Khotbah tentang Anugerah dan Keselamatan

Pendahuluan
Anugerah dan keselamatan adalah dua pilar utama dalam kekristenan. Dalam teologi Reformed, kedua konsep ini tidak hanya menjadi tema pengajaran, tetapi inti dari seluruh narasi Alkitab. Anugerah adalah kasih karunia Allah yang diberikan kepada manusia berdosa, dan keselamatan adalah hasil karya Allah dalam menebus umat pilihan-Nya.
Melalui khotbah-khotbah yang berakar pada Alkitab dan didukung oleh pemikiran teologis yang mendalam, para pengkhotbah Reformed selama berabad-abad telah menerangi gereja dengan pewartaan tentang anugerah dan keselamatan. Artikel ini akan mengulas secara mendalam khotbah-khotbah tersebut, konsep-konsep utama dalam teologi Reformed tentang anugerah dan keselamatan, serta bagaimana pesan-pesan tersebut tetap relevan bagi gereja masa kini.
1. Anugerah: Dasar Keselamatan dalam Teologi Reformed
Apa itu Anugerah?
Dalam pemahaman Reformed, anugerah adalah kasih dan kemurahan Allah yang diberikan secara cuma-cuma kepada orang berdosa yang tidak layak menerimanya. Anugerah ini bukan sekadar bantuan, melainkan keseluruhan dari penyelamatan: dari pemilihan, penebusan, regenerasi, hingga pemuliaan.
John Calvin dalam Institutes menulis:
"Kita tidak memiliki apa pun untuk membanggakan selain hanya anugerah Tuhan."
Jenis-Jenis Anugerah dalam Teologi Reformed
-
Anugerah Umum: Diberikan kepada semua manusia – seperti hidup, hujan, keindahan alam (Matius 5:45).
-
Anugerah Khusus: Diberikan hanya kepada umat pilihan untuk keselamatan (Efesus 2:8-9).
Martyn Lloyd-Jones menyebut anugerah sebagai:
“Satu-satunya jembatan antara dosa manusia dan kekudusan Allah.”
2. Keselamatan: Karya Allah dari Awal Sampai Akhir
Keselamatan dalam Rencana Kekal Allah
Keselamatan dalam teologi Reformed dimulai dalam kekekalan, ketika Allah menetapkan siapa yang akan diselamatkan. Ini disebut pemilihan tak bersyarat (unconditional election).
Efesus 1:4 berkata:
“Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan…”
Herman Bavinck menekankan bahwa keselamatan tidak bisa dipisahkan dari anugerah pemilihan:
“Semua yang diselamatkan, diselamatkan semata-mata karena keputusan ilahi yang penuh anugerah.”
Ordo Salutis (Urutan Keselamatan)
Teologi Reformed menyusun keselamatan dalam tahapan yang disebut Ordo Salutis:
-
Pemilihan (Election)
-
Pemanggilan Efektif (Effectual Calling)
-
Kelahiran Baru (Regeneration)
-
Pertobatan dan Iman (Repentance and Faith)
-
Pembenaran (Justification)
-
Pengangkatan Anak (Adoption)
-
Pengudusan (Sanctification)
-
Ketekunan (Perseverance)
-
Pemuliaan (Glorification)
Khotbah-khotbah Reformed sangat menekankan pada fakta bahwa seluruh proses ini adalah karya Allah, bukan usaha manusia.
3. Khotbah Jonathan Edwards: “Sinners in the Hands of an Angry God”
Pentingnya Kesadaran Akan Murka Allah
Dalam khotbah legendaris ini, Jonathan Edwards menggambarkan bahaya besar yang mengancam orang berdosa tanpa Kristus. Namun, inti khotbah ini adalah bahwa hanya anugerah Allah yang menahan murka-Nya.
Ia berkata:
“Allah yang murka terhadap orang berdosa setiap hari (Mazmur 7:11), menahan murka-Nya hanya karena kasih karunia.”
Respons yang Diharapkan
Edwards menekankan respons iman sejati, bukan rasa takut belaka. Keselamatan adalah pekerjaan Roh Kudus yang melunakkan hati yang keras.
4. John Calvin dan Pusat Anugerah dalam Kristus
Calvin menekankan bahwa Kristus adalah pusat dari semua anugerah dan keselamatan. Tanpa Kristus, anugerah hanya menjadi konsep kosong. Dalam khotbah-khotbahnya di Jenewa, ia terus menekankan pada:
-
Kristus sebagai Imam Besar yang sempurna
-
Penebusan oleh darah-Nya
-
Kehidupan baru melalui Roh Kudus
Dalam tulisannya, Calvin berkata:
“Segala berkat dari Allah dicurahkan kepada kita hanya melalui Kristus.”
5. R.C. Sproul: “Saved from What?”
Dalam khotbah ini, Sproul menyoroti bahwa keselamatan berarti diselamatkan dari murka Allah sendiri. Banyak orang berpikir kita diselamatkan dari dosa, neraka, atau iblis. Namun, Sproul menegaskan bahwa:
“Kita diselamatkan oleh Allah, dari Allah, untuk Allah, dan kepada Allah.”
Implikasi Pastoral
Bagi Sproul, khotbah yang sejati adalah yang menyingkapkan kekudusan Allah, kejahatan dosa, dan anugerah Kristus yang menebus kita dari murka Allah secara adil.
6. John Piper dan Anugerah yang Memuaskan
John Piper dikenal dengan frasenya:
“God is most glorified in us when we are most satisfied in Him.”
Dalam banyak khotbahnya, ia menyampaikan bahwa anugerah bukan hanya untuk keselamatan, tetapi untuk kepuasan jiwa. Kristus bukan hanya penyelamat, tetapi harta yang paling bernilai.
Dalam khotbah “The Gospel is the Gift of God Himself,” Piper berkata:
“Kabar baik bukan hanya bahwa kita diampuni, tapi bahwa kita mendapatkan Allah.”
7. Martyn Lloyd-Jones dan Doktrin Pembenaran oleh Iman
Lloyd-Jones menganggap doktrin pembenaran oleh iman sebagai jantung Injil. Dalam khotbahnya di Westminster Chapel, ia menjelaskan bahwa tidak ada perbuatan manusia yang dapat membenarkan dirinya di hadapan Allah.
“Justification is a once-for-all act where God declares a sinner righteous through faith in Christ.”
Ia menyatakan bahwa khotbah yang tidak memuat salib Kristus dan pembenaran hanya membawa moralitas, bukan keselamatan.
8. Pengaruh Khotbah tentang Anugerah di Gereja Masa Kini
Mengapa Khotbah Tentang Anugerah Dibutuhkan Saat Ini?
Di zaman modern, banyak khotbah yang fokus pada motivasi diri, psikologi positif, dan keberhasilan duniawi. Padahal, kebutuhan terbesar manusia tetaplah keselamatan dari dosa dan rekonsiliasi dengan Allah.
Khotbah Reformed mengembalikan fokus gereja kepada hal-hal berikut:
-
Keseriusan dosa
-
Kekudusan Allah
-
Anugerah yang menyelamatkan
-
Salib Kristus sebagai pusat
Khotbah yang Mengubah Hidup
Kesaksian dari ribuan jemaat menunjukkan bahwa khotbah yang menekankan anugerah dan keselamatan menghasilkan:
-
Pertobatan sejati
-
Sukacita dalam pengampunan
-
Kekaguman pada Allah
-
Hidup yang penuh pengabdian
9. Tantangan dan Tanggung Jawab Pengkhotbah Reformed
Kesetiaan pada Firman
Pengkhotbah Reformed tidak boleh tergoda untuk menyenangkan telinga pendengar. Mereka dipanggil untuk menyampaikan seluruh kebenaran Injil, baik yang enak maupun yang keras.
2 Timotius 4:2:
“Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah…”
Berakar dalam Doa dan Ketergantungan
Tanpa Roh Kudus, khotbah yang paling benar pun tidak akan mengubah hati. Oleh karena itu, pengkhotbah Reformed sangat bergantung pada doa dan penyertaan Roh.
Kesimpulan: Anugerah dan Keselamatan adalah Injil yang Sejati
Khotbah tentang anugerah dan keselamatan bukan hanya doktrin, tetapi kabar sukacita. Melalui karya Kristus, kita yang layak binasa mendapatkan hidup yang kekal. Inilah pesan inti dari seluruh Alkitab, dari Kejadian hingga Wahyu.
Seperti yang dikatakan oleh Charles Spurgeon:
“Kalau saya harus mati di mimbar, biarlah itu terjadi ketika saya sedang memberitakan salib.”