Apakah Predestinasi Ganda Adil?
Pendahuluan
Salah satu doktrin yang paling kontroversial dalam teologi Reformed adalah predestinasi ganda (double predestination). Doktrin ini mengajarkan bahwa Allah, dalam kedaulatan-Nya, telah menentukan sejak kekekalan siapa yang akan diselamatkan (election) dan siapa yang akan dihukum (reprobation).
Namun, banyak orang bertanya, "Apakah predestinasi ganda itu adil?" Jika Allah menentukan sebagian orang untuk keselamatan dan sebagian lainnya untuk kebinasaan, apakah itu tidak bertentangan dengan keadilan dan kasih-Nya?
Para teolog Reformed seperti John Calvin, Jonathan Edwards, R.C. Sproul, dan John Piper telah banyak membahas topik ini. Artikel ini akan mengeksplorasi pengertian predestinasi ganda, dasar alkitabiahnya, serta menjawab keberatan-keberatan teologis terhadap doktrin ini.
1. Apa Itu Predestinasi Ganda?
Predestinasi ganda mengajarkan bahwa:
-
Allah secara aktif memilih orang-orang tertentu untuk keselamatan (election).
-
Allah juga secara aktif menentukan orang-orang tertentu untuk kebinasaan (reprobation).
Doktrin ini berbeda dengan predestinasi tunggal, yang hanya menekankan bahwa Allah memilih sebagian untuk diselamatkan tetapi tidak secara aktif menentukan yang lain untuk binasa.
John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion (1559) menyatakan:
"Predestinasi kita adalah keputusan kekal Allah, yang dengannya Ia telah menetapkan siapa yang akan diselamatkan dan siapa yang akan dihukum."
Menurut Calvin, predestinasi bukan hanya tentang pemilihan (election), tetapi juga tentang penolakan (reprobation).
R.C. Sproul dalam Chosen by God menjelaskan bahwa jika Allah secara aktif memilih sebagian untuk diselamatkan, maka logikanya ada yang tidak dipilih dan dibiarkan dalam dosa mereka. Ini bukan berarti Allah menciptakan dosa dalam mereka, tetapi Ia membiarkan mereka dalam keadaan mereka yang sudah berdosa.
2. Dasar Alkitabiah Predestinasi Ganda
Doktrin ini memiliki dasar yang kuat dalam Kitab Suci, terutama dalam ajaran Paulus dan Yesus sendiri.
a) Allah Memilih Sebagian untuk Keselamatan
-
Efesus 1:4-5 – "Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan..."
-
Roma 8:29-30 – "Sebab semua orang yang telah ditentukan-Nya dari semula, mereka juga dipanggil-Nya..."
-
Yohanes 6:44 – "Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jika ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku."
b) Allah Menentukan Sebagian untuk Kebinasaan
-
Roma 9:13 – "Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau."
-
Roma 9:18 – "Jadi Ia menaruh belas kasihan kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Ia menegarkan hati siapa yang dikehendaki-Nya."
-
Yudas 1:4 – "Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah lama ditentukan untuk hukuman ini..."
Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa Allah bukan hanya memilih sebagian untuk diselamatkan tetapi juga membiarkan atau bahkan menetapkan sebagian untuk kebinasaan.
3. Apakah Predestinasi Ganda Adil?
Keberatan: Allah Tidak Adil Jika Ia Menentukan Sebagian untuk Binasa
Banyak orang berargumen bahwa predestinasi ganda tampak tidak adil karena tidak semua orang mendapatkan kesempatan yang sama untuk diselamatkan.
Namun, teolog Reformed menegaskan bahwa Allah tidak berkewajiban menyelamatkan siapa pun. Jika semua manusia berdosa dan layak dihukum, maka tindakan Allah yang memilih beberapa untuk diselamatkan bukanlah ketidakadilan, tetapi justru kasih karunia.
Jonathan Edwards dalam Freedom of the Will menyatakan:
"Semua manusia telah jatuh dalam dosa dan pantas menerima murka Allah. Bahwa Allah menyelamatkan sebagian dan membiarkan yang lain dalam dosa mereka adalah tindakan kedaulatan-Nya, bukan ketidakadilan."
4. Doktrin Reprobation: Apakah Allah Menciptakan Dosa?
Sebagian orang menolak predestinasi ganda karena tampaknya menunjukkan bahwa Allah adalah pencipta dosa. Namun, teologi Reformed menegaskan bahwa Allah tidak secara langsung menyebabkan dosa, tetapi Ia mengizinkan dosa terjadi dalam rencana-Nya yang berdaulat.
John Piper dalam Desiring God menjelaskan bahwa Allah menentukan segala sesuatu dengan tujuan yang baik, bahkan termasuk kejatuhan manusia dalam dosa. Ini sejalan dengan Roma 9:22-23, yang menunjukkan bahwa Allah menunjukkan murka-Nya agar kemuliaan-Nya semakin nyata dalam kasih karunia-Nya.
5. Kasih Karunia dalam Predestinasi Ganda
Meskipun tampak keras, doktrin ini justru menekankan kedalaman kasih karunia Allah.
-
Jika Allah tidak memilih siapa pun, semua orang akan binasa dalam dosa mereka.
-
Bahwa ada yang diselamatkan adalah bukti kasih karunia yang luar biasa.
Charles Spurgeon berkata:
"Tidak ada seorang pun yang akan diselamatkan jika bukan karena pilihan Allah yang berdaulat. Pilihan ini bukan berdasarkan usaha manusia, tetapi hanya karena kasih karunia-Nya."
6. Bagaimana Seharusnya Kita Merespons?
Jika predestinasi ganda adalah benar, maka bagaimana kita harus meresponsnya?
-
Bersyukur atas keselamatan dalam Kristus
-
Jika Anda adalah orang percaya, itu bukan karena usaha Anda sendiri, tetapi semata-mata karena kasih karunia Allah.
-
-
Menginjili dengan penuh keberanian
-
Teologi Reformed mengajarkan bahwa Allah menggunakan penginjilan sebagai sarana untuk memanggil umat pilihan-Nya (Roma 10:14-15).
-
-
Mempercayai kedaulatan Allah dalam segala hal
-
Bahkan dalam penderitaan dan kejahatan dunia ini, kita bisa percaya bahwa Allah memiliki rencana yang sempurna (Roma 8:28).
-
Kesimpulan
Predestinasi ganda adalah doktrin yang sulit, tetapi memiliki dasar Alkitabiah yang kuat dan menekankan kedaulatan serta kasih karunia Allah.
-
Allah memilih sebagian untuk diselamatkan dan membiarkan yang lain dalam dosa mereka.
-
Ini bukan ketidakadilan, karena semua orang pantas menerima hukuman, tetapi sebagian menerima kasih karunia.
-
Predestinasi ganda justru menekankan betapa besar kasih Allah kepada mereka yang Ia selamatkan.
Akhirnya, kita dipanggil untuk bersyukur kepada Allah atas keselamatan dalam Kristus dan bertekun dalam iman kepada-Nya.