Asal Usul Abraham: Kisah Bapak Orang Beriman

Pengantar:

Abraham, atau yang aslinya dikenal sebagai Abram, adalah sosok yang memainkan peran penting dalam sejarah agama dan kepercayaan. Dalam Alkitab, Abraham disebut sebagai generasi kesepuluh dari Nuh melalui Sem. Kelahirannya terjadi 352 tahun setelah Air Bah, pada tahun 2018 SM. Meskipun bukan putra sulung, Abraham dikenal dalam Alkitab karena kesetiaannya yang luar biasa dan posisinya yang terkemuka.
Asal Usul Abraham: Kisah Bapak Orang Beriman
Sebuah Kisah Historis yang Indah

Nama asli Abraham adalah Abram, yang merupakan anak dari Terah (Kejadian 11:26-27). Dia adalah suami dari Sarai (Kejadian 11:29). Kisah perjalanan iman Abraham dimulai ketika Allah membuat perjanjian dengannya (Kejadian 12:1-3; 13:14-17; 15:1-21; 17:1-27; 22:15-18; Keluaran 2:24; Nehemia 9:8; Mazmur 105:1-45; Mikha 7:20; Lukas 1:68-75; Roma 4:1-25; Ibrani 6:13-15). 

Selanjutnya perjalanan Abraham dimulai dari Hur, melalui Haran, menuju Kanaan (Kejadian 12:1; Kisah Para Rasul 7:2-4; Ibrani 11:8-10). Inilah awal dari panggilan Allah kepadanya.

Karakter Abraham dalam Alkitab

Dalam Kitab Kejadian, Abraham digambarkan sebagai sosok yang rendah hati (Kejadian 13:1- 10), penuh welas asih (Kejadian 18:16-33), dan teladan dalam hal keramahan. Tradisi Yahudi menjadikan Abraham legenda dengan semua keutamaan yang dimilikinya. Ada empat signifikansi Abraham bagi orang Yahudi: 

1. pertama, dia adalah orang pertama yang percaya kepada satu Tuhan dan menyebarkan ajaran itu; 

2. kedua, dia teladan ketaatan yang sempurna kepada Tuhan; 

3. ketiga, dia teladan iman yang tetap meski dihadapi sepuluh cobaan; 

4. keempat, sebagai pahala atas kesalehannya, dia dijadikan sahabat Tuhan.

Panggilan dan Janji Allah kepada Abraham

Panggilan Allah kepada Abraham bukan hanya perintah untuk meninggalkan negeri, sanak saudara, dan rumah bapanya, tetapi juga Allah mengikat perjanjian dengan Abraham. Perjanjian itu jelas tertulis dalam Kitab Kejadian 12:2-3. Allah berjanji membuat Abraham menjadi bangsa besar, memberkatinya, membuat namanya masyhur, serta memberkati orang-orang yang memberkati Abraham dan mengutuk orang-orang yang mengutuknya.

Janji Allah yang Berkelanjutan

Tujuan dari janji ini adalah memberikan "tanah" yang akan Tuhan tunjukkan kepada Abraham. Ini tidak hanya tentang tanah fisik, tetapi juga tentang keselamatan dunia. Ide ini ditegaskan kembali dalam janji Tuhan akan berkat bagi semua bangsa. Kata "berkat" muncul berkali-kali, menunjukkan bahwa proses berkat ini akan bekerja melalui keturunan Abraham.

Empat Berkah yang Dijanjikan Allah kepada Abraham

Dalam panggilan Allah kepada Abraham, ada empat berkat yang dijanjikan: 

1. pertama, berkat individual (Kejadian  12:2b) yang mengandung janji tentang harta kekayaan dan kemasyhuran yang akan diberikan Allah kepada Abraham; 

2. kedua, berkat teritorial l (Kejadian 12:1) yang menegaskan bahwa tanah akan menjadi milik Abraham dan keturunannya selamanya; 

3. ketiga, menjadi bangsa yang besar (Kejadian 12:2), seperti "debu tanah banyaknya" dan "bintang di langit"; 

4. keempat, berkat spiritual yang menjadikan Abraham sebagai saluran berkat bagi semua bangsa di muka bumi.

Kesimpulan

Abraham adalah figur penting dalam sejarah keagamaan, tidak hanya bagi orang Yahudi tetapi juga bagi banyak kepercayaan. Kisahnya tentang iman, kesetiaan, dan panggilan Tuhan telah menginspirasi banyak orang selama berabad-abad. Dengan setia, Abraham menjalani perjalanan yang penuh percaya dan iman kepada Allah.
Next Post Previous Post