Khotbah Natal: Kabar Baik bagi Semua Bangsa (Kejadian 22:18; Lukas 2:31-32)
Pendahuluan:
Natal adalah momen yang istimewa, bukan hanya karena kelahiran Yesus, tetapi juga karena pesan yang dibawanya: kabar baik untuk semua bangsa. Dalam suasana Natal, kita sering mendengar lagu-lagu yang merayakan damai di bumi dan sukacita bagi semua orang. Tetapi, apa sebenarnya arti dari "kabar baik bagi semua bangsa"?
Dalam Kejadian 22:18, Allah memberikan janji kepada Abraham: "Oleh keturunanmu semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku."
Ribuan tahun kemudian, dalam Lukas 2:31-32, ketika Simeon melihat bayi Yesus di bait Allah, dia berkata: "Yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan
bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel."
Dalam khotbah ini, kita akan merenungkan tiga hal:
- Rencana Allah untuk semua bangsa.
- Yesus sebagai penggenapan kabar baik ini.
- Tanggapan kita terhadap kabar baik Natal.
I. Rencana Allah untuk Semua Bangsa
- Janji Allah kepada Abraham (Kejadian 22:18)
Allah menjanjikan kepada Abraham bahwa melalui keturunannya, semua bangsa di bumi akan diberkati. Janji ini lebih dari sekadar berkat fisik atau materi; ini adalah janji keselamatan. Dalam Galatia 3:16, Paulus menjelaskan bahwa keturunan Abraham yang dimaksud adalah Yesus Kristus.
Rencana Allah sejak awal bukan hanya untuk Israel, tetapi untuk seluruh dunia. Melalui Abraham dan keturunannya, Allah berencana membawa keselamatan bagi semua bangsa, termasuk kita hari ini.
- Kegelapan Dunia yang Membutuhkan Terang
Ketika Yesus lahir, dunia berada dalam kegelapan dosa. Bangsa-bangsa menyembah berhala, hidup dalam ketidakadilan, dan jauh dari Allah. Tetapi Allah tidak meninggalkan dunia dalam keadaan ini. Dia mengutus Yesus sebagai terang bagi semua bangsa, seperti yang dinubuatkan dalam Yesaya 9:2: "Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar."
Ilustrasi:
Bayangkan sebuah kota yang kehilangan listrik di tengah malam. Semua orang berada dalam kegelapan, takut, dan tidak tahu arah. Lalu, sebuah lampu besar menyala, menerangi jalan dan memberikan harapan. Demikianlah Yesus datang sebagai terang bagi dunia yang gelap.
Aplikasi:
Apakah kita menyadari bahwa rencana Allah melibatkan kita? Kita adalah bagian dari bangsa-bangsa yang diberkati melalui Yesus. Natal adalah momen untuk mengingat bahwa Allah tidak melupakan dunia ini, tetapi Dia memiliki rencana untuk menyelamatkannya.
II. Yesus: Penggenapan Kabar Baik
- Yesus sebagai Terang bagi Bangsa-Bangsa (Lukas 2:31-32)
Ketika Simeon memegang bayi Yesus di bait Allah, dia menyatakan bahwa Yesus adalah terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain. Ini adalah pengakuan bahwa Yesus tidak hanya datang untuk Israel, tetapi untuk seluruh dunia.
Yesus adalah penggenapan dari semua janji Allah. Melalui kelahiran-Nya, kehidupan-Nya, kematian-Nya di kayu salib, dan kebangkitan-Nya, Dia membawa keselamatan bagi semua orang, tanpa memandang suku, bangsa, atau status sosial.
- Yesus Membawa Damai dan Keselamatan
Kabar baik Natal adalah bahwa Yesus datang untuk mendamaikan manusia dengan Allah. Dalam Lukas 2:14, para malaikat bernyanyi: "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."
Damai ini bukan hanya tentang tidak adanya konflik, tetapi tentang hubungan yang dipulihkan antara manusia dan Allah. Yesus adalah jalan kepada Bapa, dan melalui-Nya kita memiliki hidup yang kekal (Yohanes 14:6).
Ilustrasi:
Seorang anak kecil kehilangan mainan favoritnya di tengah kerumunan besar. Dia bingung, takut, dan menangis. Tetapi tiba-tiba, ibunya datang, memeluknya, dan membawanya pulang. Demikianlah Yesus datang untuk memulihkan hubungan kita dengan Allah, membawa kita kembali ke rumah Bapa.
Aplikasi:
Apakah kita sudah menerima Yesus sebagai terang dan Juruselamat kita? Natal adalah waktu untuk membuka hati kita kepada-Nya, menerima damai yang hanya dapat diberikan oleh Yesus.
III. Tanggapan Kita terhadap Kabar Baik Natal
- Menyambut Kabar Baik dengan Sukacita
Para gembala adalah orang pertama yang mendengar kabar kelahiran Yesus. Mereka merespons dengan sukacita, segera pergi ke Betlehem untuk melihat bayi Yesus, dan kemudian memberitakan kabar itu kepada orang lain (Lukas 2:16-17).
Kita juga dipanggil untuk merespons kabar baik Natal dengan iman dan sukacita. Sukacita ini bukan hanya tentang suasana hati yang baik, tetapi tentang rasa syukur atas kasih Allah yang besar.
- Membagikan Kabar Baik kepada Semua Orang
Natal adalah momen untuk membagikan kabar baik kepada orang lain. Sama seperti para gembala yang menjadi saksi pertama, kita juga dipanggil untuk menjadi saksi Kristus di dunia. Dalam Matius 28:19-20, Yesus memberikan Amanat Agung untuk memberitakan Injil kepada segala bangsa.
Ilustrasi:
Seperti lilin yang menerangi ruangan gelap, hidup kita dipanggil untuk membawa terang Kristus kepada mereka yang masih berada dalam kegelapan. Semakin banyak lilin yang dinyalakan, semakin terang ruangan itu.
Aplikasi:
Bagaimana kita dapat membagikan kabar baik Natal tahun ini? Mungkin melalui kesaksian pribadi, tindakan kasih, atau doa untuk mereka yang belum mengenal Yesus. Natal adalah kesempatan untuk menjadi saluran kasih dan terang Allah bagi dunia.
IV. Natal: Kabar Baik yang Melampaui Batas
Kabar Baik untuk Semua Suku, Bangsa, dan Bahasa
Yesus datang untuk semua orang, tanpa memandang perbedaan. Dalam Wahyu 7:9, kita membaca tentang orang-orang dari segala bangsa, suku, dan bahasa yang menyembah Allah di hadapan takhta-Nya. Natal mengingatkan kita bahwa keselamatan Allah tersedia untuk semua orang.Mengatasi Perpecahan dan Membawa Persatuan
Dunia kita penuh dengan perpecahan—berdasarkan suku, agama, status sosial, dan banyak lagi. Tetapi Natal mengajarkan kita bahwa di dalam Kristus, semua orang dipersatukan. Galatia 3:28 berkata, "Di dalam Kristus tidak ada orang Yahudi atau Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus."
Ilustrasi:
Seperti pohon Natal yang dihiasi dengan berbagai ornamen, setiap ornamen memiliki bentuk dan warna yang berbeda, tetapi semuanya bersatu untuk membuat pohon itu indah. Demikian pula, kita semua dipanggil untuk bersatu dalam Kristus, meskipun kita berbeda.
Aplikasi:
Apakah hidup kita mencerminkan kasih Kristus yang melampaui batas perbedaan? Natal adalah waktu untuk memulihkan hubungan, mengatasi perpecahan, dan menunjukkan kasih Allah kepada semua orang.
Kesimpulan
Natal adalah kabar baik bagi semua bangsa. Dalam Kejadian 22:18, Allah berjanji kepada Abraham bahwa melalui keturunannya, semua bangsa di bumi akan diberkati. Dalam Lukas 2:31-32, kita melihat janji ini digenapi melalui Yesus Kristus, yang datang sebagai terang bagi bangsa-bangsa dan keselamatan bagi semua orang.
Sebagai pengikut Kristus, kita dipanggil untuk:
- Menyambut kabar baik Natal dengan sukacita dan iman.
- Membagikan kabar baik ini kepada semua orang, menjadi saksi terang Kristus.
- Hidup dalam kasih dan persatuan, menunjukkan bahwa Natal adalah kabar baik yang melampaui batas perbedaan.
Pada Natal ini, marilah kita merenungkan kasih Allah yang besar, menerima Yesus sebagai Juruselamat kita, dan membagikan sukacita-Nya kepada dunia. Selamat Natal!