Menang dalam Peperangan Rohani dengan Perlengkapan Ilahi (Efesus 6:10-24)

Dalam Efesus 6:10-24, kita mendapati panduan yang penting untuk menghadapi perang rohani. Artikel ini akan membahas bagian-bagian penting dari pasage tersebut, menyoroti kunci-kunci untuk kemenangan dalam peperangan spiritual.

Peperangan Spiritual: Ini Adalah Perang!

Efesus 6:10-20 dengan tegas mengingatkan kita bahwa hidup ini adalah suatu peperangan. Oleh karena itu, kita sebagai orang percaya tidak boleh bersikap santai dalam iman kita. Terlalu sering, orang Kristen memperlakukan kehidupan rohani secara terlalu santai, seperti sering bolos kebaktian atau seminar, atau bahkan membiarkan dosa tertentu merajalela dalam hidup mereka. Kita harus ingat bahwa kita hidup dalam peperangan yang sedang berlangsung sekarang juga!
Menang dalam Peperangan Rohani dengan Perlengkapan Ilahi (Efesus 6:10-24)
Lawan Setan, Bukan Manusia

Penting untuk menyadari bahwa musuh kita bukanlah manusia, seperti yang diungkapkan dalam ayat 12. Terlalu sering, kita melibatkan diri dalam konflik manusiawi, padahal perang sejati adalah melawan setan. Setan selalu ingin membuat kita bertengkar satu sama lain, sehingga kita menjadi rentan terhadap serangan-serangan setannya. Oleh karena itu, kita harus menjaga hubungan yang baik dengan sesama, bahkan dalam situasi yang sulit.

Mengenal Musuh Kita: Setan

Setan adalah musuh kita dalam peperangan rohani. Kita harus memahami beberapa hal penting tentang setan:

a. Setan ada dalam banyak bentuk (Efesus 6:12), seperti yang dicontohkan dalam Markus 5:9.

b. Setan memiliki kekuatan yang besar, seperti yang terungkap dalam istilah "pemerintah," "penguasa," dan "penghulu" dalam Efesus 6: 12.

c. Setan adalah makhluk jahat, seperti yang ditunjukkan oleh kata-kata "gelap," "roh-roh jahat," dan "si jahat" dalam  Efesus 6:12.

Kita tidak boleh menganggap remeh kuasa setan atau mencari dukungan dalam praktik-praktik seperti "white magic." Semua bentuk setan adalah jahat dan berbahaya.

Cara untuk Menang dalam Peperangan Rohani

Meskipun kita menghadapi musuh yang kuat seperti setan, kita bisa menang. Efesus 6:11 dan 13 menunjukkan bahwa kita bisa bertahan dan menghadapi setan. Bagaimana caranya?

a) Bersandar kepada Tuhan

Efesus 6:10 mengingatkan kita untuk kuat dalam Tuhan dan kekuatan-Nya. Kita tidak bisa mengandalkan kekuatan kita sendiri atau manusia lain. Kekuatan kita hanya ada dalam Tuhan.

b) Menggunakan Perlengkapan Senjata Allah

Paulus menggambarkan perlengkapan senjata Allah sebagai perbandingan dalam Efesus 6:11. Kita harus menggunakan perlengkapan ini, bukan senjata-senjata yang berasal dari dunia atau praktik-praktik yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan.

1. Ikat Pinggang Kebenaran

Kita harus memiliki pikiran dan hati yang benar, jujur, dan tulus.

2. Baju Zirah Keadilan

Kita harus hidup dengan benar di mata Tuhan.

3. Kasut Kesediaan untuk Memberitakan Injil

Kita harus selalu siap untuk memberitakan Injil, yang memerlukan hubungan yang kuat dengan Tuhan, pengetahuan Kitab Suci, hidup yang tulus, dan hubungan yang baik dengan sesama.

4. Perisai Iman

Iman kita harus kuat pada janji-janji Tuhan, terutama ketika setan mencoba menimbulkan keraguan dan rasa bersalah.

5. Ketopong Keselamatan

Kita harus memiliki keyakinan dalam keselamatan kita melalui Kristus.

6. Pedang Roh, yaitu Firman Tuhan

Firman Tuhan adalah senjata yang kuat dalam perang rohani. Kita dapat menggunakannya untuk bertahan dan menyerang, seperti dalam memberitakan Injil dan mengajar Firman Tuhan.

c) Berdoa

Kita harus selalu berdoa. Doa adalah alat yang kuat dalam perang rohani. Dalam Efesus 6:18-20, kita diajarkan untuk berdoa setiap waktu, di dalam Roh, dan untuk semua orang kudus, termasuk hamba Tuhan. Berdoa adalah cara kita bersatu dalam peperangan ini dan mendukung satu sama lain.

Penutup: 

Efesus 6:21-24 mengingatkan kita tentang pentingnya melayani dan memberi, bukan hanya menerima. Paulus mengutus Tikhikus untuk menghibur orang Efesus, meskipun ia sendiri sedang dalam penjara. Kita harus memiliki sikap yang sama, siap untuk melayani dan memberi kepada sesama dalam iman kita.

Dalam menghadapi peperangan rohani, kita dapat memenangkan pertempuran dengan bersandar kepada Tuhan, menggunakan perlengkapan senjata Allah, dan berdoa tanpa henti. Dengan demikian, kita dapat memahami bahwa hidup ini adalah peperangan, dan kita harus siap untuk menghadapinya dengan kekuatan ilahi.
Next Post Previous Post