Belas Kasihan Tuhan yang Kekal

 Pendahuluan:

Belas kasihan Tuhan adalah salah satu sifat-Nya yang paling indah, yang dinyatakan sepanjang Alkitab. Dalam tradisi teologi Reformed, belas kasihan Tuhan dipahami sebagai manifestasi kasih dan keadilan-Nya yang menyatu dalam karya penebusan. Belas kasihan Tuhan tidak hanya menunjukkan kelembutan-Nya terhadap orang berdosa, tetapi juga menegaskan sifat-Nya yang tidak berubah dalam 
memenuhi janji-Nya untuk menyelamatkan umat-Nya.

Belas Kasihan Tuhan yang Kekal
Artikel ini mengeksplorasi belas kasihan Tuhan seperti yang dinyatakan dalam Alkitab, dengan mengacu pada pandangan para teolog Reformed seperti John Calvin, Herman Bavinck, Louis Berkhof, dan Martyn Lloyd-Jones. Kita akan melihat bagaimana belas kasihan Tuhan dinyatakan dari Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru, serta implikasinya bagi kehidupan orang percaya.

1. Belas Kasihan Tuhan: Definisi dalam Teologi Reformed

Apa Itu Belas Kasihan Tuhan?

Belas kasihan Tuhan adalah sifat-Nya yang menunjukkan perhatian, kelembutan, dan kasih-Nya terhadap manusia yang menderita akibat dosa. Dalam Mazmur 103:8-10, pemazmur menulis:
"TUHAN adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak selalu Ia menuntut, dan tidak untuk selama-lamanya Ia mendendam."

Herman Bavinck dalam Reformed Dogmatics menjelaskan:"Belas kasihan Tuhan adalah perwujudan kasih-Nya yang aktif dalam tindakan penyelamatan, yang memperlihatkan keadilan dan kemurahan hati-Nya."

Belas Kasihan dan Sifat-Sifat Tuhan Lainnya

Dalam tradisi Reformed, belas kasihan Tuhan tidak dapat dipisahkan dari sifat-sifat-Nya yang lain, seperti kasih, keadilan, dan kedaulatan. Louis Berkhof menulis:"Belas kasihan Tuhan adalah ekspresi kasih-Nya dalam menghadapi penderitaan dan dosa manusia, yang selalu berjalan seiring dengan keadilan dan kedaulatan-Nya."

2. Belas Kasihan Tuhan dalam Perjanjian Lama

Dalam Penciptaan dan Pemeliharaan

Sejak awal penciptaan, belas kasihan Tuhan terlihat dalam tindakan-Nya menciptakan dunia yang baik dan menyediakan segala sesuatu yang diperlukan manusia. Setelah kejatuhan manusia dalam dosa (Kejadian 3), belas kasihan Tuhan terlihat dalam janji-Nya untuk mengirimkan Penebus (Kejadian 3:15).

John Calvin menulis:"Bahkan setelah manusia jatuh dalam dosa, Tuhan tidak meninggalkan mereka dalam keadaan tanpa harapan, tetapi menunjukkan belas kasihan-Nya dengan memberikan janji keselamatan."

Dalam Pemilihan Israel

Allah memilih Israel sebagai umat-Nya bukan karena mereka layak, tetapi karena belas kasihan-Nya (Ulangan 7:7-8). Dalam Keluaran 34:6-7, Allah menyatakan diri-Nya kepada Musa:"TUHAN, TUHAN, Allah yang penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih dan setia."

Herman Bavinck menjelaskan bahwa belas kasihan Tuhan dalam pemilihan Israel adalah bagian dari rencana penebusan-Nya bagi seluruh umat manusia.

Dalam Pengampunan Dosa

Belas kasihan Tuhan juga terlihat dalam pengampunan dosa umat Israel. Dalam Mazmur 51, Daud memohon belas kasihan Tuhan setelah dosanya dengan Batsyeba:"Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu."

3. Belas Kasihan Tuhan dalam Yesus Kristus

Kristus sebagai Manifestasi Belas Kasihan Tuhan

Yesus Kristus adalah manifestasi tertinggi dari belas kasihan Tuhan. Dalam Lukas 1:78-79, Zakharia menyebut kedatangan Kristus sebagai "rahmat dan belas kasihan Allah kita." Kehidupan, kematian, dan kebangkitan Kristus adalah bukti bahwa belas kasihan Tuhan tidak hanya berteori tetapi diwujudkan secara nyata untuk menyelamatkan umat manusia.

Martyn Lloyd-Jones menulis:"Di dalam Kristus, kita melihat belas kasihan Tuhan yang paling nyata, di mana kasih dan keadilan bertemu di kayu salib."

Kristus dalam Pelayanan-Nya

Selama pelayanan-Nya di dunia, Yesus menunjukkan belas kasihan melalui tindakan-tindakan-Nya:

  • Menyembuhkan orang sakit (Matius 14:14).
  • Mengampuni dosa (Lukas 7:48).
  • Memberikan makanan kepada orang yang lapar (Matius 15:32).

Salib sebagai Puncak Belas Kasihan

Di kayu salib, Kristus menanggung hukuman dosa yang seharusnya menjadi milik manusia. Dalam Roma 5:8, Paulus menulis:"Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa."

Louis Berkhof menjelaskan:"Salib Kristus adalah demonstrasi tertinggi dari belas kasihan Tuhan, di mana keadilan terpenuhi dan kasih dicurahkan."

4. Belas Kasihan Tuhan dalam Perjanjian Baru

Belas Kasihan dalam Pembenaran

Belas kasihan Tuhan adalah dasar pembenaran orang berdosa. Dalam Titus 3:5, Paulus menyatakan:
"Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya."

John Calvin menekankan bahwa belas kasihan Tuhan adalah sumber dari keselamatan kita:
"Kita tidak dapat membawa apa pun kepada Allah, tetapi belas kasihan-Nya memberi kita kebenaran Kristus sebagai milik kita."

Belas Kasihan dalam Pengudusan

Belas kasihan Tuhan tidak hanya menyelamatkan tetapi juga memimpin orang percaya dalam proses pengudusan. Dalam Roma 12:1, Paulus mengajak orang percaya untuk mempersembahkan tubuh mereka sebagai persembahan yang hidup berdasarkan belas kasihan Tuhan:"Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu."

5. Implikasi Belas Kasihan Tuhan bagi Kehidupan Kristen

Hidup dalam Syukur

Orang percaya dipanggil untuk hidup dalam syukur atas belas kasihan Tuhan. Dalam Mazmur 116:12, pemazmur bertanya:"Bagaimana akan kubalas kepada TUHAN segala kebajikan-Nya kepadaku?"

Menunjukkan Belas Kasihan kepada Orang Lain

Sebagai penerima belas kasihan Tuhan, orang percaya juga dipanggil untuk menunjukkan belas kasihan kepada sesama. Dalam Matius 5:7, Yesus berkata:"Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan."

Membagikan Injil

Belas kasihan Tuhan yang menyelamatkan harus menjadi dorongan bagi orang percaya untuk membagikan Injil kepada dunia yang terhilang.

6. Belas Kasihan Tuhan dan Masa Depan Kekal

Dalam Wahyu 21:4, belas kasihan Tuhan mencapai puncaknya ketika Dia menghapus segala air mata dan menciptakan langit dan bumi yang baru. Orang percaya akan menikmati belas kasihan Tuhan secara penuh dalam kekekalan.

Herman Bavinck menulis:"Dalam kekekalan, belas kasihan Tuhan akan menjadi lagu pujian yang abadi bagi umat-Nya."

Kesimpulan

Belas kasihan Tuhan adalah inti dari rencana keselamatan-Nya, yang dinyatakan dari penciptaan hingga kekekalan. Dalam Kristus, belas kasihan Tuhan mencapai puncaknya, memberikan pengampunan, pemulihan, dan harapan bagi umat manusia. Sebagai penerima belas kasihan-Nya, kita dipanggil untuk hidup dalam syukur, menunjukkan belas kasihan kepada orang lain, dan memuliakan Dia dalam segala hal.

Soli Deo Gloria!

Next Post Previous Post