Perbuatan Baik (Good Works): Buah Keselamatan

Perbuatan Baik (Good Works): Buah Keselamatan

Pendahuluan

Topik “perbuatan baik” (good works) seringkali menjadi perdebatan dalam diskusi antar denominasi Kristen. Ada yang melihatnya sebagai syarat keselamatan, ada pula yang menganggapnya tidak penting karena manusia diselamatkan hanya oleh iman. Dalam tradisi Reformed, perbuatan baik memiliki tempat yang sangat penting—bukan sebagai dasar keselamatan, melainkan sebagai buah dan bukti keselamatan itu sendiri.

Para tokoh Reformed seperti John Calvin, Louis Berkhof, Herman Bavinck, dan R.C. Sproul telah banyak mengupas tentang posisi perbuatan baik dalam keselamatan. Artikel ini akan membahas secara mendalam bagaimana teologi Reformed memahami perbuatan baik, termasuk definisinya, peranannya dalam kehidupan orang percaya, relasinya dengan iman dan kasih karunia, serta aplikasi praktisnya dalam kehidupan Kristen sehari-hari.

1. Apa Itu Perbuatan Baik?

a. Definisi Teologis

Menurut Katekismus Heidelberg, perbuatan baik adalah:

“Perbuatan yang dilakukan dari iman yang sejati, sesuai dengan hukum Allah, dan untuk kemuliaan Allah.”
(Heidelberg Catechism, Q&A 91)

Tiga elemen utama dalam definisi ini:

  1. Dilakukan dari iman yang sejati

  2. Sesuai dengan hukum Allah (bukan sekadar baik menurut dunia)

  3. Untuk kemuliaan Allah, bukan untuk kepentingan pribadi

b. John Calvin

Dalam Institutes of the Christian Religion, Calvin menyatakan:

“Kita tidak diselamatkan oleh perbuatan baik, tetapi kita diselamatkan untuk melakukan perbuatan baik.”

Calvin menekankan bahwa perbuatan baik adalah hasil alami dari kehidupan baru dalam Kristus.

2. Apakah Perbuatan Baik Menyelamatkan?

a. Keselamatan oleh Anugerah, Melalui Iman

Efesus 2:8–9 menegaskan:

“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.”

Ini adalah fondasi utama teologi Reformed: manusia tidak diselamatkan oleh perbuatan baik, melainkan oleh anugerah melalui iman.

b. Tapi Jangan Lupakan Ayat 10

Efesus 2:10 melanjutkan:

“Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.”

Artinya, perbuatan baik bukan dasar keselamatan, tetapi tujuan dari keselamatan.

3. Hubungan Perbuatan Baik dengan Justifikasi dan Sanctifikasi

a. Justifikasi (Pembenaran)

  • Dalam teologi Reformed, justifikasi adalah tindakan hukum Allah di mana Ia menyatakan orang berdosa sebagai benar karena iman kepada Kristus.

  • Perbuatan baik tidak berperan dalam justifikasi.

Louis Berkhof menegaskan:

“Perbuatan baik tidak termasuk dalam dasar pembenaran; pembenaran adalah berdasarkan kebenaran Kristus yang diperhitungkan kepada kita.”

b. Sanctifikasi (Pengudusan)

  • Perbuatan baik sangat berperan dalam sanctifikasi.

  • Sanctifikasi adalah proses di mana orang percaya diubah oleh Roh Kudus untuk semakin menyerupai Kristus.

Herman Bavinck berkata:

“Perbuatan baik adalah ekspresi nyata dari sanctifikasi yang sedang berlangsung dalam diri orang percaya.”

4. Perbuatan Baik sebagai Bukti Iman Sejati

Yakobus 2:17:

“Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.”

Teologi Reformed menerima kebenaran ini—bukan bahwa perbuatan menyelamatkan, tetapi iman yang menyelamatkan pasti menghasilkan buah.

R.C. Sproul menulis:

“Kita dibenarkan oleh iman saja, tetapi iman yang benar tidak pernah sendiri—ia selalu disertai perbuatan baik.”

5. Peran Roh Kudus dalam Perbuatan Baik

Menurut Reformed, tidak ada satu pun perbuatan baik yang lahir dari diri manusia yang telah jatuh ke dalam dosa tanpa karya Roh Kudus. Semua kebaikan sejati adalah hasil dari:

  • Regenerasi oleh Roh Kudus

  • Pembaruan hati dan pikiran

  • Dorongan untuk menaati kehendak Allah

John Murray menyatakan:

“Setiap tindakan kebenaran yang sejati adalah buah dari Roh Kudus yang bekerja dalam orang percaya.”

6. Motivasi di Balik Perbuatan Baik

Motivasi yang benar sangat penting. Dalam pandangan Reformed, perbuatan baik yang sejati harus didasarkan pada:

  1. Kasih kepada Allah

  2. Syukur atas keselamatan

  3. Kerinduan untuk memuliakan Allah

  4. Kasih kepada sesama

Perbuatan yang lahir dari keinginan untuk mendapat pahala, status, atau pengakuan manusia dianggap tidak murni.

7. Perbuatan Baik dan Hukum Allah

a. Hukum Moral sebagai Panduan Hidup

Reformed memandang Hukum Moral Allah (10 Hukum) tetap relevan bagi orang Kristen sebagai panduan hidup yang benar dan suci.

b. Perbuatan Baik Bukan Pengganti Hukum

Ketaatan terhadap hukum tidak menyelamatkan, tetapi iman sejati membawa kita kepada ketaatan.

8. Kesaksian Para Teolog Reformed tentang Perbuatan Baik

a. John Calvin

“Allah tidak hanya menginginkan kita diselamatkan, tetapi juga dikuduskan—menjadi serupa dengan Anak-Nya, dan ini tercermin dalam kehidupan yang berbuah.”

b. Louis Berkhof

“Perbuatan baik adalah sarana bagi pemeliharaan Allah atas umat-Nya; melalui ketaatan dan pelayanan kita, Allah menyatakan diri-Nya di dunia ini.”

c. R.C. Sproul

“Perbuatan baik adalah hasil dari iman yang menyelamatkan, dan bukti bahwa kita sungguh telah dilepaskan dari kuasa dosa.”

9. Aplikasi Praktis: Bagaimana Menjalani Hidup dalam Perbuatan Baik

a. Disiplin Rohani

  • Berdoa, membaca Firman, hidup dalam komunitas Kristen

  • Meningkatkan kesalehan dan kerinduan untuk melakukan kehendak Tuhan

b. Kasih dalam Tindakan

  • Melayani sesama tanpa pamrih

  • Membantu yang miskin dan tertindas

  • Menjadi terang dan garam di tengah dunia

c. Meneladani Kristus

  • Meneladani hidup Yesus sebagai model utama dari perbuatan baik

  • Meninggalkan dosa dan hidup dalam kebenaran

10. Perbuatan Baik dan Penghakiman Terakhir

Reformed percaya bahwa pada Hari Penghakiman, Allah akan menghakimi semua orang berdasarkan perbuatan mereka, bukan sebagai dasar keselamatan, tetapi sebagai bukti iman yang sejati.

2 Korintus 5:10:

“Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan apa yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.”

Kesimpulan

Dalam teologi Reformed, perbuatan baik tidak menyelamatkan, tetapi merupakan buah alami dari keselamatan sejati. Orang yang telah dibenarkan oleh iman akan menunjukkan iman itu dalam kehidupan yang taat, penuh kasih, dan menghasilkan buah kebenaran. Perbuatan baik bukan sekadar kewajiban, melainkan privilege dari mereka yang telah ditebus oleh Kristus.

Dengan demikian, orang percaya tidak melakukan perbuatan baik untuk mendapatkan keselamatan, tetapi karena mereka telah diselamatkan, dan sekarang hidupnya adalah milik Kristus.

Next Post Previous Post