KAJIAN DIPENUHI ROH KUDUS DALAM KISAH PARA RASUL 2:4

Febrianto Abedeus Jibobo.
KAJIAN DIPENUHI ROH KUDUS DALAM KISAH PARA RASUL 2:4
Kisah Para Rasul 2:4. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus , lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain.

Pendahuluan.

Mempelajari tentang Pribadi Roh Kudus (Yun. Pneuma) sangat penting sehingga orang bisa mengetahui tentang Roh Kudus. Karya ilmiah ini ditulis untuk menganalisis mengungkapkan kata dipenuhi Roh Kudus dan Tujuan Roh Kudus ke dunia. Banyak orang yang mengaitkan dipenuhi Roh Kudus dengan Karunia Roh Kudus merupakan sama karya-Nya. Namun hal ini presepsi yang salah. Sehingga artikel ini akan menjelaskan tentang dipenuhi Roh Kudus dalam Kisah Para Rasul 2:4 berdasarkan konteksnya. 

Dalam karya Roh Kudus tidak berlaku kepada setiap orang yang belum percya Yesus sebagai Juruselamat. Ia mendiami kepada setiap orang Kristen pada umumnya namun sering kali orang tidak pekah bahwa dalam dirinya ada Roh Kudus yang mendiami. Kisah Para Rasul mengungkapkan kepenuhan dan membuktikan karya-Nya sesudah Tuhan Yesus naik ke Surga. 

Roh Kudus Dalam Perjanjian Lama 

Dalam Perjanjian Lama tidak secara langsung menyebut nama Roh Kudus dengan sebutan Roh Allah (Kejadian 1:2; Ayub 27:3) nafas Allah (Ayub 26:13) nafas-Ku (Ayub 27:3) nafas mulut-Nya (Mazmur 33:6) Roh-Mu (Mazmur 104:30) Roh dari atas (Yesaya 32:15) nafas-Nya (Yesaya 40:7).[4] Ayat-ayat ini membuktikan bahwa Roh Kudus sudah ada dalam Perjanjian Lama dalam peranan-Nya masing-masing punya tujuan yang khusus. Roh Kudus bukan saja hanya ada di dalam Perjanjian Baru ketika hari Pentakosta (Kisah Para Rasul 2:4) namun sebelum adam dan hawa di ciptakan Roh Kudus sudah Ada (Kejadian 1:2) ia berkarya di semesta alam. 

Roh Kudus Dalam Perjanjian Baru 

keberadaan karya Roh Kudus di dalam Perjanjian Baru adalah Yesus sendiri dalam karya keselamatan yang Ia Ajarkan. Namun sering kali orang beranggapan bahwa Roh kudus dalam Perjanjian Baru berbeda dengan Karya Yesus di waktu itu. Roh Kudus bersamaan dengan Yesus dalam pelayanan-Nya. Seakan-akan pekerjaan Allah itu ada tiga Allah, Yesus, Roh Kudus. Namun ini adalah pandangan sesat (bidat) Yesus pelayanan di dunia pada waktu itu, Roh kudus tidak berfunsi, fungsi Roh Kudus berkarya ketika Yesus terangkat ke Surga. 

Fenomena Pencurahan Roh Kudus Pada Hari Pentakosta 

Roh Kudus turun pada hari raya yang Pentakosta, karena pada waktu itu banyak orang berbondong-bondong datang ke Yerusalem dari segala penjuru negeri, dan banyak penganut agama Yahudi dari bangsa-bangsa lain, yang membuat kejadian itu lebih umum diketahui, dan ketenarannya tersebar dengan lebih cepat dan lebih jauh, yang akan berperan besar dalam menyebarkan Injil ke semua bangsa. 

Hari raya Pentakosta terjadi pada hari pertama dalam minggu itu, yang merupakan kehormatan tambahan yang diberikan kepada hari itu, dan peneguhannya sebagai hari Sabat Kristen, inilah hari yang dijadikan TUHAN, sebagai peringatan yang abadi dalam jemaat-Nya akan dua berkat agung itu, kebangkitan Kristus dan pencurahan Roh, yang kedua-duanya terjadi pada hari pertama dalam minggu itu. Peristiwa itu terjadi ketika mereka semua berkumpul di satu tempat. Tempat apa itu kita tidak diberi tahu secara khusus, entah di dalam Bait Allah, di mana mereka hadir pada hari-hari biasa (Lukas 24:53), ataukah itu di ruang atas kepunyaan mereka sendiri, di mana mereka bertemu pada waktu-waktu lain. 

Tetapi tempatnya di Yerusalem, karena kota ini sudah menjadi tempat yang dipilih Allah, untuk menempatkan nama-Nya di sana, dan apa yang sudah dinubuatkan adalah bahwa dari sana firman Tuhan akan keluar ke segala bangsa (Yesaya 2:3). Sekarang kota itu menjadi tempat perkumpulan umum bagi semua orang saleh: di sini Allah sudah berjanji untuk menjumpai mereka dan memberkati mereka. Di sinilah Ia menjumpai mereka dengan berkat dari segala berkat. Meskipun Yerusalem sudah memberikan penghinaan luar biasa tak terbayangkan terhadap Kristus, namun Ia memberikan kehormatan ini kepada Yerusalem, untuk mengajar sisa-Nya di semua tempat. Ia memiliki umat sisa-Nya di Yerusalem. Di sini murid-murid ada di satu tempat, dan mereka belum berjumlah begitu banyak sehingga satu tempat, yang tidak luas, bisa menampung mereka semua. 

Dan di sini berkumpullah mereka. Kita tidak bisa lupa betapa sering, ketika Guru mereka (Yesus) masih ada bersama-sama dengan mereka, terjadi pertengkaran di antara mereka, tentang siapa yang terbesar. Tetapi sekarang semua pertengkaran ini berakhir, kita tidak mendengar apa-apa lagi tentangnya. Apa yang sudah mereka terima dari Roh Kudus, ketika Kristus mengembusi mereka, sudah cukup meluruskan kesalahan-kesalahan yang mendasari pertentangan-pertentangan itu, dan sudah mencondongkan hati mereka pada kasih suci. Mereka lebih sering berdoa bersama-sama daripada biasanya (Yesaya 1:14), dan ini membuat mereka mengasihi satu sama lain dengan lebih baik. Ia sudah mempersiapkan mereka untuk menerima karunia Roh Kudus. 

Ada tiga unsur Fenomen Ketika datangnya Roh Kudus melalui: 

pnohj, (pnoes) artinya angin (wind) bunyi seperti tiupan angin keras memenuhi rumah itu.[5] Angin adalah simbol Roh Kudus (Yeh 37:9; Yohanes 3:8). Puroj (puros) artinya api (fire) setelah bunyi seperti tiupan angina tersebut memenuhi rumah nampak lidah-lidah seperti nyala api bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Ada satu nyala api yang kemudiaan didistribusikan Diamerizomelnal (Yun. Diamerizomelnal) atau dibagi-bagi dan hinggap pada setiap orang yang berkumpul itu. (glosai osei puros) atau lidah-lidah seperti api. Api adalah simbol kehadiran Allah dalam Perjanjian Lama misalnya peristiwa Sodom dan Gomora yang terbakan (Kejadian 19:18). 

Fenomena yang terjadi saat itu adalah tipologi dari dari Sodom dan Gomora. Tetapi konteks yang di maksud dalam (Kisah Para Rasul 2:14) berbeda. Jika di Perjanjian Lama adalah murka Allah maka dalam Perjanjian Baru adalah Keselamatan. 

Glossaij (Glossais) artinya lidah-lidah atau bahasa- bahasa lain. Diberikan oleh Roh Kudus ketika dipenuhi Roh Kudus.[6] Pada waktu mereka dipenuhi Roh Kudus lalu mereka berkata-kata dengan bahasa –bahasa lain. Bukan bahasa ekstate religious. Melalui mujizat bahasa para rasul itu diterjemahkan oleh Roh Kudus ke dalam berbagai bahasa tanpa penerjemah manusia. Gereja ini tidak sama dengan glossolalia atau karunia bahasa Roh dalam (1Korintus 12:14).[7] 

Fenomena ini tidak terulang kembali dalam pencurahan Roh Kudus hari Pentakosta. Pencurahan Roh Kudus pada hari Pentakosta tidak akan mempunyai dampak atau menarik perhatian jikalau hanya 5 atau 6 orang pengikut Yesus saja yang tinggal di Yerusalem. “Tuhan Yesus menginginkan Gereja mempunyai permulaan yang baik lagi pula, kitab Kisa Para Rasul juga menekankan berkali-kali adanya kesatuan, bertekun dengan sehati. Dengan demikian Roh Kudus menggenapi doa Yesus dalam Yohanes 17.[8] 

Sejak sebelumnya Roh Kudus sudah ada dalam para rasul ketika mereka pelayanan bersama-sama dengan Yesus. Namun Roh Kudus seakan-akan tidak hinggap dalam diri mereka.sehingga tidak berfungsi dalam diri para murid namun Roh Kudus berfungsi dalam pelayanan bersama Yesus karena Yesus sendiri adalah Allah. Karya Allah melalui tiga pribadi (tritunggal) yang merepresentasikan masing-masing. Roh kudus berfungsi ketika Yesus naik ke sorga. 

Kedatangan Roh Kudus 

Kedatangan Roh Kudus adalah penggenapan nubuat Yohanes (Lukas 3:15-16) dan janji Yesus Kristus (Lukas 24:49). Petrus menyatakannya sebagai penggenapan nubuat nabi Yoel (Yl 2:28-32; Kisah 2:16-21).[9] “Tujuan Petrus mengutip Yoel 2:28-32 (yang sama dengan pasal 3 dalam Alkitab Ibrani) ialah untuk membuktikan fakta bahwa zaman akhir telah dibawa datang oleh adven Yesus Kristus dan pemberian kuasa kharismatik kepada gereja-Nya oleh Roh Kudus Allah. 


Petrus menyatakan bahwa Yoel 2:28-29 digenapi di hadapan mata orang banyak yang menyaksikan pemberitaan Injil dalam banyak bahasa oleh 120 murid.[10] namun sebelumnya Yesus terangkat ke surga, Ia memberitahukan para rasul bahwa Roh Kudus akan datang dan memberikan mereka kuasa untuk memberitakan Injil tentang Yesus ke seluru dunia. Dan suatu bukti dari kebangkitan Kristus (Kisah Para Rasul 2:32-36). “Ia mempersatukan orang-orang yang percaya menjadi suatu kelompok, memberinya suatu pemersatu yang sebelumnya tidak mereka miliki, dan memberi mereka keberanian untuk menghadapi ancaman siksaan (Kisah 4:8,31; 6:8-15).”[11] 

Dalam kepenuhan Roh Kudus mereka berani dalam memberitakan Injil sehingga lahirlah gereja setelah hari Pentakosta. Pada pasal sebelumnya (Kisah Para Rasul 1:8) memberitakan Injil ke seluru dunia inilah nubuat yang sudah di genapi dalam pasal 2. gereja mula-mula. Sebelumnya ketika Tuhan ke surga ia sudah janjikan kepada murid-muridnya bahwa kalian menunggu untuk menerima Roh Kudus (Kis 1:5,8) Terbukti di Kisah Para Rasul 2:4. Bukan hanya itu saja Kepenuhan Roh Kudus memberikan hikmat kepada murid-muridnya untuk melakukan segala cara, memperbesarkan kapasitas mereka dalam pelayanannya. 

Kepenuhan Roh Kudus 

Kepenuhan Roh Kudus harus dibedahkan dengan didiami oleh Roh Kudus. Ada dua perbedaan antara dipenuhi oleh Roh Kudus dan didiami Roh Kudus. “perbedaan pertama adalah setiap orang kristen telah didiami Roh, tetapi tidak setiap orang kristen dipenuhi Roh.[12]”Salah satu maksud kepenuhan Roh ialah melengkapi orang Kristen dengan kuasa Roh kudus sehingga ia mampu melakukan pelayanan dengan berani. 


Menjadi saksi akan kuasa dan karya penyelamatan oleh Yesus Kristus dan memberitakan kepada orang-orang di sekeliling bahkan sampai bangsa-bangsa lain. Dengan kuasa Roh Kudus orang percaya dimampukan untuk menjadi saksi karena Roh Kuduslah yang memimpin orang kepada kebenaran. Kesaksian akan punya kuasa kalau Roh Kudus ada di dalamnya. Roh Kudus juga memberitan tanda-tanda dan mujizat tertentu supaya pemberitaan Injil efektif. Seperti kesembuhan ilahi, pengusiran setan, pelepasan, dan lain lain. “perbedaan yang kedua adalah orang yang dipenuhi Roh pasti akan hidup menurut Roh (Rm 8:14) sedangkan orang yang didiami Roh cenderung hidup menurut daging (Rm 7:15-19). 

Orang yang penuh dengan Roh Kudus ia pasti kuat menghadapi badai yang menerpanya sedangkan orang yang didiami Roh pasti Ia tidak mampu untuk menghadapi segala rintangan yang ia hadapi. “Ciri-ciri orang kepenuhan Roh Kudus adalah senantiasa mengucap syukur (Efesus 5:18-20), Haus akan Firman Allah bersaksi (Kis 2:42a), Senang bersaksi (Kis 2:42b), Berhasil dalam pelayanan (Kis 2:47; 5:14, 9:31; 17;18, Ef 4:12-16), menginsafi akan kehadiran Kristus (Yohanes 14:20; 15:4-5), Buah Roh nyata dalam hidup (Ef 4:22-5:14), Karunia-karunia Roh nyata dalam hidup (Kis 2:43; 3:1; 9:36; 13:6-12; 14:8; 16:16; 19:11; 28:8; Efesus 4:8-11), Mengingini hidup suci (Kis 4:31, Efesus 4:22-5:14), Menyadari dipimpin Roh Kudus (Yohanes 14:16-18, Kis 2:38, 5:5; 8:9 I Korintus 6:19; Galatia 4:6-7), Mengasihi orang Kristen yang lain (Kis 2:44-45; 4:32; Efesus 4:2-6, 13; 5:21, 6:4-17).”[13] Inilah ayat yang kongkrit untuk membuktikan eksistensi Roh Kudus. 

Pekerjaan Roh Kudus 

Pernyataan Alkitab yang ketiga tentang Roh Kudus adalah bahwa ia adalah pelaksana pekerjaan Kristus. Sekarang Roh Kuduslah yang melanjutkan pekerjaan Kristus di dunia ini.[14] Bukti dalam pekerjaan Roh Kudus yang di gambarkan pengalaman pertobatan Saulus dari Tarsus adalah kepenuhannya dengan Roh Kudus. Persoalan yang sebelumnya telah memenuhi benaknya, pengalaman yang hebat pada perjalanan ke Damsyik, tentang dari suara sorgawi, kebutaan sementara dan pengudusan Ananias kepadanya melalui suatu penglihatan, semua ini merupakan tahapan-tahapan dalam perkembangannya yang berpuncak pada penerimaan Roh Kudus. Ananias memberitahu Saulus bahwa ia akan melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus (Kis 9:17). 

Peristiwa pertobatan lain yang layak dicatat ialah pertobatan Kornelius, karena ialah bukan Yahudi petama yang memeluk iman Kristen. Rangkaian peristiwa yang akhirnya menghantar Petrus untuk berkunjung ke rumahnya di Kaisarea diceritakan Lukas dengan rinci mengingat arti peristiwa itu bagi perkembangan jemaat. Sesudah petrus menerima suatu penglihatan, Roh menyuruh Petrus untuk pergi bersama orang-orang yang diutus Kornelius (Kis 10:19). [15] Inilah pekerjaan Roh Kudus setelah hari Pentakosta banyak mujizat yang terjadi sehingga gereja makin berkembang. 

Begitu juga di sisi lain pekerjaan Roh Kudus dalam bentuk Mengajar mengingatkan (Matius 5: 2; Yohanes 8:2; 14:26) dalam Roh dan Kebenaran(Yohanes 14:16-17), Menyaksikan tentang Kristus (Yohanes 15:26), Membimbing dan Memimpin (Yohanes 16:13), Menyadarkan manusia (Yohanes 16:8-11), Melahirkan kembali (Yohanes 3:4) 

Paulus juga menyebut hal yang sama pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus (Titus 3:5) dilahirkan baru berarti memberi hidup baru seperti Allah memberikan hidup kepada orang yang percaya (Yohanes 5:21) dan Roh Kudus juga meregenerasikan umat yang percaya (Yezezkiel 36:25-27), mengilhamkan atau menginspirasikan (2 Timotius 3:16) menginspirasikan kepada para penulis dalam karya Roh kudus. Dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah (2 Petrus 1:21). 

Fungsi Roh Kudus 

Dalam pokok pembahasan ini Fungsi utama-Nya ialah memuliakan Kristus (Yoh 16:14) setiap orang dipenuhi Roh Kudus Ia mutlak memuliakan Allah. Fungsi berikutnya adalah berhubungan erat dengan hal ini ailah fungsi Roh yang memampukan orang-orang percaya untuk bersaksi tentang Kristus (Yoh 15:26). Roh yang memberikan kesaksian kepada orang lain untuk memberitakan Injil. Memberikan penghiburan kepada jemaat maupun orang lain (Yohanes 14:26). 

Roh kudus memimpin setiap orang agar hidup dalam kebenaran (Yohanes 16:13). Masa depan yang penuh pengharapan (Yehezkiel 29:11). Menginsafkan orang dalam kebenaran (Yohanes 16:8-11). itulah fungsi Roh kudus yang berkarya di dunia ini. Sehingga setiap orang percaya kepadanya tidak binasa melaikan memperoleh hidup yang kekal (Yoh 3:16). Roh kudus berfungsi ketika kehendak Tuhan terjadi maka semua akan terrealisasikan. 

DASAR TEOLOGIS TENTANG ROH KUDUS 

Dari Alkitab dapat diketahui kebenaran tentang Roh Kudus secara tepat. Menurut Alkitab jelas bahwa Roh Kudus mempunyai relasi yang erat dengan Allah Bapa dan Tuhan Yesus. “Istilah Teologis yang popular dipakai adalah: Roh Kudus adalah Oknum ketiga dari Allah Tritunggal. [16]Kita bisa melihat bahwa Roh kudus sejajar dengan Allah Bapa dan Putra. Kita bisa melihat ketika Yesus mengatakan tentang Amanat Agung (Matius 28:19). 

Roh Kudus adalah sejajar dengan Bapa dan Putra berarti Roh Kudus adalah Allah sendiri. Paulus juga menyebut dalam persekutuan orang percaya akan dilibatkan tiga Pribadi yaitu Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus “Kasih Karunia Tuhan Yesus, dan Kisih Allah, dan persekutuan Roh Kudus yang menyertai kamu sekalian (2 Kor 13:14). Bukti yang lain juga Petrus menjelaskan Roh Kudus, Allah Bapa dan Putra disejajarkan ( 1Petrus 1:2). Jadi tiga pribadi ini di libatkan semua. 

KESIMPULAN 

Dari semua uraian di atas dapat disimpulkan dalam satu defenisi tentang dipenuhi Roh Kudus secara Alkitabiah sebagai berikut. Roh kudus bukan suatu pengalaman yang harus dicari dan diusahakan dan bukan pula merupakan berkat kedua sesudah pertobatan. Namun Roh Kudus adalah pribadi dari Allah Tritunggal yang berfungsi sebagai penolong umat yang percaya kepada Kristus sehingga umat tidak binasa melainkan memperoleh hidup yang kekal. Roh Kudus tidak bisa mengklaim sebagai karunia Roh kudus yang Tuhan berikan. Namun Roh Kudus adalah pribadi yang menolong setiap orang percaya. Roh kudus menggantikan peranan Yesus di dunia ini untuk melakukan mujizat- mujizat yang belum perna Yesus lakukan. Sehingga Roh Kudus lebih dominan dalam peranan-Nya sampai selama-lamanya. 

REFERENSI 

Donald Guthre. Teologi Perjanjian Baru Vol.2. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2015. 

Everett F. Harrison. The Wycliffe Bible Commentary Vol.3. Malang: Gandum Mas, 2013. 

Gleason L. Archer. Encyclopedia Bible Difficulties. Malang: Gandum Mas, 2004. 

Ichwei G. Indra. Teologi Sistematika. Bandung: Lembaga Literatur Baptis, 2010. 

Kremer, J. Pneuma. III. EDNT, n.d. 

Mirrel C. Tenney. Survei Perjanjian Baru. Malang: Gandum Mas, 2017. 

Paulus Daun. Sistematika Teologi Pneumatologia. Manado: Yayasan Daun Family, 2004. 

Pontas Pardede. Tafsiran Kisah Para Rasul. Surakarta: Sekolah Tinggi Teologi INTHEOS Surakarta, n.d. 

Stanley M. Horton. Oknum Roh Kudus. Malang: Gandum Mas, 2000. 

Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan. Malang: Gandum Mas, 2016. 

[4] Paulus Daun, Sistematika Teologi Pneumatologia (Manado: Yayasan Daun Family, 2004). 61 

[5] Pontas Pardede, Tafsiran Kisah Para Rasul (Surakarta: Sekolah Tinggi Teologi INTHEOS Surakarta, n.d.). 59 

[6] Ibid. 61 

[7] Everett F. Harrison, The Wycliffe Bible Commentary Vol.3 (Malang: Gandum Mas, 2013). 529 

[8] Stanley M. Horton, Oknum Roh Kudus. 130 

[9] Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan (Malang: Gandum Mas, 2016). 2245 

[10] Gleason L. Archer, Encyclopedia Bible Difficulties (Malang: Gandum Mas, 2004). 643 

[11] Mirrel C. Tenney, Survei Perjanjian Baru (Malang: Gandum Mas, 2017). 294 

[12]Ichwei G. Indra, Teologi Sistematika (Bandung: Lembaga Literatur Baptis, 2010).207 

[13] Ibid. 209 

[14] Ibid. 183 

[15] Donald Guthre, Teologi Perjanjian Baru Vol.2. 177 

[16] Paulus Daun, Sistematika Teologi Pneumatologia.KAJIAN DIPENUHI ROH KUDUS DALAM KISAH PARA RASUL 2:4
Next Post Previous Post