EFESUS 2:1-10 (PENERAPAN KASIH KARUNIA PADA ORANG PERCAYA)
Nats: Efesus 2:1-10
Keadaan Hidup Orang di Luar Kristus Efesus 2:1-3
Dalam 2:1-3 Paulus menjelaskan kehidupan orang yang berada di luar Kristus, Paulus menunjukkan apa saja yang dialami oleh orang-orang yang hidup di luar Kristus.
1.Mengalami kematian.
Dalam Efesus 2: 1, “Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu: Istilah pelanggaran dan dosa memuat arti yang sama dan adakalanya dapat di pertukaran satu sama lain (Roma 5:12-21 dan Kolose 1:14, 2:13). Kematian dipahami sebagai kematian spiritual dan sering dihubungkan dengan kebinasaan. Kematian adalah akibat dari dosa (Roma 7:9-13). Kematian memang suatu hal yang fatal sebagai upah yang pantas diterima oleh manusia karena akibat dosa. Kata “mati” di sini harus dimengerti dalam Efesus 4:18, yaitu jauh dari hidup persekutuan dengan Allah lalu berada di bawah hukum-Nya yang adil atas dosa.
Akibat dari dosa memisahkan manusia dari Allah, jauh dari persekutuan dengan Allah dan akan terus membuat manusia semakin jauh dan tinggal dalam kegelapan sehingga manusia tidak mengerti kehendak Tuhan, karena tidak lagi diterangi oleh kebenaran Allah. Membahas tentang kematian rohani yang dialami oleh manusia, maka perlu juga membahas penyebab dari kematian manusia di dalam rohani.
Pertama, karena pelanggaran, dalam arti adalah tergelincir atau jatuh, “istilah ini digunakan untuk menggambarkan seseorang yang kehilangan arah jalan atau tersesat, juga dapat berarti gagal atau meleset dalam menangkap kebenaran”. Ada dua aspek yang ditemukan dalam penjelasan di atas bahwa ada aspek kesengajaan dan ketidaksengajaan. Sengaja atau tidak sengaja semuanya adalah pelanggaran. Jadi, pelanggaran merupakan mengikuti jalan yang tidak benar, bertindak ke arah yang tidak benar atau berlaku tidak setia.
Kedua, karena dosa, dosa adalah kegagalan untuk mencapai sasaran hidup. Itulah sebabnya mengapa dosa itu bersifat universal. Berarti dosa adalah kegagalan manusia dalam mencapai sasaran-sasaran yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah dalam kebenaran-Nya. Yang dimaksud Paulus dalam ayat ini bahwa dosa merupakan tindakan dalam penyembahan berhala, hidup dalam kedagingan, menuruti hawa nafsu, menuruti penguasa dunia atau roh-roh jahat, dan segala macam kecemaran.
Dengan demikian pelanggaran dan dosa merupakan penyebab kematian bagi manusia di luar Kristus, keterpisahan manusia dengan Allah dengan suatu realita yang menunjukkan ketidakberdayaan manusia, ketidakmampuannya untuk kembali kepada Allah. Tetapi Allah berinisiatif untuk menyelamatkan manusia dengan kasih karunia-Nya, sehingga manusia kembali memiliki persekutuan yang harmonis dengan Allah.
Ketiga, mengikuti jalan dosa, dalam ayat 2 dalam kata “mengikuti” dari kata “peripatein” yang berarti berjalan keliling, dan dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan hidup . melakukan, berjalan, berada di dalam, terus-menerus melakukan. Jadi, mereka yang mengikuti jalan dunia ini berada di dalam atau berjalan dalam dunia yang penuh dengan dosa dan terus-menerus melakukan dosa. Maksud paulus bahwa jemaat di Efesus mengikuti waktu yang terus berjalan dalam dunia, waktu itu yang menguasai mereka sehingga mereka benar-benar “hidup di bawah pengaruh jahat”.
2.Mengalami Kemurkaan
Dalam konteks ini Allah memurkai orang-orang yang hidup dalam pelanggaran dan dosa. Dimurkai berarti berada “di bawah penghakiman Allah karena pemilihan moral, yang berasal dari tabiat manusia. Dalam keadaan di luar Kristus, manusia selalu memberontak dan menentang Allah, maka akan dimurkai oleh Allah yaitu dihukum oleh Allah sendiri.
Dalam Efesus 2: 3, hidup menuruti daging, melakukan dan berbuat apa yang bersifat kedagingan yang tidak sesuai dengan kebenaran Allah. Mereka hidup di dalam daging dan daging mereka penuh dengan keinginan atau mereka berani terhadap hal-hal yang jahat. Kehidupan daging yang penuh dengan hawa nafsu dan berani tidak dipimpin oleh suatu aturan (norma) dan tidak terkendali karena keinginan itulah yang menguasai, memimpin dan memerintahnya untuk berbuat yang tidak benar.
Karya Allah Melalui Yesus Kristus Efesus 2:4-10
Dalam ayat 4-10, Paulus menjelaskan karya Allah melalui Yesus Kristus bagi orang-orang berdosa yang seharusnya mati karena pelanggaran dan dosanya, tetapi diselamatkan oleh Allah melalui kematian Yesus Kristus. Itulah karya Allah bagi manusia sebagai orang-orang yang patut dihukum mati dan dimurkai oleh Allah. Tetapi Allah berkarya di dalam Yesus Kristus.
Kasihnya Yang Besar
Efesus 2: 4 (Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpajkan-Nya kepada kita)
Dalam teks ini Paulus menjelaskan (tetapi Allah). Ini menjelaskan apa yang Allah lakukan bagi orang pilihan. Ini menunjukkan bahwa (sebab) Allah berinisiatif menyatakan belas kasihan, rahmat yang dilimpahkan. Paulus dalam teks ini menjelaskan penebusan dan keselamatan tentang Allah yang rahmani dan rahimi Allah seperti yang telah dikatakan, ialah Allah yang kaya. Jadi rahmat itu diberikan berdasarkan kasih Allah yang besar.
Roma 11:30-32 menjelaskan, “Sebab sama seperti kamu dahulu tidak taat kepada Allah, tetapi sekarang beroleh kemurahan oleh ketidaktaatan mereka, demikian juga mereka sekarang tidak taat, supaya oleh kemurahan yang telah kamu per oleh, mereka juga akan beroleh kemurahan. Sebab Allah telah mengurung semua orang dalam ketidaktaatan, supaya Ia dapat menunjukkan kemurahan-Nya atas mereka semua.”
Efesus 2: 5 (Telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita oleh kasih karunia kamu diselamatkan). Manusia yang sudah terpisah dari Allah akan mengalami kematian tetapi karena percaya kepada Yesus akan mengalami kehidupan yang berlanjut pada hidup yang akan datang waktu Dia dibangkitkan.
Hal ini memberikan pemahaman bahwa ketika dihidupkan bersama Kristus, posisi sudah dilahirbarukan. Kata rahmat, keanggunan, saya tarik dalam bahasa Inggris “grace” artinya anugerah. Anugerah adalah atribut Allah, salah satu kesempurnaan ilahi. Anugerah menunjukkan provisi obyektif yang dibuat Allah di dalam Kristus bagi keselamatan manusia. Anugerah menunjukkan kehendak Allah.
Efesus 2:6 “Dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga.” Paulus mengekspresikan keyakinannya bahwa Allah akan menyelesaikan apa yang telah ia mulai dalam jemaat Efesus.
Allah mengangkat (membangkitkan) manusia bersama-sama dengan Kristus oleh kematian-Nya dan kebangkitanNya. Itu berarti manusia berpindah dari kematian menuju kepada hidup di dalam Allah. “membangkitkan” berarti Allah yang Maha Kuasa menyatakan kuasa-Nya melalui kebangkitan Yesus Kristus dari kematian, sehingga manusia dapat menikmati persekutuan dengan Allah.
Kebangkitan dalam ayat 6 ini menunjukkan kebangkitan manusia dari kematian karena dosa, kebangkitan rohani untuk bersatu dengan Kristus. Ia memberikan tempat bersama-sama dengan Dia (sebabnya kita duduk bersama-sama), hanya karena kasih karunia Allah yang memberikan tempat bagi kita di surga. Kedudukan orang yang percaya di surga diberikan oleh Allah dan bukan karena manusia yang mengusahakannya.
Dalam Efesus 2: 7, “supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus”. Kata menunjukkan berarti juga mendemonstrasikan, sehingga nyata (tampak, kelihatan) kepada tiap-tiap orang. Pada masa yang akan datang, Allah akan menunjukkan kepada manusia yang telah dihidupkan, dibangkitkan dan diberi tempat di surga bersama-sama dengan Kristus, bahwa betapa kayanya kasih karunia Allah bagi mereka dari zaman ke zaman, dari waktu yang lampau Ia tetap menyatakan kasih-Nya dan pada waktu itu orang-orang percaya akan dapat memahami betapa Allah mengasihi mereka.
Manusia Diselamatkan
Manusia diselamatkan oleh kasih karunia-Nya melalui karya Allah dalam Yesus Kristus. Kata Menyelamatkan dapat berarti juga: menyimpan, memberikan atau melindungi (secara harfiah atau kiasan): menyembuhkan, melestarikan, menyimpan (diri), melakukannya dengan baik. Dalam Efesus 2: 9 “itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” .Kata pekerjaanmu dapat berarti perbuatan, kerja, tugas, tindakan, perwujudan, hasil kerja. Dalam ayat ini Paulus menegaskan bahwa keselamatan itu adalah pemberian Allah dan bukan dari hasil pekerjaan, bukan perbuatan baik dari manusia, atau hasil kerja semata-mata.
Jangan ada orang yang memegahkan diri. Kata memegahkan yang berarti merasa bangga, membanggakan, menyombongkan. Ini menggambarkan jemaat di Efesus yang masih cenderung menganggap bahwa keselamatan dihasilkan oleh perbuatan-perbuatan mereka yang tidak benar dan masih mengandalkan Taurat, dalam arti bahwa orang-orang Yahudi mengharapkan keselamatan dengan melakukan tuntutan Taurat maka akan dibenarkan oleh Allah.
Dalam Efesus 2: 10 “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Manusia yang sudah diselamatkan karena kasih karunia Allah harus melakukan segala sesuatu yang berkenan kepada Allah, yaitu perbuatan baik atau pekerjaan baik oleh karena Allah telah dahulu mengasihinya. Dengan melakukan segala kehendak Allah, berarti manusia membuktikan bahwa ia adalah orang yang sudah diselamatkan oleh Allah, dan sebagai rasa syukur, ucapan terima kasihnya kepada Tuhan, ia melakukan pekerjaan baik, yang berguna dan menghasilkan hal-hal yang baik yaitu hidup memuliakan Allah.
Melakukan perbuatan baik dengan dorongan hati yang tulus, jujur bahwa ia adalah ciptaan baru yang telah diselamatkan dan memiliki tugas sekaligus tanggung jawab untuk melakukan apa yang berkenan kepada Allah untuk kemuliaan Tuhan. Yang Paulus maksud kepada jemaat di Efesus bahwa mereka sudah diselamatkan oleh kasih karunia dan Allah menghendaki mereka hidup dalam kasih karunia itu dengan melakukan pekerjaan baik, yang berguna dan bukan melakukan pekerjaan yang tidak baik atau perbuatan-perbuatan yang pernah mereka lakukan waktu mereka masih hidup dalam kegelapan, seperti yang tertulis dalam ayat 2.
Tafsiran Efesus 2:8
“Sebab kamu diselamatkan karena anugerah melalui iman, itu bukan berasal dari kamu sendiri, itu pemberian dari Allah.”
Diselamatkan, ini berarti diselamatkan dari dosa, kesakitan dan menebus hak-hak istimewa. Jadi, bisa diartikan bahwa orang berdosa itu telah diselamatkan dari kesakitan, kematian rohani, kelepasan dari dosa dan kemurkaan Allah (ayat 1-3 dan 5) dan memberikan hak-hak istimewa kepada mereka kembali. Di sini orang berdosa tidak melakukan tindakan apa-apa di dalamnya. Jadi keselamatan itu berasal dari Allah dan telah diberikan dengan sempurna pada penyaliban Kristus yang memberikan dampak sampai masa yang akan datang. Jadi setiap yang percaya kepada Kristus baik masa sekarang maupun pada masa yang akan datang akan memperoleh keselamatan itu.
gadget |
Kata “Iman” berarti “faith; belief”/kepercayaan. Hal ini memberikan bukti bahwa iman itu sendiri juga adalah pemberian dari Allah. Orang percaya memiliki iman melalui Kristus. Iman itu bukan karena milik manusia ( sudah ada sebelumnya dalam diri manusia) ataupun diperoleh dari usaha manusia, bukan juga sebagai hasil dari pekerjaan-pekerjaan manusia, tetapi pemberian Allah (Band. Filipi 1:29).
BACA JUGA: IMAN ADALAH PEMBERIAN/ANUGERAH ALLAH
Penerapan KHARIS (Kasih Karunia) Terhadap kehidupan Orang Percaya Masa Kini
Kasih karunia adalah anugerah, pemberian dan kemurahan Allah bagi manusia. Ia menyatakan kemurahan dan kasihnya melalui kehadiran Yesus Kristus ke dalam dunia, mati di kayu salib untuk menebus dan menyelamatkan manusia dari hukuman dosa. Keselamatan adalah kasih karunia Allah melalui iman. ”Karya Kristus datang pada kita melalui kasih karunia berdasarkan iman.” Iman berperan penting dalam karya penyelamatan Allah bagi manusia, yaitu iman kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru selamat dunia.
Keselamatan adalah anugerah Allah, keselamatan bukan hasil usaha manusia. Keselamatan yang dianugerahkan oleh Allah kepada manusia bukan untuk memegahkan diri, Allah ingin supaya manusia menyadari bahwa keselamatan yang telah diperoleh adalah dari Dia dan merupakan suatu anugerah semata-mata.
Hal ini menunjukkan bahwa kasih Allah yang menyelamatkan manusia tidak menuntut syarat apa pun dari manusia itu sendiri. Kasih Allah tidak disebabkan adanya sifat pada manusia, melainkan kasih ini memberi sifat yang diinginkan. Jadi, sepenuhnya Allah yang bertindak. Ia berkehendak memberikannya tanpa syarat. Kasih karunia Allah melalui pemeliharaan-Nya, pertolongan-Nya, perlindungan-Nya dan berkat-Nya bagi manusia tidak terbatas.
Tidak ada yang membatasi kasihnya, betapa besarnya kasih Kristus (Efesus 3:18b). Setiap bagian dari rencana Allah adalah sempurna, Allah tidak pernah mengerjakan sesuatu di luar rencanaNya, kehendak-Nya dan kuasa-Nya. Tujuan Kasih Karunia bagi orang percaya melakukan pekerjaan yang baik, sesuai tujuan anugerah Allah sendiri menyelamatkan dan memanggil kita untuk hidup kudus.
Allah menghendaki manusia yang sudah diselamatkan oleh kasih karunia-Nya supaya melakukan pekerjaan baik yang telah dipersiapkan oleh Allah sebelumnya, yaitu hidup dalam kekudusan. Herman Ridderson mengatakan dalam bukunya: “Salah satu konsekuensi utama dari penciptaan manusia oleh Allah adalah tanggung jawab kepada Allah. karena Allah adalah penciptanya, maka manusia harus memuliakan dan bersyukur kepada-Nya. Hidup bukan hanya eksistensi yang Allah berikan kepada manusia, tetapi terkait dengan bagi siapakah ia hidup dan mendedikasikan hidupnya.”
Manusia adalah ciptaan Tuhan dan harus melaksanakan tanggung jawabnya hidup memuliakan Tuhan selama hidupnya. Sebagai orang yang percaya harus menyadari bahwa kita ada di dunia ini untuk mengabdikan seluruh keberadaan hidupnya bagi Allah pencipta. Orang yang sudah mengalami kasih karunia Allah akan dibenarkan kuasa melalui Roh Kudus untuk melayani Tuhan, karena keselamatan yang dianugerahkan bukan untuk dinikmati sendiri oleh manusia.
Tujuan keselamatan orang percaya adalah untuk melayani Allah dan membagikan keselamatan itu kepada orang lain. Panggilan untuk keselamatan disertai kehendak tanggung jawab untuk memelihara iman dan menyebarkan berita kesukaan bagi mereka yang belum mengenal Kristus.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penulis dalam makalah ini tentang makna kata kharis berdasarkan Efesus 2:8 dan implementasinya dalam kehidupan orang percaya masa kini, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1.Kasih karunia adalah kehadiran Allah melalui Yesus Kristus ke dalam dunia, mati untuk menyelamatkan manusia, Ia bangkit dari kematian untuk memberi kemenangan bagi orang percaya dan Ia menyediakan tempat di surga bagi orang yang percaya kepada-Nya.
2.Kasih karunia merupakan anugerah keselamatan yang dianugerahkan oleh Allah secara Cuma-Cuma kepada manusia berdosa yang seharusnya dihukum dan dimurkai Allah. kasih karuniaNya dilimpahkan secara geratis tanpa membayar atau membeli dari pihak manusia. Kasih karunia Allah tidak bersyarat, Ia melimpahkan kasi-Nya sesuai dengan kehendak-Nya.
3.Orang percaya ditarik dari pelanggaran-pelanggaran melalui anugerah penebusan dalam Kristus di selamatkan untuk melakukan perbuatan baik, selamat karena pekerjaan Allah. Hanya melalui Yesus saja orang diselamatkan, Kisah Para Rasul 4:12 “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.”
4.Kasih karunia adalah kuasa Allah melalui kehadiran roh Kudus yang memberdayakan setiap orang percaya untuk melawan godaan dosa, melakukan kehendak Allah, hidup dalam kekudusan dan memberi kemampuan melayani Tuhan serta menghadapi setiap masalah.
https://teologiareformed.blogspot.com/