KEBERSAMAAN DALAM KELUARGA KRISTEN
IV. KEBERSAMAAN DALAM KELUARGA
Abad ini kita melihat betapa besarnya pengaruh kehidupan sekular yang kental dengan corak kehidupan materialisme dan konsumerisme. Banyak anggota keluarga yang hanya sibuk dengan urusannya masing-masing. Ayah yang "sibuk kerja" dengan alasan tuntutan kebutuhan, juga ibu yang tidak kalah sibuk sebagai ”wanita karier” dan sebagai wujud tuntutan emansipasi. Anak yang sibuk dengan kawan-kawannya karena kurangnya perhatian dari keluarganya; maka kebersamaan keluarga menjadi sangat kurang, sehingga rumah menjadi seperti hotel yang fungsinya hanya untuk melewati malam.
Kondisi inipun melanda banyak keluarga Kristen yang tidak lagi memiliki waktu bagi kebersamaan sebuah keluarga. Maka dalam kehidupan keluarga Kristen perlu pelbagai aktivitas kebersamaan untuk mempererat arti sebuah keluarga dan kebahagiaan dari keluarga tersebut.
Membuat rencana bersama adalah sesuatu yang sangat penting dalam kebersamaan keluarga. Pepatah mengatakan bahwa musyawarah adalah lebih baik dari pendapat satu orang. Hal ini juga sangat tepat untuk diterapkan dalam kehidupan rumahtangga Kristen. Pembicaraan dalam perencanaan ini sebaiknya bukan hanya oleh suami-istri, namun juga anak-anak sebagai bagian dari keluarga.
A. Keuntungan bagi Orang Tua dan Anak
Merencanakan kegiatan bersama keluarga sebagai suatu kelompok akan menciptakan keakraban di antara anggota keluarga. Anak-anak turut menyumbangkan pemikirannya yang menimbulkan rasa percaya diri sebagai individu yang juga dihargai. Bagi orang tua akan menjadi sangat menyenangkan bahwa anak-anak mereka pun boleh bertumbuh dalam segala hal, termasuk mengambil bagian dalam keputusan bersama. Melalui perencanaan kegiatan bersama juga akan dapat diperkirakan anggaran dalam liburan bersama ataupun kegiatan lainnya.
B. Cara Membuat Rencana
Dalam membuat rencana, tentu tidak setiap usulan harus dilaksanakan, namun patut dipertimbangkan pelbagai faktor yang ada, sehingga menciptakan suasana pengertian yang lebih baik, misalnya:
1. Segi-segi yang direncanakan dalam liburan/ rekreasi
Pengkhotbah 3 menyatakan bahwa dalam kehidupan ini kita perlu menyadari bahwa segala sesuatu ada waktunya; bahkan Tuhan Yesus mengajak murid-murid-Nya beristirahat sejenak dari segala kesibukan pelayanan (Markus 6:31). Maka dalam perencanaan bersama kegiatan liburan/ rekreasi ini perlu adanya penentuan waktu, tempat tujuan, jenis kendaraan yang akan dipakai, kegiatan apa saja yang akan dilakukan dalam mengisi liburan tersebut, dan sebagainya.
2. Bekerja sama
Bekerja sama akan berdampak anggota-anggota keluarga belajar saling menghargai dan saling mengerti satu sama lain. Ayah dan ibu akan semakin mengerti tentang sifat dan tindakan dari anak-anak mereka seperti yang dikatakan dalam Amsal 20:11, ”Anak-anakpun sudah dapat dikenal dari pada perbuatannya, apakah bersih dan jujur kelakuannya.” Dalam hal ini semakin banyak yang kita alami bersama, akan semakin akrab relasinya, dengan kata lain semakin dalam saling mengenal.
Melalui bekerja sama orang tua akan makin mengenal anak mereka dan dapat memberi arahan kepada anak-anak mereka menuju kepada sesuatu yang semakin baik. Melalui bekerja sama juga orang tua akan dapat memberi dorongan kepada anak-anak tentang pentingnya bekerja dan ada kesenangan tersendiri dalam bekerja, juga bagi orang tua jangan berpikir bahwa mengerjakan sendiri lebih baik dan lebih cepat dibandingkan menunjuk kan bagaimana caranya mengerjakan suatu hal. Tunjukkanlah teladan bahwa pekerjaan bukan suatu hal yang menjemukan, tetapi suatu hal yang menyenangkan bila dapat menikmatinya.
3. Belajar bersama
Belajar tidak harus di dalam kelas, namun dalam segala keadaan dan tempat.Saat pergi ke suatu tempat kita dapat sambil berdiskusi, bahkan saat menonton TV bersama, maka program dan makna dari acara itu dibahas bersama, atau membaca buku-buku Kristen yang membangun. Ingatlah pepatah “Kita ini adalah apa yang kita baca.” Bacaan sangat mempengaruhi kehidupan anak dalam mempelajari kehidupan ini. Bisa juga belajar bersama melalui hobi, seperti mengoleksi perangko, dimana kita belajar tentang sejarah, negara, ataupun hobi mengoleksi benda lain seperti gantungan kunci, buku, dll.
Musik pun memberi andil sangat besar dalam belajar bersama. Musik klasik seperti himne, dan musik kontemporer yang baik mendorong anak untuk mencintai musik. Ajaklah anak mendiskusikan lagu yang indah dan baik .
Baca Juga: Relasi, Tanggung Jawab, Dan Kebersamaan Dalam Keluarga Kristen
Abad ini kita melihat betapa besarnya pengaruh kehidupan sekular yang kental dengan corak kehidupan materialisme dan konsumerisme. Banyak anggota keluarga yang hanya sibuk dengan urusannya masing-masing. Ayah yang "sibuk kerja" dengan alasan tuntutan kebutuhan, juga ibu yang tidak kalah sibuk sebagai ”wanita karier” dan sebagai wujud tuntutan emansipasi. Anak yang sibuk dengan kawan-kawannya karena kurangnya perhatian dari keluarganya; maka kebersamaan keluarga menjadi sangat kurang, sehingga rumah menjadi seperti hotel yang fungsinya hanya untuk melewati malam.
Kondisi inipun melanda banyak keluarga Kristen yang tidak lagi memiliki waktu bagi kebersamaan sebuah keluarga. Maka dalam kehidupan keluarga Kristen perlu pelbagai aktivitas kebersamaan untuk mempererat arti sebuah keluarga dan kebahagiaan dari keluarga tersebut.
Membuat rencana bersama adalah sesuatu yang sangat penting dalam kebersamaan keluarga. Pepatah mengatakan bahwa musyawarah adalah lebih baik dari pendapat satu orang. Hal ini juga sangat tepat untuk diterapkan dalam kehidupan rumahtangga Kristen. Pembicaraan dalam perencanaan ini sebaiknya bukan hanya oleh suami-istri, namun juga anak-anak sebagai bagian dari keluarga.
A. Keuntungan bagi Orang Tua dan Anak
Merencanakan kegiatan bersama keluarga sebagai suatu kelompok akan menciptakan keakraban di antara anggota keluarga. Anak-anak turut menyumbangkan pemikirannya yang menimbulkan rasa percaya diri sebagai individu yang juga dihargai. Bagi orang tua akan menjadi sangat menyenangkan bahwa anak-anak mereka pun boleh bertumbuh dalam segala hal, termasuk mengambil bagian dalam keputusan bersama. Melalui perencanaan kegiatan bersama juga akan dapat diperkirakan anggaran dalam liburan bersama ataupun kegiatan lainnya.
B. Cara Membuat Rencana
Dalam membuat rencana, tentu tidak setiap usulan harus dilaksanakan, namun patut dipertimbangkan pelbagai faktor yang ada, sehingga menciptakan suasana pengertian yang lebih baik, misalnya:
1. Segi-segi yang direncanakan dalam liburan/ rekreasi
Pengkhotbah 3 menyatakan bahwa dalam kehidupan ini kita perlu menyadari bahwa segala sesuatu ada waktunya; bahkan Tuhan Yesus mengajak murid-murid-Nya beristirahat sejenak dari segala kesibukan pelayanan (Markus 6:31). Maka dalam perencanaan bersama kegiatan liburan/ rekreasi ini perlu adanya penentuan waktu, tempat tujuan, jenis kendaraan yang akan dipakai, kegiatan apa saja yang akan dilakukan dalam mengisi liburan tersebut, dan sebagainya.
2. Bekerja sama
Bekerja sama akan berdampak anggota-anggota keluarga belajar saling menghargai dan saling mengerti satu sama lain. Ayah dan ibu akan semakin mengerti tentang sifat dan tindakan dari anak-anak mereka seperti yang dikatakan dalam Amsal 20:11, ”Anak-anakpun sudah dapat dikenal dari pada perbuatannya, apakah bersih dan jujur kelakuannya.” Dalam hal ini semakin banyak yang kita alami bersama, akan semakin akrab relasinya, dengan kata lain semakin dalam saling mengenal.
Melalui bekerja sama orang tua akan makin mengenal anak mereka dan dapat memberi arahan kepada anak-anak mereka menuju kepada sesuatu yang semakin baik. Melalui bekerja sama juga orang tua akan dapat memberi dorongan kepada anak-anak tentang pentingnya bekerja dan ada kesenangan tersendiri dalam bekerja, juga bagi orang tua jangan berpikir bahwa mengerjakan sendiri lebih baik dan lebih cepat dibandingkan menunjuk kan bagaimana caranya mengerjakan suatu hal. Tunjukkanlah teladan bahwa pekerjaan bukan suatu hal yang menjemukan, tetapi suatu hal yang menyenangkan bila dapat menikmatinya.
3. Belajar bersama
Belajar tidak harus di dalam kelas, namun dalam segala keadaan dan tempat.Saat pergi ke suatu tempat kita dapat sambil berdiskusi, bahkan saat menonton TV bersama, maka program dan makna dari acara itu dibahas bersama, atau membaca buku-buku Kristen yang membangun. Ingatlah pepatah “Kita ini adalah apa yang kita baca.” Bacaan sangat mempengaruhi kehidupan anak dalam mempelajari kehidupan ini. Bisa juga belajar bersama melalui hobi, seperti mengoleksi perangko, dimana kita belajar tentang sejarah, negara, ataupun hobi mengoleksi benda lain seperti gantungan kunci, buku, dll.
Musik pun memberi andil sangat besar dalam belajar bersama. Musik klasik seperti himne, dan musik kontemporer yang baik mendorong anak untuk mencintai musik. Ajaklah anak mendiskusikan lagu yang indah dan baik .
Baca Juga: Relasi, Tanggung Jawab, Dan Kebersamaan Dalam Keluarga Kristen
Kesimpulan yang kita dapatkan dari belajar bersama adalah kita rindu anakanak akan mendapatkan hikmat yang nilainya jauh lebih berharga dibandingkan mendapatkan harta (Amsal 3:13-14).
4. Berdoa bersama
Dalam kehidupan sebuah keluarga Kristen, doa bukan sekedar nafas rohani dari orang percaya. Lebih dari itu, doa bersama adalah suatu gaya hidup dari orang yang percaya dimana dan bagaimanapun keadaan mereka, maka doa bersama sangat perlu dilakukan. Entah itu dilaksanakan dalam ibadah keluarga, saat menghadapi krisis kehidupan, ataupun dalam menghadapi tantangan pelayanan; melalui doa bersama ini semua anggota dipersatukan sebagai satu tim dalam menghadapi setiap tantangan tersebut . Semua anggota keluarga akan merasakan dukungan yang indah, dan tidak merasa sendirian dalam menghadapi kerasnya kehidupan ini. Keyakinan inilah yang menunjukkan besarnya pengharapan kita kepada Tuhan (Filipi 4:6-7).
4. Berdoa bersama
Dalam kehidupan sebuah keluarga Kristen, doa bukan sekedar nafas rohani dari orang percaya. Lebih dari itu, doa bersama adalah suatu gaya hidup dari orang yang percaya dimana dan bagaimanapun keadaan mereka, maka doa bersama sangat perlu dilakukan. Entah itu dilaksanakan dalam ibadah keluarga, saat menghadapi krisis kehidupan, ataupun dalam menghadapi tantangan pelayanan; melalui doa bersama ini semua anggota dipersatukan sebagai satu tim dalam menghadapi setiap tantangan tersebut . Semua anggota keluarga akan merasakan dukungan yang indah, dan tidak merasa sendirian dalam menghadapi kerasnya kehidupan ini. Keyakinan inilah yang menunjukkan besarnya pengharapan kita kepada Tuhan (Filipi 4:6-7).