ARTI AKULAH ROTI HIDUP (YOHANES 6:30-50)

Siapakah Tuhan Yesus? Tuhan Yesus bertanya kepada para murid-murid-Nya dalam Matius 16. Ada yang mengatakan Elia, Yohanes Pembaptis dan Petrus mengatakan bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah Yang Maha Tinggi. 
ARTI AKULAH  ROTI HIDUP (YOHANES 6:30-50)
gadget, bisnis, otomotif
Tuhan Yesus mengatakan bahwa itu bukan dari Petrus melainkan Bapa di surga yang meletakkannya dalam hati Petrus. Akan tetapi siapakah Tuhan Yesus menurut kata Yesus sendiri? Ada 7 kali (angka sempurna) Yesus mengatakan, “Aku adalah ….” Apa artinya? Di dalam Bahasa Yunani, kalimat “Aku adalah Aku”, ditulis dengan Ego Eimi (ἐγώ εἰμι). Ego artinya aku, Eimi juga artinya sama dengan Ego. Ini double Ego. Sehingga diterjemahkan sebagai “Aku adalah Aku” (I am who I am).

Kalimat ini tidak bisa dile-paskan dari Nama Allah Yahweh yang muncul dalam kisah Musa (Keluaran 3:14). Septuaginta (Alkitab Yunani untuk Perjanjian Lama) menerjemahkan Nama Allah Yahweh pada ayat ini dengan “Ego Eimi”. Bagi orang Israel ketika Yesus Kristus menggunakan kata “Ego Eimi”, artinya Yesus sedang mengklaim dirinya sebagai Allah. Kalimat seperti ini berarti menghujat Allah bagi orang-orang Yahudi. Yesus telah menyamakan dirinya dengan Allah dan ini dianggap sebagai dosa terbesar. Itu sebab orang-orang Yahudi mau melempari Dia dengan batu (Yohanes 8:58-59a). 

John MacArthur ketika mengutip Yohanes 1:1 ia mengatakan, “in the beginning was the Word (preexistent with God), and the Word was with God (coexistent with God), and the Word was God (Self-existent with God)”, artinya Yesus sudah ada sebelumnya bersama-sama dengan Allah, Ia hidup berdampingan dengan Allah dan Ia sendiri adalah Allah yang terpisah dari Allah Bapa. Maka apa artinya ketika Tuhan Yesus mengatakan diri-Nya dengan “Aku adalah Aku”?

Pertama, Allah itu kekal dan tidak berubah (Ibrani 13:8). Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus tidak terikat oleh waktu, tidak ada masa lampau/masa depan bagi Allah. Dia adalah eternal present. I am who I am (present tense), berarti Ia selalu hadir di manapun dan tidak mengenal waktu. Dia adalah Alfa dan Omega.

Kedua, Allah itu self-existent. Allah menyebabkan segala sesuatu tetapi Ia tidak disebabkan oleh apapun. Dia tidak bergantung kepada siapapun, ini artinya self-existent. Dia tidak bergantung kepada sekeliling dan sekitarnya. Matthew Henry katakan, “The greatest and best man in the world must say, by the grace of God I am what I am; but God says absolutely – and it is more that any creature, man or angel, can say – I am that I am.” Tuhan itu self-sufficient.

“I Am” yang pertama adalah “Akulah Roti Hidup”. Di dalam Alkitab ada dua kata dalam Bahasa Yunani untuk “hidup”. Biological life menggunakan kata bios (βίος), sedangkan Spiritual life menggunakan kata zoe (ζωή). Maka waktu Yesus berbicara mengenai Roti hidup, kata yang dipakai adalah zoe. Tuhan Yesus sedang menawarkan makanan rohani di sini. Dalam Efesus 2:1, Paulus me-ngatakan bahwa kita sudah mati karena pelanggaran dan dosa kita, sehingga kita membutuhkan Yesus sebagai Roti Hidup. Yesus adalah Roti Hidup yang memberikan hidup yang kekal.

Di dalam tradisi Yahudi mereka percaya bahwa Musa yang menurunkan manna dari surga, dan Mesias nantinya juga akan melakukan hal yang sama (Misradh Rabba on Eccles. 1:9). Tetapi Yesus ingin mereka mengetahui dengan jelas bahwa, 

(1) Yang menurunkan manna dari sorga bukanlah Musa, tetapi Allah Bapa. 

(2) Manna yang dimakan oleh nenek moyang itu hanya simbol dari roti yang sebenarnya. Roti yang sejati dari sorga adalah Yesus. Mesias bukanlah pembebas dari penjajahan Romawi melainkan dari perbudakan dosa. Akan tetapi mereka tidak ada kemampuan untuk percaya dan datang kepada Yesus karena karena natur keberdosaan mereka. John calvin mengatakan ada total depravity. 

Natur manusia yang rusak total tidak mungkin datang kepada Tuhan Yesus. Itu sebab Tuhan Yesus datang menawarkan hidup, tetapi banyak orang tidak mau percaya, karena tanpa Tuhan yang menarik kita berbalik kepada Dia dan jadikan kita ciptaan yang baru, kita tidak bisa mendengar Dia (1 Petrus 1:23, Yohanes 6:44). Ketika Allah Bapa menarik engkau dan saya pasti ada perlawanan di situ, kita punya natur yang fana, tetapi tidak akan mengalahkan tarikan Allah Bapa. Ini yang dinamakan irresistible grace, anugerah yang tidak tertahankan.

Adapun 3 ciri orang-orang yang memiliki Roti Hidup, yaitu: 

1. Pertama, kita menjadi satu dengan Kristus (union with Christ). Tidak ada apapun yang dapat memisahkan kita dari Kristus (Roma 8:38-39) karena memiliki Roti Hidup itu bukan berarti hanya makan saja lalu pergi, melainkan kita memiliki relasi dengan Dia. Mengapa pakai metafora roti? Karena roti itu adalah necessary for life. Roti itu mutlak untuk hidup kita. Jika betul Saudara dan saya punya Roti Hidup, kita tidak mungkin terpisah dari Kristus, karena Ia kini hidup di dalam hidup kita (Galatia 2:20).


2. Kedua, roti itu dimakan setiap hari. Di dalam Doa Bapa Kami dikatakan, “berikanlah kami makanan kami yang secukupnya (Matius 6:11) – give us this day our daily bread (ESV).” Roti adalah makanan pokok pada masa itu dan setiap hari kita memerlukannya. Jikalau Saudara dan saya sudah bersama dengan Roti Hidup setiap hari, maka kita harus makan Roti Hidup itu setiap hari dengan mendengar suara Tuhan, ikut pimpinan Tuhan dan penyertaan Tuhan melalui firman Tuhan. Jangan jadikan firman Tuhan ini adalah obat, kalau ada masalah atau sakit baru ambil. Firman Tuhan adalah nutrisi kita sehari-hari. Firman Tuhan harus kita makan setiap hari sebagai our daily bread (Mazmur 1:2-3).

3. Ketiga, roti adalah untuk setiap orang. Semua orang makan makanan pokok ini, dari orang miskin sampai orang kaya. Artinya saudara dan saya setelah menikmati roti hidup, kita tahu persis roti ini harus diberitakan kepada orang lain (lihat kisah Perempuan Samaria – Yohanes 4:1-42). 

Jika kita sudah memiliki Roti Hidup, maka kita akan memberitakan karena orang lain pun perlu. Karena “Akulah roti hidup; barang siapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barang siapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.” (Yohanes 6:35). Amin. Tuhan Memberkati. –ARTI AKULAH ROTI HIDUP (YOHANES 6:30-50).  MF
Next Post Previous Post