Hamba Dosa Menjadi Hamba Kebenaran (Roma 6:17-18)

Pendahuluan:

Dalam Roma 6:17-18, kita dipandu untuk memahami transformasi penting dalam kehidupan seorang Kristen: dari menjadi hamba dosa menuju kebebasan sebagai hamba kebenaran melalui Kristus. Terjemahan yang cermat dari ayat ini menyoroti perjalanan spiritual yang signifikan dari perbudakan dosa menuju pembebasan yang diberikan oleh kasih dan kuasa Kristus. Mari telaah lebih dalam pesan penuh harapan dan kebijaksanaan dari ayat-ayat ini
Hamba Dosa Menjadi Hamba Kebenaran (Roma 6:17-18)
 Dahulu Memang Kamu Hamba Dosa (Roma 6:17b)

Lembaga Alkitab Indonesia menerjemahkan tentang Roma 6:17b “dahulu memang kamu hamba dosa”, sementara Hasan Sutanto kalimat terjemahannya sedikit berbeda yakni “kamu dahulu adalah hamba-hamba dosa” meskipun demikian artinya tetap sama mengenai situasi seseorang yang dahulu di mana statusnya sebagai hamba dosa.

Istilah “kamu dahulu adalah” diterjemahkan dalam bahasa Inggris “ye were” artinya “agree, be, have, charge, hold, use. Secara sederhana menerangkan keadaan yang dulu “kamu dahulu sesuai, jadi, punya, beban, pegangan, pengguna dosa”. kata “ye were” ditulis dalam bahasa Yunani ”ητε” dari asal kata “ειμι” di mana artinya: ada, adalah, berada, terdapat, tinggal, terjadi, menjadi, mungkin, melambangkan, sama seperti. 

Kata “melihat” dari bentuk kata verb second person plural imperfek aktive indicativ. Jadi kata melihat adalah bentuk kata kerja (verb) orang ke dua plural imperfek aktive (sesuatu yang telah dan sedang terjadi) sedangkan indikatif menunjukkan suatu peristiwa yang benar-benar terjadi dan kejadian itu tampak jelas terlihat

Jadi istilah “kamu dahulu adalah” menunjukkan suatu kehidupan pada waktu dulu di mana benar-benar nyata terlihat, bahkan nyata terjadi bahwa “kamu (Jemaat Roma)” selalu aktif melakukan dosa, segala apa yang mereka lakukan tidak lari dari dosa, ”tiada hari tanpa melakukan dosa”. maka penekanannya adalah posisi seseorang berada di lingkaran dosa kemudian posisi yang demikian menjadi status.

Dalam terjemahan New International Version(NIV) istilah “dahulu memang kamu adalah hamba dosa” ditulis dalam bahasa Inggris though you used to be slaves to sin, artinya meskipun demikian kamu dipergunakan jadi budaknya dosa. sedangkan istilah yang lain ialah “that whereas ye were bond servants of sin” artinya sedangkan kamu adalah pelayan yang diikat dari dosa.

Jadi yang ditekankan oleh Alkitab Indonesia Terjamahan Baru (ITB) tentang “dahulu memang kamu” adalah keberadaan jemaat Roma di mana sebelum mereka menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru selamat, mereka terikat, di ikat atau di lilit, dipergunakan oleh dosa, ada dalam kubangan dosa, berada dalam lingkungan dosa, tinggal dalam dosa, menjadi orang berdosa, sama seperti orang berdosa. Status mereka sebagai hamba dosa dan apa yang mereka lakukan tidak lari dari perbuatan dosa.

Hamba

Istilah “hamba” dalam bahasa Inggris “bondman” ialah “yang menjadi hamba-hamba, orang yang bergantung kepada sesuatu. Kata hamba dari terjemahan bahasa Inggris “ensnare /perdayaan, diperdaya, sementara “capture /penawanan dari sesuatu/ditawan oleh sesuatu”. 

Kata hamba dari bentuk noun (kata benda) masculine (jenis kelamin laki-laki) plural nominative (pelaku atau subjek dari kalimat). Maka hamba adalah “pelaku dari sesuatu” ini menerangkan bahwa “hamba” tidak hanya dikuasai oleh dosa namun juga sebagai pelaku dari sesuatu yaitu “dosa”, pembuat dosa bahkan segala apa yang dikerjakannya selalu dosa dan dosa semata. Kemudian kondisinya tidak hanya melakukan dosa semata sebagai hamba juga selalu tunduk dan merendahkan diri sepenuhnya pada tuanya karna ia hanya pelaku atau pekerja.

Jadi kata hamba dalam kaitannya dengan dosa berarti seorang yang di tawanan oleh dosa, diperdaya oleh dosa, dipermainkan oleh dosa, pelaku dosa, dengan hal ini seorang hamba tidak akan bisa melakukan sesuatu dengan sesuka hatinya tetapi sebaliknya ia melakukan apa yang menyukakan atau menyenangkan hati tuannya. 

Untuk itu jika seseorang memiliki status hamba dosa berarti ia adalah pelaku aktif dari dosa yang sudah dikuasai atau dikendalikan oleh dosa, sehingga tidak lagi memiliki kebebasan sebagai pribadi. Diri dan hidupnya sepenuhnya dikuasai oleh tuannya yang memiliki hak penuh. Jadi intinya hamba mengikuti kemauan tuan bukan tuan mengikuti kemauan hamba.

Dosa

Istilah Dosa kata Inggris “sin” artinya yaitu ”dosa” ini dapat menunjuk pada perbuatan dosa itu sendiri, kemudian memiliki sifat berdosa, serta kondisi melawan kebenaran, kuasa Allah. Dosa, ditulis dalam bentuk noun genitive feminine singular kasus ini menekankan genetive yang adalah kepemilikan, di mana “dosa itu adalah miliknya hamba”. 

Itu artinya bahwa hamba dosa bukan hanya kondisinya saja yang berdosa tetapi juga dosa itu menjadi milik kepunyaannya sendiri maka dengan bebas dia melakukan dan menikmati, menyukai dosa karena dosa itu adalah miliknya. Kemudian istilah dosa dalam terjemahan New American Standard (NAS) ialah “Sin” adalah dosa, berdosa, penuh dengan dosa. digambarkan seperti kain putih yang dipenuhi dengan kotoran dan noda warnanya juga berubah sehingga sulit untuk kembali menjadi warna semula atau dasar. 

Sedangkan dosa dalam bentuk kata kerja yaitu perbuatan salah, “salah mengira, menyeleweng”. Ini menekankan suatu tindakan atau perbuatan dianggap benar tetapi ketika diuji kebenarannya ternyata salah maka dikatakan salah mengira. Sedangkan istilah dosa dalam terjemahan Key Study Bible(KSB) menerangkan “though you were slaves of sin” artinya “kamu tidak hanya budak tetapi bagian dari orang berdosa”. Sementara menurut Paulus Daun bahwa dosa atau αμαρτια adalah suatu tindakan yang telah menyimpang dan salah sasaran, menyeleweng dan sikap yang melanggar peraturannya Tuhan.

Jadi kata dosa berarti melawan kebenaran, kuasa dan kedaulatan Allah, bebas menikmati dosa, menyukai dosa, penuh dengan dosa, melakukan perbuatan salah terhadap Allah, menyeleweng dari kebenaran Allah, bagian dari dosa dan bagian dari orang berdosa, melanggar peraturan Allah.

Dengan demikian atau ye were bondman to sin atau juga dahulu kamu ialah hamba dosa, itu artinya keadaan jemaat Roma yang lalu sebagai orang berdosa bahkan menjadi pelaku aktif dari keberdosaan mereka. Dosa sudah menyatu, terikat bahkan berakar kuat dalam diri dan hidup mereka. Sehingga sulit untuk melepaskan diri, sebab selain sudah menikmati dosa mereka juga lebih suka menjadi hamba dosa.

Kamu Telah Dimerdekakan Dari Dosa (Roma 6:18a)

Istilah ”kamu telah dimerdekakan” dalam terjemahan bahasa Inggris ialah ”having been set free” artinya telah disetel atau diperbaiki dari kondisi yang rusak”. Kemudian dalam bahasa Yunani mengatakan dari akar kata Artinya “membebaskan, memerdekakan, (Roma 8:2) “Roh yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut. Kemudian (Yohanes 8: 32) mengatakan “kebenaran itu akan memerdekakan kamu, (Galatia 5:1) mengatakan “Kristus telah memerdekakan kita”. 

Kata dalam bentuk verb participle aorist passive nominative masculine plural. Kata verb adalah bentuk kata “kerja” sedangkan participle aorist “menyatakan suatu tindakan atau peristiwa yang telah selesai dilakukan setelah itu barulah tindakan kata kerja pokok. Artinya bahwa sebelum seseorang dimerdekakan maka terlebih dahulu telah terjadi suatu tindakan atau peristiwa dalam bentuk “aorist” yaitu “pengorbanan Kristus di kayu salib” dan peristiwa itu hanya sekali saja, kemudian setelah peristiwa tersebut barulah terjadi perubahan total yaitu tindakan memerdekakan, membebaskan semua orang yang percaya dari dosa-dosanya melalui suatu peristiwa yang telah terjadi yaitu “pengorbanan Kristus di kayu salib” itu.

Sedangkan kasus “passive” di mana manusia atau dalam teks ini jemaat Roma telah dimerdekakan atau dibebaskan dari perbudakan dosanya namun bukan dari hasil perjuangan mereka, sebab mereka sudah terikat kuat oleh kenyamanan dosa maka hanya Kristus yang satu-satunya mampu memutuskan ikatan kenyamanan dosa melaui pengorbanan-Nya di kayu salib.

Yang ditekankan dalam bentuk “aorist passive” ini ialah, sepintar apapun, sekaya apapun, sehebat apapun, sekuat apapun bahkan seterkenal apa pun manusia namun tanpa Kristus, tidak akan pernah bisa memerdekakan atau membebaskan dirinya sendiri dari genggaman kuasa dosa. BIS mengatakan “kalian telah dibebaskan dari dosa”. Sedangkan KJV menerjemahkan Roma 6:18 Being then made free from sin, artinya “Telah dibuat bebas dari situasi berdosa”. 

Kemudian NAS mengatakan “and having been freed from sin, artinya “telah mempunyai kebebasan dari situasi keberdosaan. Lalu dalam terjemahan NIV tentang Roma. 6:18 You have been set free from sin, artinya “kamu telah disetel secara gratis sehingga bebas dari berdosa”. Artinya bahwa kebebasan, hanya karena inisiatif Tuhan Yesus Kristus sendiri yang penuh dengan kasih dan cintanya kepada manusia berdosa sehingga rela mengorbankan diri-Nya untuk disalibkan di kayu salib, semuanya demi memerdekakan atau membebaskan manusia berdosa.

Dengan demikian kata “kamu telah dimerdekakan” menunjukkan bahwa ada pribadi yang berjuang sampai mati demi membebaskan orang ditawan, memerdekakan orang yang mengalami kekalahan dan kegagalan karena dosa, di perbaiki dari keadaan yang rusak, ditempatkan pada situasi yang aman yaitu pribadi Tuhan Yesus Kristus melalui pengorbanan-Nya yang digantung dikayu salib. 

Kemerdekaan atau kebebasan yang diterima berdasarkan oleh kasih dan kehendak Allah sendiri (Yohanes 3:16). Bukan perjuangan, usaha manusia untuk keluar dari lumpur perbudakan dosa. Jabatan, harta, ilmu pengetahuan, kekuatan, kebaikan bukanlah satu ukuran seseorang untuk dapat dimerdekakan. tetapi hanya karena kehendak, usaha, dan cara Tuhan Yesus Kristus sendiri yang memerdekakan atau membebaskan manusia dari dosanya.

Dari

Kata “dari” dan bahasa Inggris “from”, artinya “terpisah dari, mulai dari, berasal dari, jauh dari. Kata avpo. ini ditulis dalam bentuk “preposition genitive”, yaitu kata depan dari genetif/pemilik, posisi dari kemudian kata dari. menandakan adanya “pemisahan” dan menandakan “asal”, selain itu kata dari. Posisinya setelah kata kerja dari gerak dari satu tempat, misalkan: berangkat dari, menyingkir dari, bergerak dari, dikeluarkan dari, terbebas dari sesuatu.

Jadi istilah dari. menekankan posisi seseorang yang dipindahkan dari satu tempat ke tempat yang lain. Jika dikaitkan dari konteks ini bahwa seseorang telah dipindahkan dari posisi hamba dosa ke posisi hamba kebenaran.

“Dosa” Kata dosa atau sin sama halnya dengan kasus yang telah disinggung pada Roma 6:17, yang menekankan tentang “kepemilikan”, di mana dosa adalah milik kepunyaan hamba. Sehingga kalau adalah milik seorang hamba maka hamba bebas memperlakukan miliknya kapan pun, di mana pun.

Menjadi Hamba Kebenaran (Roma 6:18b)

Istilah “menjadi hamba” ini merupakan terjemahan Lembaga Alkitab Indonesia, sementara terjemahan Hasan Sutanto menulis “kamu dijadikan hamba”. Kata ini diterjemahkan dalam bahasa Yunani yang artinya “memperbudak, menghambakan, mengikat, menundukkan”. 

Kata “Kamu dijadikan hamba, ini sebagai kata kerja (Verb) orang kedua (second person), lalu (plural) menunjuk kepada sesuatu yang jamak, sedangkan peristiwa yang telah terjadi sekali saja(aorist), sementara bentuk (passive) menunjuk kepada si penerima tindakan, lalu (indictive) sebagai keterangan kepastian suatu peristiwa yang benar-benar terjadi

Jadi istilah “kamu dijadikan hamba” itu berarti Paulus mengingatkan bahwa “kamu” yang adalah jemaat Roma telah benar-benar dijadikan hambanya Kristus, dan yang menjadikan kamu hamba ialah Kristus sendiri bukan karena tindakan aktif atau perbuatan baikmu tetapi oleh karena kehendak dan cara Tuhan Yesus Kristus melalui “karya salib” dan sekaligus memberikan perubahan hidup secara total, di mana dulu status atau posisi “kamu” berada dalam kuasa dosa tetapi sekarang ditempatkan pada posisi yang baru yaitu hamba-Nya Kristus.

Peristiwa perubahan status ini benar-benar sudah terjadi, dan kejadiannya hanya sekali saja namun dampaknya berlangsung terus menerus, yang ditulis bentuk “aorist passive indictive”. Roma 6:22 mengatakan “tetapi sekarang kamu sudah bebas dari dosa, dan kamu telah menjadi hamba-Nya Allah yang membuat kamu hidup hanya untuk Allah juga. Dan kamu akan hidup selama-lamanya. Kemudian terjemahan Alkitab KJV tentang Roma 6:18 mengatakan : “ye became the servants of righteousness. Artinya “Kamu jadi babu dari kebajikan” kata ini menekankan bahwa seseorang sangat beruntung ketika ia menjadi hambanya kebenaran. 

Sedangkan NAS mengatakan “you became slaves of righteousness kamu menjadi budak dari kebajikan”. Penekanan dari terjemahan ini ialah setelah seseorang dibebaskan dari dosa kemudian dia menjadi hamba kebenaran yang mendatangkan kebenaran. Dan NIV menerangkan “you became slaves of righteousness”. Artinya “kamu bebas menjadi budak dari kebajikan”. 

Yang ditekankan ialah setelah seseorang diperbaiki dari kondisi yang rusak karena dosa lalu kemudian menjadi baik maka ada kebebasan untuk melakukan apa saja yang mendatangkan kebaikan. Ini tidak hanya mengubah dari posisi hamba dosa ke hamba kebenaran namun sekaligus juga mengubah secara total sebagai hamba kebenaran yang melakukan kebenaran

Istilah “kebenaran” yang tertulis di Roma. 6: 18b, artinya kebenaran, keadilan, ketentuan Allah dalam pembenaran, status atau hubungan yang benar. Kata δικαοσυνη ditulis dalam bentuk noun feminim singular datif yaitu kata benda yang berjenis kelamin feminim tunggal yang mempunyai objek atau subyek dari kata kerja passive. Artinya “Kebenaran” ialah menekankan seseorang mendapat “status” baru yang diberikan oleh subyek yang adalah pelaku, sumber atau pemilik kebenaran yaitu Kristus kepada objeknya dan manusia yang telah percaya dan menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Jeru selamat atau Tuan.

Dalam terjemahan KJV Romans 6:18 “righteousness” artinya bahwa “kebenaran adalah status yang standar yang disetujui oleh Allah, Karena Allah sendiri yang memberikannya. Sedangkan terjemahan NAS kata kebenaran ditulis “righteousness” dari kata Yunani artinya “tidak bersalah, saleh, orang-orang saleh, orang benar”. Ini menunjukkan bahwa jika seseorang dibenarkan maka apa yang dilakukan tidak bersalah di mata Tuhan, menjadi orang saleh, dan hidup benar. Terjemahan yang lain juga menekankan tentang kebenaran adalah equitably (pantas), justly (dengan tepat), righteously (layak).

Baca Juga; Transformasi  Hidup Seorang Kristen: Roma 6:15-23

Dengan demikian itu Artinya bahwa Tuhan Yesus Kristuslah yang pantas membenarkan seseorang, tepat dan layak karena hanya Kristus kebenaran, sumber kebenaran, sempurna tanpa dosa dan Tuhan yang hidup dan benar.

Kesimpulan:

Dari telaah Roma 6:17-18, kita memahami bahwa kehidupan Kristen melibatkan perjalanan dari hamba dosa menuju kebebasan sebagai hamba kebenaran. Kristus adalah sumber pembebasan, dan transformasi ini mencerminkan kuasa kasih-Nya yang memungkinkan kita hidup dalam kebenaran dan kemenangan atas dosa. Mari kita terus hidup dalam kesadaran akan pembebasan yang telah kita terima dan mendedikasikan diri kita untuk mengikuti kehendak-Nya dalam setiap aspek kehidupan.

QnA : Hamba Dosa Menjadi Hamba Kebenaran (Roma 6:17-18)

1. Q: Bagaimana terjemahan ayat Roma 6:17b dalam Alkitab Indonesia dan terjemahan Hasan Sutanto?

A: Alkitab Indonesia menerjemahkan sebagai "dahulu memang kamu hamba dosa," sedangkan Hasan Sutanto menerjemahkan sedikit berbeda, yakni "kamu dahulu adalah hamba-hamba dosa."

2. Q: Apa yang ditunjukkan oleh istilah "ye were" dalam konteks ayat tersebut?

A: Istilah "ye were" menekankan keadaan masa lalu yang jelas terlihat, menggambarkan kehidupan sebelumnya sebagai hamba dosa yang aktif melakukan dosa.

3. Q: Apa arti kata "hamba" dalam hubungannya dengan dosa?

A: "Hamba" mengacu pada seseorang yang terperangkap, dikuasai, dan aktif melakukan dosa, serta tunduk sepenuhnya pada dosa tersebut.

4. Q: Bagaimana perubahan status dari menjadi hamba dosa menjadi hamba kebenaran dijelaskan dalam Roma 6:17-18 tersebut?

A: Ayat tersebut menjelaskan bahwa melalui Kristus, seseorang telah dimerdekakan dari dosa dan ditempatkan sebagai hamba kebenaran, mengalami perubahan total dalam hidupnya.

5. Q: Apa yang ditandai oleh istilah "dari" dalam ayat tersebut?

A: Istilah "dari" menunjukkan pemisahan dari keadaan sebelumnya sebagai hamba dosa dan peralihan ke posisi baru sebagai hamba kebenaran.

6. Q: Apa yang disebutkan tentang arti "kebenaran" dalam konteks ayat tersebut?

A: "Kebenaran" mengacu pada status baru yang diberikan oleh Kristus kepada mereka yang percaya, menggambarkan hidup yang sesuai dengan kehendak dan kebenaran Allah.

7. Q: Apa implikasi dari perubahan dari hamba dosa menjadi hamba kebenaran bagi kehidupan seseorang?

A: Perubahan tersebut menandai pembebasan dari dosa dan keterikatan yang menyertainya, serta penempatan pada jalan hidup yang sesuai dengan kebenaran dan kehendak Allah.
Next Post Previous Post