Kristus dan Orang Kristen dalam Pencobaan
Pendahuluan:
Pencobaan adalah realitas dalam kehidupan setiap orang percaya. Alkitab menjelaskan bahwa pencobaan bukan hanya tantangan yang harus dihadapi, tetapi juga kesempatan untuk bertumbuh dalam iman. Dalam menghadapi pencobaan, Kristus menjadi teladan sempurna bagi orang Kristen. Melalui
kehidupan-Nya, kematian-Nya, dan kebangkitan-Nya, Kristus menunjukkan bagaimana menghadapi pencobaan dengan ketaatan kepada Allah.
1. Pencobaan dalam Alkitab: Definisi dan Tujuannya
Dalam Alkitab, pencobaan dapat dimaknai sebagai ujian atau godaan. Kata Yunani yang sering digunakan adalah peirasmos, yang berarti "ujian" atau "godaan." Pencobaan dapat berasal dari dua sumber utama:
Pencobaan sebagai Ujian dari Allah
Allah dapat mengizinkan pencobaan untuk menguji iman umat-Nya. Tujuannya adalah untuk memperkuat iman dan membentuk karakter. Contoh utama adalah pencobaan Abraham ketika Allah memintanya untuk mengorbankan Ishak (Kejadian 22:1-19).Pencobaan sebagai Godaan dari Setan
Setan menggunakan pencobaan untuk menjauhkan manusia dari Allah. Hal ini terlihat dalam kisah Adam dan Hawa di Taman Eden (Kejadian 3) serta pencobaan Yesus di padang gurun (Matius 4:1-11).
Pandangan John Owen
John Owen dalam bukunya Overcoming Sin and Temptation menjelaskan bahwa pencobaan adalah sarana yang digunakan Allah untuk memurnikan umat-Nya, tetapi juga alat yang digunakan Setan untuk menghancurkan iman. Owen menegaskan bahwa respons seseorang terhadap pencobaan menunjukkan kedalaman iman mereka kepada Allah.
2. Kristus dalam Pencobaan: Teladan Sempurna
a. Pencobaan Yesus di Padang Gurun (Matius 4:1-11)
Yesus menghadapi pencobaan langsung dari Iblis setelah berpuasa selama 40 hari. Pencobaan ini mencakup tiga aspek utama:
- Godaan terhadap kebutuhan fisik (Matius 4:3-4): Setan meminta Yesus mengubah batu menjadi roti, tetapi Yesus menegaskan bahwa manusia hidup dari Firman Allah.
- Godaan terhadap kepercayaan kepada Allah (Matius 4:5-7): Setan mencoba memanipulasi Yesus agar melompat dari Bait Allah, tetapi Yesus menolak untuk mencobai Allah.
- Godaan terhadap kuasa dan kemuliaan dunia (Matius 4:8-10): Setan menawarkan semua kerajaan dunia jika Yesus menyembahnya, tetapi Yesus menegaskan bahwa hanya Allah yang harus disembah.
b. Kemenangan Yesus atas Pencobaan
Yesus menunjukkan bahwa pencobaan dapat dihadapi dan dikalahkan melalui:
- Ketergantungan pada Firman Allah (Matius 4:4, 7, 10).
- Ketundukan total kepada kehendak Allah.
- Kuasa Roh Kudus yang menyertai-Nya (Matius 4:1).
Pandangan Leon Morris
Leon Morris dalam komentarnya tentang Injil Matius menjelaskan bahwa pencobaan Yesus di padang gurun adalah ujian ketaatan-Nya sebagai Anak Allah. Melalui ketaatan-Nya, Yesus membalikkan kegagalan Adam di Taman Eden dan menjadi teladan bagi semua orang percaya.
c. Kehidupan Yesus yang Tak Bercacat
Sepanjang hidup-Nya, Yesus menghadapi berbagai pencobaan, tetapi Ia tidak pernah berbuat dosa (Ibrani 4:15). Ini membuktikan bahwa Yesus adalah pengantara sempurna yang memahami kelemahan manusia, tetapi tetap kudus.
3. Orang Kristen dalam Pencobaan
a. Pencobaan sebagai Bagian dari Hidup Orang Kristen
Pencobaan adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan orang percaya. Yakobus 1:2-4 mengajarkan bahwa pencobaan memiliki tujuan membentuk ketekunan dan kedewasaan rohani.
b. Kuasa Allah dalam Menghadapi Pencobaan
Allah memberikan kekuatan kepada orang percaya untuk menang atas pencobaan. 1 Korintus 10:13 berkata: "Pencobaan-pencobaan yang kamu alami adalah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya."
Pandangan R.C. Sproul
R.C. Sproul menulis bahwa janji dalam 1 Korintus 10:13 memberikan penghiburan bagi orang percaya bahwa pencobaan tidak pernah melampaui kemampuan mereka untuk bertahan, karena Allah memberikan jalan keluar yang sesuai.
c. Perlengkapan Rohani untuk Menghadapi Pencobaan
Efesus 6:10-18 menjelaskan perlengkapan senjata Allah yang diperlukan untuk menghadapi pencobaan, termasuk:
- Sabuk kebenaran.
- Baju zirah keadilan.
- Perisai iman.
- Pedang Roh, yaitu Firman Allah.
Pandangan John Stott
John Stott dalam The Message of Ephesians menjelaskan bahwa perlengkapan rohani ini memungkinkan orang percaya untuk melawan pencobaan dengan kuasa Allah, bukan kekuatan mereka sendiri.
4. Prinsip-Prinsip Teologi tentang Pencobaan
a. Pencobaan Membentuk Karakter
Yakobus 1:2-4 mengajarkan bahwa pencobaan adalah alat Allah untuk membentuk iman dan ketekunan. Pencobaan bukanlah hukuman, tetapi sarana untuk mendewasakan orang percaya.
b. Pencobaan Mengungkapkan Kedalaman Iman
Respons terhadap pencobaan menunjukkan sejauh mana iman seseorang kepada Allah. 1 Petrus 1:6-7 menyatakan bahwa pencobaan memurnikan iman seperti api memurnikan emas.
c. Allah yang Setia Memberi Kekuatan
Allah tidak hanya mengizinkan pencobaan, tetapi juga memberikan kekuatan untuk mengatasinya. Filipi 4:13 berkata, "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku."
5. Penghiburan dari Kristus dalam Pencobaan
Yesus tidak hanya memberikan teladan dalam menghadapi pencobaan, tetapi juga menyediakan penghiburan bagi orang percaya yang bergumul dengan dosa dan kelemahan.
a. Kristus sebagai Imam Besar yang Memahami Kelemahan Kita
Ibrani 4:15 berkata: "Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama seperti kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa."
Yesus memahami penderitaan dan godaan manusia, sehingga Ia dapat memberikan penghiburan dan kekuatan kepada orang percaya.
b. Kristus sebagai Jalan Keluar dari Dosa
1 Yohanes 2:1-2 menyatakan bahwa Yesus adalah pengantara yang membela orang percaya di hadapan Allah ketika mereka jatuh ke dalam dosa. Pengorbanan-Nya adalah dasar dari pengampunan dan pemulihan.
Pandangan J.I. Packer
J.I. Packer dalam Knowing God menulis bahwa karya Kristus bukan hanya menyelamatkan orang percaya dari hukuman dosa, tetapi juga memberikan kekuatan untuk hidup dalam kemenangan atas pencobaan.
6. Penerapan Praktis dalam Kehidupan Kristen
a. Mengandalkan Firman Allah
Yesus menunjukkan bahwa Firman Allah adalah senjata utama melawan pencobaan. Orang percaya harus belajar dan merenungkan Firman setiap hari agar diperlengkapi dalam menghadapi godaan.
b. Hidup dalam Komunitas Kristen
Komunitas yang mendukung adalah penting dalam menghadapi pencobaan. Galatia 6:2 berkata, "Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus."
c. Berdoa untuk Perlindungan
Yesus mengajarkan murid-murid-Nya untuk berdoa, "Janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari yang jahat" (Matius 6:13). Doa adalah sarana kekuatan rohani untuk menghadapi pencobaan.
7. Prinsip-Prinsip Utama
Pencobaan adalah Ujian yang Dapat Dimenangkan
Pencobaan tidak dimaksudkan untuk menghancurkan, tetapi untuk membangun iman.Kristus adalah Teladan dan Penghiburan dalam Pencobaan
Yesus menunjukkan bagaimana menghadapi pencobaan dengan ketaatan dan kesetiaan kepada Allah.Kuasa Allah Memampukan Orang Percaya untuk Menang
Melalui Roh Kudus, Firman Allah, dan doa, orang percaya diperlengkapi untuk mengatasi pencobaan.
Kesimpulan
Pencobaan adalah bagian tak terpisahkan dari perjalanan iman orang Kristen. Dalam menghadapi pencobaan, Kristus adalah teladan sempurna yang menunjukkan bagaimana hidup dalam ketaatan kepada Allah. Ia juga adalah sumber kekuatan dan penghiburan bagi mereka yang bergumul dengan dosa.
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk mengandalkan kuasa Allah, Firman-Nya, dan doa dalam menghadapi setiap pencobaan. Dengan demikian, pencobaan yang kita alami menjadi kesempatan untuk bertumbuh dalam iman dan memuliakan Allah.