AMSAL 7:24-27 - GODAAN ORANG MUDA
Matthew Henry (1662 – 1714).
BAHASAN : AMSAL 7:24-27 - GODAAN ORANG MUDA.
Di sini kita mendapati penerapan dari cerita sebelumnya: “Oleh sebab itu, dengarkanlah aku, dan janganlah dengarkan penggoda-penggoda seperti itu (Amsal 7:24). Sendengkanlah telinga kepada ayahmu, dan bukan kepada seorang musuh.”
[1]. “Camkanlah nasihat baik apabila sedang disampaikan kepadamu. Janganlah hatimu membelok ke jalan-jalan perempuan itu (Amsal 7:25).
Dalam hal ini, mungkin, Salomo terutama melihat pada Simson, yang terbunuh oleh dosa ini, dan mungkin pada Daud juga, yang melalui dosa ini mendatangkan pedang yang menghancurkan keluarganya, meskipun Tuhan sudah mencabutnya sampai sejauh ini, sehingga Salomo sendiri tidak akan mati.
BAHASAN : AMSAL 7:24-27 - GODAAN ORANG MUDA.
Di sini kita mendapati penerapan dari cerita sebelumnya: “Oleh sebab itu, dengarkanlah aku, dan janganlah dengarkan penggoda-penggoda seperti itu (Amsal 7:24). Sendengkanlah telinga kepada ayahmu, dan bukan kepada seorang musuh.”
[1]. “Camkanlah nasihat baik apabila sedang disampaikan kepadamu. Janganlah hatimu membelok ke jalan-jalan perempuan itu (Amsal 7:25).
Janganlah pernah meninggalkan jalan-jalan kebajikan, meskipun sesak dan sempit, sunyi dan mendaki, demi jalan perempuan sundal, meskipun hijau, luas, dan penuh dengan banyak teman. Jangan hanya menjaga kakimu dari jalan-jalan itu, tetapi juga bahkan hatimu janganlah sampai condong kepadanya. Jangan pernah menyimpan kecenderungan ke jalan ini, atau berpikiran lain selain merasa jijik terhadap perbuatan-perbuatan fasik seperti ini.
Biarlah akal budi, hati nurani, dan rasa takut akan Allah memerintah di dalam hati, menegur kecondongan-kecondongan hawa nafsu berahi. Jika engkau melangkah di jalannya, di jalan-jalan mana saja yang mengarah pada dosa ini, maka engkau tersesat, engkau sudah menyimpang dari jalan yang benar, jalan yang aman. Oleh sebab itu berjaga-jagalah, janganlah menyesatkan dirimu, supaya jangan engkau terus berkelana tanpa henti.”
[2]. “Camkanlah peringatan yang pantas apabila sedang disampaikan kepadamu.”
(a). “Tengoklah ke belakang, dan lihatlah kejahatan apa yang telah diperbuat oleh dosa ini. Perempuan sundal itu tidak saja sudah merusak satu orang di sini dan satu orang di sana, tetapi juga banyaklah orang yang gugur ditewaskannya.” Ribuan orang sudah binasa, sekarang dan selama-lamanya, oleh karena dosa ini. Dan orang-orang itu bukan hanya anak-anak muda yang lemah dan polos, seperti teruna yang baru dibicarakannya tadi, tetapi juga sangat besarlah jumlah orang yang dibunuhnya (Amsal 7: 26, KJV: banyak orang kuat telah dibunuhnya - pen.).
Biarlah akal budi, hati nurani, dan rasa takut akan Allah memerintah di dalam hati, menegur kecondongan-kecondongan hawa nafsu berahi. Jika engkau melangkah di jalannya, di jalan-jalan mana saja yang mengarah pada dosa ini, maka engkau tersesat, engkau sudah menyimpang dari jalan yang benar, jalan yang aman. Oleh sebab itu berjaga-jagalah, janganlah menyesatkan dirimu, supaya jangan engkau terus berkelana tanpa henti.”
[2]. “Camkanlah peringatan yang pantas apabila sedang disampaikan kepadamu.”
(a). “Tengoklah ke belakang, dan lihatlah kejahatan apa yang telah diperbuat oleh dosa ini. Perempuan sundal itu tidak saja sudah merusak satu orang di sini dan satu orang di sana, tetapi juga banyaklah orang yang gugur ditewaskannya.” Ribuan orang sudah binasa, sekarang dan selama-lamanya, oleh karena dosa ini. Dan orang-orang itu bukan hanya anak-anak muda yang lemah dan polos, seperti teruna yang baru dibicarakannya tadi, tetapi juga sangat besarlah jumlah orang yang dibunuhnya (Amsal 7: 26, KJV: banyak orang kuat telah dibunuhnya - pen.).
Dalam hal ini, mungkin, Salomo terutama melihat pada Simson, yang terbunuh oleh dosa ini, dan mungkin pada Daud juga, yang melalui dosa ini mendatangkan pedang yang menghancurkan keluarganya, meskipun Tuhan sudah mencabutnya sampai sejauh ini, sehingga Salomo sendiri tidak akan mati.
Mereka ini bukan saja orang-orang yang kuat secara jasmani, melainkan juga terkenal akan hikmat dan keberaniannya, namun hawa nafsu kedagingan mereka menang atas mereka. Meratap-lah, hai pohon sanobar, sebab sudah rebah pohon aras .Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh .
BACA JUGA: AMSAL 7:6-23 - GODAAN-GODAAN PEREMPUAN SUNDAL
BACA JUGA: AMSAL 7:6-23 - GODAAN-GODAAN PEREMPUAN SUNDAL
(b). “Tataplah ke depan dengan mata iman, dan lihatlah apa yang ada di akhir jalan itu” (Amsal 7:27). Rumahnya, meskipun berbalut permadani yang begitu megah dan indah, dan disebut rumah kesenangan, adalah jalan ke dunia orang mati. Ruangan-ruangannya adalah anak tangga yang turun menuju ruangan-ruangan maut dan kegelapan kekal.
Cawan persundalan akan segera berganti dengan cawan kegentaran. Api-api hawa nafsu, jika tidak dipadamkan dengan pertobatan dan pengendalian diri, akan membakar kita sampai ke neraka yang paling dalam. Oleh sebab itu, gentarlah dan jangan berbuat dosa.