5 Kekuatan yang Ada dalam hidup Abraham di Kitab Kejadian
Kekuatan yang Ada dalam Kehidupan Abraham
1. Pertama, Kesungguhan Memenuhi Panggilan Tuhan (Kejadian 12:1-9).
Abraham sangat kaya, banyak ternak, perak dan emasnya. Juga Lot, yang ikut bersama-sama dengan Abraham, mempunyai domba dan lembu dan kemah. Berkat yang dari Tuhanlah yang menjadikan sumber kekuatan yang dapat dilihat untuk dinikmati sebagai penggenapan janji Tuhan. Abraham mendapatkan kekayaan setelah menempuh perjalanan yang jauh dan mengalami petualangan yang sangat besar dalam keluarga saat kembali dari Mesir.
1. Pertama, Kesungguhan Memenuhi Panggilan Tuhan (Kejadian 12:1-9).
Abraham sangat kaya, banyak ternak, perak dan emasnya. Juga Lot, yang ikut bersama-sama dengan Abraham, mempunyai domba dan lembu dan kemah. Berkat yang dari Tuhanlah yang menjadikan sumber kekuatan yang dapat dilihat untuk dinikmati sebagai penggenapan janji Tuhan. Abraham mendapatkan kekayaan setelah menempuh perjalanan yang jauh dan mengalami petualangan yang sangat besar dalam keluarga saat kembali dari Mesir.
Panggilan Tuhan buat Abraham adalah panggilan yang serius untuk dituntun Tuhan menuju tanah Perjanjian, yaitu tanah Kanaan. (Alkitab Hidup Berkelimpahan Life Application Study Bible, 2016) Suatu tanah yang berlimpah susu dan madu. Kesungguhan Abraham memenuhi panggilan Tuhan merupakan respons Abraham yang mempercayai Allah sebagai penentu kehidupannya.
Abraham dipanggil Tuhan ke suatu negeri yang tidak diberitahu Tuhan, namun Abraham taat pergi meninggalkan Ur-Kasdim, tempat kelahiran dan dengan harta yang berlimpah, tempat yang nyaman, menuju negeri yang dijanjikan Allah. Kondisi yang nyaman, seringkali tidak membuat orang dengan mudah meninggalkan zona kenyamanannya, namun Abraham dengan serius memenuhi panggilan Allah terhadap dirinya. Ini adalah kekuatan yang menonjol dalam pemahaman SWOT, sebagai suatu analisa, bahwa Abraham adalah pribadi yang kuat dalam memenuhi panggilan Tuhan, tanpa berpikir panjang dan bukti ketaatan.
2. Kedua, Kesabaran Abraham (Kejadian 13:1-18).
Ketika ada persengketaan antar saudara dalam urusan bisnis usaha harus ada keputusan yang diambil Abraham sebagai pemecahan masalah. Keputusan yang meskipun harus dibayar dengan perpisahan saudara. Namun sebagai orang yang tua ada teladan yang baik dengan memberi kesempatan kepada yang muda (Lot) untuk terlebih dahulu memilih tempat.
Abraham dipanggil Tuhan ke suatu negeri yang tidak diberitahu Tuhan, namun Abraham taat pergi meninggalkan Ur-Kasdim, tempat kelahiran dan dengan harta yang berlimpah, tempat yang nyaman, menuju negeri yang dijanjikan Allah. Kondisi yang nyaman, seringkali tidak membuat orang dengan mudah meninggalkan zona kenyamanannya, namun Abraham dengan serius memenuhi panggilan Allah terhadap dirinya. Ini adalah kekuatan yang menonjol dalam pemahaman SWOT, sebagai suatu analisa, bahwa Abraham adalah pribadi yang kuat dalam memenuhi panggilan Tuhan, tanpa berpikir panjang dan bukti ketaatan.
2. Kedua, Kesabaran Abraham (Kejadian 13:1-18).
Ketika ada persengketaan antar saudara dalam urusan bisnis usaha harus ada keputusan yang diambil Abraham sebagai pemecahan masalah. Keputusan yang meskipun harus dibayar dengan perpisahan saudara. Namun sebagai orang yang tua ada teladan yang baik dengan memberi kesempatan kepada yang muda (Lot) untuk terlebih dahulu memilih tempat.
Lot mendapat peluang untuk menentukan apa yang terbaik bagi dirinya sendiri. Daerah yang secara kasat mata memberikan harapan karena begitu menjanjikan sering kali ada bahaya yang besar yang tak disadari. Abraham pun bisa terjebak dalam hal yang sama jika tidak hati-hati memandang peluang itu. Peluang yang ada sebenarnya juga terkandung ujian di dalamnya sebagai pertimbangan.(Asmara, 1996, p. 17)
Kesabaran Abraham terhadap keponakannya Lot, menjadi sebuah kekuatan penting menurut analisa SWOT, bahwa sesuatu yang menarik, orang yang lebih tua, memberi kesempatan terlebih dahulu kepada yang lebih muda untuk memilih, sebuah pilihan penting dalam kehidupan. Ini salah satu bagian temperamen atau sifat hidup Abraham.(Rini, 2018) Abraham mempersilahkan Lot, memilih bagian yang terbaik menurut dirinya, kemudian baru Abraham akan mengambil sisanya.
Kesabaran Abraham terhadap keponakannya Lot, menjadi sebuah kekuatan penting menurut analisa SWOT, bahwa sesuatu yang menarik, orang yang lebih tua, memberi kesempatan terlebih dahulu kepada yang lebih muda untuk memilih, sebuah pilihan penting dalam kehidupan. Ini salah satu bagian temperamen atau sifat hidup Abraham.(Rini, 2018) Abraham mempersilahkan Lot, memilih bagian yang terbaik menurut dirinya, kemudian baru Abraham akan mengambil sisanya.
Hal ini dilakukan, supaya kehidupan kekeluargaan tetap terjaga dan nyaman, namun kambing domba tetap terpelihara. Meskipun akhirnya diketahui bahwa pilihan Lot adalah pilihan yang salah. Kesabaran atau prinsip mendahulukan orang lain, adalah sebuah prinsip kekuatan yang penting dalam sebuah hubungan dan membuat suasana, jauh lebih nyaman.
3. Ketiga, Pen doa Safaat buat Lot dan Keluarganya (Kejadian 18:16-33).
Lot memilih tempat yang salah, ketika Abraham memberikan kesempatan Lot memilih untuk keluarga besar dan segala ternaknya tinggal berpisah dengan Abraham. Pilihan yang salah tersebut berdampak besar terhadap kehidupan Lot dan keluarga. Ternyata, tempat yang dipilih Lot bernama Sodom dan Gomora, tempat yang penuh dengan kejahatan dan hidup mereka tidak berkenan di hadapan Tuhan.
3. Ketiga, Pen doa Safaat buat Lot dan Keluarganya (Kejadian 18:16-33).
Lot memilih tempat yang salah, ketika Abraham memberikan kesempatan Lot memilih untuk keluarga besar dan segala ternaknya tinggal berpisah dengan Abraham. Pilihan yang salah tersebut berdampak besar terhadap kehidupan Lot dan keluarga. Ternyata, tempat yang dipilih Lot bernama Sodom dan Gomora, tempat yang penuh dengan kejahatan dan hidup mereka tidak berkenan di hadapan Tuhan.
Lot mengalami masa dan situasi yang sulit, sehingga ada banyak hal yang terjadi dalam hidupnya tidak maksimal. Bahkan dosa menjadi bagian dalam kehidupan keluarga Lot. Karena kejahatan Sodom dan Gomora yang sangat luar biasa, maka Tuhan akhirnya menghukum Sodom dan Gomora, supaya musnah, semua orang yang berbuat kejahatan.
Demi didengar oleh Abraham, bahwa Tuhan akan menghukum Sodom dan Gomora, Abraham langsung menaikkan doa syafaat kepada Tuhan dengan menawar Tuhan, seandainya ada orang benar yang tinggal di Sodom dan Gomora apakah Tuhan akan menghukumnya.(Nayuf, 2019) Hal ini dilakukan oleh Abraham, karena Abraham sangat mengasihi Lot, meskipun mereka sudah tidak bersama.
Demi didengar oleh Abraham, bahwa Tuhan akan menghukum Sodom dan Gomora, Abraham langsung menaikkan doa syafaat kepada Tuhan dengan menawar Tuhan, seandainya ada orang benar yang tinggal di Sodom dan Gomora apakah Tuhan akan menghukumnya.(Nayuf, 2019) Hal ini dilakukan oleh Abraham, karena Abraham sangat mengasihi Lot, meskipun mereka sudah tidak bersama.
Analisa SWOT yang penulis sampaikan adalah, sebuah bukti kasih Abraham yang tulus kepada Lot dan keluarganya, meskipun mereka sudah tidak bersama dan Abraham dengan serius menaikkan doa Safaat kepada Tuhan. Pen doa Safaat adalah pribadi yang mengasihi hal-hal yang didoakan. Belajar dari kehidupan Abraham yang selalu menjadi pen doa Safaat dengan hati yang tulus.
4. Keempat, Percaya dengan Iman yang Teguh kepada Janji Tuhan (Kejadian 15:1-21).
Mempercayai janji Tuhan adalah sebuah kunci kekuatan yang Abraham miliki dan menurut analisa SWOT, ini kekuatan yang paling menonjol dalam kehidupan Abraham. Sehingga Abraham disebut sebagai bapa orang beriman. Ketaatan Abraham terhadap panggilan Tuhan untuk pergi meninggalkan Ur-Kasdim, membuat Tuhan, terus menyatakan anugerah-Nya kepada Abraham.
4. Keempat, Percaya dengan Iman yang Teguh kepada Janji Tuhan (Kejadian 15:1-21).
Mempercayai janji Tuhan adalah sebuah kunci kekuatan yang Abraham miliki dan menurut analisa SWOT, ini kekuatan yang paling menonjol dalam kehidupan Abraham. Sehingga Abraham disebut sebagai bapa orang beriman. Ketaatan Abraham terhadap panggilan Tuhan untuk pergi meninggalkan Ur-Kasdim, membuat Tuhan, terus menyatakan anugerah-Nya kepada Abraham.
Tuhan pun menyatakan janji-Nya bahwa Abraham dan Sara akan memiliki anak perjanjian yang dilahirkan oleh Sara isterinya. Hal ini membuat Abraham dan Sara memang bertanya-tanya tentang janji Tuhan tersebut. Sara mandul dan Abraham sudah tua, rasanya tidak mungkin hal itu dapat terjadi. Penantian demi penantian terjadi dalam hidup Abraham dan Sara. Bahkan Sara sempat tertawa, tidak percaya dengan apa yang dikatakan Tuhan.
Namun Kejadian 15:6 mencatat, Abraham mempercayai dengan penuh apa yang menjadi janji Tuhan terhadap dirinya. Dan Tuhan memperhitungkan ini sebagai sebuah kebenaran atau keyakinan Abraham kepada janji Tuhan.(Yoseph, 2020) Ini adalah modal terbesar dalam hidup Abraham untuk akhirnya melihat campur tangan Tuhan dan pemenuhan janji Tuhan dalam kehidupan Abraham. Setelah penantian 25 tahun dari janji Tuhan disampaikan kepada Abraham, akhirnya lahirlah Ishak sebagai anak perjanjian dalam keturunan Abraham dan Sara. Inilah awal suatu bangsa yang besar seperti bintang di langit dan pasir di laut terjadi.
5. Kelima, Kualitas Iman dalam Menghadapi Ujian (Kejadian 22:1-19).
Kekuatan hidup Abraham tidak hanya berhenti, Abraham mendapatkan anak perjanjian yaitu Ishak, namun dalam Kejadian 22, Abraham harus dihadapkan kepada ujian iman yang tertinggi, yaitu Tuhan menyuruh Abraham untuk mempersembahkan Ishak anaknya, di Gunung Moria. Abraham tidak pernah membayangkan hal ini bisa terjadi. Namun saat itu, ketika Ishak sudah mulai beranjak dewasa, Ishak harus dibawa Abraham ke sebuah gunung untuk dipersembahkan kepada Tuhan. Namun untuk ke sekian kalinya, iman Abraham sangat teruji dan ketaatannya kepada perintah Tuhan tidak diragukan.(Thiesen, 1995)
Namun Kejadian 15:6 mencatat, Abraham mempercayai dengan penuh apa yang menjadi janji Tuhan terhadap dirinya. Dan Tuhan memperhitungkan ini sebagai sebuah kebenaran atau keyakinan Abraham kepada janji Tuhan.(Yoseph, 2020) Ini adalah modal terbesar dalam hidup Abraham untuk akhirnya melihat campur tangan Tuhan dan pemenuhan janji Tuhan dalam kehidupan Abraham. Setelah penantian 25 tahun dari janji Tuhan disampaikan kepada Abraham, akhirnya lahirlah Ishak sebagai anak perjanjian dalam keturunan Abraham dan Sara. Inilah awal suatu bangsa yang besar seperti bintang di langit dan pasir di laut terjadi.
5. Kelima, Kualitas Iman dalam Menghadapi Ujian (Kejadian 22:1-19).
Kekuatan hidup Abraham tidak hanya berhenti, Abraham mendapatkan anak perjanjian yaitu Ishak, namun dalam Kejadian 22, Abraham harus dihadapkan kepada ujian iman yang tertinggi, yaitu Tuhan menyuruh Abraham untuk mempersembahkan Ishak anaknya, di Gunung Moria. Abraham tidak pernah membayangkan hal ini bisa terjadi. Namun saat itu, ketika Ishak sudah mulai beranjak dewasa, Ishak harus dibawa Abraham ke sebuah gunung untuk dipersembahkan kepada Tuhan. Namun untuk ke sekian kalinya, iman Abraham sangat teruji dan ketaatannya kepada perintah Tuhan tidak diragukan.(Thiesen, 1995)
Baca Juga: 3 Hal Positif Abraham Dalam Alkitab
Abraham taat dan membawa Ishak naik ke atas gunung Moria untuk dipersembahkan kepada Tuhan. Iman yang sangat berkualitas. Iman yang tidak berfokus kepada diri sendiri, namun ketaatan mutlak kepada janji Tuhan. Dan sejarah mencatat, bahwa Abraham berhasil membuktikan kualitas imannya dengan membawa Ishak naik ke atas gunung dan Mujizat Tuhan terjadi dahsyat, ketika Abraham akan mempersembahkan Ishak dengan pisau ditangannya, ternyata Tuhan sudah mempersiapkan seekor domba yang tersangkut di semak dan domba itulah yang dipersembahkan kepada Tuhan.