RATAPAN 4:21-22: PENGHIBURAN BAGI SION

Matthew Henry (1662-1714)

PENGHIBURAN BAGI SION.

Ratapan 4:21-22. Ratapan 4:21. Bergembira dan bersukacitalah, hai Puteri Edom, engkau yang mendiami tanah Us, juga kepadamu piala akan sampai, engkau akan jadi mabuk lalu menelanjangi dirimu! Ratapan 4:22. Telah hapus kesalahanmu, Puteri Sion, tak akan lagi TUHAN membawa engkau ke dalam pembuangan, tetapi kesalahanmu, Puteri Edom, akan dibalas-Nya, dan dosa-dosamu akan disingkapkan-Nya.
----------
Mazmur-mazmur ratapan Daud biasanya ditutup dengan suatu kata penghiburan, laksana hidup dari antara orang mati dan terang yang bersinar dari kegelapan. Demikian pula ratapan dalam pasal 4 ini di sini. 
RATAPAN 4:21-22: PENGHIBURAN BAGI SION
Umat Allah pada saat itu sedang dalam kesusahan besar, segala segi kehidupan mereka suram, semua pandangan mereka untuk masa depan menakutkan, dan tetangga-tetangga mereka yang jahat, yaitu orang Edom, menghina mereka dan berbuat semampunya untuk memanas-manasi para pembinasa melawan mereka. Seperti itulah kekerasan mereka terhadap Yakub saudara mereka (Obaja 1:10), seperti itulah kebencian mereka terhadap Yerusalem, yang mereka teriaki, runtuhkan, runtuhkan (Mazmur 137:7). Namun sekarang di sini dinubuatkan, untuk membesarkan hati umat Allah,

[I]. Bahwa permasalahan-permasalahan Sion akan berakhir (Ratapan 4:22): Telah hapus kesalahanmu, Puteri Sion! Bukan kepenuhan dari hukuman yang pantas diterimanya, melainkan kepenuhan dari apa yang sudah dirancang dan ditetapkan Allah untuk ditimpakan-Nya, dan yang diperlu-kan untuk memenuhi tujuannya, yaitu memuliakan keadilan Allah dan menghapuskan dosa mereka.

Pembuangan itu, yang merupakan hukuman bagi kesalahanmu, sudah berakhir (Yesaya 40:2), dan Ia tak akan lagi menahan engkau di dalam pembuangan, demikian ayat itu dapat dibaca, seperti juga, Ia tidak akan lagi membawa engkau ke dalam pembuangan. Ia akan mengembalikan lagi orang-orang yang terbuang dari antara kamu dan mengerjakan pembebasan yang mulia untukmu.

Perhatikanlah, segala permasalahan umat Allah tidak akan berlangsung lama, tetapi akan selesai segera setelah permasalahan itu menunaikan tugas yang untuknya ia dikirim.

[II]. Bahwa sorak sorai Edom akan berakhir. Dikatakan dengan menyindir (Ratapan 4:21): “Bergembira dan bersukacitalah, hai Puteri Edom! Teruslah menghina Sion yang sedang kesusahan, sampai engkau memenuhi takaran kejahatanmu. Berbuatlah demikian. 

Bersukacitalah karena sekarang kamu luput dari musibah bersama yang menimpa sesamamu.” Ini seperti teguran Salomo terhadap pemuda yang bersukaria sampai di luar aturan (Pengkhotbah 11:9): “Bersukarialah, hai pemuda dalam kemudaanmu! Bersukarialah, sebisamu, sampai Allah datang untuk mengadakan perhitungan denganmu, yang akan dilakukan-Nya tidak lama lagi. Piala yang memusingkan, yang sekarang giliran Yerusalem untuk minum dalam-dalam darinya, akan sampai kepadamu. Piala itu akan diedarkan sampai tiba giliranmu untuk meminumnya.”

Perhatikanlah, ini merupakan alasan yang baik mengapa kita tidak boleh menghina siapa saja yang sedang sengsara, karena kita sendiri juga sama-sama manusia yang bertubuh, dan kita tidak tahu seberapa cepat keadaan mereka menjadi keadaan kita. Tetapi orang-orang yang menghibur diri dengan malapetaka-malapetaka yang menimpa jemaat Allah harus menantikan hukuman mereka, sebagai kaki tangan kejahatan, bersama orang-orang yang dijadikan alat dalam menjalankan malapetaka-malapetaka itu. Kehancuran orang-orang Edom dinubuatkan oleh nabi ini (Yeremia 49:7 dst.), dan umat Allah harus berbesar hati dengan pengharapan akan kehancuran itu ketika sekarang mereka harus menghadapi kekasaran dan ke kurangajar-an orang-orang Edom itu.

1. Kehancuran orang-orang Edom itu akan menjadi kehancuran yang memalukan: “Juga kepadamu piala itu akan sampai, akan memabukkanmu” (dan itu memang memalukan bagi siapa saja). “Engkau akan jadi mabuk, tidak sadar diri, dan kehilangan kewarasanmu. Engkau akan terhuyung-huyung dalam semua putusanmu dan tersandung dalam semua usahamu, lalu, seperti Nuh saat mabuk, engkau akan menelanjangi dirimu dan menjadikan dirimu dihina orang.”


Perhatikanlah, siapa yang mengolok-olok umat Allah, ia pantas dibiarkan berbuat begitu sampai suatu saat nanti ia sendiri yang akan dijadikan bahan olok-olok.

2. Kehancuran itu akan menjadi kehancuran yang adil. Allah dalam hal ini akan membalas kesalahanmu dan menyingkapkan dosa-dosamu. Ia akan menghukum kesalahan dan dosa-dosa mereka, dan untuk membenarkan diri-Nya sendiri dalam berbuat demikian, Ia akan menyingkapkan kesalahan dan dosa-dosa itu, supaya tampak jelas bahwa Ia mempunyai alasan yang benar untuk tampil bertindak menentang mereka.

Bahkan, hukuman atas dosa itu akan begitu serupa dengan dosanya, sehingga hukuman itu akan menyingkapkan dengan jelas apa dosanya. Adakalanya Allah benar-benar menghukum kesalahan dengan begitu rupa sehingga orang yang berjalan sambil lalu pun dapat mengetahui apa dosanya dari hukumannya. Akan tetapi, cepat atau lambat, dosa akan dibalas dan disingkapkan, dan semua pekerjaan kegelapan yang tersembunyi akan dibukakan di dalam terang.
Next Post Previous Post