IBRANI 1:1-4 (KEILAHIAN KRISTUS)

Yesus Kristus adalah Allah sejati, ini dibuktikan dari beberapa gelar yang tertulis dalam surat Ibrani 1:1-4. Dia Allah yang mahakuasa, Maha kekal.
IBRANI 1:1-4 (KEILAHIAN YESUS KRISTUS)
gadget, otomotif, bisnis
Istilah Anak Allah memiliki makna teologis yaitu menyatakan bahwa Yesus adalah Allah. Sebagai Allah sejati tentunya Ia memiliki sifat-sifat ilahi yang dimiliki oleh Allah Bapa. Sebagai Allah sejati, Ia melakukan pekerjaan Allah. Karya-karya Yesus adalah karya-karya Allah sendiri. Hanya Yesus yang disebut Allah sebagai Anak-Nya (Ibrani 1:5), gelar Anak Allah tidak diperuntukkan kepada malaikat-malaikat.

Sebagai Allah sejati, Dia pemilik seluruh alam semesta. Itu dibuktikan bahwa Kristus "pewaris" segala yang ada. Ia mewarisi yang ada di bumi maupun di surga, yang artinya Ia memiliki tempat tertinggi di seluruh alam semesta dan Ia berkuasa mewariskannya kepada siapa yang Ia kehendaki. Dia memiliki segalanya karena Dia yang menciptakannya.

Kristus adalah Allah sejati, Allah yang mahakuasa pencipta alam semesta dan menopang apa yang diciptakan-Nya dengan kekuatan Firman-Nya. Alkitab sudah menuliskan dengan jelas bahwa Ia adalah pencipta alam semesta tanpa Dia dunia tidak ada (Yohanes 1:3; Kolose 1:16) dikutip lagi dalam Mazmur 102: 25- 27, sebagai penekanan yang lebih kuat bahwa Kristus adalah Tuhan yang menciptakan Langit (Surga) dan Bumi (Ibrani 1:10). Dia yang menciptakan, Ia juga yang menopang seluruh ciptaan-Nya. Maksudnya, bagaimana besarnya kapasitas, banyaknya kuantitas, rumitnya struktur, cepatnya perubahan, semuanya ditopang, didukung, dipelihara dan diatur oleh Yesus Kristus dalam Firman-Nya. Bagian berikutnya Yesus Kristus sebagai Allah bertindak sebagai Nabi, Imam Besar dan Raja.

Sebagai Nabi, Kristus menyatakan Allah kepada manusia. Ia adalah cahaya Kemuliaan Allah. Kristus merupakan figur sempurna yang berasal dari Allah. Kristus adalah cahaya atau refleksi ilahi dari kemuliaan Allah. Dengan demikian orang percaya dapat mengetahui bahwa kemuliaan yang besar dari Allah dapat terlihat dan diperoleh dalam Kristus Yesus. Jadi Yesus Kristus memancarkan kemuliaan Allah bagi dunia ini.

Sebagai Nabi, Kristus juga menyatakan diri-Nya sebagai Gambar wujud Allah. Artinya Kristus
memperkenalkan diri-Nya sebagai stempel, atau gambar ilahi dari Allah. Allah mengukirkan diri-Nya
dengan seluruh atribut-Nya di dalam Kristus, sehingga Anak memiliki seluruh esensi dan eksitensi ilahi yang dimiliki oleh Allah Bapa. Seluruh karakter Allah ada berdiam dalam pribadi Yesus Kristus (Kolose 1: 9). Oleh sebab itu gambar yang tepat dari pribadi Allah adalah Yesus Kristus. Seperti yang dituliskan
dalam Injil Yohanes, tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada
di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya Yohanes 1:18.

Sebagai Imam, Kristus mewakili manusia di hadapan Allah. Ia menyelesaikan dosa dengan mengorbankan diri-Nya (Ibrani 9: 26); melalui kematian-Nya Ia mengadakan penyucian bagi dosa-dosa
umat-Nya (Ibrani 1:3). Ia telah memasuki tempat kudus surgawi bukan hanya untuk menyucikan dosa-dosa dengan darah-Nya (Ibrani  9:12) melainkan juga untuk menghadap hadirat Allah untuk kepentingan umat-Nya (Ibrani 9:24). Ia sebagai pengantara bagi umat-Nya, Ia sebagai pen doa syafaat bagi Umat-Nya. Dia melakukan semuanya ketika Ia telah menyelesaikan karya penebusan di bukit Golgota. Ia telah menyucikan dosa-dosa umat-Nya. Penyucian dosa hanya melalui pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib.

Sebagai Imam Besar, Ia telah menyelesaikan karya-Nya bagi manusia, yaitu telah menyelesaikan
pentahiran, penyucian dosa-dosa, dan kesempurnaan umat-Nya, tak ada satu pun dari antaranya yang dapat dilaksanakan dalam tatanan Perjanjian Lama. Korban Kristus yang sempurna di atas salib telah menggenapi semua ini.

Setelah semua karya-Nya di atas bumi selesai, maka duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Kedudukan ini merupakan sebuah penghormatan tertinggi yang diberikan Bapa kepada Anak-Nya. Dia duduk suatu sikap pemerintahan dan kekuasaan ada pada-Nya, bukti dan tanda kemuliaan, tanda pemerintahan dengan otoritas sempurna untuk menjalankan tugas pemerintahan-Nya atas alam semesta. 

Duduk yang diartikan sebagai sikap kemenangan, istirahat dan memerintah. Kristus mengambil bagian dalam kemuliaan Bapa tanpa menggantikan dan meniadakan Sang Bapa. Ia bersama dengan Allah Bapa memerintah alam semesta, dan segala makhluk di dalamnya. Melalui Kebenaran ini maka dapat disimpulkan bahwa Kristus adalah penguasa tertinggi. Dalam surat-surat lain pun hal ini sudah dijelaskan (1 Petrus 3:22; Efesus1:22).

Kebenaran ini menjadi jaminan bagi orang percaya untuk teguh dalam iman kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Kristus. Sama seperti tokoh-tokoh iman yang ditulis dalam Ibrani pasal 11. Mereka telah mengalami penganiayaan yang begitu kejam, telah menderita oleh karena bertahan dalam perjuangan yang berat, baik waktu dijadikan tontonan oleh cercaan dan penderitaan, dan harta
milik mereka dirampas habis-habisan (Ibrani 10:33-34). Mereka tetap berpegang teguh kepada imannya
kepada Yesus Kristus, karena mengetahui bahwa ada upah yang mereka dapatkan atau memiliki harta yang lebih baik dan yang menetap sifatnya (Ibrani 10:34).

Baca Juga: 10 Bukti Keilahian Yesus Kristus

Kehidupan orang percaya di masa kini pun tidak lepas dari kehidupan seperti yang dialami oleh tokoh-tokoh iman dalam Ibrani pasal 11. Orang percaya akan mengalami banyak persoalan, tantangan hidup, ada kalanya harus menderita karena kebenaran, dihina, dikucilkan, diejek. Seperti perkataan Tuhan Yesus dalam Matius 16: 24 Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, dan memikul salibnya dan mengikut aku. 

Artinya setiap orang percaya harus siap menanggung penderitaan dan sengsara oleh karena kebenaran. Tetapi dibalik penderitaan dan sengsara yang dialami oleh orang percaya ada kemuliaan yang di dapatkan. Seperti yang dituliskan Rasul Paulus dalam suratnya (2 Korintus 4:16- 18), sebab itu tetaplah teguh dan kuat, berpegang kepada kebenaran dan yakin tetap kepada janji-janji Allah kepada kita. Mari kita pandang kepada kemuliaan yang disediakan oleh Allah dan upah yang sudah disediakan bagi kita orang percaya.

Kehidupan orang percaya bisa bertumbuh, kuat dan teguh apabila totalitas hidup orang percaya harus
berpusat kan kepada Kristus. Imannya berpusat kan kepada Kristus sekalipun menanggung banyak penderitaan. Orang percaya dapat menjadi saksi-saksi iman yang hidup apabila kehidupannya siap
untuk terus-menerus diubahkan dan dibaharui melalui kebenaran Firman-Nya sehingga lewat perubahan hidup orang percaya, dunia dapat melihat bahwa Kristus ada di dalam hidup orang percaya.

Oleh karena itu penulis mengajak semua orang percaya supaya tetap kuat, teguh dan bertekun di
dalam iman kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan. Sebab hanya di dalam Dia kita mendapatkan semua
yang dijanjikan-Nya itu. Dan hanya di dalam Dia kita sebagai orang percaya bisa menjadi terang bagi
dunia ini, menjadi saksi-saksi bagi mereka yang belum di selamatkan. Dan kita juga bisa meneladani
tokoh-tokoh iman yang menang sampai akhirnya. Sementara menyiapkan diri dan terus menjadi saksi
Kristus, biarlah dua pesan yang tertulis dalam surat Ibrani ini akan menjadi nasehat yang tidak dilupakan oleh semua orang percaya sampai kita mendapat kemenangan itu. Kedua pesan yang dimaksud adalah:

Pertama, sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya. Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu - Ibrani 10: 35 -36.

Selanjutnya.... marilah melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan
putus asa ...Ibrani 12:1-4.

Dengan demikian penulis mengajak semua orang percaya untuk tetap imannya tertuju kepada
Kristus. Pandanglah Dia selalu yang siap menjadi pembela dan penolong hidupmu.
Next Post Previous Post