Pekerjaan Pengudusan oleh Roh Kudus

Pekerjaan Pengudusan oleh Roh Kudus

Pendahuluan

Dalam tradisi teologi Reformed, pekerjaan pengudusan oleh Roh Kudus menempati posisi sentral dalam keselamatan umat Allah. Setelah Allah membenarkan orang percaya berdasarkan iman kepada Kristus, Dia tidak membiarkan mereka tetap dalam keadaan lama, melainkan memulai suatu proses progresif di mana mereka diubah menjadi serupa dengan Kristus. Proses ini disebut pengudusan (sanctification).

Teolog Reformed besar seperti John Calvin, Louis Berkhof, Herman Bavinck, Anthony Hoekema, dan Sinclair Ferguson memberikan pemahaman mendalam tentang peranan Roh Kudus dalam proses pengudusan. Mereka menekankan bahwa Roh Kudus bukan sekadar "penolong tambahan" dalam kehidupan Kristen, tetapi merupakan agen utama dalam menguduskan umat Allah.

Artikel ini akan membahas bagaimana para pakar Reformed memahami pekerjaan Roh Kudus dalam pengudusan, bagaimana proses itu berlangsung, apa implikasinya, dan bagaimana pengudusan itu terkait dengan anugerah dan tanggung jawab manusia.

1. Dasar Pengudusan: Karya Roh Kudus dan Union with Christ (Bersatu dengan Kristus)

John Calvin, dalam Institutes of the Christian Religion, menekankan bahwa seluruh berkat keselamatan, termasuk pengudusan, mengalir dari persatuan kita dengan Kristus melalui Roh Kudus.

Calvin menulis:

"Selama kita tetap terpisah dari Kristus, segala yang Ia alami untuk keselamatan kita tidak berguna bagi kita. Karena itu, Roh Kudus menyatukan kita dengan Kristus, agar kita dapat menerima segala manfaat-Nya."

Pekerjaan pengudusan bukanlah usaha manusia yang terpisah dari Kristus, tetapi hasil dari hubungan vital dengan Dia. Roh Kudus menjadi "penghubung ilahi" yang membawa realitas keselamatan Kristus ke dalam kehidupan orang percaya, mengubah hati mereka dari dalam.

Dengan kata lain:

  • Kristus adalah Sumber Kesucian

  • Roh Kudus adalah Pengaplikasi Kesucian

  • Iman adalah saluran melalui mana Roh bekerja

2. Definisi dan Ruang Lingkup Pengudusan

Louis Berkhof, dalam Systematic Theology, mendefinisikan pengudusan sebagai:

"Suatu pekerjaan anugerah Allah, melalui Roh Kudus, di mana orang percaya dibebaskan dari pencemaran dosa dan diperbaharui di seluruh keberadaan mereka menurut gambar Allah."

Ada dua aspek utama pengudusan menurut Berkhof:

  • Aspek Negatif: Pemutusan kuasa dosa

  • Aspek Positif: Pembaharuan dalam kebenaran dan kekudusan

Roh Kudus bekerja membunuh dosa dalam diri orang percaya (mortification) dan menghidupkan kebenaran (vivification), sehingga mereka bertumbuh dalam keserupaan dengan Kristus.

3. Pengudusan sebagai Pekerjaan Progresif

Herman Bavinck, dalam Reformed Dogmatics, menekankan bahwa pengudusan adalah progresif, bukan instan:

"Meskipun pembenaran adalah tindakan sekali untuk selamanya, pengudusan adalah proses seumur hidup, di mana Roh Kudus secara bertahap memperbaharui orang percaya."

Implikasi penting:

  • Orang percaya masih bergumul melawan dosa sampai akhir hayat (Roma 7:14-25)

  • Ada pertumbuhan nyata dalam kasih, iman, dan ketaatan

  • Ada variasi dalam kemajuan antar individu, tetapi tidak ada orang percaya sejati yang tetap sama seperti semula

Dalam khotbah Reformed, sering ditekankan bahwa pengudusan bukan opsional bagi orang Kristen sejati. Pertumbuhan dalam kekudusan adalah tanda pasti dari hidup baru dalam Kristus.

4. Metode Roh Kudus dalam Menguduskan

Anthony Hoekema, dalam Saved by Grace, menyoroti berbagai cara Roh Kudus bekerja dalam pengudusan:

a) Melalui Firman Allah

Roh Kudus menggunakan Alkitab sebagai alat utama pengudusan.

Yesus berkata:

"Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran." (Yohanes 17:17)

Setiap kali orang percaya membaca, mendengar, dan merenungkan Firman, Roh Kudus memperbaharui pikiran dan hati mereka.

b) Melalui Sakramen

Sakramen Baptisan dan Perjamuan Kudus, dalam tradisi Reformed, adalah alat anugerah di mana Roh Kudus bekerja memperkuat iman dan memperbaharui komitmen umat kepada Kristus.

c) Melalui Doa

Doa adalah saluran di mana Roh Kudus memperdalam kesadaran akan kebutuhan akan Allah dan menguatkan jiwa dalam peperangan rohani.

d) Melalui Penderitaan

Roh Kudus memakai penderitaan untuk memurnikan iman orang percaya, seperti emas dimurnikan dalam api (1 Petrus 1:6-7).

5. Pengudusan dan Peranan Aktif Orang Percaya

Walaupun pengudusan adalah karya anugerah Roh Kudus, orang percaya juga dipanggil untuk berperan aktif.

Sinclair Ferguson, dalam bukunya Devoted to God, menulis:

"Roh Kudus bukan bekerja di atas kita tanpa kita, tetapi dalam kita melalui kita."

Artinya:

  • Tanggung jawab manusia tetap penting: kita diperintahkan untuk "mengusahakan keselamatanmu dengan takut dan gentar" (Filipi 2:12)

  • Namun, kekuatan dan motivasi datang dari Allah yang bekerja di dalam kita (Filipi 2:13)

Dalam kehidupan Kristen, ada keseimbangan dinamis antara:

  • Ketergantungan penuh kepada Roh Kudus

  • Usaha aktif dalam menanggapi pimpinan Roh

6. Hubungan Antara Pembenaran dan Pengudusan

Michael Horton, dalam The Christian Faith, menekankan pentingnya membedakan tetapi tidak memisahkan pembenaran dan pengudusan.

  • Pembenaran: Allah menyatakan kita benar di hadapan-Nya berdasarkan karya Kristus, sekali untuk selamanya.

  • Pengudusan: Allah membuat kita menjadi benar secara progresif dalam hidup kita.

Bahaya dalam gereja adalah:

  • Legalisme: Mengacaukan pengudusan dengan pembenaran

  • Antinomianisme: Mengabaikan pentingnya pengudusan karena mengandalkan pembenaran

Pekerjaan Roh Kudus menjaga keseimbangan ini: Dia membawa kita ke dalam kepastian keselamatan (pembenaran) dan mendorong kita ke dalam kekudusan hidup (pengudusan).

7. Tujuan Akhir Pengudusan: Keserupaan dengan Kristus

Tujuan akhir dari pekerjaan pengudusan adalah keserupaan dengan Kristus.

John Owen, dalam karyanya The Holy Spirit, menulis:

"Semua karya Roh Kudus dalam pengudusan bertujuan membentuk Kristus di dalam kita, sehingga kita dipenuhi dengan pikiran, sifat, dan tindakan Kristus."

Dengan kata lain:

  • Pengudusan bukan hanya tentang "tidak berbuat dosa"

  • Pengudusan adalah tentang menjadi seperti Kristus dalam kasih, kesabaran, kebenaran, kemurahan, dan ketaatan kepada Allah

Pada akhirnya, pekerjaan Roh Kudus akan mencapai klimaksnya dalam glorifikasi ketika kita disempurnakan di hadapan Allah pada hari penghakiman.

8. Tantangan dan Penghiburan dalam Proses Pengudusan

Dalam tradisi Reformed, diakui bahwa proses pengudusan penuh dengan tantangan:

  • Perjuangan melawan dosa yang masih ada

  • Kegagalan dan kejatuhan yang kadang terjadi

  • Rasa tidak puas terhadap pertumbuhan rohani yang lambat

Namun ada penghiburan besar:

  • Roh Kudus tidak akan meninggalkan kita (Roma 8:9-11)

  • Roh Kudus menjamin penyelesaian karya pengudusan (Filipi 1:6)

  • Roh Kudus menjadi meterai dan jaminan warisan kita (Efesus 1:13-14)

Dengan demikian, orang percaya dapat berjuang dalam peperangan rohani dengan keyakinan penuh bahwa Allah setia menyelesaikan apa yang telah Ia mulai.

Kesimpulan: Pengudusan sebagai Karya Roh Kudus dalam Anugerah

Melalui pengajaran para teolog Reformed, kita memahami bahwa:

  • Pengudusan adalah anugerah Allah melalui karya Roh Kudus

  • Pengudusan melibatkan partisipasi aktif orang percaya

  • Pengudusan berakar dalam persatuan kita dengan Kristus

  • Pengudusan bertujuan untuk membentuk keserupaan dengan Kristus

  • Pengudusan dijamin berakhir dalam kemuliaan karena kesetiaan Allah

Oleh sebab itu, setiap orang percaya dipanggil untuk hidup dengan bergantung penuh pada Roh Kudus, sambil dengan tekun berusaha dalam ketaatan, mengarahkan seluruh hidup mereka kepada kemuliaan Allah.

Soli Deo Gloria!

Next Post Previous Post