MAKNA AKU PERCAYA KEPADA ROH KUDUS

Pdt. Yakub Tri Handoko.

Kita sudah bicara banyak tentang Yesus Kristus, dari kelahiran-Nya sampai kedatangan-Nya kembali yang kedua. Bagian selanjutnya dari Pengakuan Iman Rasuli berbicara tentang Roh Kudus. Hal yang Sangat menarik adalah karena di situ dituliskan Aku percaya kepada Roh Kudus. Demikianlah terjemahannya dalam Bahasa Indonesia. Kata “kepada” ini sangat penting. 
MAKNA AKU PERCAYA KEPADA ROH KUDUS
otomotif, bisnis
Di dalam terjemahan bahasa Inggris dipergunakan kata “believe in”, begitu juga dalam bahasa Latin. Jadi dalam Pengakuan Iman Rasuli ada “Aku percaya kepada Allah Bapa”, “Aku percaya kepada Yesus Krisus” dan “Aku percaya kepada Roh Kudus”. Di bagian-bagian selanjutnya dalam Pengakuan Iman Rasuli, kata “kepada” tidak muncul lagi

Pada sesi-sesi awal, kita sudah belajar bahwa tambahan keterangan “kepada” itu merujuk pada sesuatu yang unik, yaitu hanya digunakan untuk pribadi-pribadi di dalam Allah Tritunggal. Ketika berbicara tentang obyek yang dipercayai sebagai pribadi Allah Tritunggal, maka secara sengaja perumusannya dibuat berbeda oleh para perumus Pengakuan Iman Rasuli. Dengan demikian frasa “Aku percaya kepada Roh Kudus” dari awal sudah menyiratkan kepada kita bahwa Roh Kudus bukan hanya “kuasa” Allah.

Di dalam Kisah Rasul 1:8 dikatakan: “kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu”. Dari sini terlihat jelas bahwa “kuasa” dan “Roh Kudus” adalah berbeda. Roh Kudus memberikan kuasa tetapi Roh Kudus tidak identik dengan kuasa. Betapa salahnya beberapa orang yang mengaitkan Roh Kudus hanya dengan kuasa Allah. Roh Kudus memberikan kuasa tapi Dia bukan kuasa. Kuasa tidak berpribadi tetapi Roh Kudus adalah Pribadi di dalam Allah Tritunggal. Jadi, tidak bisa dikatakan bahwa Dia hanyalah kuasa atau hanyalah kekuatan ilahi.

Alkitab sangat menekankan keilahian Roh Kudus. Alkitab menunjukkan keilahian Roh Kudus dan bahwa Dia bukan cuma kuasa melainkan Pribadi ketiga di dalam Allah yang esa.

1. Pertama, Roh Kudus sering kali disamakan atau disejajarkan dengan Allah. 

Misalnya di dalam 1 Korintus 3:16, Paulus dengan mudahnya berpindah dari “Bait Allah” menjadi “Bait Roh Kudus”. Dia menganggap bahwa gereja adalah Bait Allah, lalu dia mengatakan “Bait Roh Kudus”. Di dalam Kisah Rasul 5:3, Petrus berkata kepada Ananias : “Mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus?” Lalu di ayat berikutnya Petrus menambahkan: “Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah.” (ay.4) Jadi mendustai Roh Kudus sama dengan mendustai Allah.

Dalam Matius 28:19-20 dikatakan “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama (berbentuk tunggal) Bapa dan Anak dan Roh Kudus” (baptizing them in the name of the Father and of the Son and of the Holy Spirit). Terdapat kejamakan, tetapi namanya berbentuk tunggal. Hal ini menunjukkan kesejajaran dan kesatuan. 


Hal yang sama juga muncul dalam 1Korintus 12:4-6 ketika dikatakan: “Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh. Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan. Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang. Jadi ada kesamaan, kesatuan dan kesejajaran di sana. Ini menunjukkan bahwa Roh Kudus bukan cuma kuasa tetapi Pribadi di dalam Allah yang esa.

2. Kedua, Roh Kudus Mahakuasa. 

Di dalam Roma 8:11 dikatakan: “Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.” Di sini dikatakan bahwa kebangkitan Yesus itu terjadi karena Roh Allah membangkitkan Yesus. Kuasa yang mengalahkan kematian itu adalah kuasa dari Roh Kudus. Di dalam Kisah Rasul kita tahu bersama pada saat Roh Kudus turun atas orang-orang percaya dan atas para rasul maka mereka melakukan berbagai macam tanda-tanda ajaib dan perbuatan-perbuatan yang besar. Roh Kudus itu maha kuasa.

3. Ketiga, Roh Kudus Mahatahu. 

Di dalam 1Korintus 2:10-11 Paulus mengatakan “tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah” (1Korintus 2:11). Pada saat yang bersamaan juga dikatakan bahwa “Roh Allah menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah” (1Korintus 2:10). Jadi selain Roh Allah, tidak ada seorang pun yang bisa mengetahui apa yang terdapat di dalam diri Allah. 

Roh Allah menyelidiki segala sesuatu termasuk hal-hal yang terdalam di dalam diri Allah dan Roh Allah mengenal segala sesuatu tentang Allah. Mengapa? Karena Dia adalah Pribadi dalam Allah Tritunggal. Allah yang satu menyatakan diri di dalam tiga pribadi. Itulah sebabnya Roh Kudus mengetahui segala sesuatu.

Baca Juga: Doktrin Roh Kudus (Pneumatologi)

Jadi sekali lagi, Roh Kudus bukan hanya kuasa Allah tetapi Allah sendiri. Roh Kudus bukan hanya memberikan sesuatu kepada kita tetapi juga layak menerima segala sesuatu dari kita. Roh Kudus bukan hanya penolong kita, Dia adalah Allah pencipta kita. Dia turut terlibat di dalam penebusan kita. Dia juga yang akan membangkitkan tubuh kita yang fana ini. Kiranya Tuhan memberkati kita.
Next Post Previous Post