MENGENAL NAMA ALLAH ROH KUDUS

Pdt. DR. Stephen Tong.

ROH KUDUS, DOA DAN KEBANGUNAN

BAB II : MENGENAL ALLAH ROH KUDUS

Setelah kita membahas tujuh aspek tentang pentingnya doktrin Roh Kudus, kita akan melanjutkan dengan membahas sebutan-sebutan (atribut-atribut) atau nama-nama Roh Kudus di dalam Alkitab. Nama-nama ini sekaligus mengindikasikan karakter dan pekerjaan Roh Kudus. 
MENGENAL NAMA ALLAH ROH KUDUS
Nama-nama yang di pakai untuk Roh Allah adalah nama-nama yang dipilih khusus untuk menyatakan karakteristik yang khusus, yang unik, sekaligus menyatakan karya dari Roh Allah ini, sehingga melalui nama-nama ini kita akan mengenal siapa Roh Kudus. Itulah sebabnya nama-nama Roh Kudus di dalam Alkitab begitu banyak. Terdapat puluhan nama untuk Roh Kudus, di antaranya boleh digolongkan ke dalam beberapa kategori yang peting. 

Di bawah ini adalah nama-nama Roh Kudus yang penting.

1. Roh Kudus adalah Roh Allah

Roh Kudus adalah Roh-nya Allah, Roh yang keluar dari Allah, Roh yang dimiliki Allah, Roh kepunyaan Allah sendiri. Arti dari Roh Allah adalah Roh yang keluar atau yang berasal dari Allah. Rohnya Allah sendiri, Roh dari hidupnya Allah sendiri (band. Kejadian 1:2).

2. Roh Kudus adalah Roh kekekalan

Atribut Roh yang kekal (lbrani 9:14) menunjukkan bahwa Dia mempunyai sifat Ilahi yang sama dengan Allah. Sebelum dan sesudah penciptaan, dari kekal sampai kekal, Dia hidup adanya. Roh Kudus adalah Roh yang kekal, sebelum dunia diciptakan dan sesudah dunia dimusnahkan melalui panghakiman Tuhan Allah. Dia tetap ada. Dia kekal adanya, tidak dibatasi oleh waktu dan tempat.

3. Roh kudus adalah Roh Kebajikan

Roh Kudus juga disebut sebagai Roh Kebajikan, yaitu Roh yang suci dan bajik. Sebutan ini menunjuk kepada kebajikan (goodness), karakter moral dari Roh Kudus. Dia mempunyai kesucian dan kebajikan sebagai dasar etika dan moralitas-Nya. Suatu kekuatan yang memampukan orang yang berdiri di atas dasar ini menjadi orang yang bermoral. 

Hanya di atas dasar inilah manusia bisa berbuah, karena Roh itu adalah Roh yang suci dan yang bijak; the good Spirit, the Holy Spirit. Karena Dia adalah Roh yang suci dan bijak adanya, itulah sebabnya dari dalam diri-Nya keluar buah-buah yang baik, dan di atas-Nya kita mendirikan karakter dan etika moral kita.

4. Roh Kudus adalah Roh Kemuliaan

Atribut ini khususnya di kaitkan dengan penganiayaan yang dihadapi gereja. Pada waktu gereja di aniaya, mereka menyatakan Roh kemuliaan Tuhan Allah; maksudnya pada waktu mereka dipermalukan, Tuhan mempermuliakan mereka yang sedang dipermalukan. Ketika gereja dianiaya, ketika orang Kristen ditindas, ketika hak mereka untuk beriman dirampas oleh sesama, ketika mereka disiksa, saat itulah kemuliaan Tuhan ada pada mereka.

Silahkan perhatikan, pakaian dan keberadaan pakaian adalah identik dengan kebudayaan. Fakta ini membuktikan bahwa dosa asal itu ada. Mengapa manusia yang tidak berpakaian dianggap sebagai orang yang tidak berbudaya? Bukankah dengan kata lain busana adalah kata ganti kebudayaan? Di mana kebudayaan berada, di situlah busana memainkan peran yang penting sekali. Di dalam peragaan busana, manusia berusaha menyatakan keindahan tubuh, dengan pakaian yang dirancang secara serius. Bangsa yang tidak memakai pakaian dianggap bangsa yang kurang berbudaya., maka busana menjadi kata ganti kebudayaan. 

Tetapi busana baru ada pada Kejadian 3, setelah Allah menyatakan dosa Adam. Adam diperintahkan untuk menanggalkan pakaian dari daun-daunan yang dibuatnya, dan Allah menggantikannya dengan kulit binatang. Adanya busana membuktikan adanya sejarah dan fakta tentang dosa asal. Busana hanya menutupi kita, karena kemuliaan kita sudah berkurang oleh dosa, maka surat Roma menuliskan, semua orang sudah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah. karena kemuliaan Allah telah hilang, maka kita perlu menutup hal-hak yang malu dengan pakaian. 

Busana hanyalah pengganti sementara, tetapi pada waktu orang Kristen dianiaya, pada waktu hak beriman mereka direbut, hak beragama mereka ditindas oleh musuh-musuh gereja, saat itulah Roh kemuliaan ada pada mereka. Maksudnya, pada waktu seseorang dianiaya, dalam pandangan manusia, seharusnya dia akan merasa begitu malu, begitu rendah, begitu hina, dia diejek, difitnah, dipukul, ditindas, namun disaat seperti itu, orang beriman melihat Roh Kudus ada pada dirinya, Roh Kudus menyatakan aspek kemuliaan Allah bagi mereka yang dipermalukan.

5. Roh Kudus adalah Roh Kebenaran

Ini adalah istilah Roh Kudus yang terpenting, istilah-istilah yang disebutkan di atas adalah istilah-istilah yang tidak boleh dipisah-pisahkan. Demikian juga istilah Roh dan kebenaran tidak bisa dipisah-pisahkan. Roh Allah - Roh Kudus dan kekekalan tidak boleh dipisahkan. Roh Kebajikan – Roh Kudus dan kebijakan tidak boleh dipisahkan. Roh Kebenaran – Roh Kudus dan kebenaran tidak boleh dipisahkan. Roh Kemuliaan – Roh Allah dan kemuliaan Allah tidak boleh dipisahkan. Maka pada waktu kita menyebut Roh Kudus adalah Roh Kebenaran berarti Roh Kudus dan kebenaran tidak boleh dipisahkan.

Barang siapa berkata, saya berkhotbah dengan Roh Kudus tetapi tidak memerlukan kebenaran, tidak memerlukan kitab suci, tidak memerlukan pikiran, orang itu sedang membual. Sama seperti mereka yang mengatakan, saya akan berkhotbah dengan pikiran, dengan teologi, dengan banyak buku-buku referensi tetapi tidak memerlukan Roh Kudus, juga sedang membual. Karena Roh Kudus adalah Roh Kebenaran, maka Roh Kudus dan kebenaran tidak boleh dipisahkan.

Jika kita berkhotbah, berarti kita sedang memaparkan kebenaran,dan kebenaran itu dipaparkan dengan kuasa Roh Kudus. Itulah khotbah yang beres. Jika kita belajar teologi, teologi masuk ke dalam otak kita, kebenaran semakin bertambah di otak kita, bersama dengan itu, hati kita juga semakin digerakkan oleh Roh Kudus yang memberikan kebenaran. Itulah belajar teologi yang benar. 

Bila pada waktu kita belajar teologi, kebenaran masuk sebagai pengetahuan tetapi gerakan Roh Kudus tidak masuk menjadi kuasa yang mengatur, memerintah dan mengubah hidup kita, celakalah kita! Sebab itu, semakin kita belajar teologi, ada kemungkinan kita menjasi semakin munafik, semakin dingin, semakin tidak mempunyai hati dan kerinduan untuk melayani. Kejadian demikian terjadi karena pertambahan yang tidak seimbang, hanya bertambah didalam pengetahuan tetapi tidak di dalam Roh Pewahyu yang mengontrol pengetahuan yang kita terima. 

Maka setiap kali bericara atau menyebut nama Allah, hendaknya kita sadar bahwa kita sedang berbicara di hadapan Allah. Setiap kali berkhotbah, hendaklah kita sadar bahwa Roh Kebenaran sedang bekerja melalui khotbah itu. Setiap kali kita membaca Kitab Suci, hendaklah kita sadar bahwa kita membuka kitab itu dangan gentar, karena yang mewahyukan kebenaran sedang mengawasi hidup kita.

Keseimbangan dalam keduanya: Roh dan kebenaran, akan membuat kerihanian kita stabil, sehat dan bertumbuh secara wajar. Sebaliknya, jika kita memisahkan Roh dan kebenaran dengan sengaja, berarti kira menjatuhkan diri ke dalam jurang yang bahaya dan gelap. Ada sementara orang yang berpendapat, tidak perlu banyak membaca buku, tidak perlu mengerti, tidak perlu memakai pikiran, pokoknya hanya Roh Kudus saja. 

Pendapat itu akan membawa kita pada kegelapan yang tidak bertanggung jawab: semua gejala kita anggap Roh Kudus, padahal kalau kita kembali kepada Alkitab, ternyata banyak yang menyeleweng dari firman Tuhan. Ada juga yang berpendapat, tidak perlu Roh Kudus, cukup dengan membaca buku-buku Bultmann, Karl Barth dan teolog-teolog penting lainnya. Asal lulus, asal mendapat gelar pasti ditahbiskan menjadi pendeta.

Ada sekolah teologi di Indonesia yang buku perpustakaannya selalu hilang, karena ada siswa yang mencuri dan menjualnya, sehingga dosennya perlu mencari buku-buku yang hilang tersebut di sebuah pasar, menebusnya dan mengembalikannya ke perpustakaan. Tahun depan siswa lain menjualnya lagi. Bila seseorang ingin menjadi pendeta, gampang sekal. Sesudah lulus, ditahbiskan, memakai jubah hitam atau toga putih, tapi mukanya setengah putih setengah hitam. 

Adakah siswa sekolah tinggi yang mencuri uang? Ada. Sekolah teologi mana? Sekolah teologi Yesus. Murid Yesus juga mencuri uang. Pendeta pertama yang mencuri uang adalah pendeta Yudas. Saya tidak ingin mempermasalahkan siapapun. Di sekolah teologi yang saya dirikan pun hal yang sama juga bisa terjadi. Sekolah yang saya dirikan tidak lebih baik dari pada sekolah lain. Saya hanya berdoa agar Tuhan memeliharanya dengan baik.

Namun demikian, saya mengajar semua orang yang belajar yang ikut kelas katakesasi, yang ikut sekolah teologi, yang ikut pemahaman Alkitab atau yang iktu kelompok kecil, atau ikut PA (Pemahaman Alkitab), khususnya bagi mereka yang terlalu aktif, di sini ikut , di sana ikut, karena tidak ada pekerjaan, agar mereka mau bertumbuh kerohanian dan pengetahuannya secara seimbang. 

Banyak istri orang kaya yang tidak mempunyai pekerjaan, dari pagi sampai malam bisa ikut persekutuan manapun karena ia tidak usah mengurus anak, pembatunya banyak; ia tidak usah masak, tidak usah mencari makan, jadi bisa terus menerus ikut persekutuan. Tetapi saya melihat kerohanian dan pengetahuannya tidak maju. Mereka mengikuti segala macam persekutuan. Mereka menganggap semua baik, semua cocok, tetapi ketika ditanya, semua tidak mengerti.

Bermula di dalam pengetahuan dan di dalam kerohanian adalah pekerjaan Roh Kudus yang sejati. Akan menjadi berbahaya jika pengetahuan kita lebih tinggi dari kerohanian kita, karana hal itu akan membuat kita menjadi congkak, menjadi pengeritik dan menjadi penghakim orang lain. Cinta kasih kitapun luntur. Sebaliknya, jika kerohanian kita begitu tinggi, tetapi pengetahuan kita tidak bertambah, maka kerohanian yang tidak bertanggung jawab itu akan membawa banyak gejala, pengalaman, mimpi dan keajaiban, yang sebenarnya bukan keajaiban, masuk ke dalam gereja.

6. Roh kudus adalah Roh yang Mewahyukan

Di dalam Efesus 1:17-18, kita melihat pekerjaan Roh yang sedikit berbeda dari Roh Kebenaran. Roh Kebenaran adalah Roh yang memberi kebenaran, Roh yang adalah kebenaran dan Roh yang memimpin kita masuk ke dalam kebenaran. Kebenaran yang dikaitkan dengan Oknum ketiga dari Allah Tritunggal. Tapi Roh Pewahyu merupakan Roh yang bertindak sebagai Penyingkap kebenaran Tuhan kepada manusia. Pekerjaan membukakan (revealing) itulah yang ditekankan di dalam istilah ini.

Saya kira ayat inilah yang membuat sebagian orang kalau berdoa selalu berkata, “ Oh Tuhan, berikan wahyu kepada saya; sekarang wahyukan kepada saya.” Saya harap Saudara memperhatikan kalimat berikut ini: ketika Tuhan memberi wahyu kepada seseprang, Dia memberi inspirasi, memberi gerakan, setelah Kitab Wahyu selesai seluruhnya; sudah lengkap; sudah selesai diberikan kepada kita maka Roh yang memberikan wahyu itu tidak lagi mewahyukan, tapi memberi iluminasi, supaya manusia kembali pada wahyu yang sudah tertulis. Revelation, lalu iluminatio

Wahyu menghasilkan kebenaran tertulis, di mana Perjanjian Lama ditulis oleh para nabi, dan di Perjanjian Baru ditulis oleh para rasul. Setelah wahyu diberikan secara lengkap, maka Roh Kudus tidak lagi mewahyukan, meskipun Dia adalah Roh yang memberi wahyu, tapi Dia juga Roh yang memberi iluminasi. Kesinambungan dari pekerjaan mewahyukan adalah memberikan pencerahan, iluminasi, sehingga orang bisa mengerti apa yang telah diwahyukan.

7. Roh Kudus adalah Roh yang membangkitkan kesadaran

Ayat yang sama juga mengemukakan istilah lain untuk Roh: Roh yang memberikan kesadaran; Roh yang menginsyafkan manusia. Ini sama dengan memberi iluminasi atau hikmat (atau disebut juga sebagai Roh Hikmat). Pada waktu cahaya ityu diberikan, kita memperoleh pencerahan, kita bangun dan melihat, mata kita tercelik, dan kita menjadi sadar akan artinya.

Nama-nama lain bagi Roh Kudus :

a. Roh strategi

Selain nama-nama yang penting ini, masih ada nama-nama lain untuk Roh Kudus. Yang tercantum di dalam Perjanjian Lama: Roh Hikmat, Roh Strategi, Roh Kuasa, Roh yang berkobar-kobar.(1) Yesaya mengatakan (Yesaya 11:2), waktu Kristus datang ke dalam dunia, Roh Allah akan diberikan kepada-Nya sehingga Dia memiliki Roh Bijaksana, Roh Pengetahuan, Roh Strategi, dan Roh yang membakar, mengobarkan, semua ini bersangkur paut dengan palayanan.

Di dalam pelayanan, Roh Kudus tidak membutakan pikiran manusia, sebaliknya justru mencelikkan mata rohani, membukakan pikiran dan kesadaran di dalam otak manusia. Itulah yang di sebut Roh Hikmat. Roh Kebenaran, Roh Pengetahuan, Roh Bijaksana diberikan kepadanya, sehingga janganlah berpikir kalau seorang sudah dipenuhi oleh Roh Kudus, dia akan menjadi orang bodoh. Orang yang dipenuhi, dipimpin oleh Roh Kudus, bukannya tidak perlu bijaksana atau berpengetahuan, justru Roh Kudus memberikan bijaksana dan pengetahuan kepada seseorang.

Di dalam Perjanjian Lama ada dua orang pemuda yang tidak pernah dicatat keburukannya, tidak pernah dituliskan dosanya, seolah-olah mereka tanpa salah, padahal mereka juga tergolong orang berdosa yang perlu ditebus, yaitu: Yusuf dan Daniel. 

Di kitab Kejadian, kita membaca riwayat Yusuf, tidak dituliskan kesalahannya atau cacat cela hidupnya. Dia tidak berbohong, tidak congkak, tidak tamak, tidak mencuri, semua yang ditulis tentang kehidupannya adalah kebaikannya. Demikian juga di dalam kitab Daniel pasal 1-6, kita membaca riwiayat Daniel, di dalamnya kita tidak mendapati satu kalimat yang menyebut akan dosanya. Abraham, Daud, Musa, Harun, Ayub, Salomo dan semua tokoh-tokoh penting dalam Alkitab dicatat kesalahannya. 

Tapi kedua orang itu tidak pernah disebut kesalahannya, dan kedua-duanya pernah disebutkan Roh Allah ada pada mereka, maka mereka berkerja dengan bijaksana yang melebihi orang lain, mereka begitu pandai. Pengetahuan dan bijaksana mereka tinggi sekali. Itulah sebabnya kita tidak perlu percaya pada ajaran yang mengatakan jika seseorang sudah dipenuhi Roh Kudus maka otanya tidak berfungsi, IQ-nya menurun atau menjadi bodoh. Karena Alkitab memberikan ajaran yang berlainan dengan ajaran tersebut.

Ada seseorang di Taiwan berkata, “Dulu saya selalu menjadi juara kelas, setelah saya percaya Tuhan, nilai saya jadi biasa-biasa saja. Puji Tuhan!”

“Apanya yang di puji Tuhan? Nilainya menurun mengapa puji Tuhan?”

“Begini Pak, kalau dulu saya menjadi juara kelas, saya menjadi sombong, tetapi sekarang, saya sengaja mendapat nilai jelek supaya Tuhan yang dimuliakan.”

“Apa? Mendapat nilai jelek supaya Tuhan dimuliakan?”

“Ya. Supaya orang tidak lagi melihat saya besar, saya pandai. Lalu mereka memuliakan Tuhan bukan memuliakan saya.”

Jawab saya kepadanya: “Alkitab berkata, Daniel mendapat juara pertama. Apakah Tuhan tidak dipermuliakan karenanya?” Alangkah baiknya kalau semua orang Kristen mendapat angka yang baik, studinya beres, kerjanya jujur untungnya bersih.

Bukan menjadi kaya karena lotere, lalu memuji Tuhan, itu tidak mulia. Puji Tuhan, karena saya bisa mencuri banyak uang, maka sekarang saya menjadi kaya. Puji Tuhan, saya bisa mencuri banyak bahan, karena real estate yang saya bangun memakai bahan yang paling murah, tapi dijual dengan harga yang paling mahal. Menjadi kaya dengan cara seperti itu tidak mulia, karena kekayaanmu datang dari Setan bukan dari Tuhan. Datang dari penipuan, bukan dari kejujuran.

Namun bila seseorang mengerjakan segala sesuatu dengan mutu terbaik, jaminan terbaik, orang lain merasa puas, dan ia tetap mendapat untung, maka kemuliaanpun bagi Tuhan. Memang tidak mudah, tetapi saya percaya, bila Roh Kudus datang dan memenuhi seseorang, dia akan menjadi lebih berbijaksana dan lebih berpengetahuan.

Mungkin saudara merasa heran, mengapa saya harus mengajak orang seperti Yahya Ling, orang top di dunia musik untuk datang ke Indonesia? Atau mengajak Cheng Yung, seorang penyanyi klasik yang top ke Indonesia? Saya mau membuktikan bahwa mereka yang begitu hebatpun masih memerlukan Tuhan, mereka datang bukan untuk uang, tetapi untuk memuliakan Tuhan. Kalau bukan Roh Kudus yang menggerakkan, tentu akan lain jadinya. 

Dengan adanya beberapa orang kaya menjadi orang Kristen membuktikan, selain Kristus, kekayaan tidak pernah bisa memuaskan hati manusia. Saya bukan mau memakai uang mereka atau memuliakan mereka, kalau bukan karena cinta Tuhan, uang merekapun tidak perlu dipersembahkan.

Roh Kudus datang justru memberikan bijaksana, pertolongan dan pengetahuan pada manusia, bukan membunuh rasio mereka. Karena ajaran yang sesat, yang salah, yang tidak sesuai dengan Alkitab. Roh Kudus tidak membunuh kekuatan berargumentasi kita dan kemampuan berpikir kita. Roh Kudus datang untuk meningkatkan hikmat dan pengetahuan kita. 

Karena Roh Kudus disebut Roh kebenaran, Roh pengetahuan dan Roh Bijaksana, Roh hikmat; Roh yang memberi bijaksana kepada manusia, itulah sebabnya kita tidak perlu takut kalau kebijaksana kita yang tinggi dan pengetahuan kita yang luas akan menjadi rusak. Yang penting adalah bagaimana menyerahkan bijaksana dan pengetahuan yang kita terima untuk memuliakan Tuhan, karena inilah yang membuat bijaksana dan pengetahuan kita menjadi berkat bagi sesama dan menjadi kemuliaan bagi Tuhan, Sang Pemberi.

b. Roh yang Tak Terbatas

Selain beberapa nama penting yang disebutkan di dalam kitab Yesaya, kita melihat Alkitab juga memberikan nama-nama lain kepada Roh Kudus: Roh yang tidak terbatas (Yoh 3:34). Allah memberikan Roh yang tidak terbatas kepada manusia, sehingga barangsiapa yang menerima Dia, mengetahui bahwa mereka telah memperoleh meterai dari Tuhan Allah sendiri.

Roh yang tidak terbatas, yang begitu mutlak adalah Roh Allah. Roh Kudus disebut sebagai Roh yang tidak terbatas, karena Dia mempunyai kuat kuasa Allah sendiri, sehingga kuasa-Nya lain dari kuasa lain. Kira-kira tahun 1965, saya berkhotbah dan adik saya, Dr.Joseph Tong yang menjadi penerjemah saya di suatu kebaktian, di Tulungagung. 

Di sana seorang pendeta Pantekosta mengajarkan bahasa Inggris kepada seorang dukun, ahli mengundang Setan. Ketika dukun itu diundang untuk menghadiri kebaktian tersebut, dia pun datang. Ketika dia mendengar khotbah, dia merasa takut sekali. Selesai kebaktian dia berkata, “Besok saya tidak berani datang lagi”.

“Mengapa?”

“Karena di dalam diri orang Kristen ada Roh yang begitu besar, yang tidak terbatas, lain dengan roh yang biasa saya panggil.”

Pendetanya bertanya, “Bagaimana kamu tahu hal itu? Apakah kau betul-betul mengakui bahwa roh setan dan kuasanya kalah dengan Roh yang ada pada orang Kristen?”

“Betul.”

“Apa buktinya?”

Dia berkata, “Saya hanya mempunyai kuasa untuk memanggil Setan datang, semakin banyak jumlahnya. Repotnya setelah dipanggil, mereka tidak mau disuruh pergi, kuasa saya hanya cukup untuk memanggil, tetapi untk mengeluarkan tidak bisa. Seumur hidup ini, saya memanggil Setan datang dengan kuasa sihir untuk bekerja sama dengan saya, sekarang sudah banyak jumlahnya, tapi satupum tidak ada yang mau pergi. Saya melihat Stephen Tong dan pendeta-pendeta lain mempunyai kuasa untuk mengusir Setan, itu yang tidak pernah saya impikan. Saya tidak pernah tahu akan hal ini.” Waktu dia mengatakan perkataan itu kepada saya, saya langsung membuka 1Yohanes 4:4, “Ketahuilah bahwa Roh yang ada padamu lebih besar dari pada roh yang ada di dunia.”

Tetapi sayang, banyak orang Kristen masa kini tidak sadar akan hal itu. Adakah saudara memiliki Roh itu? Ada. Kalau saudara sudah diselamatkan, berarti Roh yang tidak terbatas itu ada pada saudara. Kalau saudara sudah sungguh-sungguh diperanakan oleh Roh Kudus, berarti saudara sudah memiliki Roh itu.

Ketika saya masih berusia 17 tahun, saya mempunyai pelayanan mendoakan orang sakit di rumah-rumah sakit di Surabaya. Satu kali saya mendoakan seorang tua yang sakit. Ketika sore harinya ibu saya menjenguk orang itu, isterinya berkata bahwa pagi itu sebelum saya datang, suaminya melihat kamar itu penuh Setan. Ketika saya masuk dan mendoakan, sampai kalimat “Tuhan Yesus pasti menang, Setan pasti kalah”, Setan-setan itu lari semua, sehingga suaminya bisa tenang kembali. 

Memang kedua suami isteri itu belum menerima Tuhan Yesus. Ketika ibu saya menceritakan hal itu kepada saya, bulu kuduk saya berdiri. Mulai hari itu saya tahu, Roh Allah ada dan bekerja di dalam diri saya. Tidak usah memperebutkan hal-hal yang kecil, yang tidak penting. Tidak usah takut orang akan menyenangi kita atau tidak. Tidak usah takut musuh kita lebih kuat, yang harus ditakutkan adalah apabila Roh yang tidak terbatas tidak berada pada kita.

Setiap orang Kristen harus sadar, setelah diperanakan pula, setelah betul-betul menerima Tuhan sebagai Juru selamat dan mempunyai hidup yang baru, maka Roh Kudus, Roh yang tidak terbatas, Roh yang menang, ada di dalam dirinya. Saudara tidak perlu terlalu takut. Saya heran, mengapa banyak orang Kristen yang masih ketakutan akan banyak hal. Di Rusia, saya pernah diperas oleh supir dan kondektur bus. Tetapi karena saya tidak takut ancaman mereka, akhirnya mereka melepaskan saya. Alangkah nikmatnya kalau tidak merasa takut.

Orang yang takut mati, tetap akan mati. Orang yang tidak takut mati, juaga akan mati, bangkit lagi untk takut mati. Jadi terus menerus merasa kaget dan takut akan kematian. Terlalu banyak bahaya di dalam dunia ini, yang penting adalah ketenangan. Senyuman, ketenagan, tidak merasa takut adalah kekuatan yang luar biasa. Orang yang merasa takut lebih cepat dibunuh oleh musuh. Kadang-kadang saya menepuk bahu orang yang jahat kepada saya, sambil berkata, “ Janganlah bersikap demikian, baik-baik saja ya,” orangnya menjadi tidak lagi bersikap jahat. Dr.Sorokin menuliskan dalam bukunya, kasih adalah kekuatan yang luar biasa. Alkitab mengatakan, di dalam kasih tidak ada takut. Apakah buah pertama yang dihasilkan oleh Roh Kudus? Kasih.

Seorang perempuan tua di New York, mangumpulkan $5.000 apartemen barunya, guna membantu janda-janda tua yang dibuang oleh masyarakat. Dia menaruh uang itu di laci. Malam harinya ada perampok yang memecahkan kaca, masuk ke dalam rumahnya, dan mau mengambil uang tersebut. Perempuan itu bukan saja tidak takut, malah menawarkan makanan dan mencoba mengajaknya berbicara. Tetapi pencuri itu segera membuka lemari dan mengambil uang itu. Ketika dia mau pergi, nenek itu tanpa takut sedikitpun, dengan ketenangan yang luar biasa, karena dia beriman kepada Tuhan, ia mendekati perampok itu. 

Sambil menunjukkan surat bukti bahwa dia adalah ketua dari sebuah lembaga yang baru diresmikan, ia memberitahu bahwa uang itu dikumpulkan untuk menolong para janda yang terbuang oleh masyarakat, yang lebih miskin, lebih lapar, lebih dingin, lebih kurang pakaian dari padanya, yang membutuhkan pertolongan. Ia menanyakan apakah pencuri itu sampai hati mengambil uang tersebut. Kalau ia mengambil uang itu, ia pasti tidak akan merasa sejahtera, karena Tuhan tidak senang akan perbuatannya. 

Sesudah diberi wejangan selama berapa menit, perampok itu berkata, “Kalau begitu saya tidak jadi mengambilnya.” Dia mengembalikan uang itu ke laci, bahkan kemudian mengeluarkan $5 yang ia turut sumbangkan untuk para janda tersebut, ia menegaskan, jikalau Tuhan menolongnya, ia tidak mau merampok lagi, ia mau bekerja baik-baik. Peristiwa ini sungguh-sungguh terjadi.

Kita perlu mengerti fungsi, karakter, karya, pekerjaan Roh Kudus dari aspek-aspek yang dicatat di dalam Alkitab. Dia adalah Roh bijaksana, Roh pengetahuan,Roh yang memberi wahyu, Roh yang memberi pencerahan, Roh yang memberi kekuatan, Roh yang tidak terbatas, Roh yang menolong kita.

c. Roh Penghibur (Parakletos)

Nama lain yang juga penting: Dia adalah Parakletos. Nama parakletos untuk Roh Kudus ini muncul di Yohanes 16. Parakletos adalah The Comforter, Penghibur Agung, yang mendampingi kita. Waktu kita gagal, menangis, disiksa, merasa kesulitan, dianiaya, merasa tersendiri, putus asa, frustasi, stress dsb., parakletos ada mendampingi kita, mengasihi kita, merangkul kita, memberi penghiburan dan kuasa kepada kita. Yesus berkata, “ Aku akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain (Penghibur Agung)...Penghibur, yaitu Roh Kudus,... Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu... Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran.” (Yohanes 14:12c,16,26; 16:13). Roh Kudus adalah Roh Allah, Roh yang sejati.

d. Roh Yesus, Roh Kristus

Selain nama-nama ini, masih ada beberapa nama yang khususnya: Roh Tuhan, Roh Yesus, Roh Kristus dan Roh itu; Spirit of God, Spirit of the Lord. Spirit of Jesus and that Spirit. Keempat nama ini sama, Roh Kudus mempunyai sifat ketuhanan, Dia mengurapi Kristus, Dia mendampingi Yesus seumur hidup, dan Dia adalah satu-satunya Roh di atas segala Roh (that Spirit).

Di dalam bahasa Yunani, istilah yang dipakai untuk itu adalah ho, yaitu Oknum, menunjuk suatu pribadi tertentu. Bapa itu, Anak itu, Roh itu, merupakan tiga Oknum, tiga pribadi yang masing-masing mempunyai individu yang berbeda. Dia adalah Tuhan, Dia adalah Roh-nya Yesus, Dia adalah Roh Kristus. Alkitab berkata, “tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, dia bukan milik Kristus” (Roma 8:9). Roh itu juga yang mengurapi seorang Nazaret yang bernama Yesus.

Baca Juga: Pentingnya Doktrin Roh Kudus

Ketika kita membaca nama-nama Roh Kudus yang berbeda-beda ini, kita tidak perlu bingung. Semua nama itu mengacu pada satu oknum: Oknum ketiga dari Allah Tritunggal. Bagaimana pengenalan dan kasih kita? Jangan karena ada ekses-ekses, maka kita takut membahas tentang Roh Kudus. Jangan karena ada ajaran ekstrim tentang Roh Kudus, maka kita tidak mau berbicara tentang Roh Kudus. Alkitab mengatakan, “kenallah Allah.” kejarlah pengenalan terhadap Allah dengan sekuat tenaga. 

Dengan sekuat mungkin kita mengejar pengenalan akan Allah: mengenal Bapa, mengenal Anak, mengenal Roh Kudus. Kenalilah Bapa setuntas mungkin dalam seumur hidup Saudara, kenalilah Kristus sesempurna mungkin seumur hidup Saudara, dan kenalilah Roh Kudus sebisa mungkin seumur hidup Saudara.
Next Post Previous Post