Kekuatan dari Tuhan: Zakharia 10:12
.jpg)
Pendahuluan
Zakharia 10:12 (AYT) berkata:
“Aku akan menguatkan mereka di dalam TUHAN, dan mereka akan berjalan dalam nama-Ku,” firman TUHAN.
Ayat ini merupakan bagian dari nubuatan pemulihan bagi bangsa Israel, khususnya Yehuda dan Efraim, setelah masa pengasingan. Namun maknanya jauh melampaui konteks historis karena menyampaikan janji kekuatan rohani dari TUHAN sendiri bagi umat-Nya. Dalam terang teologi Reformed, ayat ini memuat fondasi penting: Allah adalah sumber kekuatan umat-Nya, dan janji-Nya tidak pernah gagal.
Artikel ini akan membahas Zakharia 10:12 dalam konteksnya dan menelusuri pengertiannya dari sudut pandang teolog-teolog Reformed. Kita akan melihat bagaimana janji ini menguatkan gereja sepanjang zaman dan bagaimana penerapannya dalam hidup orang percaya hari ini.
I. Konteks Historis dan Alkitabiah
1. Latar Belakang Kitab Zakharia
Kitab Zakharia ditulis setelah pembuangan bangsa Israel ke Babel. TUHAN, melalui nabi Zakharia, menubuatkan pemulihan, pengumpulan kembali, dan penguatan umat-Nya. Pasal 10 secara khusus berbicara tentang kembalinya berkat Allah dan kehancuran para pemimpin palsu.
Frasa "Aku akan menguatkan mereka" menekankan bahwa kekuatan sejati umat Allah berasal dari-Nya saja, bukan dari diri mereka sendiri atau pemimpin dunia.
II. Teologi Reformed dan Janji Kekuatan dari Allah
1. Allah sebagai Sumber Kekuatan
Dalam teologi Reformed, Allah adalah sumber segala kekuatan, baik rohani maupun jasmani. Segala sesuatu berasal dari Allah dan bergantung kepada-Nya (Roma 11:36).
John Calvin: Allah yang Memampukan Umat-Nya
John Calvin menekankan bahwa:
“Segala kekuatan dan kemampuan yang kita miliki untuk berjalan dalam iman adalah hasil dari anugerah Allah semata.”
Dalam komentarnya tentang Zakharia, Calvin menekankan bahwa janji kekuatan Allah bukan sekadar dorongan psikologis, tetapi pemberian kuasa rohani nyata yang memungkinkan orang percaya hidup setia.
2. Pemberdayaan oleh Roh Kudus
Teologi Reformed memandang Roh Kudus sebagai pribadi Trinitas yang menguatkan umat percaya. Dalam konteks Zakharia 10:12, penguatan ini terjadi "di dalam TUHAN", yang menunjukkan kesatuan dengan Kristus dan karya Roh Kudus.
R.C. Sproul: Penguatan sebagai Inisiatif Ilahi
“Allah tidak hanya memanggil kita kepada keselamatan, Ia juga memberi kuasa untuk hidup dalam keselamatan itu.”
— R.C. Sproul, The Mystery of the Holy Spirit
R.C. Sproul menegaskan bahwa iman yang bertahan dan ketaatan yang sejati hanya bisa terjadi karena Allah menguatkan umat-Nya secara aktif melalui Roh Kudus.
III. Makna "Menguatkan Mereka dalam TUHAN"
1. Kekuatan untuk Bertahan dalam Penderitaan
Orang percaya tidak dijanjikan hidup tanpa masalah. Justru, penderitaan adalah bagian dari kehidupan iman. Namun, kekuatan dari Tuhan memungkinkan umat-Nya untuk tetap berdiri teguh.
Martyn Lloyd-Jones: Kekuatan dalam Kelemahan
Lloyd-Jones menjelaskan bahwa:
“Salah satu tanda dari kehidupan rohani yang sehat adalah menyadari kelemahan diri sendiri dan bergantung pada kekuatan Tuhan.”
Kekuatan yang dimaksud bukanlah keberanian manusiawi, tetapi kuasa dari Tuhan yang memampukan kita untuk berjalan dalam nama-Nya (Zakharia 10:12b).
2. Kekuatan untuk Hidup dalam Kekudusan
Penguatan dari Tuhan tidak hanya untuk bertahan, tetapi juga untuk hidup dalam kebenaran dan kekudusan.
John Piper: Allah Menguatkan untuk Kemuliaan-Nya
“Allah memberi kekuatan agar kita dapat hidup bagi-Nya, dan hidup itu sendiri akan menjadi kesaksian akan kuasa kasih karunia-Nya.”
— John Piper, Future Grace
Dalam kerangka Reformed, kekuatan ilahi menghasilkan buah dalam kehidupan, termasuk kesetiaan, ketekunan, dan kesucian.
IV. “Berjalan dalam Nama-Ku”: Kehidupan yang Terarah pada Allah
1. Makna Berjalan dalam Nama Tuhan
“Berjalan dalam nama-Ku” berarti hidup dalam otoritas, karakter, dan kehendak Allah. Dalam bahasa Ibrani, nama mewakili identitas dan kehadiran Allah sendiri.
Calvin: Nama TUHAN sebagai Perlindungan dan Tujuan
Calvin berkata bahwa berjalan dalam nama Tuhan adalah:
“Mengakui bahwa kehidupan kita sepenuhnya ditentukan oleh kehendak dan kuasa Allah, dan kita tidak hidup menurut nama kita sendiri, tetapi dalam nama-Nya.”
V. Aplikasi Praktis: Kekuatan Tuhan dalam Kehidupan Orang Percaya
1. Dalam Pelayanan dan Panggilan
Bagi para pelayan Tuhan, janji dalam Zakharia 10:12 memberi kekuatan untuk terus melayani meski dalam tekanan, kritik, atau kelemahan pribadi.
Spurgeon: Sumber Kekuatan Pendeta dan Pelayan Injil
“Kita tidak dapat menjalankan pelayanan tanpa kekuatan dari atas. Satu-satunya sumber kekuatan kita adalah dalam TUHAN yang memanggil dan mengutus.”
— Charles Spurgeon, Lectures to My Students
2. Dalam Kelemahan dan Kejatuhan Pribadi
Setiap orang percaya menghadapi saat-saat lemah. Namun Allah tidak meninggalkan umat-Nya. Ia sendiri berkata, “Aku akan menguatkan mereka…”
R.C. Sproul: Allah Tidak Pernah Meninggalkan Proyek-Nya
“Ketika Allah memulai suatu pekerjaan dalam diri seseorang, Ia akan menyelesaikannya. Ia akan memberi kekuatan sampai akhir.”
— Essential Truths of the Christian Faith
3. Dalam Penginjilan dan Misi
Janji penguatan juga menyangkut misi gereja. Tanpa kekuatan dari Tuhan, gereja tidak bisa menjalankan tugasnya di dunia.
John MacArthur: Misi Hanya Mungkin oleh Kuasa Ilahi
“Pelayanan kita bukan berdasarkan metode dunia, tapi kekuatan dari Tuhan yang bekerja di dalam kita.”
VI. Doktrin Teologi Reformed yang Relevan dengan Zakharia 10:12
1. Kedaulatan Allah
Allah berkata “Aku akan menguatkan...” — ini menunjukkan bahwa inisiatif, kekuasaan, dan kendali sepenuhnya berasal dari Allah.
2. Total Depravity dan Kebutuhan akan Kekuatan Tuhan
Manusia yang berdosa tidak bisa menguatkan dirinya sendiri untuk hidup benar. Hanya Allah yang dapat membangkitkan dan memampukan.
3. Perseverance of the Saints
Janji bahwa Tuhan akan menguatkan umat-Nya adalah dasar dari keyakinan Reformed bahwa mereka yang benar-benar milik Kristus akan bertahan sampai akhir karena kekuatan dari Tuhan sendiri.
VII. Kesaksian dan Sejarah Gereja Reformed
Sepanjang sejarah, gereja Reformed mengalami berbagai tekanan—penganiayaan, kesulitan politik, dan pertentangan budaya. Namun mereka tetap berdiri karena mengandalkan janji seperti yang terdapat di Zakharia 10:12.
Tokoh-tokoh seperti John Knox, Jonathan Edwards, dan B.B. Warfield mengakui bahwa penguatan dari Tuhan adalah satu-satunya alasan mereka mampu melayani dan bertahan dalam panggilan mereka.
Penutup: Janji Kekal dari Tuhan yang Setia
Zakharia 10:12 mengandung janji yang luar biasa:
“Aku akan menguatkan mereka di dalam TUHAN, dan mereka akan berjalan dalam nama-Ku,” firman TUHAN.
Ini bukan sekadar kata-kata penghiburan, tetapi pernyataan ilahi tentang kuasa, kasih, dan kesetiaan Allah yang menopang umat-Nya.
Dalam terang teologi Reformed, kita memahami bahwa semua kekuatan, ketekunan, dan kesucian berasal dari Allah sendiri. Tugas kita adalah merendahkan hati, percaya, dan hidup di dalam kekuatan yang Ia berikan.