MENGINJAK ULAR DAN KALAJENGKING (LUKAS 10:19)
Pdt. Budi Asali, M.Div
Lukas 10:19: “Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu.”.
Jamieson, Fausset & Brown: “‘Power to tread on serpents and scorpions’ - the latter more venomous than the former. This was to be literally fulfilled at the first starting of the Gospel ministry (Mark 16:17-18; Acts 28:5). But the following words, ‘And over all the power of the enemy: and nothing shall by any means hurt you’ - show that what is meant is the glorious power of faith to ‘overcome the world’ and ‘quench all the fiery darts of the wicked one,’ by the communication and maintenance of which to His people He makes them innocuous (1 John 5:4; Eph 6:16).” [= ‘Kuasa untuk menginjak ular-ular dan kalajengking-kalajengking’ - yang belakangan lebih berbisa dari pada yang terdahulu. Ini harus digenapi secara hurufiah pada pemulaian pertama dari pelayanan Injil (Markus 16:17-18; Kis 28:5). Tetapi kata-kata selanjutnya, ‘Dan atas semua kuasa musuh; dan tidak ada yang akan dengan cara apapun membahayakan kamu’ - menunjukkan bahwa apa yang dimaksudkan adalah kuasa yang mulia dari iman untuk ‘mengalahkan dunia’ dan ‘memadamkan semua panah berapi dari si jahat’, oleh pemberian dan pemeliharaan mana kepada umatNya Ia membuat mereka tidak membahayakan (1Yoh 5:4; Efesus 6:16).].
Markus 16:17-18 - “(17) Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi namaKu, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, (18) mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.’”.
Catatan: ayat ini terletak dalam kontext Markus 16:9-20 yang seluruhnya diragukan keasliannya.
Kis 28:3-5 - “(3) Ketika Paulus memungut seberkas ranting-ranting dan meletakkannya di atas api, keluarlah seekor ular beludak karena panasnya api itu, lalu menggigit tangannya. (4) Ketika orang-orang itu melihat ular itu terpaut pada tangan Paulus, mereka berkata seorang kepada yang lain: ‘Orang ini sudah pasti seorang pembunuh, sebab, meskipun ia telah luput dari laut, ia tidak dibiarkan hidup oleh Dewi Keadilan.’ (5) Tetapi Paulus mengibaskan ular itu ke dalam api, dan ia sama sekali tidak menderita sesuatu.”.
1Yohanes 5:4 - “sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.”.
Efesus 6:16 - “dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat,”.
J. C. Ryle: “‘Power to tread on serpents, &c.’ It may be doubted whether these words are to be interpreted figuratively or literally. In favor of the literal view, may be placed our Lord’s promise in Mark 16:18, and the fact that St. Paul took up a viper and was unhurt. (Acts 28:5.) In favor of the figurative view, may be placed the fact, that Satan is called the ‘old serpent,’ that his agents partake of his nature, and that there is a promise in Genesis 3:15, that ‘the seed of the woman shall bruise the serpent’s head,’ in which all Christ’s members are interested. See also Psalm 91:13. ‘Scorpion.’ A scorpion is a poisonous insect about four inches long, with a sting in its tail, found in tropical climates. Its sting is very dangerous. ... ‘The enemy.’ This means Satan, the great enemy of God and man.” [= ‘Kuasa untuk menginjak ular-ular, dst’. Bisa diragukan apakah kata-kata ini harus ditafsirkan secara kiasan atau secara hurufiah. Untuk mendukung pandangan hurufiah, bisa diberikan sebagai pertimbangan janji Tuhan kita dalam Mark 16:18, dan fakta bahwa Santo Paulus memungut seekor ular beludak dan tidak menderita / mengalami bahaya (Kis 28:5). Untuk mendukung pandangan kiasan, bisa diberikan sebagai pertimbangan fakta bahwa Iblis disebut sebagai ‘ular tua’, bahwa agen-agennya mengambil bagian dari sifat dasarnya, dan bahwa di sana ada suatu janji dalam Kej 3:15, bahwa ‘benih / keturunan perempuan itu akan menghancurkan kepala ular’, dalam mana semua anggota-anggota Kristus terlibat. Lihat juga Maz 91:13. ‘Kalajengking’. Seekor kalajengking adalah seekor serangga beracun / berbisa yang panjangnya sekitar 4 inci, dengan sengat di ekornya, ditemukan dalam tempat-tempat yang beriklim tropis. Sengatnya sangat berbahaya. ... ‘Musuh’. Ini berarti Iblis, musuh besar dari Allah dan manusia.] - ‘Expository Thoughts on the Gospels: Luke Vol I’ (Libronix).
Kejadian 3:15 - “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.’”.
Mazmur 91:13 - “Singa dan ular tedung akan kaulangkahi, engkau akan menginjak anak singa dan ular naga.”.
Leon Morris (Tyndale): “To the seventy Jesus has given ‘authority’ (the word points to the right to exercise power rather than simply to power) ‘to tread upon serpents and scorpions’ (cf. Ps. 91:13; Mark 16:18). They were immune from harm from such sources while they were doing the work to which they were sent. It is not certain whether the words are to be taken literally or figuratively. It is probably the latter, for there is no record of a Christian preacher treading on literal snakes or scorpions without taking harm (though once Paul escaped when a viper fastened on his arm, Acts 28:3–5).” [= Kepada 70 murid Yesus telah memberikan otoritas (kata itu menunjuk pada hak untuk menggunakan kuasa dari pada sekedar pada kuasa) ‘untuk menginjak ular dan kalajengking’ (bdk. Maz 91:13; Mark 16:18). Mereka kebal terhadap penderitaan / bahaya dari sumber-sumber seperti itu pada waktu mereka sedang melakukan pekerjaan untuk mana mereka diutus. Tidaklah pasti apakah kata-kata itu harus diartikan secara hurufiah atau secara kiasan. Mungkin yang belakangan, karena di sana tidak ada catatan tentang seorang pengkhotbah Kristen menginjak ular dan kalajengking secara hurufiah tanpa menderita / mengalami bahaya (sekalipun sekali Paulus lolos pada waktu seekor ular beludak melekat pada lengannya, Kis 28:3-5).].
Adam Clarke: “It is possible that by serpents and scorpions our Lord means the scribes and Pharisees, whom he calls serpents and a brood of vipers, Matt 23:33 (see the note there), because, through the subtilty and venom of the old serpent, the Devil, they opposed him and his doctrine; and, by trampling on these, it is likely that he means, they should get a complete victory over such: as it was an ancient custom to trample on the kings and generals who had been taken in battle, to signify the complete conquest which had been gained over them. See Josh 10:24. See also Rom 16:20.” [= Adalah mungkin bahwa dengan ular-ular dan kalajengking-kalajengking Tuhan kita memaksudkan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, yang Ia sebut ular-ular dan anak-anak / keturunan ular-ular beludak, Mat 23:33 (lihat catatan di sana), karena, melalui kelicikan dan bisa dari ular tua, Setan, mereka menentangNya dan ajaranNya; dan, dengan menginjak mereka, adalah mungkin bahwa Ia memaksudkan bahwa mereka harus mendapatkan suatu kemenangan yang lengkap / sempurna atas orang-orang seperti itu: karena merupakan suatu tradisi kuno untuk menginjak raja-raja dan jenderal-jenderal yang telah dikalahkan dalam pertempuran, untuk menunjukkan kemenangan yang lengkap / sempurna yang telah didapatkan atas mereka. Lihat Yos 10:24. Lihat juga Ro 16:20.].
Matius 23:33 - “Hai kamu ular-ular, hai kamu keturunan ular beludak! Bagaimanakah mungkin kamu dapat meluputkan diri dari hukuman neraka?”.
Yosua 10:24 - “Setelah raja-raja itu dikeluarkan dan dibawa kepada Yosua, maka Yosuapun memanggil semua orang Israel berkumpul dan berkata kepada para panglima tentara, yang ikut berperang bersama-sama dengan dia: ‘Marilah dekat, taruhlah kakimu ke atas tengkuk raja-raja ini.’ Maka datanglah mereka dekat dan menaruh kakinya ke atas tengkuk raja-raja itu.”.
Roma 16:20 - “Semoga Allah, sumber damai sejahtera, segera akan menghancurkan Iblis di bawah kakimu. Kasih karunia Yesus, Tuhan kita, menyertai kamu!”.
Calvin: “‘The power of the enemy’ is the name given by him to every kind of annoyance; for all that is hostile to us is wielded against us by Satan. I do not mean that every thing which tends to injure men is placed at his disposal; but that, being armed with the curse of God, he endeavors to turn to our destruction all his chastisements, and seizes them as weapons for the purpose of wounding us.” [= ‘Kuasa dari musuh’ adalah nama / sebutan yang diberikan olehNya kepada setiap jenis gangguan; karena semua yang bermusuhan dengan kita digunakan untuk menentang kita oleh Iblis. Saya tidak memaksudkan bahwa segala sesuatu yang cenderung untuk menyakiti / melukai manusia bisa ia gunakan semaunya; tetapi bahwa, dipersenjatai oleh kutuk dari Allah (?), ia berusaha untuk membalikkan bagi kehancuran kita semua hajaran-hajaranNya, dan mencengkeram mereka sebagai senjata-senjata untuk tujuan melukai kita.].
Lenski: “‘serpents and scorpions,’ that are noted for their deadliness, are named only as specimens and illustrations of that power. ... We thus regard Jesus’ words as applying to all such creatures and such forces as Satan might use to stop the victorious mission of the messengers of Jesus.” [= ‘ular-ular dan kalajengking-kalajengking’, yang sangat dikenal karena sifat mematikan mereka, hanya disebut sebagai contoh-contoh dan gambaran-gambaran dari kuasa itu. ... Karena itu kami menganggap kata-kata Yesus sebagai berlaku bagi semua makhluk-makhluk dan kekuatan-kekuatan yang bisa Iblis gunakan untuk menghentikan missi yang menang dari utusan-utusan Yesus.].
Lenski: “the symbolism of ‘serpents and scorpions’ extends much farther, namely to all the deadly delusions, deceptions, and poisonous falsehoods of Satan, ‘that old serpent, the devil.’ These spiritual powers are destroyed by the divine power of the message of Jesus’ disciples. This is the supreme ἐξουσία that Jesus bestows on his gospel messengers.” [= simbolisme tentang ‘ular-ular dan kalajengking-kalajengking’ meluas jauh lebih jauh, yaitu kepada semua penipuan-penipuan, kepalsuan-kepalsuan yang menyesatkan dan beracun dari Iblis, ‘ular tua itu, setan’. Kuasa-kuasa rohani ini dihancurkan oleh kuasa ilahi dari berita dari murid-murid Yesus. Ini adalah kuasa terbesar yang Yesus berikan kepada utusan-utusan injilNya.].
Lenski: “But this does not mean that Jesus lifts his messengers above all the destructive forces of nature. Nor does it mean that they may in a foolhardy way disregard all natural dangers, which would be nothing but playing into Satan’s hands by tempting God (4:10). Nor does this symbolism lift the disciples above all persecution that is stimulated by Satan and above a possible martyr’s death. All the passages that speak of persecution declare the contrary. But the words of Jesus mean that Satan cannot inflict persecution and death at will. Only when Jesus himself wants us to suffer and to die in the interest of his kingdom do such things come upon us. Then we accept them as being sent by him. And even then we trample on all Satan’s power as did all the martyrs who died in triumph and by so dying defeated Satan.” [= Tetapi ini tidak berarti bahwa Yesus mengangkat utusan-utusanNya di atas semua kuasa yang menghancurkan dari alam. Juga itu tidak berarti bahwa mereka boleh dengan suatu cara yang ceroboh / beresiko / tak bertanggung jawab mengabaikan semua bahaya-bahaya alamiah, yang bukan lain dari pada melakukan apa yang Iblis inginkan dengan mencobai Allah (4:10). Juga simbolisme ini tidak mengangkat murid-murid di atas semua penganiayaan yang digerakkan oleh Iblis dan di atas suatu kemungkinan kematian syahid. Semua text-text yang berbicara tentang penganiayaan menyatakan sebaliknya. Tetapi kata-kata Yesus berarti bahwa Iblis tidak bisa menyebabkan / memberikan penganiayaan dan kematian semaunya. Hanya pada waktu Yesus sendiri ingin kita menderita dan mati demi kepentingan kerajaanNya maka hal-hal seperti itu menimpa kita. Jadi, kita menerima mereka sebagai dikirim oleh Dia. Dan bahkan pada saat itu kita menginjak semua kuasa Iblis seperti semua martir yang mati dalam kemenangan dan dengan mati seperti itu mengalahkan Iblis.].
Lukas 4:9-12 - “(9) Kemudian ia membawa Yesus ke Yerusalem dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepadaNya: ‘Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diriMu dari sini ke bawah, (10) sebab ada tertulis: Mengenai Engkau, Ia akan memerintahkan malaikat-malaikatNya untuk melindungi Engkau, (11) dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kakiMu jangan terantuk kepada batu.’ (12) Yesus menjawabnya, kataNya: ‘Ada firman: Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu!’”.
William Hendriksen: “These words have frequently been quoted in close connection with Mark 16:18. A literal interpretation is then given to both passages. At times Acts 28:3 is also cited. But Paul did not deliberately pick up a venomous snake nor did he step on it. As to the authenticity of Mark 16 (16:9–20) see N.T.C. on Mark, pp. 682–687. In the passage now under discussion, namely, Luke 10:19, the figurative explanation is almost certainly the correct one. Note the following: a. Jesus often made use of figurative language, though such language was frequently interpreted literally (Matt. 16:6–12; Luke 8:52, 53; John 2:19–21; 3:3, 4; 4:13–15; 6:51, 52; 11:11–13, etc.). b. In the immediately preceding passage (verse 18) the Lord had used symbolical language when he spoke of seeing Satan falling from heaven like lightning. c. If elsewhere Satan is called ‘dragon’ and ‘serpent’ (Rev. 12:9; 20:2), why should it be strange if also here in Luke 10:19 the domain of the prince of evil is called that of snakes and scorpions? Is it not Satan’s intention to poison the minds of men and to impart the sting of death to all who oppose him? d. There is no record of any literal fulfilment of this statement. e. The true interpretation is also supported by the explanatory expression ‘(I have given you authority over) … all the power of the enemy.’ For explanation see Rom. 16:20, ‘The God of peace will soon crush Satan under your feet.’” [= Kata-kata ini telah secara sering dikutip dalam hubungan yang dekat dengan Mark 16:18. Jadi, suatu penafsiran hurufiah diberikan pada kedua text. Kadang-kadang Kis 28:3 juga dikutip. Tetapi Paulus tidak dengan sengaja memungut seekor ular berbisa ataupun menginjaknya. Berkenaan dengan keotentikan dari Mark 16 (16:9-20) lihat N. T. C. tentang Markus, hal 682-687. Dalam text yang sekarang sedang didiskusikan, yaitu Luk 10:19, penjelasan yang bersifat kiasan hampir pasti adalah penjelasan yang benar. Perhatikan hal-hal berikut: a. Yesus sering menggunakan bahasa kiasan, sekalipun bahasa seperti itu sering ditafsirkan secara hurufiah (Mat 16:6-12; Luk 8:52,53; Yohanes 2:19–21; 3:3,4; 4:13–15; 6:51,52; 11:11–13, etc.). b. Dalam ayat yang persis mendahuluinya (ay 18) Tuhan telah menggunakan bahasa simbolis pada waktu Ia berbicara tentang melihat Iblis jatuh dari surga seperti kilat. c. Jika di tempat lain Iblis disebut ‘naga’ dan ‘ular’ (Wah 12:9; 20:2), mengapa merupakan hal yang aneh jika juga di sini dalam Lukas 10:19 daerah aktivitas dari pangeran kejahatan disebut daerah dari ular-ular dan kalajengking-kalajengking? Tidakkah merupakan maksud / tujuan Iblis untuk meracuni pikiran-pikiran manusia dan untuk memberikan sengat maut kepada semua orang yang menentang dia? d. Disana tidak ada catatan tentang penggenapan hurufiah apapun dari pernyataan ini. e. Penafsiran yang benar juga didukung oleh pernyataan penjelasan ‘(Aku telah memberi kamu otoritas atas) ... semua kuasa dari musuh’. Untuk penjelasan lihat Roma 16:20, ‘Allah dari damai akan segera menghancurkan Iblis di bawah kakimu’.].
Matius 16:6-12 - “(6) Yesus berkata kepada mereka: ‘Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki.’ (7) Maka mereka berpikir-pikir dan seorang berkata kepada yang lain: ‘Itu dikatakanNya karena kita tidak membawa roti.’ (8) Dan ketika Yesus mengetahui apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata: ‘Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Hai orang-orang yang kurang percaya! (9) Belum juga kamu mengerti? Tidak kamu ingat lagi akan lima roti untuk lima ribu orang itu dan berapa bakul roti kamu kumpulkan kemudian? (10) Ataupun akan tujuh roti untuk empat ribu orang itu dan berapa bakul kamu kumpulkan kemudian? (11) Bagaimana mungkin kamu tidak mengerti bahwa bukan roti yang Kumaksudkan. Aku berkata kepadamu: Waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki.’ (12) Ketika itu barulah mereka mengerti bahwa bukan maksudNya supaya mereka waspada terhadap ragi roti, melainkan terhadap ajaran orang Farisi dan Saduki.”.
Lukas 8:52,53 - “(52) Semua orang menangis dan meratapi anak itu. Akan tetapi Yesus berkata: ‘Jangan menangis; ia tidak mati, tetapi tidur.’ (53) Mereka menertawakan Dia, karena mereka tahu bahwa anak itu telah mati.”.
Yohanes 2:19–21 - “(19) Jawab Yesus kepada mereka: ‘Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.’ (20) Lalu kata orang Yahudi kepadaNya: ‘Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?’ (21) Tetapi yang dimaksudkanNya dengan Bait Allah ialah tubuhNya sendiri.”.
Yohanes 3:3-4 - “(3) Yesus menjawab, kataNya: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.’ (4) Kata Nikodemus kepadaNya: ‘Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?’”.
Yohanes 4:13-15 - “(13) Jawab Yesus kepadanya: ‘Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, (14) tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.’ (15) Kata perempuan itu kepadaNya: ‘Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air.’”.
Yohanes 6:51-52 - “(51) Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah dagingKu, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.’ (52) Orang-orang Yahudi bertengkar antara sesama mereka dan berkata: ‘Bagaimana Ia ini dapat memberikan dagingNya kepada kita untuk dimakan.’”.
Yohanes11:11-13 - “(11) Demikianlah perkataanNya, dan sesudah itu Ia berkata kepada mereka: ‘Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk membangunkan dia dari tidurnya.’ (12) Maka kata murid-murid itu kepadaNya: ‘Tuhan, jikalau ia tertidur, ia akan sembuh.’ (13) Tetapi maksud Yesus ialah tertidur dalam arti mati, sedangkan sangka mereka Yesus berkata tentang tertidur dalam arti biasa.”.
Wahyu 12:9 - “Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.”.
Wahyu 20:2 - “ia menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan. Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya,”.
Roma 16:20 - “Semoga Allah, sumber damai sejahtera, segera akan menghancurkan Iblis di bawah kakimu. Kasih karunia Yesus, Tuhan kita, menyertai kamu!”.
William Hendriksen: “As to the promise, ‘And nothing will in any way hurt you,’ see John 10:27, 28; Rom. 8:28–39.” [= Berkenaan dengan janji, ‘Dan tidak ada yang akan membahayakan kamu’, lihat Yoh 10:27,28; Ro 8:28-39.].
Yohanes 10:27-28 - “(27) Domba-dombaKu mendengarkan suaraKu dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, (28) dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tanganKu.”.
Roma 8:28-39 - “(28) Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. (29) Sebab semua orang yang dipilihNya dari semula, mereka juga ditentukanNya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran AnakNya, supaya Ia, AnakNya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. (30) Dan mereka yang ditentukanNya dari semula, mereka itu juga dipanggilNya. Dan mereka yang dipanggilNya, mereka itu juga dibenarkanNya. Dan mereka yang dibenarkanNya, mereka itu juga dimuliakanNya. (31) Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? (32) Ia, yang tidak menyayangkan AnakNya sendiri, tetapi yang menyerahkanNya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia? (33) Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka? (34) Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita? (35) Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? (36) Seperti ada tertulis: ‘Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan.’ (37) Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. (38) Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, (39) atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”.
Baca Juga: Pengertian Premi Di Asuransi
Lukas 10:19: “Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu.”.
otomotif, tutorial, gadget |
Markus 16:17-18 - “(17) Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi namaKu, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, (18) mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.’”.
Catatan: ayat ini terletak dalam kontext Markus 16:9-20 yang seluruhnya diragukan keasliannya.
Kis 28:3-5 - “(3) Ketika Paulus memungut seberkas ranting-ranting dan meletakkannya di atas api, keluarlah seekor ular beludak karena panasnya api itu, lalu menggigit tangannya. (4) Ketika orang-orang itu melihat ular itu terpaut pada tangan Paulus, mereka berkata seorang kepada yang lain: ‘Orang ini sudah pasti seorang pembunuh, sebab, meskipun ia telah luput dari laut, ia tidak dibiarkan hidup oleh Dewi Keadilan.’ (5) Tetapi Paulus mengibaskan ular itu ke dalam api, dan ia sama sekali tidak menderita sesuatu.”.
1Yohanes 5:4 - “sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.”.
Efesus 6:16 - “dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat,”.
J. C. Ryle: “‘Power to tread on serpents, &c.’ It may be doubted whether these words are to be interpreted figuratively or literally. In favor of the literal view, may be placed our Lord’s promise in Mark 16:18, and the fact that St. Paul took up a viper and was unhurt. (Acts 28:5.) In favor of the figurative view, may be placed the fact, that Satan is called the ‘old serpent,’ that his agents partake of his nature, and that there is a promise in Genesis 3:15, that ‘the seed of the woman shall bruise the serpent’s head,’ in which all Christ’s members are interested. See also Psalm 91:13. ‘Scorpion.’ A scorpion is a poisonous insect about four inches long, with a sting in its tail, found in tropical climates. Its sting is very dangerous. ... ‘The enemy.’ This means Satan, the great enemy of God and man.” [= ‘Kuasa untuk menginjak ular-ular, dst’. Bisa diragukan apakah kata-kata ini harus ditafsirkan secara kiasan atau secara hurufiah. Untuk mendukung pandangan hurufiah, bisa diberikan sebagai pertimbangan janji Tuhan kita dalam Mark 16:18, dan fakta bahwa Santo Paulus memungut seekor ular beludak dan tidak menderita / mengalami bahaya (Kis 28:5). Untuk mendukung pandangan kiasan, bisa diberikan sebagai pertimbangan fakta bahwa Iblis disebut sebagai ‘ular tua’, bahwa agen-agennya mengambil bagian dari sifat dasarnya, dan bahwa di sana ada suatu janji dalam Kej 3:15, bahwa ‘benih / keturunan perempuan itu akan menghancurkan kepala ular’, dalam mana semua anggota-anggota Kristus terlibat. Lihat juga Maz 91:13. ‘Kalajengking’. Seekor kalajengking adalah seekor serangga beracun / berbisa yang panjangnya sekitar 4 inci, dengan sengat di ekornya, ditemukan dalam tempat-tempat yang beriklim tropis. Sengatnya sangat berbahaya. ... ‘Musuh’. Ini berarti Iblis, musuh besar dari Allah dan manusia.] - ‘Expository Thoughts on the Gospels: Luke Vol I’ (Libronix).
Kejadian 3:15 - “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.’”.
Mazmur 91:13 - “Singa dan ular tedung akan kaulangkahi, engkau akan menginjak anak singa dan ular naga.”.
Leon Morris (Tyndale): “To the seventy Jesus has given ‘authority’ (the word points to the right to exercise power rather than simply to power) ‘to tread upon serpents and scorpions’ (cf. Ps. 91:13; Mark 16:18). They were immune from harm from such sources while they were doing the work to which they were sent. It is not certain whether the words are to be taken literally or figuratively. It is probably the latter, for there is no record of a Christian preacher treading on literal snakes or scorpions without taking harm (though once Paul escaped when a viper fastened on his arm, Acts 28:3–5).” [= Kepada 70 murid Yesus telah memberikan otoritas (kata itu menunjuk pada hak untuk menggunakan kuasa dari pada sekedar pada kuasa) ‘untuk menginjak ular dan kalajengking’ (bdk. Maz 91:13; Mark 16:18). Mereka kebal terhadap penderitaan / bahaya dari sumber-sumber seperti itu pada waktu mereka sedang melakukan pekerjaan untuk mana mereka diutus. Tidaklah pasti apakah kata-kata itu harus diartikan secara hurufiah atau secara kiasan. Mungkin yang belakangan, karena di sana tidak ada catatan tentang seorang pengkhotbah Kristen menginjak ular dan kalajengking secara hurufiah tanpa menderita / mengalami bahaya (sekalipun sekali Paulus lolos pada waktu seekor ular beludak melekat pada lengannya, Kis 28:3-5).].
Adam Clarke: “It is possible that by serpents and scorpions our Lord means the scribes and Pharisees, whom he calls serpents and a brood of vipers, Matt 23:33 (see the note there), because, through the subtilty and venom of the old serpent, the Devil, they opposed him and his doctrine; and, by trampling on these, it is likely that he means, they should get a complete victory over such: as it was an ancient custom to trample on the kings and generals who had been taken in battle, to signify the complete conquest which had been gained over them. See Josh 10:24. See also Rom 16:20.” [= Adalah mungkin bahwa dengan ular-ular dan kalajengking-kalajengking Tuhan kita memaksudkan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, yang Ia sebut ular-ular dan anak-anak / keturunan ular-ular beludak, Mat 23:33 (lihat catatan di sana), karena, melalui kelicikan dan bisa dari ular tua, Setan, mereka menentangNya dan ajaranNya; dan, dengan menginjak mereka, adalah mungkin bahwa Ia memaksudkan bahwa mereka harus mendapatkan suatu kemenangan yang lengkap / sempurna atas orang-orang seperti itu: karena merupakan suatu tradisi kuno untuk menginjak raja-raja dan jenderal-jenderal yang telah dikalahkan dalam pertempuran, untuk menunjukkan kemenangan yang lengkap / sempurna yang telah didapatkan atas mereka. Lihat Yos 10:24. Lihat juga Ro 16:20.].
Matius 23:33 - “Hai kamu ular-ular, hai kamu keturunan ular beludak! Bagaimanakah mungkin kamu dapat meluputkan diri dari hukuman neraka?”.
Yosua 10:24 - “Setelah raja-raja itu dikeluarkan dan dibawa kepada Yosua, maka Yosuapun memanggil semua orang Israel berkumpul dan berkata kepada para panglima tentara, yang ikut berperang bersama-sama dengan dia: ‘Marilah dekat, taruhlah kakimu ke atas tengkuk raja-raja ini.’ Maka datanglah mereka dekat dan menaruh kakinya ke atas tengkuk raja-raja itu.”.
Roma 16:20 - “Semoga Allah, sumber damai sejahtera, segera akan menghancurkan Iblis di bawah kakimu. Kasih karunia Yesus, Tuhan kita, menyertai kamu!”.
Calvin: “‘The power of the enemy’ is the name given by him to every kind of annoyance; for all that is hostile to us is wielded against us by Satan. I do not mean that every thing which tends to injure men is placed at his disposal; but that, being armed with the curse of God, he endeavors to turn to our destruction all his chastisements, and seizes them as weapons for the purpose of wounding us.” [= ‘Kuasa dari musuh’ adalah nama / sebutan yang diberikan olehNya kepada setiap jenis gangguan; karena semua yang bermusuhan dengan kita digunakan untuk menentang kita oleh Iblis. Saya tidak memaksudkan bahwa segala sesuatu yang cenderung untuk menyakiti / melukai manusia bisa ia gunakan semaunya; tetapi bahwa, dipersenjatai oleh kutuk dari Allah (?), ia berusaha untuk membalikkan bagi kehancuran kita semua hajaran-hajaranNya, dan mencengkeram mereka sebagai senjata-senjata untuk tujuan melukai kita.].
Lenski: “‘serpents and scorpions,’ that are noted for their deadliness, are named only as specimens and illustrations of that power. ... We thus regard Jesus’ words as applying to all such creatures and such forces as Satan might use to stop the victorious mission of the messengers of Jesus.” [= ‘ular-ular dan kalajengking-kalajengking’, yang sangat dikenal karena sifat mematikan mereka, hanya disebut sebagai contoh-contoh dan gambaran-gambaran dari kuasa itu. ... Karena itu kami menganggap kata-kata Yesus sebagai berlaku bagi semua makhluk-makhluk dan kekuatan-kekuatan yang bisa Iblis gunakan untuk menghentikan missi yang menang dari utusan-utusan Yesus.].
Lenski: “the symbolism of ‘serpents and scorpions’ extends much farther, namely to all the deadly delusions, deceptions, and poisonous falsehoods of Satan, ‘that old serpent, the devil.’ These spiritual powers are destroyed by the divine power of the message of Jesus’ disciples. This is the supreme ἐξουσία that Jesus bestows on his gospel messengers.” [= simbolisme tentang ‘ular-ular dan kalajengking-kalajengking’ meluas jauh lebih jauh, yaitu kepada semua penipuan-penipuan, kepalsuan-kepalsuan yang menyesatkan dan beracun dari Iblis, ‘ular tua itu, setan’. Kuasa-kuasa rohani ini dihancurkan oleh kuasa ilahi dari berita dari murid-murid Yesus. Ini adalah kuasa terbesar yang Yesus berikan kepada utusan-utusan injilNya.].
Lenski: “But this does not mean that Jesus lifts his messengers above all the destructive forces of nature. Nor does it mean that they may in a foolhardy way disregard all natural dangers, which would be nothing but playing into Satan’s hands by tempting God (4:10). Nor does this symbolism lift the disciples above all persecution that is stimulated by Satan and above a possible martyr’s death. All the passages that speak of persecution declare the contrary. But the words of Jesus mean that Satan cannot inflict persecution and death at will. Only when Jesus himself wants us to suffer and to die in the interest of his kingdom do such things come upon us. Then we accept them as being sent by him. And even then we trample on all Satan’s power as did all the martyrs who died in triumph and by so dying defeated Satan.” [= Tetapi ini tidak berarti bahwa Yesus mengangkat utusan-utusanNya di atas semua kuasa yang menghancurkan dari alam. Juga itu tidak berarti bahwa mereka boleh dengan suatu cara yang ceroboh / beresiko / tak bertanggung jawab mengabaikan semua bahaya-bahaya alamiah, yang bukan lain dari pada melakukan apa yang Iblis inginkan dengan mencobai Allah (4:10). Juga simbolisme ini tidak mengangkat murid-murid di atas semua penganiayaan yang digerakkan oleh Iblis dan di atas suatu kemungkinan kematian syahid. Semua text-text yang berbicara tentang penganiayaan menyatakan sebaliknya. Tetapi kata-kata Yesus berarti bahwa Iblis tidak bisa menyebabkan / memberikan penganiayaan dan kematian semaunya. Hanya pada waktu Yesus sendiri ingin kita menderita dan mati demi kepentingan kerajaanNya maka hal-hal seperti itu menimpa kita. Jadi, kita menerima mereka sebagai dikirim oleh Dia. Dan bahkan pada saat itu kita menginjak semua kuasa Iblis seperti semua martir yang mati dalam kemenangan dan dengan mati seperti itu mengalahkan Iblis.].
Lukas 4:9-12 - “(9) Kemudian ia membawa Yesus ke Yerusalem dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepadaNya: ‘Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diriMu dari sini ke bawah, (10) sebab ada tertulis: Mengenai Engkau, Ia akan memerintahkan malaikat-malaikatNya untuk melindungi Engkau, (11) dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kakiMu jangan terantuk kepada batu.’ (12) Yesus menjawabnya, kataNya: ‘Ada firman: Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu!’”.
William Hendriksen: “These words have frequently been quoted in close connection with Mark 16:18. A literal interpretation is then given to both passages. At times Acts 28:3 is also cited. But Paul did not deliberately pick up a venomous snake nor did he step on it. As to the authenticity of Mark 16 (16:9–20) see N.T.C. on Mark, pp. 682–687. In the passage now under discussion, namely, Luke 10:19, the figurative explanation is almost certainly the correct one. Note the following: a. Jesus often made use of figurative language, though such language was frequently interpreted literally (Matt. 16:6–12; Luke 8:52, 53; John 2:19–21; 3:3, 4; 4:13–15; 6:51, 52; 11:11–13, etc.). b. In the immediately preceding passage (verse 18) the Lord had used symbolical language when he spoke of seeing Satan falling from heaven like lightning. c. If elsewhere Satan is called ‘dragon’ and ‘serpent’ (Rev. 12:9; 20:2), why should it be strange if also here in Luke 10:19 the domain of the prince of evil is called that of snakes and scorpions? Is it not Satan’s intention to poison the minds of men and to impart the sting of death to all who oppose him? d. There is no record of any literal fulfilment of this statement. e. The true interpretation is also supported by the explanatory expression ‘(I have given you authority over) … all the power of the enemy.’ For explanation see Rom. 16:20, ‘The God of peace will soon crush Satan under your feet.’” [= Kata-kata ini telah secara sering dikutip dalam hubungan yang dekat dengan Mark 16:18. Jadi, suatu penafsiran hurufiah diberikan pada kedua text. Kadang-kadang Kis 28:3 juga dikutip. Tetapi Paulus tidak dengan sengaja memungut seekor ular berbisa ataupun menginjaknya. Berkenaan dengan keotentikan dari Mark 16 (16:9-20) lihat N. T. C. tentang Markus, hal 682-687. Dalam text yang sekarang sedang didiskusikan, yaitu Luk 10:19, penjelasan yang bersifat kiasan hampir pasti adalah penjelasan yang benar. Perhatikan hal-hal berikut: a. Yesus sering menggunakan bahasa kiasan, sekalipun bahasa seperti itu sering ditafsirkan secara hurufiah (Mat 16:6-12; Luk 8:52,53; Yohanes 2:19–21; 3:3,4; 4:13–15; 6:51,52; 11:11–13, etc.). b. Dalam ayat yang persis mendahuluinya (ay 18) Tuhan telah menggunakan bahasa simbolis pada waktu Ia berbicara tentang melihat Iblis jatuh dari surga seperti kilat. c. Jika di tempat lain Iblis disebut ‘naga’ dan ‘ular’ (Wah 12:9; 20:2), mengapa merupakan hal yang aneh jika juga di sini dalam Lukas 10:19 daerah aktivitas dari pangeran kejahatan disebut daerah dari ular-ular dan kalajengking-kalajengking? Tidakkah merupakan maksud / tujuan Iblis untuk meracuni pikiran-pikiran manusia dan untuk memberikan sengat maut kepada semua orang yang menentang dia? d. Disana tidak ada catatan tentang penggenapan hurufiah apapun dari pernyataan ini. e. Penafsiran yang benar juga didukung oleh pernyataan penjelasan ‘(Aku telah memberi kamu otoritas atas) ... semua kuasa dari musuh’. Untuk penjelasan lihat Roma 16:20, ‘Allah dari damai akan segera menghancurkan Iblis di bawah kakimu’.].
Matius 16:6-12 - “(6) Yesus berkata kepada mereka: ‘Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki.’ (7) Maka mereka berpikir-pikir dan seorang berkata kepada yang lain: ‘Itu dikatakanNya karena kita tidak membawa roti.’ (8) Dan ketika Yesus mengetahui apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata: ‘Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Hai orang-orang yang kurang percaya! (9) Belum juga kamu mengerti? Tidak kamu ingat lagi akan lima roti untuk lima ribu orang itu dan berapa bakul roti kamu kumpulkan kemudian? (10) Ataupun akan tujuh roti untuk empat ribu orang itu dan berapa bakul kamu kumpulkan kemudian? (11) Bagaimana mungkin kamu tidak mengerti bahwa bukan roti yang Kumaksudkan. Aku berkata kepadamu: Waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki.’ (12) Ketika itu barulah mereka mengerti bahwa bukan maksudNya supaya mereka waspada terhadap ragi roti, melainkan terhadap ajaran orang Farisi dan Saduki.”.
Lukas 8:52,53 - “(52) Semua orang menangis dan meratapi anak itu. Akan tetapi Yesus berkata: ‘Jangan menangis; ia tidak mati, tetapi tidur.’ (53) Mereka menertawakan Dia, karena mereka tahu bahwa anak itu telah mati.”.
Yohanes 2:19–21 - “(19) Jawab Yesus kepada mereka: ‘Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.’ (20) Lalu kata orang Yahudi kepadaNya: ‘Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?’ (21) Tetapi yang dimaksudkanNya dengan Bait Allah ialah tubuhNya sendiri.”.
Yohanes 3:3-4 - “(3) Yesus menjawab, kataNya: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.’ (4) Kata Nikodemus kepadaNya: ‘Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?’”.
Yohanes 4:13-15 - “(13) Jawab Yesus kepadanya: ‘Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, (14) tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.’ (15) Kata perempuan itu kepadaNya: ‘Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air.’”.
Yohanes 6:51-52 - “(51) Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah dagingKu, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.’ (52) Orang-orang Yahudi bertengkar antara sesama mereka dan berkata: ‘Bagaimana Ia ini dapat memberikan dagingNya kepada kita untuk dimakan.’”.
Yohanes11:11-13 - “(11) Demikianlah perkataanNya, dan sesudah itu Ia berkata kepada mereka: ‘Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk membangunkan dia dari tidurnya.’ (12) Maka kata murid-murid itu kepadaNya: ‘Tuhan, jikalau ia tertidur, ia akan sembuh.’ (13) Tetapi maksud Yesus ialah tertidur dalam arti mati, sedangkan sangka mereka Yesus berkata tentang tertidur dalam arti biasa.”.
Wahyu 12:9 - “Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.”.
Wahyu 20:2 - “ia menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan. Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya,”.
Roma 16:20 - “Semoga Allah, sumber damai sejahtera, segera akan menghancurkan Iblis di bawah kakimu. Kasih karunia Yesus, Tuhan kita, menyertai kamu!”.
William Hendriksen: “As to the promise, ‘And nothing will in any way hurt you,’ see John 10:27, 28; Rom. 8:28–39.” [= Berkenaan dengan janji, ‘Dan tidak ada yang akan membahayakan kamu’, lihat Yoh 10:27,28; Ro 8:28-39.].
Yohanes 10:27-28 - “(27) Domba-dombaKu mendengarkan suaraKu dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, (28) dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tanganKu.”.
Roma 8:28-39 - “(28) Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. (29) Sebab semua orang yang dipilihNya dari semula, mereka juga ditentukanNya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran AnakNya, supaya Ia, AnakNya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. (30) Dan mereka yang ditentukanNya dari semula, mereka itu juga dipanggilNya. Dan mereka yang dipanggilNya, mereka itu juga dibenarkanNya. Dan mereka yang dibenarkanNya, mereka itu juga dimuliakanNya. (31) Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? (32) Ia, yang tidak menyayangkan AnakNya sendiri, tetapi yang menyerahkanNya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia? (33) Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka? (34) Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita? (35) Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? (36) Seperti ada tertulis: ‘Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan.’ (37) Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. (38) Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, (39) atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”.
Baca Juga: Pengertian Premi Di Asuransi
Pulpit Commentary: “The only recorded instance of a literal fulfilment of this promise was in the case of Paul at Melita, after the shipwreck (Acts 28:3–5). A similar promise was made during the ‘forty days’ (Mark 16:17, 18). It seems, however, best, in the case of this peculiar promise, to interpret the Lord’s words as referring to spiritual powers of evil, taking the serpent and scorpion as symbols of these. It should be remembered that the subject of conversation between the Master and his servants was the conflict with and victory over these awful powers restlessly hostile to the human race (see Ps. 91:13).” [= Satu-satunya contoh yang tercatat dari suatu penggenapan hurufiah tentang janji ini adalah dalam kasus dari Paulus di Malta, setelah kehancuran dari sebuah kapal (Kis 28:3-5). Suatu janji yang mirip dibuat selama ‘40 hari’ (Mark 16:17,18). Tetapi kelihatannya merupakan hal yang terbaik dalam kasus dari janji khusus ini, untuk menafsirkan kata-kata Tuhan sebagai menunjuk pada kuasa-kuasa rohani dari kejahatan, mengartikan ular dan kalajengking sebagai simbol-simbol darinya. Harus diingat bahwa subyek dari percakapan antara Tuan dan pelayan-pelayanNya adalah konflik dengan, dan kemenangan atas, kuasa-kuasa buruk ini yang dengan tidak henti-hentinya bermusuhan dengan umat manusia (lihat Mazmur 91:13).].
A. T. Robertson: “‘And over all the power of the enemy.’ ... This is the heart of ‘the authority’ ... here given by Jesus which is far beyond their expectations. The victory over demons was one phase of it. The power to tread upon serpents is repeated in Mark 16:18 (the Appendix) and exemplified in Paul’s case in Malta (Acts 28:3-5). But protection from physical harm is not the main point in this struggle with Satan ‘the enemy’ (Matt 13:25; Rom 16:20; 1 Peter 5:8).” [= ‘Dan atas semua kuasa musuh’. ... Ini adalah hal yang terpenting dari ‘otoritas’ ... diberikan oleh Yesus di sini yang jauh melampaui pengharapan-pengharapan mereka. Kemenangan atas setan-setan adalah satu tahap darinya. Kuasa untuk menginjak ular diulangi dalam Mark 16:18 (Apendix) dan dijelaskan dengan contoh dalam kasus Paulus di Malta (Kis 28:3-5). Tetapi perlindungan dari bahaya fisik bukanlah pokok utama dalam pergumulan melawan Iblis ‘sang musuh’ ini (Mat 13:25; Roma 16:20; 1Pet 5:8).].
Mat 13:25,39a - “(25) Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. ... (39a) Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis.”.
1Petrus 5:8 - “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.”.
A. T. Robertson: “‘Nothing shall in any wise hurt you.’ ... The triple negative here is very strong. Certainly Jesus does not mean this promise to create presumption or foolhardiness for he repelled the enemy’s suggestion on the pinnacle of the temple.” [= ‘Tidak ada yang dengan cara apapun akan membahayakan kamu’. ... Tiga kali kata ‘tidak’ di sini sangat kuat. Pastilah Yesus tidak memaksudkan janji ini untuk menciptakan kesombongan atau kecerobohan / ketidak-hati-hatian karena Ia menolak usul sang musuh pada bubungan Bait Allah (Lukas 4:9-12).].
Baca Juga: Kejatuhan Iblis ? (Lukas 10:18)
A. T. Robertson: “‘And over all the power of the enemy.’ ... This is the heart of ‘the authority’ ... here given by Jesus which is far beyond their expectations. The victory over demons was one phase of it. The power to tread upon serpents is repeated in Mark 16:18 (the Appendix) and exemplified in Paul’s case in Malta (Acts 28:3-5). But protection from physical harm is not the main point in this struggle with Satan ‘the enemy’ (Matt 13:25; Rom 16:20; 1 Peter 5:8).” [= ‘Dan atas semua kuasa musuh’. ... Ini adalah hal yang terpenting dari ‘otoritas’ ... diberikan oleh Yesus di sini yang jauh melampaui pengharapan-pengharapan mereka. Kemenangan atas setan-setan adalah satu tahap darinya. Kuasa untuk menginjak ular diulangi dalam Mark 16:18 (Apendix) dan dijelaskan dengan contoh dalam kasus Paulus di Malta (Kis 28:3-5). Tetapi perlindungan dari bahaya fisik bukanlah pokok utama dalam pergumulan melawan Iblis ‘sang musuh’ ini (Mat 13:25; Roma 16:20; 1Pet 5:8).].
Mat 13:25,39a - “(25) Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. ... (39a) Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis.”.
1Petrus 5:8 - “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.”.
A. T. Robertson: “‘Nothing shall in any wise hurt you.’ ... The triple negative here is very strong. Certainly Jesus does not mean this promise to create presumption or foolhardiness for he repelled the enemy’s suggestion on the pinnacle of the temple.” [= ‘Tidak ada yang dengan cara apapun akan membahayakan kamu’. ... Tiga kali kata ‘tidak’ di sini sangat kuat. Pastilah Yesus tidak memaksudkan janji ini untuk menciptakan kesombongan atau kecerobohan / ketidak-hati-hatian karena Ia menolak usul sang musuh pada bubungan Bait Allah (Lukas 4:9-12).].
Baca Juga: Kejatuhan Iblis ? (Lukas 10:18)
Matthew Henry: “He repeated, ratified, and enlarged their commission: ‘Behold I give you power to tread on serpents,’ v. 19. Note, To him that hath, and useth well what he hath, more shall be given. They had employed their power vigorously against Satan, and now Christ entrusts them with greater power.” [= Ia mengulang, meneguhkan, dan memperbesar otoritas mereka ‘Lihatlah, Aku memberikan kamu kuasa untuk menginjak ular-ular’, ay 19. Perhatikan, kepada dia yang mempunyai, dan menggunakan dengan baik apa yang ia punyai, lebih banyak akan diberikan. Mereka telah menggunakan kuasa mereka dengan giat terhadap Iblis, dan sekarang Kristus mempercayakan kuasa yang lebih besar kepada mereka.].
Tetapi Lukas 10:19 ini menggunakan bentuk perfect tense, ‘Aku telah memberikan’.
RSV/NIV/NASB/ASV/NKJV: “I have given you” [= Aku telah memberikan].
The Biblical Illustrator (tentang Matius 10:1): “‘Gave them power’: - At first the apostles had a smaller gospel (they had not got the cross to preach) and a larger power of miracles; afterwards less miracles but more gospel; but always a sufficient equipment. You have not to make bricks without straw; Christ gives you power for every duty.” [= ‘Memberi mereka kuasa’: - Mula-mula rasul-rasul mempunyai injil yang lebih kecil / sedikit (mereka tidak mempunyai salib untuk diberitakan) dan suatu kuasa yang lebih besar tentang mujizat-mujizat; belakangan lebih sedikit mujizat-mujizat tetapi injil yang lebih besar / banyak; tetapi selalu suatu perlengkapan yang cukup. Kamu tidak perlu membuat batu bata tanpa jerami (bdk. Keluaran 5:6-19); Kristus memberimu kuasa untuk setiap kewajiban.].
Tetapi Lukas 10:19 ini menggunakan bentuk perfect tense, ‘Aku telah memberikan’.
RSV/NIV/NASB/ASV/NKJV: “I have given you” [= Aku telah memberikan].
The Biblical Illustrator (tentang Matius 10:1): “‘Gave them power’: - At first the apostles had a smaller gospel (they had not got the cross to preach) and a larger power of miracles; afterwards less miracles but more gospel; but always a sufficient equipment. You have not to make bricks without straw; Christ gives you power for every duty.” [= ‘Memberi mereka kuasa’: - Mula-mula rasul-rasul mempunyai injil yang lebih kecil / sedikit (mereka tidak mempunyai salib untuk diberitakan) dan suatu kuasa yang lebih besar tentang mujizat-mujizat; belakangan lebih sedikit mujizat-mujizat tetapi injil yang lebih besar / banyak; tetapi selalu suatu perlengkapan yang cukup. Kamu tidak perlu membuat batu bata tanpa jerami (bdk. Keluaran 5:6-19); Kristus memberimu kuasa untuk setiap kewajiban.].
Catatan: Pdt. Budi Asali, M.Div: meraih gelar Master of Divinity (M.Div) dari Reformed Theological Seminary (RTS), Jackson, Mississippi, United States of America