4 CARA AGAR TETAP BERTUMBUH DALAM KRISTUS (KOLOSE 2:6-7)
Pdt. Victor Liu.
Kolose 2:6-7 memberikan jalan keluar atau cara agar kita tetap bertumbuh dalam Kristus. Kita sudah menerima kristus, kita harus terus hidup dalam Kristus, kita harus tetap berfokus, berpusat pada Kristus (ayat 6). Ayat 7 memberikan nasehat untuk terus bertumbuh.
Gambaran yang dipakai di sini adalah pohon yang hidup. Pohon harus ada akar, batang, daun dan buah. Kalau kita mengerti tentang pohon yang hidup maka kita lebih mengert ayat ini.
1. Bersekutu
Istilah yang dipakai di sini adalah berakar. Bersekutu dengan Tuhan Yesus disamakan dengan berakar. Persekutuan dengan Tuhan Yesus dimulai ketika kita, sebagai orang berdosa, menyambut Yesus sebagi Tuhan dan Juruselamat kita pribadi. Sebagai orang berdosa kita sudah dipulihkan hubungan dengan Tuhan melalui penyaliban Tuhan Yesus. Yesus mengampuni kita dan kita diangkat menjadi anakNya (Yohanes 1:12). Sebagai anak kita menjaga hubungan dengan Bapa kita di Surga. Kita menjaga hubungan dengan Tuhan Yesus dengan bersekutu secara pribadi melalui doa, renungan /bacaan Firman Tuhan dan pujian.
Akar mempunyai beberapa ciri khusus: mencari minuman/makanan untuk pohon, menguatkan pohon, pada umumnya akar ke dalam tanah (makin dalam), dan akar tidak kelihatan. Demikian juga dengan kita, pemimpin kristen harus bersekutu dengan Tuhan supaya ada makanan rohani bagi roh dan jiwa kita. Makanan yang kita makan hanya untuk tubuh kita.
gadget, otomotif, bisnis |
Gambaran yang dipakai di sini adalah pohon yang hidup. Pohon harus ada akar, batang, daun dan buah. Kalau kita mengerti tentang pohon yang hidup maka kita lebih mengert ayat ini.
1. Bersekutu
Istilah yang dipakai di sini adalah berakar. Bersekutu dengan Tuhan Yesus disamakan dengan berakar. Persekutuan dengan Tuhan Yesus dimulai ketika kita, sebagai orang berdosa, menyambut Yesus sebagi Tuhan dan Juruselamat kita pribadi. Sebagai orang berdosa kita sudah dipulihkan hubungan dengan Tuhan melalui penyaliban Tuhan Yesus. Yesus mengampuni kita dan kita diangkat menjadi anakNya (Yohanes 1:12). Sebagai anak kita menjaga hubungan dengan Bapa kita di Surga. Kita menjaga hubungan dengan Tuhan Yesus dengan bersekutu secara pribadi melalui doa, renungan /bacaan Firman Tuhan dan pujian.
Akar mempunyai beberapa ciri khusus: mencari minuman/makanan untuk pohon, menguatkan pohon, pada umumnya akar ke dalam tanah (makin dalam), dan akar tidak kelihatan. Demikian juga dengan kita, pemimpin kristen harus bersekutu dengan Tuhan supaya ada makanan rohani bagi roh dan jiwa kita. Makanan yang kita makan hanya untuk tubuh kita.
Pemimpin kristen yang tidak bersekutu dengan Tuhan akan kering dan gersang rohaninya. Bersekutu dengan Yesus menguatkan kita. Bersekutu dengan Yesus membawa kita lebih dalam/dekat/peka dengan suara Yesus dan Roh Kudus. Bagaimana mungkin kita mendengar suara Yesus atau Roh Kudus kalau kita tidak pernah bersekutu atau dekat dengan Dia. Bersekutu dengan Yesus tidak kelihatan. Kita tidak tahu apakah anggota gereja kita, teman kita bersekutu dengan Tuhan atau tidak bersekutu. Tetapi, Tuhan tahu dan orang yang terdekat dengan kita, termasuk isteri dan anak-anak mengetahuinya.
Dalam bersekutu kita dapat memuji, meyembah dan membaca FirmanNya.
Dalam bersekutu kita dapat memuji, meyembah dan membaca FirmanNya.
Belajar dari Yesus (Markus 1:35), Ia memberi waktu untuk bersekutu dengan Allah Bapa. Kalau Yesus yang adalah Juruselamat dan Tuhan kita melakukan hal ini, apalagi kita sebagai anak-anakNya dan pelayan-pelayanNya. Memberi waktu pada Tuhan untuk mengenal Dia, bersekutu dengan Dia, menyembah Dia memberikan kepada anda : kesempatan yang unik dan istimewa, kesegaran, fresh, focus dalam misi, kekuatan, adanya perubahan hidup, pernyataan kecintaan anda pada Tuhan, pernyataan bahwa Tuhan nomor satu atau pusat kehidupan anda dan ketergantungan yang mutlak padaNya!
Anda harus bertanggungjawab terhadap kerohanian kita.
Anda harus bertanggungjawab terhadap kerohanian kita.
Anda harus ada keinginan besar untuk datang pada Tuhan secara pribadi. Ada hasrat yang besar untuk membaca, merenungkan, belajar dan melakukan Firman Tuhan. Bukan hanya hasrat yang besar, tetapi tindakan yang terus menerus sehingga menjadi habit bagi diri anda. Ikut seminar dan membaca buku yang baik sangat mengembangkan dan menantang kerohanian kita untuk hidup lebih satu tingkat lagi.
Semakin anda diberikan kepercayaan oleh Tuhan untuk suatu pelayanan, posisi pelayanan, tanggungjawab dalam pelayanan, semakin anda harus mengisi kerohanian anda lebih lagi. Ingat prinsip rohani dalam kepemimpinan ini: Anda tidak bisa memberikan apa yang anda tidak punya dan anda tidak dapat membawa orang-orang yang dipercayakan anda melebihi kerohanian anda. Orang yang tidak menjaga hubungan dengan Tuhan dan menjaga kerohaniannya akan menjadi kering, focus aktivitas, menjadi monoton, kecapaian, kelelahan, kehilanggan visi, focus penampilan luar( mau dilihat dan dipuji orang saja), hatinya menjadi tidak baik dan motivasi menjadi rusak.
Ada banyak alasan kita tidak bersekututu. Anda dapat menyebutkan dengan cepat. Saya sibuuuuk sekali. Saya capaaaai sekali. Saya tidaaak ada waktu. Saya maalas sekali. Saya keenakan lupa. Saya tidak tahu caranya.
Alasan ini dapat dikalahkan kalau kita menyadari pentingnya, gunanya, faedahnya, manfaatnya, keuntungannya dari bersekutu. Hal ini membawa motivasi untuk melakukan bersekutu dengan Tuhan Yesus. Motivasi yang lain adalah ingat Teladan Tuhan Yesus. Langkah berikutnya adalah aturlah waktu kita. Kita harus mengatur waktu, bukan waktu mengatur kita. Yesus layak diberikan terbaik atas hidup kita. Dia bukan tempat sampah yang diberikan sisa-sisa dan tak berguna! Satu hal yang sangat penting dalam melakukan hal ini, jangan terburu-buru atau tergesa-gesa karena kita tidak mendapatkan faedahnya.
Pemimpin kristen, pemimpin kelompok sel, pendeta, pengkotbah dan dosen teologia tidak layak berbicara di atas mimbar atau di depan sekelompok jemaat kalau dia tidak memberikan waktu bersekutu dengan Tuhan! Bagaimana mungkin berbicara atas nama Tuhan, sedangkan dia sendiri tidak dekat dengan Tuhan, tidak tahu dan tidak peka apa yang diinginkan Tuhan. Bersekutu dengan Tuhan membuat pelayanNya berkuasa dalam penyampaian dan pengajaran Firman. Howard Hendrich, professor dari Dallas Theological Seminary, pernah menyatakan bahwa pemimpin kristen yang jatuh dalam dosa karena yang bersangkutan tidak memberi waktu /tidak konsisten dalam saat teduh.
DISKUSI
• Mengapa anda menjaga persekutuan dengan Tuhan Yesus penting? • Apa penghalang anda tidak memberi waktu untuk/ bersekutu Tuhan? Apa jalan keluarnya? • Evaluasilah cara anda menggunakan atau mengatur waktu anda?
Ada banyak alasan kita tidak bersekututu. Anda dapat menyebutkan dengan cepat. Saya sibuuuuk sekali. Saya capaaaai sekali. Saya tidaaak ada waktu. Saya maalas sekali. Saya keenakan lupa. Saya tidak tahu caranya.
Alasan ini dapat dikalahkan kalau kita menyadari pentingnya, gunanya, faedahnya, manfaatnya, keuntungannya dari bersekutu. Hal ini membawa motivasi untuk melakukan bersekutu dengan Tuhan Yesus. Motivasi yang lain adalah ingat Teladan Tuhan Yesus. Langkah berikutnya adalah aturlah waktu kita. Kita harus mengatur waktu, bukan waktu mengatur kita. Yesus layak diberikan terbaik atas hidup kita. Dia bukan tempat sampah yang diberikan sisa-sisa dan tak berguna! Satu hal yang sangat penting dalam melakukan hal ini, jangan terburu-buru atau tergesa-gesa karena kita tidak mendapatkan faedahnya.
Pemimpin kristen, pemimpin kelompok sel, pendeta, pengkotbah dan dosen teologia tidak layak berbicara di atas mimbar atau di depan sekelompok jemaat kalau dia tidak memberikan waktu bersekutu dengan Tuhan! Bagaimana mungkin berbicara atas nama Tuhan, sedangkan dia sendiri tidak dekat dengan Tuhan, tidak tahu dan tidak peka apa yang diinginkan Tuhan. Bersekutu dengan Tuhan membuat pelayanNya berkuasa dalam penyampaian dan pengajaran Firman. Howard Hendrich, professor dari Dallas Theological Seminary, pernah menyatakan bahwa pemimpin kristen yang jatuh dalam dosa karena yang bersangkutan tidak memberi waktu /tidak konsisten dalam saat teduh.
DISKUSI
• Mengapa anda menjaga persekutuan dengan Tuhan Yesus penting? • Apa penghalang anda tidak memberi waktu untuk/ bersekutu Tuhan? Apa jalan keluarnya? • Evaluasilah cara anda menggunakan atau mengatur waktu anda?
2. Hidup yang diubah oleh Tuhan Yesus (Kolose 2:7)
Istilah yang dipakai di sini adalah dibangun. Berakar di bawah tanah, dibangun di atas tanah. Pohon yang bertumbuh atau hidup dapat terlihat dengan jelas. Pohon itu ada buahnya Daunnya tidak kelihatan layu. Batangnya kelihatan kuat atau batang pohon itu tidak mau tumbang. Ketika dilihat akarnya, akarnya masih tertancap dengan gagah di dalam tanah. Didekati pohon itu memang terlihat masih segar. Pohon yang hidup dan sehat akan bertumbuh secara otomatis. Apa yang membuat pohon itu tidak bertumbuh harus dibuang dan dibereskan.
Pohon yang hidup akan berbuah. Orang kristen yang sehat rohaninya akan bertumbuh. Orang kristen yang tidak sehat rohaninya tidak akan bertumbuh. Orang kristen yang hidup atau sehat rohaninya dan tidak sehat rohaninya dapat terlihat dari perkataanya, sikapnya, dan perbuatanya sama seperti pohon yang hidup terlihat oleh kita. Orang yang hidupnya diubah Tuhan kelihatan.
Istilah yang dipakai di sini adalah dibangun. Berakar di bawah tanah, dibangun di atas tanah. Pohon yang bertumbuh atau hidup dapat terlihat dengan jelas. Pohon itu ada buahnya Daunnya tidak kelihatan layu. Batangnya kelihatan kuat atau batang pohon itu tidak mau tumbang. Ketika dilihat akarnya, akarnya masih tertancap dengan gagah di dalam tanah. Didekati pohon itu memang terlihat masih segar. Pohon yang hidup dan sehat akan bertumbuh secara otomatis. Apa yang membuat pohon itu tidak bertumbuh harus dibuang dan dibereskan.
Pohon yang hidup akan berbuah. Orang kristen yang sehat rohaninya akan bertumbuh. Orang kristen yang tidak sehat rohaninya tidak akan bertumbuh. Orang kristen yang hidup atau sehat rohaninya dan tidak sehat rohaninya dapat terlihat dari perkataanya, sikapnya, dan perbuatanya sama seperti pohon yang hidup terlihat oleh kita. Orang yang hidupnya diubah Tuhan kelihatan.
Para mahasiswa yang hidupnya menjadi berkat akan terlihat beda. Mereka tidak terbawa arus dunia! Para Pemimpin yang diubah Tuhan terlihat jelas oleh rekan-rekannya. Para orang tua yang hidupnya berubah terlihat oleh anak-anaknya. Suami yang dijamah hidupnya dapat dilihat, dirasakan oleh isterinya. Isteri yang diubah hidupnya dan telah menjadi berkat dapat dillihat dan dialami oleh suaminya.
Para pemimpin gereja yang hidupnya menjadi berkat dan bertumbuh dapat dilihat oleh para anggota jemaatnya. Para dosen sekolah theologia yang hidupnya diubah, menjadi teladan dan menjadi berkat dapat dilihat oleh para mahasiwanya. Kemunafikan, sandiwara terjadi ketika para pemimpin kristen tidak ada perubahan dalam hidupnya, tetapi mereka masih dalam pelayanan dan pengajaran Firman Tuhan. Cepat atau lambat mereka akan tersingkir dalam pelayanan.
Kata dibangun merupakan kata kerja pasif. Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan yang aktif dalam hal pertumbuhan. Sama halnya istilah dipenuhi Roh Kudus dalam Efesus 5:18, kata dipenuhi merupakan kata kerja pasif yang berarti bahwa Roh Kudus diijinkan dalam hidup kita untuk bekerja dengan bebas. Kita bertanggungjawab untuk taat yang terus-menerus dan selalu menyenangkan Tuhan dan Roh Kudus.
Perhatikan juga dalam satu Korintus Paulus berkata, siapa Paulus atau Apollos?
Kami hanyalah pelayan-pelayanNya. Saya yang menabur benih dan Apollos yang menyiram, tetapi hanya Tuhan yang membuat pertumbuhan itu! (lihat 1 Korintus 3:5-8)
Jadi tekanan dari kata dibangun adalah Tuhan yang mengubah, menumbuhkan hidup kita. Setiap orang kristen dapat bertumbuh dan diubah hidupnya. Ini berarti bahwa kita tidak boleh sombong karena Tuhanlah yang bekerja di dalam kita. Kesombongan dan kecongkakan terjadi ketika “keakuan” kita ingin ditinggikan, kita yang melakukan sendiri, akulah yang paling istimewa.
Untuk bertumbuh diperlukan respon atau tanggapan yang sama yaitu taat, menurut, bersikap sesuai dengan Firman Tuhan. Ada ketaatan, ada perubahan. Orang yang taat mau berubah ketika kejelekan tersingkap atau terbuka. Orang yang tidak taat akan tersinggung, marah, kesal ketika kejelekean atau kritikan diberikan padanya.
Tidak ada ketaatan, tidak ada perubahan. Ketaatan membuat kita sehat dan hidup. Ketaatan merupakan ciri utama bagi oran kristen. Apa arti taat? Taat adalah memilih kehendak Tuhan manakala kita diperhadapkan antara kehendak Tuhan (keinginan Roh Kudus, sesuai dengan FirmanNya) atau keinginan diri sendiri (keinginan daging, tidak sesuai Firman Tuhan). Orang kristen mempunyai keseimbangan: kita dapat melakukan dengan kekuatan dan pertolongan dari Tuhan, bukan diri kita sendiri. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia (keyakinan) yang memberikan kekuatan bagiku (ketergantungan).
Untuk bertumbuh kita harus tahu bagian kelemahan hidup kita. Kalau anda sakit, anda harus tahu penyebabnya atau sakit anda! Sukar untuk bertumbuh kalau kita tidak tahu apa penyebab dasar dari pertumbuhan kita. Bagaimana kita tahu kelemahan kita? Biasanya kelemahan itu adalah kekuatan anda yang berlebih-lebihan.
Kata dibangun merupakan kata kerja pasif. Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan yang aktif dalam hal pertumbuhan. Sama halnya istilah dipenuhi Roh Kudus dalam Efesus 5:18, kata dipenuhi merupakan kata kerja pasif yang berarti bahwa Roh Kudus diijinkan dalam hidup kita untuk bekerja dengan bebas. Kita bertanggungjawab untuk taat yang terus-menerus dan selalu menyenangkan Tuhan dan Roh Kudus.
Perhatikan juga dalam satu Korintus Paulus berkata, siapa Paulus atau Apollos?
Kami hanyalah pelayan-pelayanNya. Saya yang menabur benih dan Apollos yang menyiram, tetapi hanya Tuhan yang membuat pertumbuhan itu! (lihat 1 Korintus 3:5-8)
Jadi tekanan dari kata dibangun adalah Tuhan yang mengubah, menumbuhkan hidup kita. Setiap orang kristen dapat bertumbuh dan diubah hidupnya. Ini berarti bahwa kita tidak boleh sombong karena Tuhanlah yang bekerja di dalam kita. Kesombongan dan kecongkakan terjadi ketika “keakuan” kita ingin ditinggikan, kita yang melakukan sendiri, akulah yang paling istimewa.
Untuk bertumbuh diperlukan respon atau tanggapan yang sama yaitu taat, menurut, bersikap sesuai dengan Firman Tuhan. Ada ketaatan, ada perubahan. Orang yang taat mau berubah ketika kejelekan tersingkap atau terbuka. Orang yang tidak taat akan tersinggung, marah, kesal ketika kejelekean atau kritikan diberikan padanya.
Tidak ada ketaatan, tidak ada perubahan. Ketaatan membuat kita sehat dan hidup. Ketaatan merupakan ciri utama bagi oran kristen. Apa arti taat? Taat adalah memilih kehendak Tuhan manakala kita diperhadapkan antara kehendak Tuhan (keinginan Roh Kudus, sesuai dengan FirmanNya) atau keinginan diri sendiri (keinginan daging, tidak sesuai Firman Tuhan). Orang kristen mempunyai keseimbangan: kita dapat melakukan dengan kekuatan dan pertolongan dari Tuhan, bukan diri kita sendiri. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia (keyakinan) yang memberikan kekuatan bagiku (ketergantungan).
Untuk bertumbuh kita harus tahu bagian kelemahan hidup kita. Kalau anda sakit, anda harus tahu penyebabnya atau sakit anda! Sukar untuk bertumbuh kalau kita tidak tahu apa penyebab dasar dari pertumbuhan kita. Bagaimana kita tahu kelemahan kita? Biasanya kelemahan itu adalah kekuatan anda yang berlebih-lebihan.
Beberapa masukan untuk mengetahui kelemahan anda:
Pertama-tama, perhatikan respon (perasaan, sikap, perkataan, tindakan) anda ketika anda menghadapi sesuatu.
Kedua, berani untuk bertanya pada orang terdekat anda yang mengenal anda dengan baik sekali. Hanya orang yang besar hatinya berani untuk bertanya tentang kelemahan hidupnya.Yang menarik adalah kelemahan atau sikap yang jelek (“bad spirit”) itu bertumbuh sepengetahuan, seijin, dibiarkan, dan dipupuk oleh anda sendiri. Jadi anda harus bertanggungjawab atas “bad spirit” itu, anda tidak boleh excuse atau accuse others. Anda tidak boleh blame masa lampau anda atau situasi anda. Orang yang sering blame akan menjadi be lame.
Dalam kepemimpinan dan pemuridan, perubahan dan hidup menjadi berkat merupakan hal yang sangat penting. Bukan apa yang diajar saja, tetapi pola hidup, tingkah laku, perkataan yang akan ditiru oleh orang-orang yang dipercayakan Tuhan bagi kita. Pengajaran tanpa model akan mencetak pengikut yang yang sombong dan kemunafikan serta hanya hanya focus pada pengetahuan. Model tanpa pengajaran yang sehat dan alkitabiah akan menghasilakan pengikut yang pikiran sempit dan kaku. Kita harus kombinasikan kedua hal ini.
Setiap orang yang duduk di kepemimpinan belajar terlebih dahulu terus menerus untuk menjadi teladan , model hidup dan baru membagi pengetahuannya. Hal ini juga benar dalam kita mendidik anak-anak kita. Mereka lebih mudah meniru kebiasaan , gaya hidup, perkataan orang tuanya dari pada pengajaran kita. Jadi, kalau melihat pertumbuhan kerohanian anak tak baik, perkataannya tak baik, emosinya tak stabil, gampang sekali marah, pendiam, pemalu , sombong, suka terlambat atau mempunyai kebiasaan omongin orang alias bergosip, atau suka berbohong atau pendendam, coba lihat dan evaluasi gaya hidup, perkataan, karakter serta kebiasaan hidup anda sebagai orang tua!
Hidup yang berubah dan bertumbuh akan efektif dalam pengajarannya dan kepemimpinannya!
DISKUSI:• Apa ciri-ciri pohon yang hidup dan pelayan Tuhan yang hidup? • Apa yang membuat pelayan Tuhan menjadi mati? • Bagaimana cara kita untuk terus bertumbuh? • Kalau anda tidak tahu kelemahan anda, Bagaimana anda dapat tahu hal itu?
3. Hidup yang kuat (Kolose 2;7)
Kata kerja yang dipakai di sini juga kata pasif, dikuatkan atau diteguhkan (dalam bahasa Inggris lebih mudah terlihat). Maksudnya kita membiarkan diri kita dikuatkan. Iman kita hidup dan bertumbuh. Iman akan bertumbuh melalui pengajaran Firman Tuhan sehingga kita makin bertambah kuat dan teguh setiap hari. Situasi yang baik, keuntungan, kesuksesan, berkat, pekerjaan, orang atau gelar bukanlah sumber iman atau kekuatan kita. Semua bisa berubah, tetapi Firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya (1 Petrus 1: 24-25).
Dalam kepemimpinan dan pemuridan, perubahan dan hidup menjadi berkat merupakan hal yang sangat penting. Bukan apa yang diajar saja, tetapi pola hidup, tingkah laku, perkataan yang akan ditiru oleh orang-orang yang dipercayakan Tuhan bagi kita. Pengajaran tanpa model akan mencetak pengikut yang yang sombong dan kemunafikan serta hanya hanya focus pada pengetahuan. Model tanpa pengajaran yang sehat dan alkitabiah akan menghasilakan pengikut yang pikiran sempit dan kaku. Kita harus kombinasikan kedua hal ini.
Setiap orang yang duduk di kepemimpinan belajar terlebih dahulu terus menerus untuk menjadi teladan , model hidup dan baru membagi pengetahuannya. Hal ini juga benar dalam kita mendidik anak-anak kita. Mereka lebih mudah meniru kebiasaan , gaya hidup, perkataan orang tuanya dari pada pengajaran kita. Jadi, kalau melihat pertumbuhan kerohanian anak tak baik, perkataannya tak baik, emosinya tak stabil, gampang sekali marah, pendiam, pemalu , sombong, suka terlambat atau mempunyai kebiasaan omongin orang alias bergosip, atau suka berbohong atau pendendam, coba lihat dan evaluasi gaya hidup, perkataan, karakter serta kebiasaan hidup anda sebagai orang tua!
Hidup yang berubah dan bertumbuh akan efektif dalam pengajarannya dan kepemimpinannya!
DISKUSI:• Apa ciri-ciri pohon yang hidup dan pelayan Tuhan yang hidup? • Apa yang membuat pelayan Tuhan menjadi mati? • Bagaimana cara kita untuk terus bertumbuh? • Kalau anda tidak tahu kelemahan anda, Bagaimana anda dapat tahu hal itu?
3. Hidup yang kuat (Kolose 2;7)
Kata kerja yang dipakai di sini juga kata pasif, dikuatkan atau diteguhkan (dalam bahasa Inggris lebih mudah terlihat). Maksudnya kita membiarkan diri kita dikuatkan. Iman kita hidup dan bertumbuh. Iman akan bertumbuh melalui pengajaran Firman Tuhan sehingga kita makin bertambah kuat dan teguh setiap hari. Situasi yang baik, keuntungan, kesuksesan, berkat, pekerjaan, orang atau gelar bukanlah sumber iman atau kekuatan kita. Semua bisa berubah, tetapi Firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya (1 Petrus 1: 24-25).
Firman Tuhan itu benar, tanpa salah, kuat, hidup, aktif, dinamis, dahsyat, hebat dan lebih tajam dari pedang bermata dua. Firman Tuhan itu sebagai alat untuk mengubah dan menguatkan anak Tuhan sehingga iman mereka kuat dalam mengarungi kehidupan di dunia ini. Para pelayan Tuhan harus meyakini dan menghidupkan kepercayaan ini. Mereka harus hidup dengan Firman Tuhan. Mereka harus menyampaikan Firman dengan kuat kuasa dan urapan dari Roh Kudus.
Masalah membuat kita lemah, tetapi Firman Tuhan menggelorakan hidup kita. Petrus dapat berjalan di atas air ketika memandang Yesus. Pandangan dialihkan ke angin taufan yang besar dan ombak yang bergelombang dengan dahsyat, Petrus menjadi bimbang dan takut lalu ia mulai tenggelam. Masalah mengecilkan hati dan menakutkan Petrus. Petrus memandang Yesus, berteriak dan minta pertolongan padaNya, Yesus menolong Petrus. Petrus dapat berjalan di atas air kembali bersama dengan Yesus. Firman Tuhan akan membuat kita fokus pada Yesus Kristus.
Pandangan kita harus diarahkan pada Tuhan. Firman Tuhan berkata bahwa Tuhan kita Maha Kasih, Maha Kuasa, Maha Tahu dan Maha Suci.
Masalah membuat kita lemah, tetapi Firman Tuhan menggelorakan hidup kita. Petrus dapat berjalan di atas air ketika memandang Yesus. Pandangan dialihkan ke angin taufan yang besar dan ombak yang bergelombang dengan dahsyat, Petrus menjadi bimbang dan takut lalu ia mulai tenggelam. Masalah mengecilkan hati dan menakutkan Petrus. Petrus memandang Yesus, berteriak dan minta pertolongan padaNya, Yesus menolong Petrus. Petrus dapat berjalan di atas air kembali bersama dengan Yesus. Firman Tuhan akan membuat kita fokus pada Yesus Kristus.
Pandangan kita harus diarahkan pada Tuhan. Firman Tuhan berkata bahwa Tuhan kita Maha Kasih, Maha Kuasa, Maha Tahu dan Maha Suci.
Tuhan Maha Suci berarti Tuhan tidak pernah mencelakakan kita, tidak ada hal yang jelek dalam hidup kita direncanakanNya. Tuhan Maha Tahu berarti kita tenang dalam hidup ini. Masa depan kita ada di dalam tangan Tuhan. Kita dalam madece, masa depan cerah bersama Tuhan, bukan madesu, masa depan suram. Tuhan Maha Kuasa berarti kita pasti ada jalan ketika menghadapi masalah. Tuhan kita lebih besar dari masalah kita. Tuhan sanggup buka jalan bagi kita. Tuhan Maha Kasih berarti kita pasti ditolong Tuhan. Tuhan peduli atas hidup kita.
Masalah harus dilihat sebagai kesempatan membuat iman kita bertumbuh. Hidup orang kristen harus berdasarkan prinsip Firman Tuhan, bukan berdasarkan perasaan atau situasinya. Orang kristen, dosen sekolah theologia, mahasiwa, pemimpin gereja, majelis, pendeta, anggota jemaat, ketua sel group, para coordinator, serta pelayan Tuhan yang kuat, lebih efektif dalam pelayanan.
Masalah harus dilihat sebagai kesempatan membuat iman kita bertumbuh. Hidup orang kristen harus berdasarkan prinsip Firman Tuhan, bukan berdasarkan perasaan atau situasinya. Orang kristen, dosen sekolah theologia, mahasiwa, pemimpin gereja, majelis, pendeta, anggota jemaat, ketua sel group, para coordinator, serta pelayan Tuhan yang kuat, lebih efektif dalam pelayanan.
Pelayanan penuh pergumulan atau hardship. Dibutuhkan orang yang bertahan dan teguh dalam pelayanan. Harus kuat dalam hidup, dalam menghadapi masalah di rumah, pekerjaan, bisnis, dan kuliah. Orang yang mudah menyerah dan tidak kuat menghadapi masalah biasanya cendrung tidak semangat dalam pelayanan.
Bahkan orang tersebut bisa menjadi batu sandungan karena pelayanan dilakukan dengan asal-asalan, setengah hati, tanpa hati, dan tidak ada semangat . Para pelayan Tuahn yang tidak kuat akan merusak kepribadian dan hati mereka. Hatinya menjadi kecil, licik, penuh iri hati, membanding-bandingkan, motivasi salah, mengambil jalan pintas, mudah menyerah, dan mudah menjadi “pengemis.”
Bacalah kembali 2 Timotius. Catatlah semua kata kerja yang harus dilakukan oleh Timotius dan terapkan kata kerja itu dalam kehidupan anda. Penuhi pikiran anda dengan seluruh kata kerja itu. Anda akan bangkit dan kuat dalam pelayanan. Firman itu akan menguatkan iman kita sebagai pelayan Tuhan.
Bacalah kembali 2 Timotius. Catatlah semua kata kerja yang harus dilakukan oleh Timotius dan terapkan kata kerja itu dalam kehidupan anda. Penuhi pikiran anda dengan seluruh kata kerja itu. Anda akan bangkit dan kuat dalam pelayanan. Firman itu akan menguatkan iman kita sebagai pelayan Tuhan.
Semua kata kerja itu akan mengatur dan menguasai hidup kita. Yang ada dalam pikiran dan hati kita adalah menjadi hambaNya dengan mengobarkan karunia dan ketrampilan yang ada, tidak takut menderita, berani menyampaikan Injil, mengembangkan strategi untuk pertumbuhan pelayanan/gereja, setia sampai mati, mengajar dan memuridkan dengan tulus, kuat dengan pertolongan Roh Kudus, disiplin dan berlatih seperti atlit, menyenangkan Tuhan, bekerja keras seperti petani, tidak malu dihadapan Tuhan, mau dipakai Tuhan, tidak bermain dengan dosa, ramah,tidak suka bertengkar, waspada, tidak cinta uang/materi, mengajar Firman Tuhan dengan tekun dan berani, bertahan dalam suasana yang sulit, menguasai diri, bersiap sedia selalu, bertanggung jawab dan tunaikan tugas pelayanan.
Pemimpin dan para pelayan Tuhan yang sukses adalah orang yang kuat dalam hidupnya. Hamba Tuhan yang kuat tidak menyerah dan tidak mudah putus asa. Rick Warren pindah tempat 79 kali sebelum mempunyai tempat tetap yang dibangun (baca: Pertumbuhan Gereja Masa Kini). Thomas Edison mencoba 10.000 kali sebelum menemukan apa yang kita nikmati sekarang. Wright bersaudara mencoba sekitar 5000 kali sampai akhirnya besi bisa terbang di udara yang kita sebut kapal terbang sekarang.
Pemimpin dan para pelayan Tuhan yang sukses adalah orang yang kuat dalam hidupnya. Hamba Tuhan yang kuat tidak menyerah dan tidak mudah putus asa. Rick Warren pindah tempat 79 kali sebelum mempunyai tempat tetap yang dibangun (baca: Pertumbuhan Gereja Masa Kini). Thomas Edison mencoba 10.000 kali sebelum menemukan apa yang kita nikmati sekarang. Wright bersaudara mencoba sekitar 5000 kali sampai akhirnya besi bisa terbang di udara yang kita sebut kapal terbang sekarang.
Pemimpin yang berhasil akan berfokus pada keberhasilan dan pemimpin yang tidak berhasil berfokus pada kegagalan. Pemimpin yang berhasil tidak takut gagal. Dia menjadi kuat di tengah-tengah masalah dan kegagalannya. Keteguhannya membuat ia berani maju, meskipun ada setan keragu-raguan & kekuatiran.Masalah dan kegagalan dipandang sebagai kesempatan atau batu loncotan untuk berhasil.
Yang diperlukan bagi semua pelayan Tuhan adalah pandangan yang benar terhadap masalah dan kegagalan.
“Our greatest glory glory is not in our failings, but in rising up every time we fall”, kata Ralph Waldo Emerson. Kita perlu melihat diri kita secara serius karena masalah utamanya bukan pada masalah itu sendiri tetapi di dalam diri kita. Sikap kita terhadap masalah lebih penting dari masalah itu sendiri. Tanggung jawab kita sebagai pelayan Tuhan adalah kuatkan dan teguhkan hati, jangan kecut dan tawar hati, dan jangan goyah. Renungkanlah dan berpautlah pada Firman Tuhan maka kita akan menjadi kuat dalam Tuhan. Kita telah dibuat Tuhan bukan menjadi pelayan yang kalah, tetapi pelayan yang telah menang, selalu menang dan lebih dari pemenang!
DISKUSI:
Yang diperlukan bagi semua pelayan Tuhan adalah pandangan yang benar terhadap masalah dan kegagalan.
“Our greatest glory glory is not in our failings, but in rising up every time we fall”, kata Ralph Waldo Emerson. Kita perlu melihat diri kita secara serius karena masalah utamanya bukan pada masalah itu sendiri tetapi di dalam diri kita. Sikap kita terhadap masalah lebih penting dari masalah itu sendiri. Tanggung jawab kita sebagai pelayan Tuhan adalah kuatkan dan teguhkan hati, jangan kecut dan tawar hati, dan jangan goyah. Renungkanlah dan berpautlah pada Firman Tuhan maka kita akan menjadi kuat dalam Tuhan. Kita telah dibuat Tuhan bukan menjadi pelayan yang kalah, tetapi pelayan yang telah menang, selalu menang dan lebih dari pemenang!
DISKUSI:
Mengapa masalah sering membuat kita lemah?
Apa yang menyebabkan Petrus dapat berjalan di atas air?
Cari, tulis dan hafal semua kata kerja dalam 2 Timotius
Dengan jujur lihat kecendrungan hati dan sikap kita dalam menghadapi masalah dan buat keputusan mengambil sikap yang benar
4. Mengucap syukur(Kolose 2:7)
Dalam ayat ini bukan saja mengucap syukur tetapi melimpah dengan syukur. Melimpah artinya melebihi dari ukuran sehingga tumpah keluar. Mengucap syukur dari dalam hatinya, terlihat (tertumpah ) keluar di wajah kita. Orang yang mengucap syukur dimulai dari hati kita sehingga senyum muka kita tidak dipaksakan. 1 Tesalonika 5:18 berkata mengucap syukurlah dalam segala hal.
Mengucap syukur merupakan suatu keputusan dan pilihan yang kita ambil. Dalam hidup ini kita bisa memilih dua hal: mengucap syukur atau menggerutu; tersenyum atau cemberut. Kita memilih mengucap syukur pada sesuatu yang terjadi dalam kehidupan kita, pada sesuatu yang ingin kita ubah tetapi tidak bisa diubah lagi, pada keadaan, situasi, pelayanan, berkat, dan bahkan penampilan tubuh kita.
Orang yang memilih untuk mengucap syukur dalam hidupnya tidak akan menyalahkan situasi, menyalahkan orang lain atau ia tidak minta lepas tanggungjawab. He does not blame/accuse others and he does not excuse himself. He is not an accuser and he is not an excuser, but he is a chooser! Ia memilih untuk mengucap syukur. Ia memilih untuk bertanggungjawab atas sikapnya. Ia memilih bersukacita di tengah, di dalam masalah yang dihadapinya. Perhatikan bukan bersukacita atau mengucap syukur karena masalah.
Belajar dari orang Israel yang dipimpin Tuhan ke Tanah Perjanjian, para pelayan Tuhan tidak boleh menggerutu di tempat pelayanannya. Tuhan tidak suka pada orang yang mudah menggerutu karena alasan dasar orang menggerutu adalah tidak percaya pada kebaikan Tuhan (God’s goodness), kebijaksanaan Tuhan (God’s wisdom), perhatiaan Tuhan atas hidupnya (God’s care) dan kedaulatan Tuhan (sovereignty of God) atas hidupnya.
Mengucap syukur ada manfaatnya:
Apa yang menyebabkan Petrus dapat berjalan di atas air?
Cari, tulis dan hafal semua kata kerja dalam 2 Timotius
Dengan jujur lihat kecendrungan hati dan sikap kita dalam menghadapi masalah dan buat keputusan mengambil sikap yang benar
4. Mengucap syukur(Kolose 2:7)
Dalam ayat ini bukan saja mengucap syukur tetapi melimpah dengan syukur. Melimpah artinya melebihi dari ukuran sehingga tumpah keluar. Mengucap syukur dari dalam hatinya, terlihat (tertumpah ) keluar di wajah kita. Orang yang mengucap syukur dimulai dari hati kita sehingga senyum muka kita tidak dipaksakan. 1 Tesalonika 5:18 berkata mengucap syukurlah dalam segala hal.
Mengucap syukur merupakan suatu keputusan dan pilihan yang kita ambil. Dalam hidup ini kita bisa memilih dua hal: mengucap syukur atau menggerutu; tersenyum atau cemberut. Kita memilih mengucap syukur pada sesuatu yang terjadi dalam kehidupan kita, pada sesuatu yang ingin kita ubah tetapi tidak bisa diubah lagi, pada keadaan, situasi, pelayanan, berkat, dan bahkan penampilan tubuh kita.
Orang yang memilih untuk mengucap syukur dalam hidupnya tidak akan menyalahkan situasi, menyalahkan orang lain atau ia tidak minta lepas tanggungjawab. He does not blame/accuse others and he does not excuse himself. He is not an accuser and he is not an excuser, but he is a chooser! Ia memilih untuk mengucap syukur. Ia memilih untuk bertanggungjawab atas sikapnya. Ia memilih bersukacita di tengah, di dalam masalah yang dihadapinya. Perhatikan bukan bersukacita atau mengucap syukur karena masalah.
Belajar dari orang Israel yang dipimpin Tuhan ke Tanah Perjanjian, para pelayan Tuhan tidak boleh menggerutu di tempat pelayanannya. Tuhan tidak suka pada orang yang mudah menggerutu karena alasan dasar orang menggerutu adalah tidak percaya pada kebaikan Tuhan (God’s goodness), kebijaksanaan Tuhan (God’s wisdom), perhatiaan Tuhan atas hidupnya (God’s care) dan kedaulatan Tuhan (sovereignty of God) atas hidupnya.
Mengucap syukur ada manfaatnya:
a.Kita mengalahkan perasaan yang negatif(iri hati, menggerutu, sakit hati, terluka, dendam, kesal, rasa menyesal apa yang sudah terjadi membuat hati kesal dan tidak ada senyum) yang ada dalam diri kita.
b.Kita mengalahkan situasi kita. Tidak terikat dengan keadaan. Paulus dan Silas ada di ruangan sempit, terpenjara, tetapi mereka memuji Tuhan (Kisah Para Rasul 16:22-26)) Situasi yang jelek membuat kita tidak dapat tersenyum. Bersyukur membebaskan kita dari tekanan.
c.Kita menjadi lebih semangat. Tuhan pasti buka jalan. Melihat ke depan dengan semangat hidup yang besar. Hati yang gembira obat bagi kita. Semangat yang patah mengeringkan tulang! KPR 16:26 : Ketika Paulus dan Silas memuji Tuhan (respon positive dalam situasi yang jelek sekali), Tuhan bekerja! Tuhan buka jalan!
d.Kita menjadi teladan dalam kehidupan. Orang lain yang menghadapi masalah sama mengeluh terus-menerus, tetapi kita mengucap syukur. Tuhan sedang bekerja dalam hidup kita
e. Kita mempunyai pikiran yang positif. Orang-orang sukses tidak pernah hidup di dalam “Keluhan” Mereka mempunyai pikiran positif, suatu saat akan berhasil!
Mengucap syukur dengan melimpah dapat terlihat oleh teman-teman kita dan anggota keluarga kita. Wajah yang berseri-seri, murah senyum dimulai dari hati, dimulai dari sikap atau respon kita dalam menghadapi sesuatu. Lihat dengan sikap atau pandangan positif. Kita melihat sesama teman dengan senyum. Senyum membuat orang lebih manis. Para suami atau isteri melihat pasangan hidupnya dengan gembira dan sukacita. Pulang dari pelayanan dengan sukacita karena akan bertemu dengan pasangan dan anak kita.
Apabila hati kita tidak suka, maka yang dilihat juga menjadi tidak baik. Hati kesal, menggerutu, pikiran negatif membuat muka jelek dan sikap yang tidak baik. Jadi, pilihlah mengucap syukur. Jangan memilih menggerutu. Kita tidak bisa mengatur perasaan, sikap, perbuatan, perkataan orang lain, tetapi kita dapat mengatur dan mengontrol perasaan, sikap, perbuatan dan perkataan kita.
Mengucap syukur dengan melimpah dapat terlihat oleh teman-teman kita dan anggota keluarga kita. Wajah yang berseri-seri, murah senyum dimulai dari hati, dimulai dari sikap atau respon kita dalam menghadapi sesuatu. Lihat dengan sikap atau pandangan positif. Kita melihat sesama teman dengan senyum. Senyum membuat orang lebih manis. Para suami atau isteri melihat pasangan hidupnya dengan gembira dan sukacita. Pulang dari pelayanan dengan sukacita karena akan bertemu dengan pasangan dan anak kita.
Apabila hati kita tidak suka, maka yang dilihat juga menjadi tidak baik. Hati kesal, menggerutu, pikiran negatif membuat muka jelek dan sikap yang tidak baik. Jadi, pilihlah mengucap syukur. Jangan memilih menggerutu. Kita tidak bisa mengatur perasaan, sikap, perbuatan, perkataan orang lain, tetapi kita dapat mengatur dan mengontrol perasaan, sikap, perbuatan dan perkataan kita.
Baca Juga: Eksposisi Kolose 2:6-7 (Pertumbuhan Rohani)
Pilihlah melimpah dengan syukur! Di desa atau di kota, dimanapun kita berada, siapapun diri kita sebagai anggota jemaat, para pelayan, sel group leader, coordinator, pendeta/gembala sidang/pengkotbah/pengingjil/dosen /pelayan Tuhan yang selalu mengucap syukur dan murah senyum lebih disukai dari pada yang menggerutu,menyalahkan orang lain, tidak berani bertanggungjawab, tidak ada senyum, dan suka meminta-minta.
PENUTUP
Kita tahu bahwa kapal Titanic tenggelam. Sebelumnya, kapten kapal sudah diperingati beberapa kali untuk mengambil arah yang lain karena arah yang ditempuh kapten akan menabrak gumpalan gunung es. Sang kapten tidak menghiraukannya. Dia berpikir kapal akan kuat dan tidak akan hancur. Akhirnya kita tahu, kapal tersebut tidak kuat ketika terbentur dengan gumpalan gunung es. Peringatan sudah diberikan, sang kapten harus ubah arah! Tuhan sedang memberikan peringatan atau tanda-tanda (warning) bagi kita untuk mengubah arah hidup kita. Ubahlah dan ikutilah arah Tuhan…..BERTUMBUHLAH DI DALAM YESUS! BERSEKUTU! ADANYA TRANSFORMASI/PERUBAHAN HIDUP! KUAT! DAN BERSYUKURLAH!
DISKUSI
Mengapa kita sulit ucapkan syukur ketika hati kita dikuasai hal yang negatif?
Mengapa orang yang kristen kuat dan bersyukur lebih efektif dalam pelayanan?
Sudahkah anda mengambil arah yang benar sehingga tidak terjadi seperti kapten kapal Titanic? Apa yang harus diubah dalam hidup anda?
PENUTUP
Kita tahu bahwa kapal Titanic tenggelam. Sebelumnya, kapten kapal sudah diperingati beberapa kali untuk mengambil arah yang lain karena arah yang ditempuh kapten akan menabrak gumpalan gunung es. Sang kapten tidak menghiraukannya. Dia berpikir kapal akan kuat dan tidak akan hancur. Akhirnya kita tahu, kapal tersebut tidak kuat ketika terbentur dengan gumpalan gunung es. Peringatan sudah diberikan, sang kapten harus ubah arah! Tuhan sedang memberikan peringatan atau tanda-tanda (warning) bagi kita untuk mengubah arah hidup kita. Ubahlah dan ikutilah arah Tuhan…..BERTUMBUHLAH DI DALAM YESUS! BERSEKUTU! ADANYA TRANSFORMASI/PERUBAHAN HIDUP! KUAT! DAN BERSYUKURLAH!
DISKUSI
Mengapa kita sulit ucapkan syukur ketika hati kita dikuasai hal yang negatif?
Mengapa orang yang kristen kuat dan bersyukur lebih efektif dalam pelayanan?
Sudahkah anda mengambil arah yang benar sehingga tidak terjadi seperti kapten kapal Titanic? Apa yang harus diubah dalam hidup anda?