Arti Penting Pemeteraian oleh Roh Kudus (Efesus 1:3-14)
Pendahuluan:
Pemeteraian oleh Roh Kudus merupakan konsep yang penting dalam ajaran Kristen, yang secara singkat dijelaskan dalam tulisan ini. Konsep ini berkaitan dengan jaminan keselamatan bagi orang percaya serta peran Roh Kudus dalam proses penyelamatan. Dalam beberapa ayat Alkitab, pemeteraian ini dijelaskan sebagai tanda jaminan akan keselamatan yang pasti. Dalam tulisan Efesus 1:3-14 ini, kita akan menjelajahi makna, implikasi, dan pentingnya pemeteraian oleh Roh Kudus bagi kehidupan orang percaya.
Pemeteraian oleh Roh Kudus merupakan konsep yang penting dalam ajaran Kristen, yang secara singkat dijelaskan dalam tulisan ini. Konsep ini berkaitan dengan jaminan keselamatan bagi orang percaya serta peran Roh Kudus dalam proses penyelamatan. Dalam beberapa ayat Alkitab, pemeteraian ini dijelaskan sebagai tanda jaminan akan keselamatan yang pasti. Dalam tulisan Efesus 1:3-14 ini, kita akan menjelajahi makna, implikasi, dan pentingnya pemeteraian oleh Roh Kudus bagi kehidupan orang percaya.
Makna Pemeteraian oleh Roh Kudus
Ada beberapa teks dalam surat Paulus yang berbicara tentang Roh Kudus sebagai meterai seperti 1 Korintus 1:22, Efesus 1:13 dan 4:30. Firman Tuhan dalam Efesus 1:13 sangatlah jelas: “Di dalam Dia kamu juga – karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu – di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.” Sekalipun dijelaskan bahwa Roh Kudus sebagai meterai, ada beberapa istilah yang digunakan rasul Paulus yang membuat para teolog harus memberi penafsiran sederhana dan dapat dimengerti, misalnya penggunaan kata “kamu” bukannya kata “kita” dalam ayat ini.
Kata Bahasa Yunani εσφραγίσθητε (esfragisqhte) dalam Efesus 1:13 diterjemahkan: kamu ditandai dengan segel atau dalam TB diterjemahkan: “kamu dimeteraikan.” Ini menandakan kepastian keselamatan sebab Roh Kudus yang mengerjakan pemateriannya. Roh Kudus menjamin orang percaya menerima kehidupan kekal di sorga.
Ada beberapa teks dalam surat Paulus yang berbicara tentang Roh Kudus sebagai meterai seperti 1 Korintus 1:22, Efesus 1:13 dan 4:30. Firman Tuhan dalam Efesus 1:13 sangatlah jelas: “Di dalam Dia kamu juga – karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu – di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.” Sekalipun dijelaskan bahwa Roh Kudus sebagai meterai, ada beberapa istilah yang digunakan rasul Paulus yang membuat para teolog harus memberi penafsiran sederhana dan dapat dimengerti, misalnya penggunaan kata “kamu” bukannya kata “kita” dalam ayat ini.
Untuk menjelaskannya, perhatikan Efesus 1: 6 “...yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia ...” dan ayat 11 “...di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan ...” LAI menerjemahkan kata “kami” dengan kata “kita” dalam ayat 6 di atas karena menurut Abineno, mereka (termasuk LAI) menafsirkan hemas dalam arti yang luas (semua orang Kristen) dan karena itu diterjemahkan “kita.”
Hal ini sesuai dengan pendapat Rendtorff, Staab, Greijdonus, Grosheide, dan lain-lain. Kami, menurut Abineno, adalah orang-orang Kristen Yahudi saja karena Efesus 1:11 jelas tertulis: “kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah” dan dalam Efesus 1: 13 tertulis: “...karena kamu telah mendengar firman kebenaran ...”
Jadi, baik orang Kristen Yahudi maupun orang Kristen bukan Yahudi, semuanya mendapat kesempatan untuk menjadi percaya. Pematerian oleh Roh Kudus meliputi orang percaya di segala tempat, abad, dan masa yang menerima karya keselamatan yang dilakukan Yesus di salib. Tanda meterai merupakan tanda jaminan yang sah akan kepastian keselamatan orang percaya.
Kata Bahasa Yunani εσφραγίσθητε (esfragisqhte) dalam Efesus 1:13 diterjemahkan: kamu ditandai dengan segel atau dalam TB diterjemahkan: “kamu dimeteraikan.” Ini menandakan kepastian keselamatan sebab Roh Kudus yang mengerjakan pemateriannya. Roh Kudus menjamin orang percaya menerima kehidupan kekal di sorga.
Memiliki hidup kekal berarti memiliki keselamatan kekal. Kehidupan atau jaminan yang mempunyai akhir adalah kehidupan atau jaminan yang bersifat sementara. Jaminan itu dimiliki sampai memperoleh seluruhnya. Ryrie mengatakan: “Pematerian mencakup kepemilikan dan meyakinkan kita tentang jaminan janji-janji Allah kepada kita, terutama sekali tentang keselamatan kita. Kita telah dijadikan milik Allah oleh penebusan darah Kristus melalui tanggapan iman kita kepada kasih karunia Allah.
Barclay mengatakan: “Meterai dalam Perjanjian Baru juga mempunyai gagasan penandaan kepemilikan, cap yang menunjukkan bahwa kita adalah buatan Allah.” Ini menjadi alasan mengapa orang percaya memiliki status baru setelah percaya, karena mereka adalah ciptaan baru. Sebab orang percaya dimeteraikan ketika percaya, seperti dikatakan oleh Sumiwi: “Allah yang memeteraikan orang percaya, dan pemeteraian itu dilakukan oleh Roh Kudus ketika seseorang percaya.” Pekerjaan ini dilakukan oleh Roh Kudus.
Kata “esfragisqhte” dari kata σφραγίζω (sfragizw) artinya “menyegel (agar aman atau tertutup), menandai dengan segel atau mengesahkan dengan segel, mengakui.” Dalam NAGL dapat diterjemahkan “menandai dengan segel, menyembunyikan, membedakan dengan sebuah tanda, mengesankan atau mencamkan dengan tanda penerimaan, membuat sebuah pernyataan atau pengumuman yang serius.”
Kata “esfragisqhte” dari kata σφραγίζω (sfragizw) artinya “menyegel (agar aman atau tertutup), menandai dengan segel atau mengesahkan dengan segel, mengakui.” Dalam NAGL dapat diterjemahkan “menandai dengan segel, menyembunyikan, membedakan dengan sebuah tanda, mengesankan atau mencamkan dengan tanda penerimaan, membuat sebuah pernyataan atau pengumuman yang serius.”
Bailey mengajarkan bahwa Allah Bapa telah membeli kita dengan darah Kristus dan telah menempatkan Roh Kudus-Nya di dalam kita sebagai suatu meterai yang menandakan bahwa kita adalah milik-Nya dan bahwa kita sedang menantikan penebusan akhir kita pada hari kebangkitan yang mulia itu.
Stott juga memberikan pengajaran yang hampir sama dengan Bailey di atas bahwa pada zaman dahulu binatang bahkan budak dicap dengan meterai pemiliknya sebagai tanda kepemilikan binatang dan budak itu. Namun meterai demikian dipasang di sisi luar, sedangkan meterai Allah dipasang di sisi dalam. Pembaptisan adalah tanda di luar yang kelihatan, sedangkan Allah memeteraikan umat-Nya dengan Roh supaya mereka diketahui sebagai milik-Nya.
Penulis sangat setuju dengan apa yang dikemukakan Stott di atas bahwa pembaptisan air dan Allah memeteraikan umat-Nya dengan Roh Kudus adalah dua hal yang berbeda dan tidak dapat disamakan ataupun dianggap sama. Jadi penulis tidak setuju atau menolak apa yang diungkapkan oleh Abineno bahwa “... dalam Perjanjian Baru baptisan itu erat berhubungan dengan pemberian Roh Kudus.”
Stott juga memberikan pengajaran yang hampir sama dengan Bailey di atas bahwa pada zaman dahulu binatang bahkan budak dicap dengan meterai pemiliknya sebagai tanda kepemilikan binatang dan budak itu. Namun meterai demikian dipasang di sisi luar, sedangkan meterai Allah dipasang di sisi dalam. Pembaptisan adalah tanda di luar yang kelihatan, sedangkan Allah memeteraikan umat-Nya dengan Roh supaya mereka diketahui sebagai milik-Nya.
Penulis sangat setuju dengan apa yang dikemukakan Stott di atas bahwa pembaptisan air dan Allah memeteraikan umat-Nya dengan Roh Kudus adalah dua hal yang berbeda dan tidak dapat disamakan ataupun dianggap sama. Jadi penulis tidak setuju atau menolak apa yang diungkapkan oleh Abineno bahwa “... dalam Perjanjian Baru baptisan itu erat berhubungan dengan pemberian Roh Kudus.”
Dalam hal ini Abineno mendukung pendapat Schlier yang mengatakan tentang orang-orang Yahudi yang bertobat dan dibaptis bahwa mereka “dimeteraikan” di dalam Dia. Abineno juga menyetujui pendapat Van Leeuwen dan Masson yang menghubungkan sfragizein dengan baptisan. Alasannya karena hubungan itu jelas sekali dalam Kisah Rasul 19:2-3. Alasan lain karena dalam abad-abad pertama baptisan sering disebut sphragis, yang mungkin berasal dari kata sfragizein yang dipakai dalam Perjanjian Baru
Penulis berpendapat bahwa “dimeteraikan” identik dengan dikuduskan atau disucikan karena Roh Kudus berfungsi “menyucikan atau menguduskan.” Paling kurang ada tiga ayat Alkitab yang mengajarkan tentang fungsi Roh Kudus yang menguduskan atau menyucikan. Ketiga ayat tersebut adalah Roma 15:16 (“yang disucikan oleh Roh Kudus”), 2 Tesalonika 2:13 (“dalam Roh yang menguduskan kamu”), 1 Petrus 1:2 (“yang dikuduskan oleh Roh”). Kata agiasmw (agiasmw) dalam 2 Tesalonika 2:13 artinya “menguduskan, menahbiskan, menghormati sebagai yang kudus.” Ini menegaskan fungsi Roh Kudus menyucikan dan berkorelasi dengan makna dimeteraikan sebagai pengudusan.
Pemeteraian oleh Roh Kudus menurut Efesus 1:13 terjadi jika memenuhi dua syarat: mendengar Firman kebenaran yaitu Injil keselamatan dan percaya. Selain Efesus 1:13, ada juga ayat-ayat Alkitab lain yang mengungkapkan secara implisit bahwa ada dua syarat – mendengar dan percaya – untuk memperoleh keselamatan dalam Kristus Yesus.
Penulis berpendapat bahwa “dimeteraikan” identik dengan dikuduskan atau disucikan karena Roh Kudus berfungsi “menyucikan atau menguduskan.” Paling kurang ada tiga ayat Alkitab yang mengajarkan tentang fungsi Roh Kudus yang menguduskan atau menyucikan. Ketiga ayat tersebut adalah Roma 15:16 (“yang disucikan oleh Roh Kudus”), 2 Tesalonika 2:13 (“dalam Roh yang menguduskan kamu”), 1 Petrus 1:2 (“yang dikuduskan oleh Roh”). Kata agiasmw (agiasmw) dalam 2 Tesalonika 2:13 artinya “menguduskan, menahbiskan, menghormati sebagai yang kudus.” Ini menegaskan fungsi Roh Kudus menyucikan dan berkorelasi dengan makna dimeteraikan sebagai pengudusan.
Pemeteraian oleh Roh Kudus menurut Efesus 1:13 terjadi jika memenuhi dua syarat: mendengar Firman kebenaran yaitu Injil keselamatan dan percaya. Selain Efesus 1:13, ada juga ayat-ayat Alkitab lain yang mengungkapkan secara implisit bahwa ada dua syarat – mendengar dan percaya – untuk memperoleh keselamatan dalam Kristus Yesus.
Ayat-ayat Alkitab itu adalah: Yohanes 5:24 (mendengar dan percaya), Roma 10:17 (pendengaran dan iman), 2 Timotius 3:15 (mengenal dan iman), Wahyu 3:20 (mendengar dan membukakan pintu). Harus dua syarat untuk memperoleh keselamatan dalam Kristus Yesus karena “iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus” (Roma 10:17). Firman Kristus identik dengan “Firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu” (Efesus 1:13).
Kata ακούσαντες (akousantes) dalam Efesus 1:13 diterjemahkan “karena telah mendengar.” Kata akousantes dari kata ακούω (akouw) yang artinya “mendengar, mendengarkan, mendengar (dalam pemeriksaan perkara), mengetahui, menaati, mengerti.” Jadi, ungkapan “telah mendengar Firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu” mengandung arti “telah mendengar untuk mengerti” tentang Injil keselamatan. Kata ευαγγέλιον (euaggelion) artinya Kabar Baik.
Kata ακούσαντες (akousantes) dalam Efesus 1:13 diterjemahkan “karena telah mendengar.” Kata akousantes dari kata ακούω (akouw) yang artinya “mendengar, mendengarkan, mendengar (dalam pemeriksaan perkara), mengetahui, menaati, mengerti.” Jadi, ungkapan “telah mendengar Firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu” mengandung arti “telah mendengar untuk mengerti” tentang Injil keselamatan. Kata ευαγγέλιον (euaggelion) artinya Kabar Baik.
Ini hanya kabar baik yang berhubungan dengan penyediaan keselamatan dalam penebusan Yesus Kristus. Seseorang untuk memperoleh keselamatan harus mendengar Kabar Baik atau Firman Kebenaran. Hal ini karena Kitab Suci atau Firman Tuhan memberi hikmat untuk menuntun kepada keselamatan oleh iman dalam Kristus Yesus, mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan, mendidik orang dalam kebenaran, dan memperlengkapi kita untuk setiap pekerjaan yang baik (band. 2Timotius 3:15-17).
Salah satu fungsi Alkitab atau Firman Allah adalah memberi hikmat menuntun kepada keselamatan oleh iman dalam Kristus Yesus. Jadi dapat disimpulkan bahwa seseorang mampu beriman dalam Kristus Yesus, karena mendengar Firman Tuhan yang memberi hikmat untuk menuntun kepada keselamatan oleh iman dalam Kristus Yesus.
Kata πιστεύσαντες (pisteusantes) dalam Efesus 1:13 diterjemahkan “ketika percaya.” Kata pisteusantes dari kata πιστεύω (pisteuw) yang artinya “percaya mempunyai iman kuat dan yakin boleh mempercayakan.” Yohanes 1:12 tertulis: “Tetapi semua orang yang menerima Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam namaNya.” Jadi, mereka yang percaya dalam nama-Nya adalah semua orang yang menerima-Nya.
Kata πιστεύσαντες (pisteusantes) dalam Efesus 1:13 diterjemahkan “ketika percaya.” Kata pisteusantes dari kata πιστεύω (pisteuw) yang artinya “percaya mempunyai iman kuat dan yakin boleh mempercayakan.” Yohanes 1:12 tertulis: “Tetapi semua orang yang menerima Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam namaNya.” Jadi, mereka yang percaya dalam nama-Nya adalah semua orang yang menerima-Nya.
Mereka diberi kuasa menjadi anak-anak Allah. Kata menerima dalam teks Yunani ialah elabon (elabon) yang merupakan kata kerja bentuk imperfect orang ketiga jamak dalam EDNT ditulis “They received Him.” Penggunaan imperfek dalam Bahasa Yunani menunjukkan kegiatan yang telah berlangsung. MenerimaNya dalam hal ini mengandung arti aplikatif yaitu percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya pribadi. Itu berarti ketika menerima Yesus Kristus dimeteraikan dengan Roh Kudus yang dijanjikan-Nya itu.
Seseorang dimeteraikan dengan Roh Kudus ketika ia percaya Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru selamatnya secara pribadi, bukan saat mengikuti upacara gerejawi seperti pembaptisan air. Dimeteraikan identik dengan dikuduskan. Jadi ketika seseorang menjadi percaya, saat itulah ia dimeteraikan atau disegel atau disahkan menjadi orang-orang kudus satu kali untuk selama-lamanya. Menurut penulis, yang dimaksud dengan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, seperti yang dijelaskan dalam Yohanes 1:12 di atas, yaitu menerima Dia sebagai Tuhan dan Juru selamat.
Roh Kudus adalah Jaminan Orang percaya menyadari bahwa keadaan tubuh ini masih di dalam dunia dan belum berada dalam kehidupan kekal sorgawi. Oleh sebab itu keselamatan, sekalipun itu pasti, masih merupakan perspektif di masa mendatang. Saragih menuliskan: “Keselamatan itu bukan suatu keadaan yang sampai atau mencapai kesempurnaan tetapi merupakan suatu keadaan perjalanan, bertumbuh di dalam Allah, untuk Allah serta melalui kuasa Allah.”
Roh Kudus adalah Jaminan Orang percaya menyadari bahwa keadaan tubuh ini masih di dalam dunia dan belum berada dalam kehidupan kekal sorgawi. Oleh sebab itu keselamatan, sekalipun itu pasti, masih merupakan perspektif di masa mendatang. Saragih menuliskan: “Keselamatan itu bukan suatu keadaan yang sampai atau mencapai kesempurnaan tetapi merupakan suatu keadaan perjalanan, bertumbuh di dalam Allah, untuk Allah serta melalui kuasa Allah.”
Ini mengandung pemikiran bahwa keselamatan tersebut merupakan “proses menuju” sehingga perlu suatu jaminan bahwa keselamatan itu pasti. Dalam konsep jaminan inilah Roh Kudus sebagaimana diajarkan Paulus memeteraikan keselamatan orang percaya
Dalam Efesus 1:14 dikatakan: “Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.” Apakah sebenarnya peran Allah Tritunggal dalam penyelamatan manusia sehingga keselamatan itu terwujud? Untuk menjawab pertanyaan ini, maka perlu menjawab dahulu pertanyaan: Siapakah penyebab keselamatan?
Dalam Efesus 1:14 dikatakan: “Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.” Apakah sebenarnya peran Allah Tritunggal dalam penyelamatan manusia sehingga keselamatan itu terwujud? Untuk menjawab pertanyaan ini, maka perlu menjawab dahulu pertanyaan: Siapakah penyebab keselamatan?
Penyebab keselamatan menurut Lantang adalah pembahasan tentang pribadipribadi Allah yang berperan sehingga keselamatan itu terwujud, yaitu:
pertama, ALLAH sebagai perencana kekal dari segala sesuatu dan penyebab asal mulanya keselamatan atau the originating cause (2Timotius 1:9);
kedua, YESUS KRISTUS sebagai perantara yang memenuhi semua tuntutan Allah dan telah dilaksanakan di kayu salib, ganti dan untuk orang-orang yang percaya kepada-Nya atau the meritorious cause (Matius 20:28, 2Korintus 5:21, 1Petrus 3:18);
ketiga, ROH KUDUS yang membuat orang percaya lahir baru dan hidup suci. Dialah yang menjadi penyebab atau pelaksana sehingga keselamatan itu menjadi pengalaman pribadi orang percaya atau the efficient cause (Yohanes 3:5; Galatia 5:16).
Peranan Roh Kudus bukan hanya sebagai pelaksana keselamatan (efficient cause) tetapi juga sebagai jaminan semua hak orang-orang tebusan-Nya untuk menerima seluruh janji-janji Allah pada saat hari penebusan. “Roh Kudus memeteraikan orang percaya sampai hari penebusan. Seandainya keselamatan bisa hilang, maka meterai-Nya tidak akan sampai hari penebusan.”
Antara kebenaran dalam Efesus 1:13 dan 1:14 terdapat paradoks, yaitu pernyataan yang seolah-olah berlawanan dengan pendapat umum atau kebenaran tetapi kenyataannya mengandung kebenaran, sebab di satu pihak dikatakan segala berkat rohani di dalam sorga telah dikaruniakan. Di pihak lain dikatakan Roh Kudus adalah jaminan bagian sampai memperoleh seluruhnya, yaitu pada saat penebusan. Manakah yang benar: sudah dikaruniakan atau nanti saat penebusan kelak? Yang terpenting di sini haruslah mengerti lebih dahulu apa yang dimaksud dengan “penebusan” pada umumnya dan khususnya dalam Efesus 1:14 tersebut
Penebusan dalam bahasa Inggris “redemption” dan didefinisikan secara singkat oleh Leon Moris yang dikutip oleh Robert P. Lightner sebagai “the price paid” 34 yang artinya “lunas terbayar.” Menurut Baker, ada empat kata yang digunakan dalam Perjanjian Baru untuk kata penebusan:
(1) “AGORAZO” perkataan ini biasa digunakan di pasar yang mengandung arti “membeli di pasar”, I Korintus 6:20), 7:23, II Petrus 2:1, Wahyu 5:9, 14:3-4; (2) “EXAGORAZO” yang bukan hanya berarti membayar, tetapi menebus, membayar keluar dari pasar, untuk memulihkan dari kuasa yang lain, Galatia 3:13, 4:5; (3) “LUTROO” artinya membebaskan dengan pembayaran suatu tebusan (sebagai kata kerja, Lukas 24:21, Titus 2:14, I Petrus 1:18; sebagai kata benda “lutron” Matius 20:28, Markus 10:45; dan sebagai kata benda “lutrosis” Lukas 1:68, 2:38, Ibrani 9:12; (4) “APOLUTROSIS” yang artinya suatu efek pembebasan oleh pembayaran tebusan, Lukas 21:28, Roma 3:24, 8:23, I Korintus 1:30, Efesus 1:7, 14, 4:30, Kolose 1:14, Ibrani 9:15
Menurut Abineno, penebusan yang dimaksud di sini (Efesus 1:14) ialah penebusan penuh atau keselamatan kekal yang akan diterima orang percaya. Ia menambahkan tentang ungkapan eij" ajpoluvtrwsin th" peripoihjsew" (eis apolutrwsin ths peripoihsews). Pendapat para penafsir mengenai ungkapan ini tidak sama. Ada yang menerjemahkan dengan “sampai kita memperoleh penebusan,” “untuk penebusan yang menjadikan kita milik Allah,” “untuk penebusan yang kita miliki,” “untuk penebusan yang menguasai (warisan sorgawi),” dan “untuk penebusan milik yang diperoleh Allah.”
Menurut peneliti, “pengudusan” dapat dibagi ke dalam tiga kurun waktu, yaitu: pengudusan lalu (Galatia 3:13, Rm. 3:24, Efesus 1:7, 1Petrus 1:18-19); pengudusan kini (Titus 2:14); pengudusan yang akan datang (Roma 8:22-23, 1Korintus 15:52, Efesus 1:14, Filipi 3:20-21). Adapun yang dimaksud dengan pengudusan nanti adalah pengudusan yang akan datang, yaitu pada saat Kristus menyatakan diri-Nya (band. 1Yohanes 3:2-3). Dalam Efesus 1:14 Roh Kudus adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu saat penebusan, saat Kristus menyatakan diri-Nya
Kata αρραβών (arrabwn) dalam Efesus 1:14 diterjemahkan “panjar; jaminan.” Dalam NAGL kata tersebut dapat diterjemahkan “bersungguh-sungguh atau betul dengan janji, “(uang) panjar atau uang muka.” Stott menyatakan bahwa
“arrabon” (jaminan) berawal dari kata Ibrani kuno, yang diambil alih pedagang Fenisia dan kemudian orang Yunani. Dalam transaksi perdagangan kuno, istilah itu dipakai untuk uang tanggungan. Uang itu bukan saja jaminan akan dibayar nanti, melainkan bagian dari pembayaran itu. Roh Kudus adalah jaminan bahwa Allah akan mengaruniakan keselamatan penuh
Baca Juga: Efesus 1:3-14 (4 Berkat Rohani Orang Kristen)
Antara kebenaran dalam Efesus 1:13 dan 1:14 terdapat paradoks, yaitu pernyataan yang seolah-olah berlawanan dengan pendapat umum atau kebenaran tetapi kenyataannya mengandung kebenaran, sebab di satu pihak dikatakan segala berkat rohani di dalam sorga telah dikaruniakan. Di pihak lain dikatakan Roh Kudus adalah jaminan bagian sampai memperoleh seluruhnya, yaitu pada saat penebusan. Manakah yang benar: sudah dikaruniakan atau nanti saat penebusan kelak? Yang terpenting di sini haruslah mengerti lebih dahulu apa yang dimaksud dengan “penebusan” pada umumnya dan khususnya dalam Efesus 1:14 tersebut
Penebusan dalam bahasa Inggris “redemption” dan didefinisikan secara singkat oleh Leon Moris yang dikutip oleh Robert P. Lightner sebagai “the price paid” 34 yang artinya “lunas terbayar.” Menurut Baker, ada empat kata yang digunakan dalam Perjanjian Baru untuk kata penebusan:
(1) “AGORAZO” perkataan ini biasa digunakan di pasar yang mengandung arti “membeli di pasar”, I Korintus 6:20), 7:23, II Petrus 2:1, Wahyu 5:9, 14:3-4; (2) “EXAGORAZO” yang bukan hanya berarti membayar, tetapi menebus, membayar keluar dari pasar, untuk memulihkan dari kuasa yang lain, Galatia 3:13, 4:5; (3) “LUTROO” artinya membebaskan dengan pembayaran suatu tebusan (sebagai kata kerja, Lukas 24:21, Titus 2:14, I Petrus 1:18; sebagai kata benda “lutron” Matius 20:28, Markus 10:45; dan sebagai kata benda “lutrosis” Lukas 1:68, 2:38, Ibrani 9:12; (4) “APOLUTROSIS” yang artinya suatu efek pembebasan oleh pembayaran tebusan, Lukas 21:28, Roma 3:24, 8:23, I Korintus 1:30, Efesus 1:7, 14, 4:30, Kolose 1:14, Ibrani 9:15
Menurut Abineno, penebusan yang dimaksud di sini (Efesus 1:14) ialah penebusan penuh atau keselamatan kekal yang akan diterima orang percaya. Ia menambahkan tentang ungkapan eij" ajpoluvtrwsin th" peripoihjsew" (eis apolutrwsin ths peripoihsews). Pendapat para penafsir mengenai ungkapan ini tidak sama. Ada yang menerjemahkan dengan “sampai kita memperoleh penebusan,” “untuk penebusan yang menjadikan kita milik Allah,” “untuk penebusan yang kita miliki,” “untuk penebusan yang menguasai (warisan sorgawi),” dan “untuk penebusan milik yang diperoleh Allah.”
Menurut peneliti, “pengudusan” dapat dibagi ke dalam tiga kurun waktu, yaitu: pengudusan lalu (Galatia 3:13, Rm. 3:24, Efesus 1:7, 1Petrus 1:18-19); pengudusan kini (Titus 2:14); pengudusan yang akan datang (Roma 8:22-23, 1Korintus 15:52, Efesus 1:14, Filipi 3:20-21). Adapun yang dimaksud dengan pengudusan nanti adalah pengudusan yang akan datang, yaitu pada saat Kristus menyatakan diri-Nya (band. 1Yohanes 3:2-3). Dalam Efesus 1:14 Roh Kudus adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu saat penebusan, saat Kristus menyatakan diri-Nya
Kata αρραβών (arrabwn) dalam Efesus 1:14 diterjemahkan “panjar; jaminan.” Dalam NAGL kata tersebut dapat diterjemahkan “bersungguh-sungguh atau betul dengan janji, “(uang) panjar atau uang muka.” Stott menyatakan bahwa
“arrabon” (jaminan) berawal dari kata Ibrani kuno, yang diambil alih pedagang Fenisia dan kemudian orang Yunani. Dalam transaksi perdagangan kuno, istilah itu dipakai untuk uang tanggungan. Uang itu bukan saja jaminan akan dibayar nanti, melainkan bagian dari pembayaran itu. Roh Kudus adalah jaminan bahwa Allah akan mengaruniakan keselamatan penuh
Baca Juga: Efesus 1:3-14 (4 Berkat Rohani Orang Kristen)
Jadi, Roh Kudus diberikan kepada orang percaya ketika ia percaya. Pemberian itu menjadi seperti “down payment” atau “uang muka” yang mengandung arti bahwa Allah memberi Roh Kudus untuk menjamin semua hak orang percaya sebagai anak-anak-Nya akan diberikan kini di sini dan nanti kelak dalam penggenapan penebusan. Allah sebagai perencana dan penyebab asal mulanya keselamatan, Yesus Kristus sebagai pelaksana keselamatan, dan Roh Kudus adalah penyebab atau pelaksana sehingga keselamatan itu menjadi pengalaman pribadi orang percaya.
KESIMPULAN
Pemeteraian oleh Roh Kudus di Efesus 1:3-14 atas orang percaya terjadi ketika seorang percaya. Setelah memeteraikan, Roh Kudus berkarya dalam diri seorang percaya secara tidak terbatas. Pemeteraian Roh Kudus bertujuan untuk memberi perlindungan, jaminan dan pemeliharaan Allah. Perlindungan berarti orang percaya terluput atau terlindungi dari hukuman kekal sehingga orang percaya memperoleh hidup yang kekal. Ini menjadi dasar pemikiran Kristen bahwa janji kehidupan kekal di surga adalah pasti karena Roh Kudus menjadi jaminan.
KESIMPULAN
Pemeteraian oleh Roh Kudus di Efesus 1:3-14 atas orang percaya terjadi ketika seorang percaya. Setelah memeteraikan, Roh Kudus berkarya dalam diri seorang percaya secara tidak terbatas. Pemeteraian Roh Kudus bertujuan untuk memberi perlindungan, jaminan dan pemeliharaan Allah. Perlindungan berarti orang percaya terluput atau terlindungi dari hukuman kekal sehingga orang percaya memperoleh hidup yang kekal. Ini menjadi dasar pemikiran Kristen bahwa janji kehidupan kekal di surga adalah pasti karena Roh Kudus menjadi jaminan.
Jaminan itu dimiliki sampai orang percaya memperoleh seluruhnya. Meterai adalah juga tanda pengakuan bahwa kita sesungguhnya adalah anak-anak dan bukti bahwa Allah benar-benar telah menerima iman kita. Kita telah dijadikan milik Allah oleh penebusan darah Kristus melalui tanggapan iman kita kepada kasih karunia Allah. Roh Kudus diberikan sebagai jaminan bahwa orang percaya akan memperoleh apa yang dijanjikan tersebut. Roh Kudus juga berkarya memberikan pemeliharaan atas orang percaya, yakni dengan membantu dalam kelemahan orang percaya dan berdoa untuk orang percaya.