Latar Belakang Surat 1 Korintus
Latar Belakang Surat 1 Korintus
Korintus sebuah kota kuno di Yunani dan banyak hal merupakan kota metropolitan Yunani yang terkemuka pada zaman Paulus. Seperti halnya banyak kota yang makmur pada masa kini. Korintus menjadi kota yang angkuh secara intelek, kaya secara materi, dan bejat secara moral. Segala macam dosa merajalela di kota ini yang terkenal karena perbuatan cabul dan hawa nafsu.
Korintus sebuah kota kuno di Yunani dan banyak hal merupakan kota metropolitan Yunani yang terkemuka pada zaman Paulus. Seperti halnya banyak kota yang makmur pada masa kini. Korintus menjadi kota yang angkuh secara intelek, kaya secara materi, dan bejat secara moral. Segala macam dosa merajalela di kota ini yang terkenal karena perbuatan cabul dan hawa nafsu.
Surat 1 Korintus ditulis selama tiga tahun pelayanannya di Efesus (Kisah Para Rasul 20:31) pada waktu perjalanan misalnya yang ketiga (18:23, 21:16). Berita mengenai masalah-masalah jemaat di Korintus 9:16-17) menyampaikan sepucuk surat kepada Paulus yang memohon petunjuknya atas berbagai persoalan (7:1, 8:1, 12:1, 16:1). Sebagai tanggapan atas berita dan surat yang diterimanya dari Korintus, Paulus menulis surat ini
Jemaat Korintus jatuh ke dalam berbagai masalah yang ditimbulkan oleh pengaruh lingkungan kafir di sekitar mereka. Latar belakang ini dapat dilacak dalam surat-surat Korintus. Banyak anggota jemaat menjadi orang-orang ekstrem yang tidak disiplin dan memerlukan penanganan keras. Inilah jemaat yang paling menyedihkan Paulus dalam moral, karena mereka justru memberi contoh buruk bagi para tetangga kafir mereka.
Jemaat Korintus jatuh ke dalam berbagai masalah yang ditimbulkan oleh pengaruh lingkungan kafir di sekitar mereka. Latar belakang ini dapat dilacak dalam surat-surat Korintus. Banyak anggota jemaat menjadi orang-orang ekstrem yang tidak disiplin dan memerlukan penanganan keras. Inilah jemaat yang paling menyedihkan Paulus dalam moral, karena mereka justru memberi contoh buruk bagi para tetangga kafir mereka.
Mereka juga tidak ramah terhadap otoritas Paulus, entah karena mereka menganggap diri mereka terlalu penting atau karena pengaruh para rasul sesat. Kedua Surat Korintus amat berharga dalam menunjukkan tidak hanya problem praktis jemaat mula-mula, tetapi juga kepribadian dari rasul yang agung ini.
Penulis melihat latar belakang surat 1 Korintus dan mengetahui tujuan surat ini karena adanya etika atau moral yang tidak benar di lakukan oleh orang-orang di Korintus, dan berbagai banyak masalah yang mereka hadapi dan tidak menghargai otoriternya oleh Paulus
Penulis Surat 1 Korintus
Dalam 1 dan 2 Korintus, Paulus menulis surat kepada jemaat Kristen yang sangat dikenalnya. Di beberapa ayat, dia menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh orangorang Kristen di Korintus, lalu mencoba memecahkan masalah yang muncul dalam jemaat mereka
Paulus jelas menulis 1 Korintus beberapa waktu sebelum Pentakosta karena menurut 16;8, ia mau tinggal di Efesus hingga Pentakosta. Berdasarkan penafsiran yang paling natural dan Kisah Para Rasul 20, Paulus tiba di Yerusalem pada hari Pentakosta tahun berikutnya atau setidaknya segera setelah (Kisah Para Rasul 20:16).
Penulis melihat latar belakang surat 1 Korintus dan mengetahui tujuan surat ini karena adanya etika atau moral yang tidak benar di lakukan oleh orang-orang di Korintus, dan berbagai banyak masalah yang mereka hadapi dan tidak menghargai otoriternya oleh Paulus
Penulis Surat 1 Korintus
Dalam 1 dan 2 Korintus, Paulus menulis surat kepada jemaat Kristen yang sangat dikenalnya. Di beberapa ayat, dia menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh orangorang Kristen di Korintus, lalu mencoba memecahkan masalah yang muncul dalam jemaat mereka
Paulus jelas menulis 1 Korintus beberapa waktu sebelum Pentakosta karena menurut 16;8, ia mau tinggal di Efesus hingga Pentakosta. Berdasarkan penafsiran yang paling natural dan Kisah Para Rasul 20, Paulus tiba di Yerusalem pada hari Pentakosta tahun berikutnya atau setidaknya segera setelah (Kisah Para Rasul 20:16).
Bukti-bukti dari luar maupun dari dalam surat ini sendiri bahwa Paulus yang menulisnya demikian kuat sehingga tidak perlu kita memberikan perhatian yang terlalu besar pada masalah. Bukti dari dalam surat ini sendiri, gaya penulisan, perbendaharaan kata dan isi sesuai dengan apa yang diketahui tentang Paulus dan Korintus, surat ini ditulis oleh Rasul Paulus. Dari pernyataan di atas penulis melihat dengan jelas bahwa penulis surat 1 Korintus yaitu Paulus sendiri.
Tempat dan Waktu Penulisan
Pada perjalanan misinya yang ketiga, Paulus singgah di Efesus selama tiga tahun (Kis 19:1-10,22). Barangkali menjelang akhir persinggahannya itu (7 tahun atau 56 M). Setelah ia mengutus Timotius untuk mengunjungi jemaat tersebut (4:17, 16:10). Ia menulis tentang niatnya untuk menetap di Efesus sampai hari Pentakosta, ada yang berpendapat bahwa Paulus mengharapkan suratnya tiba di Korintus pada waktunya untuk perayaan Paskah.
Tempat dan Waktu Penulisan
Pada perjalanan misinya yang ketiga, Paulus singgah di Efesus selama tiga tahun (Kis 19:1-10,22). Barangkali menjelang akhir persinggahannya itu (7 tahun atau 56 M). Setelah ia mengutus Timotius untuk mengunjungi jemaat tersebut (4:17, 16:10). Ia menulis tentang niatnya untuk menetap di Efesus sampai hari Pentakosta, ada yang berpendapat bahwa Paulus mengharapkan suratnya tiba di Korintus pada waktunya untuk perayaan Paskah.
Latar belakang sejarah Surat Korintus membuat mustahil memastikan kapan surat-surat ini, khususnya 2 Korintus, ditulis 1 Korintus umumnya dianggap, ditulis pada musim semi 57 M meski beberapa teolog mengajukan penanggalan yang lebih awal.
Menurut ahli dalam Perjanjian Baru Kisah Para Rasul 20:1-6, yang memperlihatkan bahwa beberapa lama di Makedonia setelah meninggalkan Efesus dan kemudian tinggal di Yunani selama tiga bulan sebelum kembali ke Yerusalem melalui Makedonia. Ini berarti tinggal di Yunani sebagian besar, jika bukan selama musim dingin, karena ia berada di Filipi pada masa Paskah. Paulus menulis surat ini dari Efesus (1 Korintus 16:8). Bukan dari Filipi sebagaimana dikemukakan kalangan tertentu. Penulis melihat dan mengetahui sangat jelas tempat penulisan surat 1 Korintus
Tujuan Surat 1 Korintus
Di dalam surat Paulus kepada 1 Korintus ini, penulis melihat ada dua alasan pokok dalam pikirannya ketika ia menulis surat ini. Pertama untuk membetulkan masalah yang serius dalam jemaat di Korintus yang telah diberitahukan kepadanya. Hal ini meliputi pelanggaran yang dianggap remeh oleh orang Korintus, tetapi dianggap oleh Paulus sebagai dosa serius. Dua untuk memberikan bimbingan dari instruksi atas berbagai pertanyaan yang telah ditulis oleh orang Korintus. Hal-hal ini meliputi soal doktrin dan juga perilaku dan kemurnian sebagai perorangan dan sebagai jemaat.
Tujuan Surat 1 Korintus
Di dalam surat Paulus kepada 1 Korintus ini, penulis melihat ada dua alasan pokok dalam pikirannya ketika ia menulis surat ini. Pertama untuk membetulkan masalah yang serius dalam jemaat di Korintus yang telah diberitahukan kepadanya. Hal ini meliputi pelanggaran yang dianggap remeh oleh orang Korintus, tetapi dianggap oleh Paulus sebagai dosa serius. Dua untuk memberikan bimbingan dari instruksi atas berbagai pertanyaan yang telah ditulis oleh orang Korintus. Hal-hal ini meliputi soal doktrin dan juga perilaku dan kemurnian sebagai perorangan dan sebagai jemaat.
Ungkapan-ungkapan Paulus dalam pemberitaannya yang serba sederhana dan yang lebih langsung mengenai sasarannya, umpamanya, dinilai kurang bila dibandingkan dengan pidato Apolos yang terhias dengan kata-kata yang indah. (1 Korintus 1:12;3:4; 4:6). Surat 1 Korintus yang miliki adalah jawaban Paulus, pertama-tama terhadap laporan yang mengejutkan yang dibawa oleh keluarga kloe (1 Korintus 1-6), sesudah itu terhadap persoalan-persoalan yang dikemukakan oleh orang Korintus di dalam surat mereka.
Bagaimana besarnya nilai Surat Paulus yang pertama ini bagi pembaca-pembaca yang kemudian, tidak begitu diherankan, dilihat dari segi hubungan umum, bahwa masyarakat Kristen Korintus tersinggung sekali karena jawaban rasul Paulus, tahap berikutnya dalam hubungan Paulus dengan gereja Korintus diungkapkan dalam ayat-ayat pertama 2 Korintus.
Mengingat latar belakang keanggotaan, sukarlah untuk mengetahui, bila kita membaca 1 Korintus dan akibatnya apakah harus lebih kagum terhadap iman Paulus yang tidak kenal takut dan keberaniannya yang indah, yang dapat menyerah kalah karena putus asa atas apakah harus lebih besar hati bahwa memang atas alas-alas yang tanpa harapan itu justru Allah membangun suatu gereja dunia.
Penulis menyimpulkan bahwa tujuan Surat 1 Korintus yaitu Paulus mengajak untuk memecahkan masalah yang serius dalam jemaat di Korintus yang telah diberitahukan kepadanya dan hal itu ialah dianggap Paulus sebagai dosa yang serius, dan Paulus memberikan bimbingan, atau instruksi kepada jemaat yang berada di Korintus.
Penulis menyimpulkan bahwa tujuan Surat 1 Korintus yaitu Paulus mengajak untuk memecahkan masalah yang serius dalam jemaat di Korintus yang telah diberitahukan kepadanya dan hal itu ialah dianggap Paulus sebagai dosa yang serius, dan Paulus memberikan bimbingan, atau instruksi kepada jemaat yang berada di Korintus.