1 PETRUS 1:18-19 (KAMU TELAH DITEBUS DARI DOSA)

”…Sebab kamu tahu bahwa KAMU TELAH DITEBUS…dengan darah Anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat” (1 Petrus 1:18-19).
1 PETRUS 1:18-19 (KAMU TELAH DITEBUS DARI DOSA)
otomotif, gadget, bisnis
PENDAHULUAN

Penebusan yang dimaksud di sini ialah penebusan dari dosa. Setiap orang yang percaya pada Tuhan Yesus telah ditebus dari segala dosanya (Galatia 3:13). Ditebus dari segala dosa dengan jalan salib yang telah Tuhan Yesus lakukan dengan sempurna sekali untuk selamanya.

Kata penebusan bukanlah ajaran yang hanya khas Perjanjian Baru. Faktanya, pada KJV kata “redeem” (tebus) dengan berbagai variasinya muncul sebanyak 139 dalam Perjanjian Lama, dan hanya 22 kali dalam Perjanjian Baru. Kata “ditebus” yang muncul dalam 1 Petrus 1:18-19 berasal dari kata kerja Yunani “lutro” yang berarti “membebaskan melalui pembayaran tebusan”. Kata kerja ini muncul tiga kali (1 Petrus 1:18-19; Lukas 24:21; Titus 2:14). Sedangkan kata benda “lutron” digunakan dua kali dalam Matius 20:28; Markus 10:45 (tebusan), dan kata benda “lutrosis digunakan tiga kali dalam Lukas 1:16; 2:38; Ibrani 9:12 (kelepasan)

ARTI DITEBUS


Paul Enns menjelaskan istilah penebusan sebagai berikut: 

1. Pertama adalah agorazo. 

Kata penebusan berasal dari kata Yunani agorazo yang berarti membeli atau membayar dengan menyerahkan sesuatu sebagai harga pembayaran yang setimpal bagi sesuatu barang lainnya. Seringkali kata itu berhubungan dengan penjualan budak di pasar. Kata agorazo digunakan untuk menjabarkan orang percaya yang dibeli dari pasar budak dosa dan dibebaskan dari ikatan dosa. Dan harga pembayaran untuk kebebasan orang percaya pembebasan dari dosa adalah kematian Yesus (1 Korintus 6:20). Allah menyediakan harga yang setimpal. Harga itu adalah Yesus sendiri yang tanpa dosa.

2. Kedua adalah exagorazo. 

Kata ini mengajarkan bahwa Yesus menebus orang percaya dari kutuk dan ikatan hukum. Orang percaya telah dibeli dari pasar budak (-agorazo) dan dikeluarkan dari (-ex) pasar budak sekaligus. Yesus memerdekakan orang percaya dari ikatan hukum dan dari penghukumannya, ”Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!" (Galatia 3:13). 

Dan juga dikatakan,”Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak” (Galatia 4:5). Dengan demikian kematian Yesus bukan saja untuk membayar dosa manusia tetapi juga sekaligus memindahkan/mengeluarkan manusia dari pasar perbudakan dosa dan menjadi milik Allah secara sah.

3. Ketiga adalah lutro yang berarti mendapatkan kebebasan melalui pembayaran suatu harga (1 Petrus 1:18). 

John Murray menjelaskan bahwa ide penebusan harus ditarik dari pengertian pelepasan secara umum. Bahasa penebusan adalah bahasa pembayaran, dan lebih spesifik lagi adalah bahasa pelunasan. Pelunasan adalah suatu jaminan pelepasan melalui pembayaran suatu harga tertentu. Dan pemberian hidup Kristus adalah merupakan harga pelunasan itu (Markus 10:45). Pelunasan di sini menunjuk kepada adanya suatu belenggu atau penawanan. Manusia berdosa berada di bawah tawanan iblis, dosa dan maut, maka penebusan diarahkan untuk membayarnya. Belenggu tersebut disebabkan karena dosa-dosa kita.

Alkitab berkata,”Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita (Galatia 3:13). Kutuk hukum Taurat adalah hukuman mati . Tanpa pelepasan dari kutuk ini, tidak mungkin ada keselamatan. Dari kutuk inilah Kristus membayar kita dan harga pembayaran itu adalah diri-Nya sendiri harus dijadikan kutuk. Ia menjadi sedemikian identik dengan kutuk yang seharusnya dijatuhkan pada kita (orang berdosa), sehingga seluruh kutukan itu ditimpakannya kepada-Nya. 

Kutuk itulah yang Ia tanggung dan kutuk itulah yang Ia lepaskan. Itulah harga yang telah dibayar Kristus demi penebusan dan kebebasan kita dari belenggu iblis, dosa dan maut. Harga yang telah dibayar Kristus ini menjamin bagi penerimanya sehingga tidak ada lagi kutuk bagi mereka. Dengan demikian, penebusan Kristus adalah kelepasan yang final dan lengkap. 

Darah Kristus sebagai bayaran pengganti dan sebagai harga pembayaran atas kelepasan manusia berdosa dari kutuk. Paulus mengatakan,”Demikianlah hendaknya kamu memandangnya : bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus” (Roma 8:1).

Sekarang, setelah kita menerima Tuhan Yesus, berarti kita telah ditebus dan dibebaskan dari kekuasaan iblis dan dosa. Yesus telah membeli kita dengan darah-Nya sendiri,”… sebab kamu tahu bahwa kamu telah ditebus … dengan darah Anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat” (1 Petrus 1:18-19) sehingga kita menjadi umat-Nya. Paulus mengatakan kepada tua-tua di Efesus demikian,”...jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri” (Kisah Para Rasul 20:28). Titus pun berkata,”yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri,..” (Titus 2:14).

Karena Yesus telah membeli kita, maka Ia yang berhak memiliki kehidupan kita. Sebagai yang memiliki kita, Ia bebas untuk menguasai setiap bidang dalam kehidupan kita. Karena Ia yang memiliki kita, maka Ia yang paling tahu bagaimana kita harus hidup. Paulus menyerukan kepada kita,”Demikianlah hendaknya kamu memandangnya : bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus” (Roma 6:11).

Penebusan adalah pembebasan/membeli dengan membayar tetapi kepada siapa pembayaran itu dilakukan. Jelas tidak mungkin kepada setan sebab setan tidak punya hak sama sekali atas kehidupan manusia. Allah adalah Pemilik kehidupan termasuk manusia adalah milik-Nya kendatipun manusia telah jatuh dosa. Dengan demikian, pembayaran ini tidak diberikan untuk setan tetapi untuk Allah. Hutang yang dihapuskan adalah hutang kepada sifat Allah yang adil.

Untuk memahami tentang keadilan ini, ada ilustrasi yang baik sekali untuk menggambarkan penebusan Kristus. Allah itu kudus dan adil.

Ada seorang pria bernama Shamila, yang hidup sekitar permulaan abad 20. Shamila adalah pimpinan sekelompok kaum revolusioner yang berusaha menggulingkan Kaisar Tsar Rusia yang diktaktor. Kelompoknya hidup di tenda-tenda di padang gurun dan berpindah-pindah. Shamila juga membawa serta keluarganya. Pada suatu malam seorang pengawal Shamila datang melaporkan bahwa ada orang yang masuk tenda perbekalan dan mencuri makanan mereka. Shamila marah karena persediaan makanan mereka sangat terbatas dan pemakaiannya sangat hemat. Ia memanggil semua keluarga untuk berkumpul di tenda utama dan mengatakan kepada mereka bahwa mulai sekarang siapa pun yang tertangkap basah mencuri makanan akan dicambuki 50 kali di muka umum. Tidak lama setelah itu, pengawalnya datang lagi kepada Shamila dan melaporkan ada lagi makanan yang dicuri. Bukan hanya itu, tetapi bahwa pencuri itu sudah tertangkap, namun ternyata pencuri adalah ibu Shamila sendiri.

Shamila menghadapi dilema seperti mendapatkan buah simalakama. Kalau dia mencambuki ibunya sendiri yang sudah tua renta demi menegakkan keadilannya, pasti sang ibu akan mati, namun kalau dia tidak menghukumnya karena kasihnya kepada ibunya, pasti dia akan kehilangan kewibawaannya dan semua orang tidak akan mengakuinya sebagai pemimpin yang adil.

Ketika semua orang berkumpul di tenda utama, mereka bertanya-tanya apa yang akan Shamila lakukan. Shamila harus tetap menjalankan hukuman demi keadilan. Lalu dia melakukan sesuatu yang sangat mengejutkan semua orang. Dia menanggalkan jubah kebesarannya dan memerintah pengawalnya untuk mencambuk dirinya sebagai ganti ibunya.

Kita lihat, hanya dengan cara mengorbankan diri inilah keadilan Shamila dapat ditegakkan, sekaligus kasih kepada sang ibu dibuktikan. Hukuman sudah dijalani, tetapi Shamila sendirilah yang menjalaninya. Demikian juga Allah tidak akan mengingkari kasih-Nya kepada kita, tetapi juga Ia tidak meniadakan keadilan-Nya terhadap kita.

ALLAH ITU KASIH DAN ADIL

Namun demikian, Allah bukan hanya Mahatahu dan Mahakuasa, Dia juga adalah Allah yang kasih adanya. Apakah Allah berdiam diri? Tidak! Allah berinisiatif mengembalikan kita masuk ke dalam Kerajaan Surga. Bagaimana caranya? Penyebab kejatuhan adalah dosa, maka Allah harus menyelesaikan masalah dosa manusia. Itulah sebabnya, Ia harus menebus dosa kita,”… di dalam Dia kita memiliki PENEBUSAN kita yaitu PENGAMPUNAN DOSA” (Kolose 1:14).

Penebusan artinya membeli kembali (Imamat 4:4-5, Galatia 3:13) dengan harga bayar (1 Petrus 1:18-20). Allah adalah adil. Jadi, agar dosa kita dihapuskan, maka Kristus bersedia menjadi korban pengganti bagi kita. Allah tidak mencoba melupakan atau menganggap dosa kita tidak ada. Kristus membayarnya sampai lunas, untuk sekali sampai selama-lamanya (Ibrani 10:10-14). Kristus menebus dosa kita dari lahir sampai mati (1 Petrus 3:18).

Kematian Kristus yang tanpa dosa telah MENGGANTIKAN kita, sehingga kita telah dibebaskan dari kutuk dosa, maut dan murka Allah dengan harga bayar yang lunas (1 Korintus 6:20, 1 Petrus 1:18-19). Kristus, yang tanpa dosa menjadi manusia (inkarnasi), agar Ia dapat mengambil hukuman dan mati sebagai pengganti kita. Tujuan utama kematian Kristus adalah untuk menunjukkan keadilan-Nya (Allah)…” (Roma 3:24-26).

Kematian Kristus secara penuh telah MEMUASKAN (hilasterion) semua tuntutan kebenaran Allah terhadap orang berdosa. Karena Allah adalah kudus dan benar, maka Ia tidak dapat mengabaikan dosa. Melalui karya Kristus, sungguh Allah telah dipuaskan secara penuh dan standar kebenaran-Nya telah dipenuhi (Roma 3:25).

Baca Juga: Pengertian Penebusan Kristus

Ir. Eddy Leo memberikan ilustrasi demikian: Hal itu sama seperti seseorang yang mobilnya ditabrak oleh si B, yang akan sangat marah bila si B melarikan diri. Itu tidak adil. Namun bila si B bertanggungjawab menggantikan mobil yang rusak dengan sebuah mobil yang sama kualitasnya, maka tindakan itu telah memuaskan si pemilik mobil. Demikianlah karena korban Kristus di kayu salib, Bapa tidak lagi murka terhadap kita (Roma 8:1-2), sebab harga yang dibayar/diganti Kristus itu memuaskan-Nya (hilasterion).

Jadi, tanpa PENEBUSAN DOSA, yaitu PENGAMPUNAN DOSA, kita tidak mungkin masuk ke dalam Kerajaan sorga. Pengampunan untuk selamanya menyelesaikan masalah dosa dalam hidup orang percaya. Semua dosa yang telah lalu, sekarang dan di masa yang akan datang (Kolose 2:13)
Next Post Previous Post