5 BENTUK IBADAH KRISTEN YANG KELIRU

Pdt. Yakub Tri Handoko
5 BENTUK IBADAH KRISTEN YANG KELIRU
gadget, bisnis, otomotif
Dari beberapa edisi yang lalu kita sudah menyimak bersama tentang ibadah yang benar kepada Tuhan. Mungkin sebagian dari kita ada yang berpikir bahwa kesalahan-kesalahan tersebut hanya dilakukan pada zaman kuno oleh orang-orang Israel. Sebelum kita mengambil konklusi seperti itu, marilah kita merenungkan bahwa beberapa kesalahan yang sama juga sedang dilakukan oleh banyak gereja modern.

1. Kesalahan yang pertama, tentu saja dalam penggunaan patung atau gambar. 

Tentang hal ini Alkitab berkali- kali menandaskan dan kita sudah mengupas hal ini juga beberapa kali (Band. Ulangan 4, Keluaran 32). Ada orang-orang Kristen dari aliran aliran tertentu yang masih menggunakan patung atau gambar di dalam ibadah mereka. Tidak sulit untuk mengetahui hal ini. Ruangan ibadah mereka dipenuhi dengan gambar dan patung.

2. Kesalahan yang kedua, penggunaan benda-benda tertentu yang dianggap memiliki nilai yang magis di dalamnya. 

Beberapa gereja menjalankan Perjamuan Kudus dengan roti dan anggur yang dipercayai sebagai semacam jimat, yang bisa menyembuhkan penyakit orang atau bisa dipakai untuk keperluan yang lain. 

Markus 5:34 mencatat kisah Tuhan Yesus menyembuhkan seorang perempuan yang sakit pendarahan selama 12 tahun. Perempuan itu menjamah ujung jubah Tuhan Yesus. Ketika perempuan ini menjamah ujung jubah itu, sebetulnya dia sudah sembuh. Pada waktu itu Tuhan Yesus sedang bergegas menuju ke rumah Yairus untuk menolong anak perempuan Yairus yang sedang sakit keras. Tuhan Yesus mengambil waktu untuk berhenti melihat siapa yang telah menjamah jubah-Nya. Mengapa Dia menghentikan langkah-Nya, padahal Dia sedang bergegas untuk menolong orang lain?

Tuhan Yesus berkata kepada perempuan yang sudah disembuhkan itu: “Imanmu menyelamatkan engkau”. Tuhan Yesus ingin mengajarkan kepada perempuan itu dan kepada kita bahwa yang menyembuhkan itu bukanlah jubah Tuhan Yesus melainkan Allah sendiri. Allah-lah yang memberikan kuasa-Nya yang diterima melalui iman seseorang. 

Andai kata jubah Yesuslah yang memberikan kuasa dan kesembuhan maka tentu semua orang yang sedang berdesak-desakan di sekitar Yesus pasti juga mengalami kuasa yang sama. Tetapi ternyata tidak demikian, hanya perempuan itu yang mengalami kuasa Allah. Penggunaan benda-benda tertentu yang dianggap memiliki nilai magis merupakan pelanggaran terhadap perintah yang kedua.

3. Kesalahan yang ketiga, penggunaan tradisi-tradisi tertentu di dalam ibadah. 

Dalam Matius 15:3-6, dicatat perihal Tuhan Yesus yang menentang orang-orang Farisi yang menggantikan perintah Allah dengan tradisi-tradisi manusia. Ada begitu banyak tradisi di dalam ibadah yang tidak bersumber dari Alkitab. Tentu saja tidak semua tradisi itu bertentangan dengan Alkitab atau kalau pun tidak bertentangan dengan Alkitab, orang-orang telah menjadikan tradisi itu memiliki kekuatan normatif seperti Alkitab. Hal ini adalah kesalahan dan itu adalah penambahan hal-hal yang tidak selaras dengan firman Tuhan.

4. Kesalahan yang keempat, motivasi yang keliru. 

Ada orang-orang yang datang beribadah dengan motivasi yang keliru. Di dalam 1Timotius 6:5-6, Paulus memperingatkan tentang adanya orang-orang tertentu yang menganggap ibadah sebagai sumber keuntungan. Paulus mengajarkan bahwa ibadah jika disertai dengan rasa cukup akan membawa keuntungan. Ibadah bukanlah sarana untuk mendapatkan keuntungan. 

Walaupun istilah “ibadah” di sana tidak bisa dibatasi dalam arti liturgi atau ritual tertentu, tetapi maknanya tetap sama: Ada orang-orang tertentu yang mencari untung di dalam ibadah. Mereka beribadah supaya diberkati, memberikan persepuluhan supaya diberkati, melayani Tuhan supaya diberkati dan ini semua adalah kesalahan yang dulu terjadi dan sampai sekarang pun masih terus terjadi.

5. Kesalahan yang kelima, ketidak-hormatan di dalam ibadah. 

Di dalam Imamat 10: 1-2, Nadab dan Abihu, kedua anak dari imam besar Harun mempersembahkan kurban dengan menggunakan api yang asing, yaitu api yang berbeda dengan apa yang Tuhan sudah aturkan. Mereka tidak menghormati perintah Tuhan dan pada waktu mereka melakukan ibadah, maka Tuhan membunuh mereka. Tuhan tidak berkenan dengan segala hal yang tidak menghormati Dia. 


Mungkin Nadab dan Abihu memiliki pertimbangan yang lain, mungkin motivasi mereka adalah benar, kita tidak tahu persis apa yang menjadi alasan di balik tindakan mereka yang sembrono; tetapi satu hal yang kita tahu dengan pasti, bahwa hal itu tidak menghormati Allah dan Allah membunuh mereka. Kita juga pernah menyinggung tentang Uza, yang ketika mengantar tabut perjanjian dan tabut itu hampir jatuh karena lembu yang membawanya tergelincir. Uza menjamah tabut itu dan akhirnya Uza juga dibunuh mati oleh Tuhan. 

Tidak sulit untuk menemukan ketidak-hormatan di dalam ibadah modern: datang tidak tepat waktu; datang tidak mempersiapkan diri; tidak berkonsentrasi secara penuh untuk memuji Tuhan maupun untuk mendengarkan firman Tuhan; menggunakan gadget dengan cara yang tidak bertanggung jawab di dalam ibadah; melakukan banyak hal lain dan tidak menghormati Tuhan. Ini adalah situasi yang memprihatinkan. Tuhan menuntut kita untuk memberikan ibadah yang benar kepada Dia. Kesalahan-kesalahan orang Israel dahulu adalah kesalahan yang sama, yang masih kita lakukan sampai sekarang.

Tuhan memberkati kita!, https://teologiareformed.blogspot.com/
Next Post Previous Post