EKSPOSISI YESAYA 7:14 (IMANUEL: ALLAH BESERTA KITA)

Terjemahan Literal Yesaya 7:14 -Oleh karena itu Allah sendiri memberikan kepadamu suatu tanda, seorang perawan suci mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki dan dia akan menamakan Dia Imanuel. 
EKSPOSISI YESAYA 7:14 (IMANUEL: ALLAH BESERTA KITA)
Point-Point Sintac

1. Oleh karena itu Allah sendiri memberikan kepadamu suatu tanda

2. Seorang perawan suci mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki

3. dan dia akan menamakan Dia Imanuel

Isi Semantis Content

1. Oleh Karena Itu Allah Sendiri Memberikan Kepadamu Suatu Tanda

Oleh karena itu Allah sendiri memberikan kepadamu suatu tanda. Kata memberikan atau dalam bahasa inggrisnya memakai kata give, dalam septuaginta δώζει menjadi kata indicative future yang berarti kata memberikan δώζει terjadi di waktu yang akan datang sebab indicative future.

Sedangkan dalam bahasa Ibrani memberikan yaitu נתן (yiTTën) menjadi qal imperfect fiture, hal ini menunjukkan kepada suatu kejadian atau peristiwa penglihatan Yesaya terjadi dimasa lalu namun belum selesai, sehingga penglihatan atau nubuat tersebut akan selesai dimasa atau di waktu yang akan datang kepada bangsa Yehuda. Kata נתן yiTTën yang diterjemahkan sebagai yang memberikan namun, hal ini siapakah yang memberikan.

Kata ―dia diterjemahkan sebagai ואּה yang menjadi pronoun independent 3rd person masculine singular artinya menunjuk kepada ´ádönäy dalam hal ini dia adalah Tuhan וןֹאדָ (´ádönäy). Sehingga yang memberikan tanda itu adalah Tuhan.

Tanda a sign ותֹא́ (ôt) menjadi singular absolute. Artinya suatu tanda yang mutlak atau kebenaran yang akan terjadi atau digenapi oleh Allah (Lord) dalam bahasa Ibraninya וןֹאדָ (´ádönäy) yang menjadi masculine plural construct suffix 1st person common singular.

Allah Maha pengasih dan Penyayang besar kasih setia-Nya kepada umat-Nya sehingga Ia adalah Allah yang menawarkan sautu keajaiban atau pertanda untuk menguatkan iman Ahas (Yesaya 7:11). Tetapi Ahas menolak tawaran tersebut karena ketidak percayaannya akan Allah yang menyelamatkan Yesaya. 43:11 Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada- Ku.

Charles F. Pfeiffer mengatakan dalam buku yang ―The Wycliffe Bible Commentary bahwa, Tuhan menawarkan suatu mukjizat sebagai penguat untuk mengangkat iman Ahas, dengan menyuruh Ahas meminta suatu pertanda. Tawaran tersebut bisa yang ada di langit atau dibawah bumi. Tetapi oleh ketidak percayaannya kepada Tuhan sebaliknya mengandalkan Asyur dan secara munafik Ahas berdalih seperti orang kudus menyebut larangan dalam PL Ulangan 6:16 padahal dia sedang menolak tawaran dari Allah melalui nabi-Nya.

Tanda yang ditawar Allah melalui nabiNya Yesaya kepada Ahas adalah, sautu tanda yang memberikan hidup tentang akan adanya penghukuman dan memberikan keselamatan apa bila ada pertobatan dan ketaatan dalam mengikuti perintah Tuhan yang Ia sampaikan kepada para nabi (Yesaya 1:27).

Menurut A Simanjuntak dalam buku yang berjudul, ―Tafsiran Alkitab Masa Kini 2 Ayub-Maleakhi‖ mengatakan, suatu tanda hidup tentang penghukuman dan penyelamatan namun tanda yang ditawarkan Allah ditolak. Tawaran yang diberikan merupakan suatu panggilan untuk beriman kepada Allah dan mengandalkan Allah yang tertuju kepada manusia itu sendiri untuk berkehendak (Yohanes 7:17). Akan tetapi oleh kedegilan hati seorang raja menolak tawaran yang Allah berikan. Penolakan terhadap suatu tanda sama halnya sedang menolak Allah yang turut bekerja dan bertempur melawan musuh.

Sementara itu Allah adalah sumber suatu tanda yang mempunyai tanda sendiri dan yang memperluasnya melebihi dari Ahas yang menolak akan Allah sumber segalanya dan yang meminta persahabatan bersama orangorang yang lebih besar daripada mereka yaitu Asyur (2 Raj. 16:7). Asyur dijelaskan dalam Alkitab adalah diperkuat (Yesaya 7:17) dan sampai seterusnya diperkuat (18-25).

Nubuat yang diberikan Tuhan melalui nabi Yesaya kepada raja Ahas adalah sebagai tanda. Menurut J. Alec Motyer mengatakan, tanda adalah sesuatu hal yang membuat raja Ahas melihat mengenai akibat ketidaksetiaannya kepada Tuhan. Tanda yang Tuhan berikan bukanlah sesuatu gerakan yang mengubah iman atau kepercyaannya melainkan suatu gerekan yang menunjukkan hasil yang menakutkan dari ketiadaksetiaannya. 

Bahkan Motyer melanjutkan penjelasannya tentang tujuan Tuhan yang memberikan tanda kepada raja Ahas dia mengatakan, The sign is no longer a matter of invitation but of prediction, no longer persuading to faith but confirming divine displeasure. This is the other way in which the concept of ‘sign’ is used (see on verse 10): a retrospective confirmation that and act or course of action has come from and been performed by the Lord.

Fokus utama yang diberitakan oleh nabi Yesaya terhadap nubuatan adalah visi terhadap Allah sebagai Allah yang Mahakudus, Allah Israel. Menurut Andrew E. Hill, John H. Walton mengatakan, kekudusan Allah mencerminkan seperti yang tertulis dalam kitab Yesaya tentang keseriusan akan dosa dan pelanggaran umat Israel terhadap Allah yang Mahakudus itu. 

Namun walaupun umat pemimpin Israel begitu jahat dan sombong terhadap Allah akan tetapi Allah mengubah kekelaman bangsa itu gelap menjadi terang kembali oleh karena Allah membebaskan dan menyelamatkan mereka dengan nubuatan akan seorang perawan mengandung, dan melahirkan seorang anak laki-laki dan dia akan dinamakan Dia Imanuel artinya Allah berserta kita.

2. Seorang perawan suci mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki

Kata hä almâ` (הָעַלְמָָ֗ ה) adalah Kata benda patikel tunggal yang feminim secara literal dapat diartikan sebagai perempuan muda atau perawan, disebut juga perawan dalam (Kejadian 24:43, Keluaran 2:8), akan tetapi ada yang beranggapan bahwa hä`almâ disebut sebagai perempuan yang beranjak dewasa. Sedangkan secara etimologis kata ‗alma’ tidak harus menerangkan seorang gadis yang belum pernah disentuh (Virgo intacta). Tetapi kitab suci Ibrani dengan jelas memakai kata perempuan yang masih suci dan belum menikah.

Motyer mengatakan dalam Yesaya 7:14, perempuan muda adalah hanyalah perempuan dalam kondisi mengandung dan memutuskan untuk menikah. Sedangkan Robert A. Peterson mengtakan mengenai almâ, menunjukkan status seorang wanita yang belum menikah bahkan perempuan tersebut masih suci dalam hal seksualitas. Perempuan atau seorang wanita tersebut belum memiliki hubungan intim dengan laki-laki atau bisa dengan kata lain sudah bertunangan namun tidak tinggal dalam satu rumah. Perspektif mengenai seorang perempuan ini menjadikan suatu tanda yang dinubuatkan terhadap Raja Ahas akan maksud Tuhan terhadap dirinya.

Nubuatan yang diberikan Tuhan Allah dalam perjanjian lama merupakan sesuatu yang misterius, selain itu nubuatan yang dari Tuhan dalam perjanjian lama saat itu adalah bisa terjadi dimasa sekarang dan juga dimasa yang akan datang. Penglihatan atau nubuat yang Allah berikan melalui para nabi-Nya seperti Yesaya bin Amos ini lebih menunjukkan terhadap masa yang akan datang atau masa depan yang akan terjadi dalam perjanjian baru. Lewi Nataniel mengatakan, nubuatan yang Allah berikan tidak diberikan secara percuma melainkan mempunyai tujuan yang jelas.

Nubuatan yang disampaikan Yesaya kepada Raja Ahas menunjukkan tindakan Allah terhadap ketidaksetiaan Ahas pada saat itu. Nubutan tersebut segera dinyatakan pada zaman Raja Ahas. Seorang perawan dari kata melahirkan dan mengandung akan הָעַלְמָָ֗ ה seorang anak laki-laki. Demikian juga nubuat yang disampaikan Yesaya tergenapi dalam peristiwa yang dialami oleh Maria. Maria yang mengandung dalam keperawanan tapi sudah bertunangan dengan Yusuf seorang tukang kayu. Maria yang mengandung secara ajaib karena dia masih perawan dan belum bersetubuh dengan laki-laki. Dalam perjanjian baru perawan diterjemahkan dengan παπθένορ dalam septuaginta atau bahasa Yunani

Seorang perempuan muda yang mengandung dan melahirkan seorang anak Matius 1:23, menurut Donald A. Hagner hanya tidak עַלְמָָ֗ ה tentang berpendapat menunjuk kepada seorang perempuan yang masih perawan saja melainkan bisa juga diberikan julukan perempuan muda itu bagi yang tidak perawan namun belum menikah karena pemakaian kata παπθένορ.  

Sedangkan dalam injil Matius 1:23 adalah kata yang berfokuskan kepada perawan. kata νεανιρ hanya menunjuk pada perempuan muda. R. T. France memberikan penjelasan mengenai kata jarang עַלְמָָ֗ ה Kata. penggunaannya dan עַלְמָָ֗ ה dipakai dalam Perjanjian Lama. Kata הָָ֗ מְלַע menunjukkan perempuan yang telah dewasa dalam seks tetapi tidak dipakai untuk perempuan yang telah menikah. 

Bagi Walton perempuan tidak disebut alma ketika dia telah menjadi seorang ibu bukan pada saat menjadi istri atau memiliki pasangan. Pandangan Walton menunjukkan bahwa kata alma tidak selamanya merujuk secara khusus kepada perawan tetapi secara tersirat kata itu tetap merujuk kepada perawan karena sebutan itu hilang ketika telah memiliki anak. 

Pandangan Walton sepertinya kurang tepat untuk menunjukkan atau mengartikan kata alma. Seorang yang telah menikah pasti berubah status baik dalam status pribadi maupun di kalangan masyarakat tempat tinggalnya. Kata alma tidak dipakai untuk seorang yang telah menikah melainkan untuk perempuan yang masih memiliki status perawan atau belum menikah.

Seorang Bapa Gereja bernama Jutin Martin berpendapat mengenai nubuat Yesaya menganai seorang perawan yang akan mengandung dan melahirkan anak laki-laki yang dimakan ―Imanuel‖ Martin berkata, "lihatlah, perawan akan mengandung" berarti bahwa perawan akan mengandung tanpa hubungan seksual. Jika dia benar-benar melakukan hubungan intim dengan seseorang, dia tidak akan perawan. Kuasa Tuhan datang pada perawan, menaungi dia dan menyebabkan dia hamil sementara dia tetap perawan.

Maximus dari Turin mengatakan, Cara kelahirannya membuktikan kebenaran tentang Tuhan: seorang perawan dikandung tanpa mengenal seorang pria; perutnya terisi, tidak tersentuh oleh pelukan apa pun; dan rahimnya yang suci menerima Roh Kudus, yang dipelihara oleh anggota-anggotanya yang murni dan dibawa oleh tubuhnya yang tidak ternoda. Lihatlah keajaiban ibu Tuhan! Dia perawan saat mengandung, perawan saat melahirkan, perawan setelah melahirkan. Betapa keperawanan yang mulia! 

Sungguh buah yang luar biasa! Kebaikan dunia lahir, dan tidak ada rasa sakit saat melahirkan. Rahim dikosongkan, seorang anak dilahirkan, dan keperawanan tetap tidak dilanggar. Karena sudah sepatutnya ketika Tuhan lahir, nilai kesucian harus meningkat, dan bahwa seseorang yang tidak tersentuh tidak boleh dilanggar oleh kedatangannya—dia yang datang untuk menyembuhkan apa yang terluka—dan bahwa kemurnian tubuh tidak boleh dirusak oleh dia yang memberikan keperawanan kepada mereka yang telah dibaptis dan sebelumnya tidak suci. 

Anak yang telah lahir, kemudian, ditempatkan di dalam buaian. Ini adalah tempat kediaman pertama Tuhan, dan penguasa surga tidak meremehkan keadaan yang sulit ini—dia yang rumahnya adalah rahim perawan. Jelas Maria adalah tempat tinggal yang layak bagi Kristus bukan karena sifat tubuhnya tetapi karena anugerah keperawanannya. - "Khotbah 61b2" dan penguasa surga tidak meremehkan keadaan yang sulit ini—dia yang rumahnya adalah rahim perawan. 

Jelas Maria adalah tempat tinggal yang layak bagi Kristus bukan karena sifat tubuhnya tetapi karena anugerah keperawanannya. - "Khotbah 61b2" dan penguasa surga tidak meremehkan keadaan yang sulit ini—dia yang rumahnya adalah rahim perawan. Jelas Maria adalah tempat tinggal yang layak bagi Kristus bukan karena sifat tubuhnya tetapi karena anugerah keperawanannya.

Bapa Gereja bernama John Krisostom berpendapat bahwa, ―Lihatlah, anak dara akan mengandung.‖ Pertama dia berkata, ―Lihatlah, Tuhan akan memberimu sebuah tanda,‖ dan kemudian dia menambahkan, ―Lihatlah, anak dara akan mengandung.‖ Jika yang akan melahirkan bukanlah seorang perawan tetapi pembuahan terjadi secara alami, maka apakah ini pertanda? Sebuah tanda pastilah luar biasa dan aneh, atau bagaimana lagi itu bisa menjadi sebuah tanda?

Krisostom mengatakan, jika perempuan itu atau Maria yang disebut Theotokos Bunda Tuhan, jika dia bukan perawan, kelahiran tidaklah menjadi sebuah tanda. Menurut John, tanda adalah sesuatu yang berbeda dari hal-hal yang biasa terjadi, yaitu di luar cara yang wajar. Berbicara mengenai sebuah tanda sangat tidak bisa dan tidak terduga sehingga setiap orang yang melihatnya dan mendengarnya melihat bahwa itu sangat luar biasa. 

John melanjutkan bahwa, disebut sebuah ―tanda karena signifikan, Apabila seorang perawan itu kelahirannya seperti kelahiran normal, tidak mungkin signifikan atau sesuatu yang berarti. Bila hal itu menjadi sesuatu yang biasa terjadi disetiap moment kelahiran bagi wanita lainnya juga atau terhadap wanita pada umunya, bagimana mungkin disebut bahwa itu adalah sebuah tanda? Namun hal ini tidaklah seperti biasanya melainkan sesuatu yang ajaib dan luar biasa sebab hal inilah yang menjadi sebuah tanda yang ajaib.

Apa tandanya? Tertullian dari Carthage juga memberi tanggapan bahwa, lihatlah, seorang perawan akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Faktanya, seorang perawan memang mengandung dan melahirkan ―Imanuel, Tuhan beserta kita. Ini adalah kelahiran baru: seorang pria yang lahir dari Tuhan. Tuhan lahir di dalam manusia, mengambil daging ras manusia lama tanpa bantuan benih manusia lama. Tuhan mengambil daging untuk mereformasi ras manusia lama dengan benih baru. 

Dengan kata lain, Dia secara spiritual membersihkan ras manusia lama dengan menghilangkan noda-noda lamanya artinya menghilangkan segala noda yaitu dengan menghapus dosa manusia melalui penderitaan-Nya, penyalibanNya, dan kebangkitan-Nya mengalahkan segala kuasa iblis dan maut Yaitu, "Dalam Daging Kristus" yang menjadi manusia seperti yang telah dinubuatkan bahwa seorang perawan akan melahirkan putra dan Dia dinamakan Immanuel. Immanuel telah lahir menjadi daging sama seperti manusia dan melalui Dia Immanuel ―Allah beserta kita‖ sampai selamanya.

3. Dan dia akan menamakan Dia Imanuel

Kata ראתָָ֥ק ָו ְwüqärä´t yang menjadi conjungsi waw karena kata kerja dari qal waw consec perfect 3rd merupakan frasa yang diartikan sebagai dan dia akan dipanggil. Kata dia disini adalah merujuk kepada anak yang dilahirkan oleh seorang perawan bernama Maria sedangkan וֹמֶ֖ש ְšümô adalah nama yang berarti panggilan dari anak tersebut menjadi kata benda construct suffix 3rd, dan nama ël ´immäºnûִ `עָָ֥מנּו ֵאֵֽל׃ kepada tertuju tersebut menjadi kata benda proper no gender no number no state, yang artinya Allah bersama dengan kita.

Dalam terjemahan septuaginta καὶ ηέξεηαι ςἱόν. Frasa ηέξεηαι adalah kata kerja indikatif future orang ketiga tunggal dari kata ηικηω. ηέξεηαι bias diartikan sebagai lahir atau masuk/datang ke dunia. Dari frasa ini tertuju kepada proses kelahiran seorang anak di masa yang akan datang. Kata ςἱόν ini merupakan kata benda akusatif maskulin tunggal yang berarti anak laki-laki. Ketika kata ηέξεηαι digabungkan dengan kata ςἱόν sehingga dapat diartikan menjadi dengan sebutan, dia melahirkan anak laki-laki. Yang melahirkan anak laki-laki itu adalah seorang perawan.

Frasa Εμμανοςηλ merupakan bentuk dalam indikatif future aktif dari kata καλέω orang ketiga jamak yang artinya adalah mereka akan memanggil atau menyebutkannya. ὄνομα merupakan kata benda akusatif neuter tunggal yang berarti nama. αὐηοῦ merupakan bentuk kata ganti genetif maskulin tunggal dari kata αὐηόρ. αὐηοῦ dapat diterjemahkan dengan –nya (his, her, its). Ἐμμανοςήλ menunjuk kepada nama yang akan diberikan kepada anak yang akan dilahirkan. Jadi καὶ καλέζοςζιν ηὸ ὄνομα αὐηοῦ Ἐμμανοςήλ, dapat diterjemahkan ―dan mereka akan memanggilnya dengan nama Imanuel”

ὅ ἐζηιν μεθεπμηνεςόμενον, ἐζηιν merupakan bentuk kata kerja indikatif present aktif orang ketiga tunggal dari ἐιμι. Kata ἐζηιν dapat diterjemahkan dengan kata dia (laki-laki dan perempuan). μεθεπμηνεςόμενον merupakan kata kerja partisif present pasif tunggal dari kata μεθεπμηνεύω. Ketika kata ini dipadukan dengan ὅ ἐζηιν μεθεπμηνεςόμενον maka dapat diartikan yang berarti atau artinya which means.

μεθ᾽ ἡμῶν ὁ θεόρ, kata μεθ᾽(μεηα) merupakan kata depan yang dapat diikuti oleh 2 kasus yaitu akusatif dan genetif. Jika μεθ᾽ diikuti oleh kasus akusatif maka dapat diartikan setelah (biasanya tentang waktu). Kata μεθ᾽ yang diikuti oleh genetif diartikan beserta dengan. Dalam Matius 1:23, kata μεθ᾽ diikuti oleh kata ἡμῶν. ἡμῶν merupakan bentuk kata ganti orang genetif jamak dari kata ganti orang pertama ἐγω. 

ἡμῶν diartikan dengan (milik) kita/kami. ἡμῶν menyatakan objek kepemilikan banyak orang. Selain kedua kata di atas Matius juga menuliskan kata ὁ θεός. θεός merupakan bentuk nominatif tunggal maskulin yang menunjuk kepada Tuhan yang disembah oleh orang Israel. Dari pemaparan ini kata μεθ᾽ ἡμῶν ὁ θεός dapat diartikan dengan Tuhan beserta (di dalam) kita.

KESIMPULAN

Disepanjang sejarah dalam perjanjian lama tentang bangsa Israel di kerajaan Utara dan kerajaan Selatan/Yehuda mengalami dinamika kehidupan yang pasang surut. Dosa dan kejahatan para pemimpin ikut menyeret seluruh bangsanya terhadap pemberontakan dan ketidaktaatan akan Allah. Namun, Allah adalah penuh kasih dan setia terhadap setiap umat-Nya sehingga menyediakan jalan keluar bagi mereka yaitu sebuah tanda, sesungguhnya seorang perawan akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki dan anak tersebut dia dinamakan Imanuel artinya Allah beserta kita atau Allah beserta dengan umatNya. 


Melalui panggilan Yesaya bin Amos yang berada di tengah-tengah situasi yang sulit menunjukkan eksistensi keberadaan Allah yang Mahakuasa yang sangat ajaib dan tak terbandingkan oleh apapun dan siapapun terhadap umat manusia sebagai pencipta. kebergantungan kepada sesama manusia seperti Raja Ahas hanya bersifat semata dan cenderung membawa manusia itu sendiri dalam bahaya. 

Sedangkan kebergantungan kepada Allah justru membawa manusia itu sendiri mengalami pemulihan dan damai sejahtera. Allah merupakan raja diatas segala raja dan sumber segalanya yang dapat dipercaya dan diandalkan dari pada raja-raja dunia, sehingga barang siapa yang percaya kepada Allah yang Esa itu diselamatkan dan mengalami pemulihan Allah beserta orang yang mengandalkan-Nya

Aplikasi/Obidience 

1. Mempercayai kuasa Allah sebab Dia adalah Allah yang berkuasa dan mampu menyelamatkan 2. Mengandalkan Tuhan Allah dalam segala hal dan bukan mengandalkan status atau kekuatan manusia 3. Pertolongan Tuhan jauh melebihi dari pertolongan manusia biasa 4. Jangan ada ketakutan dalam melewati segala keadaan sebab Dia adalah Immanuel Allah beserta kita.

Anagogic (Pengudusan) 

Sebagai orang yang sudah ditebus dan dibebaskan dari segala dosa dan maut oleh Allah melalui karya keselamatan Kristus harus mempunyai ketaatan penuh didalam Dia. Bukti ketaatan yang dijalani adalah menjaga kekudusan hidup dari segala kecemaran dan segala keinginan duniawi yang membawa kepada bahaya maut. -Erliwati Waruwu
Next Post Previous Post