4 CIRI MANUSIA BARU (EFESUS 4:20-32)

Ciri-Ciri Manusia Baru ( Efesus 4 :20-32 )

1. Memiliki pengenalan akan Kristus dan kebenaran-Nya (Efesus 4: 20-21).
4 CIRI MANUSIA BARU (EFESUS 4:20-32)
gadget, bisnis, otomotif
Orang Kristen adalah orang yang tidak pernah berhenti belajar untuk mengenal Tuhan dan pengajaran di dalam Dia. Di dalam FilIPI 3:10, rasul Paulus menghendaki supaya ia semakin mengenal Kristus di dalam hidupnya. Jadi, jangan berhenti untuk belajar mengenal Kristus dan kebenaran-Nya, karena ini adalah fondasi yang sangat penting di dalam iman Kristen. Jika tidak, kita tidak akan memiliki dasar yang benar, dan terombang-ambing di dalam pengajaran yang salah. Sebab tidak semua hal yang baik itu adalah benar. Contoh : ajaran sesat selalu memperkenalkan diri sebagai ajaran yang baik, padahal isi pengajarannya penuh kesesatan.

Tetapi semua yang benar pasti baik. Tentunya baik menurut Tuhan bukan baik menurut manusia. Setelah lahir baru bukan berarti otomatis sudah sempurna, karena itu kita harus mau belajar. Kita belajar akan sifat Kristus, belajar sabar, belajar mengasihi, belajar mengampuni, belajar setia, belajar untuk dengar-dengaran kepada perintah Tuhan, belajar untuk menguasai diri, belajar menahan diri dari kemarahan dlsb, seperti yang dikatakan Rasul Paulus dalam Efesus 4:25-32) Proses kita belajar bahkan sampai dapat serupa dengan Kristus.

2. Ciri manusia baru yang kedua, “Mendengar dan Menerima” (Efesus 4:2)

Apa yang didengar dan apa yang diterima, yang dimaksud di sini adalah bahwa Orang Efesus dan juga kita sudah mendengar tentang Kristus dan menerima ajaran Yesus. Hal ini berbicara tentang sifat dan kehidupan Kristus, di mana Yesus telah memberi contoh dan teladan bagaimana kehidupan di dunia ini. Bagaimana Yesus meres pon perlakuan orang terhadap dirinya. Ketika ia difitnah Ia mengampuni, dia diperlakukan dengan tidak adil Ia tetap sabar.

Demikian juga dengan manusia baru Ketika difitnah ia terima dan bahkan dapat mengampuni, tetapi manusia lama tidak dapat menerima bahkan akan menuntut. Bagi yang dapat menerima pada akhirnya akan selalu dipuaskan, tetapi seorang penuntut pada akhirnya akan kecewa dan memberontak. Banyak orang hari-hari ini hanya bisa menuntut dan susah untuk menerima dan bersyukur.

Banyak orang bisa bersyukur ketika hidupnya tidak masalah, tidak pergumulan, tetapi pergumulan menghadang dirinya ia tidak dapat mengucap syukur. Dia tidak dapat mengatakan Tuhan itu baik, tetapi sebaliknya.

Sebagaimana istri Ayub, ketika hidup Ayub dan keluarganya berlimpa kekayaan dan berkat ia dapat mengucap syukur kepada Allah dan mengatakan Tuhan itu baik, tetapi ketika Ayub ditimpa malapetaka dan pergumulan yang berat . Ayub jatuh miskin, mendapat sakit penyakit…Ia katakan kepada Ayub kutuklah Allahmu, dan matilah.

Orang yang telah menjadi manusia baru, ia dapat menerima semua yang dialami didalam hidupnya dengan penuh syukur, karena dia mengetahui bahwa Tuhan itu baik, dan Tuhan tidak akan merancangkan hal-hal yang jahat bagi anak-anakNya. Orang yang telah menjadi manusia baru dia selalu meneladani sifat-sifat Kristus, dan menjadi sama seperti Kristus.

3. Ciri manusia baru yang ketiga, “Harus menanggalkan manusia lama” (Efesus 4:22)

Dalam konteks ini, baik kata kerja "menanggalkan" maupun "mengenakan" menunjukkan ketika jemaat itu bertobat. Tetapi dalam konteks ini, Rasul Paulus juga memakai kata kerja "dibaharui", yang menunjuk pada proses pembaruan yang sedang kita jalani hari demi hari.

Dalam Efesus 4:22-23, Paulus mengingatkan jemaatnya bahwa mereka telah menanggalkan manusia lama... supaya mereka "dibaharui di dalam roh dan pikiran" mereka. Jadi, tujuan kita ketika kita menanggalkan manusia lama dan mengenakan manusia baru ialah supaya proses pembaruan roh dan hati kita tidak terhalang, tetapi bisa terus maju. Bukan hanya tindakan kita yang perlu dibaharui, tetapi juga motivasi dan pikiran kita. Dengan demikian, kita mengalami perubahan sejati di dalam Kristus.

Jika kita memahami ajaran Rasul Paulus dalam Efesus 4:22-24, maka akan jelas bagi kita untuk mengetahui alasan mengapa banyak orang Kristen belum berjalan dalam kemerdekaan di dalam Kristus. Padahal, pola yang normal adalah kita menanggalkan manusia lama dan mengenakan manusia baru pada saat kita percaya kepada Yesus Kristus, sehingga roh dan pikiran kita dibaharui oleh Roh Kudus hari demi hari.

Kenyataan yang ada sekarang adalah banyak orang Kristen belum sungguh-sungguh memenuhi tanggung jawab mereka. Mereka belum menanggalkan manusia lama dan belum pula mengenakan manusia baru. Mereka belum meninggalkan kehidupan mereka yang lama dan belum menyerahkan diri mereka sepenuhnya kepada Tuhan.

Akibat dari ketidaktaatan mereka ialah proses pembaruan dan pengudusan dalam kehidupan mereka yang terhalang. Mereka tetap terpengaruh oleh dunia, keinginan daging, dan iblis, sehingga kehidupan mereka kurang bahagia dan pelayanan mereka seringkali kurang efektif.

Kita harus ingat akan tujuan kita. Jika kita ingin bertumbuh di dalam Kristus hari demi hari, kita harus menanggalkan manusia lama dan mengenakan manusia baru. Inilah hal seharusnya ada bagi kita sebagai orang percaya.

Setiap kita datang kepada Yesus harus menanggalkan manusia lama, jika tidak itu berbahaya bagi hidup kekristenan kita. Yang harus ditanggalkan adalah hal-hal yang menghambat berkat Tuhan, menghambat kasih Tuhan, menghambat anugerah Tuhan.

Di antara penghambat itu adalah; ketidaksabaran, ketidaktaatan, kesombongan, pikiran duniawi, dan sebagainya, semua tabiat lama itu harus ditanggalkan semua yang dikatakan Paulus dari Efesus 4: 25-32. Setelah ditanggalkan Kenakanlah manusia baru yang diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan. Jangan berkata dusta, tetapi berkatalah jujur dan benar. Kenakanlah manusia baru di dalam Kristus, yaitu kita harus hidup dalam kasih, sukacita, damai sejahtera, sabar, lemah lembut, baik hati, sederhana, berbudi luhur, berpengetahuan, saleh, murah hati, dan penguasaan diri. Dan jika semuanya itu ada pada diri kita, maka nyatalah kemuliaan Allah melalui hidup kita, sehingga kita dapat menjadi berkat bagi semua

4. Ciri manusia baru yang keempat, “Diperbaharui” terus menerus (Efesus 4: 23)

Seorang manusia baru akan diperbaharui di dalam roh dan pikirannya. Hidup Kristen bukan sekedar diperbaiki tetapi diperbaharui atau diubahkan Tuhan. Karena pikirannya diperbaharui Paulus berkata “Aku melupakan apa yang di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang ada di hadapanku.”

Hidup orang Kristen mengalami pembaharuan. Yaitu, dibaharui di dalam roh dan pikiran. Hal itu berlangsung secara terus-menerus di dalam kehidupan orang percaya. Proses ini, bukan proses yang instan, tetapi proses seumur hidup, dan melalui proses jatuh bangun sampai mati. Tidak ada cara instan untuk diproses Tuhan melalui pembaharuan, karena itu memerlukan proses seumur hidup sampai detik kematian kita.

Kemampuan Baru

Manusia yang telah lahir baru memiliki kebebasan mutlak yang sama dengan yang dimiliki Adam sebelum kejatuhannya dan orang-orang berdosa setelah kejatuhan itu. Perbedaan antara manusia yang belum lahir baru dan yang telah lahir baru menyangkut kemampuan, bukan kebebasan. Keduanya bebas untuk melakukan yang baik, tapi hanya satu yang mampu melakukan yang baik. Dan dia mampu karena Allah Roh Kudus telah memberikan kepadanya hati yang baru (Efesus 2:10; 1Yohanes 5:18; Yehezkiel 36:26). Dia telah dijadikan ciptaan baru (Galatia 6:15). Karena itu, dia memiliki kemampuan untuk menghendaki dan melakukan yang baik.

Tapi kemampuan orang yang lahir baru tidak identik dengan kemampuan yang dimiliki Adam pada awalnya. Adam pernah berkemampuan untuk melakukan kehendak Allah secara sempurna. Manusia yang telah lahir baru belum mampu untuk melakukan kehendak Allah secara sempurna. Tapi ini bukan berarti dia belum menjadi ciptaan baru. Dia adalah ciptaan baru. Dia benar-benar ingin melakukan kehendak Allah. Dia sungguh-sungguh bertahan di jalan yang benar (1Yohanes 3:9). Dosa tidak akan berkuasa di dalam dirinya (Roma 7:21). Alasan bagi keadaan ini adalah bahwa ciptaan-ciptaan baru di dalam Kristus berada dalam proses pengudusan.

BACA JUGA: MANUSIA BARU (EFESUS 2:15)

Ciptaan baru bukanlah “produk jadi” walaupun mereka telah diubah dalam keseluruhan esensinya. Mereka menjadi apa yang seharusnya, namun masih hanya secara “prinsip.” Suatu hari kelak mereka akan menjadi apa yang seharusnya dalam segenap bagiannya. Tapi sekarang karya Allah sedang bekerja di dalam mereka. Sekarang Allah berkarya di dalam mereka sehingga mereka menghendaki dan melakukan semakin banyak hal yang menyenangkan Allah.

Pada waktunya, karya Allah dalam diri orang yang telah lahir baru akan disempurnakan (dengan pemulihan). Namun pada saat itu pun manusia tetap akan memiliki kebebasan seperti yang dimilikinya sekarang ini. Dan sekali lagi, perbedaan yang ada hanyalah pada kemampuan, bukan kebebasannya, untuk melakukan yang baik. Saat itu manusia hanya mampu untuk melakukan hal yang benar. Ini akan terjadi dikarenakan naturnya akan diteguhkan dalam kekudusan dan seluruhnya berlawanan dengan kejahatan.

BACA JUGA: EFESUS 4:17-32 (PEMBAHARUAN HIDUP)

Dia tidak akan tergoda oleh dosa lagi. Bahkan dia tidak akan lagi memiliki keinginan apa pun untuk melakukan yang jahat.

KESIMPULAN

Konsep manusia baru dalam Perjanjian baru yaitu manusia yang telah percaya akan Karya penebusan Kristus atau disebut dengan lahir baru. Lahir baru bukan sekedar saya cinta Yesus, kekristenan bukan sekedar identitas diri, Kekristenan bukan sekedar kita percaya Tuhan, tetapi bagaimana menjalani hidup sebagai orang Kristen. oleh karena itu setiap sudah percaya Tuhan kita harus berubah menjadi manusia baru. Dan segalah ciri dan sifat manusia lama kita mutlak harus dikuburkan.

Ciri ciri manusia baru antara lain :

1. Memiliki pengenalan akan Kristus dan kebenaran-Nya (Efesus 4:20-21).

2. Mendengar dan menerima

3. Meninggalkan manusia lama

4. Diperbaharui terus menerus.

Manusia dalam Perjanjian Baru merupakan manusia yang telah ditebus, ketika percaya kepada Yesus maka Roh Allah ada dalam orang percaya dan Roh itu yang akan menolong agar manusia baik tubuh, jiwa dan rohani semakin diperbaharui. 

Sejatinya orang-orang Kristen wajib memahami dan memiliki cirri-ciri tersebut agar kehidupannya menjadi teladan bagi orang lain, berdampak bagi orang lain, memang tidak mudah dan langsung jadi namun keinginan untuk terus menerus diperbaharui akan membawa manusia baru semakin diperlengkapi untuk semakin serupa dengan Kristus sebagaimana Rasul Paulus katakan dalam Roma 12:2 “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan mana kehendak Allah: Apa yang baik dan berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Ikuti saya di google news untuk membaca artikel lainnya :


Next Post Previous Post