ESENSI INJIL KESELAMATAN (INJIL YESUS KRISTUS)

Pdt. Samuel T. Gunawan, M.Th.

Injil berasal dari kata Yunani “euaggelion” dan kata kerjanya “euaggelizo”, yang berarti “kabar baik. Kata “euaggelion” digunakan untuk “utusan yang membawa kabar baik” atau “pembawa kabar baik”. Kata “euaggelion ini merupakan padanan untuk kata Ibrani “besorah” yang berarti “Kabar baik atau Injil”. Kata “besorah” ini berasal dari kata kerja “basar” yang berarti “mengabarkan kabar (baik).
ESENSI INJIL KESELAMATAN (INJIL YESUS KRISTUS)
gadget, bisnis, tutorial
Kevin J. Vanhoozer, seorang professor riset telogi sistematika di Trinity Evangelical Divinity School mengatakan, “Kabar baik selalu disambut dengan senang hati. Namun demikian, Kabar Baik dalam pusat iman Kristen adalah sesuatu yang sangat khusus. Orang-orang Kristen tidak hanya merayakan sembarang Injil, melainkan Injil “Yesus Kristus”. 

Pesan Injil terikat dengan kegembiraan Natal, dengan kelahiran Yesus, dan dengan nama-Nya: Immanuel, yaitu Allah beserta kita (Matius 1:23). Karena itu, untuk memahami Kabar Baik kita harus mengetahui sesuatu mengenai identitas Yesus Kristus, karena Kabar Baik itu tidak hanya membahas apa Allah kerjakan melalui Dia tetapi juga siapa Dia.” (This We Believe.[Batam: Gospel Press, 2000], 98-99)

Craig A. Evans, seorang professor Perjanjian Baru dan direktur program pasca-sarjana pada Acadia Divinity College mengatakan “There is every reason, then, to conclude [again, without invoking theological dogmas] that the Gospels have fairly and accurately reported the essential elements of Jesus' teaching, life, death and resurrection. (Maka, ada banyak alasan untuk menyimpulkan [sekali lagi, tanpa menggunakan dogma teologis] bahwa Injil telah secara adil dan akurat melaporkan unsur-unsur penting dari ajaran, kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yesus). (Evans, Craig A. Pabricating Jesus: How Modern Scholars Distort the Gospels. [DOnwers Grove: InterVarsity Press, 2006], 285).

2 Timotius 2:8  Ingatlah ini: Yesus Kristus, yang telah bangkit dari antara orang mati, yang telah dilahirkan sebagai keturunan Daud, itulah yang kuberitakan dalam Injilku.

Galatia 4:4) Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat.

Roma 4:24-25 ( … sebab kepada kita pun Allah memperhitungkannya, karena kita percaya kepada Dia, yang telah membangkitkan Yesus, Tuhan kita, dari antara orang mati, (4:25) yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita.

1 Korintus 15:1-4 (1 Korintus15:1) Dan sekarang, saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri. (15:2) Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu -- kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya. (15:3) Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, (1 Korintus 15:4) bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;

2 Korintus 5:18-19 (5:18) Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. (5:19) Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.

Berdasarkan surat Rasul Paulus dalam Roma 1:16-17; 4:23-25; 1 Korintus 15:1-4; Galatia 1:12; 4:4; 2 Timotius 2:8 dan ayat ayat lainnya saya meringkas esensi Injil keselamatan sebagai berikut: “bahwa Injil itu merupakan kebenaran historis dan teologis tentang Yesus Kristus dan karya-Nya yang menyelamatkan manusia.” 

Secara historis, Injil berisi kisah faktual tentang Kristus yang berinkarnasi dan hadir dalam sejarah manusia. Mulai dari: 

(1) kelahiran di Betlehem; 

(2) kehidupan-Nya di Palestina; 

(3) kematian-Nya di kayu salib di Bukit Golgotha; dan 

(4) Penguburan dan kebangkitan-Nya dari kematian. 

Injil menurut rasul Paulus mencakup peristiwa historis tentang Kristus dari kelahiran hingga kebangkitan-Nya (lihat, 2 Timotius 2:8). Namun tanpa makna teologis, maka peristiwa-peristiwa faktual (kelahiran, kehidupan, kematian dan kebangkitan) tentang Kristus tersebut hanya akan menjadi kisah sejarah belaka. Tetapi tidak demikian dengan Kristus! Alkitab mengajarkan bahwa peristiwa-peristiwa historis tentang Kristus tersebut memiliki makna teologis.

Peristiwa-peristiwa sejarah tersebut merupakan peristiwa-peristiwa yang berisi kebenaran teologis yang bermakna: 

(1) Kelahiran-Nya menggenapi nubuat para nabi tentang-Nya (Matius 1:22-23; 2:5-6, dan ayat lainnya). 

(2) Kehidupannya menunjukkan ketaatan-Nya yang sempurna pada hukum Taurat (Galatia 4:4 dan ayat lainnya). 

(3) Kematian-Nya merupakan tujuan misi-Nya, yaitu pendamaian bagi dosa-dosa seluruh dunia (2 Korintus 5:18-19, dan ayat lainnya). 

Makna pendamaian itu dipusatkan pada beberapa gagasan yang sangat mendasar, yaitu: pengorbanan (sakrifasi), pengantaraan (mediasi), pencurahan darah, peredaan murka (propisiasi), penghapusan kesalahan (ekspiasi), korban pengganti (substitusi), dan penebusan (Rendempsi). 

(4) Kebangkitan-Nya bagi pembenaran orang berdosa yang percaya kepada-Nya (Roma 4:24-25, dan ayat lainnya).

Injil Kristus yang menyelamatkan inilah yang menjadi inti pemberitaan rasul Paulus. Injil ini menurutnya, “... bukanlah Injil manusia. Karena aku bukan menerimanya dari manusia, dan bukan manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh pernyataan Yesus Kristus” (Galatia 1:11-12). 

Injil ini yang rasul Paulus sebut sebagai “Injilku” atau “Injil yang kuberitakan” oleh rasul Paulus disebut juga dengan berbagai keterangan seperti “Injil Kristus, Injil Allah, Injil keselamatan, Injil damai sejahtera dan Injil kasih karunia”.


Namun, hanya mengetahui kebenaran historis dan teologis tentang Injil saja tidaklah menyelamatkan. Setiap orang harus memberi dirinya percaya dan menerima Injil itu (Yohanes 1:12). Di sini orang diselamatkan (menjadi anak-anak Allah) karena mereka percaya dan menerima Kristus melalui pemberitaan Injil. Mereka percaya kepada berita Injil bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juru selamat. 

Rasul Paulus juga menyatakan, “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan” (Roma 10:9). Selanjutnya Paulus mengatakan, “Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorang pun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: ‘Terkutuklah Yesus!’ dan tidak ada seorang pun, yang dapat mengaku: ‘Yesus adalah Tuhan’, selain oleh Roh Kudus” (1 Korintus 12:3). ESENSI INJIL KESELAMATAN (INJIL YESUS KRISTUS)
Next Post Previous Post