia-Nya supaya melakukan pekerjaan baik yang telah dipersiapkan oleh Allah sebelumnya, yaitu hidup dalam kekudusan. Herman Ridderson mengatakan dalam bukunya bahwa: 

Salah satu konsekuensi utama dari penciptaan manusia oleh Allah adalah tanggung jawab manusia kepada Allah. Karena Allah adalah Penciptanya, maka manusia harus memuliakan dan bersyukur kepada-Nya. Hidup bukan hanya eksistensi yang Allah berikan kepada manusia, tetapi terkait dengan bagi siapakah ia hidup dan mendedikasikan hidupnya.

Manusia adalah ciptaan Tuhan dan harus melaksanakan tanggung jawabnya hidup memuliakan Tuhan selama hidupnya. Manusia harus menyadari bahwa ia ada di dunia ini untuk mengabdikan seluruh keberadaan hidupnya bagi Allah Penciptanya. Bahkan manusia yang sudah diselamatkan oleh Allah harus hidup dalam perbuatan baik untuk kemuliaan Allah. 

Perbuatan baik itu bukan semata-mata untuk membayar keselamatan melainkan respon dari mereka yang sudah diselamatkan. Allah menghendaki hidup orang percaya harus berpadanan dengan kasih-Nya. Bukan semata-mata berhutang dan hendak membayar kasih Allah, tetapi merupakan ungkapan syukur atas kasih Allah. 

Keselamatan adalah anugerah Allah, tetapi Allah ingin orang yang sudah mengalami keselamatan membagi-bagikan kasih kepada orang lain dengan memberitakan keselamatan yang telah diperoleh dari Allah secara cuma-cuma, supaya orang lain turut mengalami kasih Allah yang menyelamatkan. Allah ingin manusia kembali hidup dalam kekudusan yaitu dengan melakukan pekerjaan baik dan tidak diperhamba oleh dosa. Paul G. Caram mengatakan di dalam bukunya: 

Kasih karunia tidak berarti membolehkan segala sesuatu. Dengan diberikannya kasih karunia, itu tidak berarti dosa diperbolehkan ataupun dimaklumi. Kasih karunia itu bukan berarti Allah memalingkan wajah-Nya dan berpura-pura tidak melihat dosa kita, atau karena mengetahui kelemahan moral kita Ia memaklumi ketidaktaatan kita. 

Kasih karunia tidak pernah menghilangkan tanggung jawab kita untuk memelihara perintah-perintah Allah, sebaliknya memberdayakan kita untuk menaati semua itu. Gereja harus menyadari bahwa Allah memang mengampuni dosa-dosa kita dengan dara Yesus, tetapi Ia tidak menganggap enteng dosa-dosa kita. Sebaliknya, Ia menawarkan zat ilahi yang dinamakan kasih karunia ini sehingga kita dibebaskan dari cengkeraman dosa sehingga kita bisa melakukan kehendak Allah. Di mana dosa berlimpah, di situ kasih karunia dapat tersedia lebih berlimpah (Roma 5:20b).

Penyataan di atas dengan jelas menunjukkan bahwa kasih karunia yang diberikan oleh Allah kepadamanusia melalui pengampunan-Nya bukan untuk memberi kesempatan kepada manusia terus-menerus bertekun dalam dosa, melainkan memberi kuasa kepada manusia untuk hidup melakukan kehendak Allah. 

2.Kuasa Untuk Melayani Tuhan 

Orang yang sudah mengalami kasih karunia Allah akan diberikan kuasa melalui Roh Kudus untuk melayani Tuhan, karena keselamatan yang dianugerahkan bukan untuk dinikmati sendiri oleh manusia. Tujuan keselamatan orang percaya adalah untuk melayani Allah dan membagikan keselamatan itu kepada orang lain. Panggilan untuk keselamatan disertai hak dan tanggung jawab untuk memelihara iman dan menyebarkan berita kesukaan bagi mereka yang belum mengenal Kristus.”  Orang yang telah mengalami kasih karunia harus memberitakan Injil kepada orang lain dan Kuasa Roh Kudus yang memberi kemampuan serta menjadikan pelayanan berhasil untuk kemuliaan Allah. 

3.Kuasa Untuk Melakukan Kehendak Allah 

Di dalam Alkitab Penuntun tertulis: Mereka yang menjadi ciptaan baru di dalam Kristus menerima kasih karunia terus-menerus untuk menjalani kehidupan Kristen, menolak dosa dan melayani Allah. Orang percaya berjuang untuk hidup bagi Allah oleh kasih karunia-Nya yang bekerja di dalam mereka. Kasih karunia Allah berkerja dalam orang percaya yang sungguh-sungguh, hingga mereka rela dan bertindak menurut maksud baik Allah.

Melalui pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa: 

Pertama, manusia yang sudah mengalami kasih karunia Allah, yang sudah diselamatkan merupakan ciptaan baru dalam Kristus dan memperoleh kuasa dari Allah melalui Roh Kudus untuk hidup dalam kekudusan, hidup menolak dosa dan menang terhadap setiap godaan dosa. Kuasa Roh Kudus yang memberdayakan orang percaya hidup menurut standar Allah, yaitu taat akan Firman-Nya. 

Kedua, orang yang sudah diselamatkan oleh kasih karunia Allah akan berjuang hidup bagi Allah. Mereka tidak lagi hidup menurut kepentingan atau keinginan daging, tetapi cenderung hidup dalam kekudusan dan semuanya semata-matabagi kemuliaan Allah. 

Ketiga, kasih karunia yang Allah berikan kepada manusia bukan kesempatan untuk melakukan dosa, bukan hidup dalam kesia-sian, tetapi memberdayakan manusia hidup melakukan hal-hal yang bermanfaat dan hidup dalam kekudusan. Kekuatan yang ada pada manusia tidak akan pernah dapat hidup dalam kekudusan, tetapi kuasa Allah yang ada dalam mereka memberi kekuatan dalam menjalani hidup kudus. 

Keempat, kasih karunia Allah akan tetap bekerja di dalam diri orang percaya yang sungguh-sungguh, sehingga mereka rela dipimpin oleh Allah untuk bertindak sesuai dengan maksud baik Allah atau rencana Allah. 

4.Memberi Kekuatan Menghadapi Masalah 

Kasih karunia Allah bukan saja memampukan orang percaya untuk menang atas dosa, hidup dalam kekudusan, melayani Tuhan dan hidup bagi Allah, tetapi kasih karunia Allah selalu memberi kekuatan dalam setiap masalah. Dalam Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan mencatat bahwa: 

Kasih karunia adalah kehadiran, kemurahan, dan Kuasa Allah. Ini merupakan suatu daya, suatu kekuatan sorgawi yang dikaruniakan kepada mereka yang berseru kepada Allah. Kasih karunia ini akan berdiam dalam diri orang percaya yang setia, yang mengalami kelemahan dan kesukaran demi Injil (Filipi. 4:13). 

Semakin besar kelemahan dan pencobaan kita karena Kristus, semakin besar kasih karunia yang akan diberikan Allah untuk melaksanakan kehendak- Nya. Kita harus bangga dan melihat nilai kekal dalam kelemahan kita, dengan demikian Kuasa Kristus ada bersama-sama kita dan diam dalam diri kita sementara kita menempuh hidup ini menuju ke rumah sorgawi kita.


Jadi, dalam setiap masalah dan kelemahan yang dialami oleh orang percaya baik masalah secara jasmani maupun rohani mempunyai nilai yang berharga karena Allah bertujuan untuk menunjukkan bahwa Ia selalu mengasihi, menyertai dan memberi kekuatan dalam setiap kelemahan dan masalah. Allah ingin manusia tahu kekurangan, ketidakmampuan, dan ketidakberdayaan yang ada pada mereka sehingga mereka dapat mengenal Allah yang penuh kuasa, kasih dan rahmat. Ia tahu persis kelemahan dan masalah setiap manusia, tetapi tatkala manusiaberseru dan berharap kepada Dia,maka Allah akan melimpahkan kemurahan-Nya dengan memulihkan hidup mereka. 

Kesimpulan :

Berdasarkan hasil uraian penulis diatas tentang makna kata kharis / kasih karunia berdasarkan Efesus 2:8 dan implementasinya / penerapannya dalam kehidupan orang percaya masa kini, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 

Pertama, kasih karunia adalah kehadiran Allah melalui Yesus Kristus ke dalam dunia, mati untuk menyelamatkan manusia, Ia bangkit dari kematian untuk memberi kemenangan bagi orang percaya dan Ia menyediakan tempat di sorga bagi orang yang percaya kepada-Nya. 

Kedua, kasih karunia merupakan anugerah keselamatan yang dianugerahkan oleh Allah secara cuma-cuma kepada manusia berdosa yang seharusnya dihukum dan dimurkai oleh Allah. Kasih karunia-Nya dilimpahkan secara gratis tanpa membayar atau membeli dari pihak manusia. Kasih karunia Allah tidak bersyarat, tidak dibeli dan tidak dibayar oleh manusia. Ia melimpahkan kasih-Nya sesuai dengan kehendak-Nya, kerelaan-Nya dan rencana-Nya. 

Ketiga, kasih karunia merupakan kemerdekaan yang Allah berikan bagi manusia atas dosa, melepaskan dari kuasa iblis, memulihkan manusia untuk kembali bersekutu dengan Allah. 


Keempat, kasih karunia Allah merupakan pengampunan-Nya bagi orang berdosa yang datang bertobat kepada-Nya dengan sungguh- sungguh. Pengampunan-Nya selalu ada tetapi Allah melimpahkan kasih karunia pengampunan bagi manusia bukan kesempatan untuk terus berbuat dosa. 

Kelima, kasih karunia adalah kuasa Allah melalui kehadiran Roh Kudus yang memberdayakan setiap orang percaya untuk melawan godaan dosa, melakukan kehendak Allah, hidup dalam kekudusan dan memberi kemampuan melayani Tuhan serta menghadapi setiap masalah.  https://teologiareformed.blogspot.com/

Ikuti saya di google news untuk membaca artikel lainnya :


AMIN_
Next Post Previous Post