Roma 9:8-13: Doktrin Pemilihan Allah
.jpg)
Pendahuluan
Roma pasal 9 adalah salah satu bagian paling kontroversial dan mendalam dalam Alkitab, khususnya mengenai doktrin pemilihan atau predestinasi. Paulus membahas isu besar: mengapa sebagian Israel menolak Mesias, padahal mereka adalah umat pilihan Allah? Apakah janji Allah gagal?
Dalam Roma 9:8-13, Paulus menunjukkan bahwa janji Allah tidak bergantung pada garis keturunan biologis, tetapi pada pemilihan Allah yang bebas. Artikel ini akan membahas eksposisi mendalam bagian ini menurut pemikiran teolog-teolog Reformed seperti John Calvin, Herman Bavinck, R.C. Sproul, John Piper, dan Martyn Lloyd-Jones, lalu menghubungkannya dengan aplikasi praktis bagi kehidupan Kristen.
I. Konteks Roma 9
A. Pertanyaan Besar Paulus
Roma 9:1-5 menunjukkan pergumulan hati Paulus terhadap bangsanya, Israel, yang sebagian besar menolak Injil. Pertanyaannya: Apakah janji Allah gagal? Apakah rencana keselamatan-Nya runtuh?
B. Jawaban Paulus
Paulus menjelaskan bahwa janji Allah tidak pernah ditujukan kepada semua keturunan Abraham secara fisik, tetapi kepada anak-anak perjanjian — mereka yang dipilih menurut kehendak Allah. Pemilihan ini bukan berdasarkan perbuatan atau garis keturunan, tetapi anugerah Allah semata.
II. Eksposisi Ayat demi Ayat
A. Roma 9:8: Anak Perjanjian
“Bukan anak-anak secara daging yang menjadi anak-anak Allah, melainkan anak-anak perjanjian saja yang terhitung sebagai keturunan.”
Paulus membedakan antara:
-
Anak-anak menurut daging (keturunan biologis).
-
Anak-anak menurut janji (keturunan rohani).
John Calvin menekankan:
“Allah tidak terikat oleh hukum alamiah atau warisan darah. Dialah yang menentukan siapa yang menjadi ahli waris janji-Nya.”
B. Roma 9:9: Janji kepada Sara
“Kira-kira waktu sekarang tahun depan, Aku akan datang, dan Sara akan mempunyai seorang anak laki-laki.”
Di sini, Paulus mengingatkan kembali janji khusus Allah kepada Abraham dan Sara, ketika Sara yang mandul melahirkan Ishak. Ini adalah bukti pemilihan supranatural, bukan hasil usaha manusia.
R.C. Sproul:
“Janji Allah tidak mengikuti jalur yang biasa; janji itu bersandar pada kuasa ilahi yang menopang rencana keselamatan.”
C. Roma 9:10-11: Ribka, Yakub, dan Esau
“Juga ketika Ribka mengandung anak-anak dari satu orang, yaitu Ishak… sebelum anak-anak itu lahir dan belum melakukan yang baik atau jahat, supaya tujuan Allah mengenai pilihan diteguhkan, bukan karena perbuatan, melainkan karena panggilan-Nya…”
Di sini Paulus memperkuat argumennya. Yakub dan Esau:
✅ Kembar.
✅ Anak dari orang yang sama (Ishak dan Ribka).
✅ Belum lahir dan belum berbuat apa-apa.
Namun Allah sudah memilih Yakub, bukan Esau. Mengapa?
Herman Bavinck menjelaskan:
“Pemilihan Allah tidak didasarkan pada kebaikan manusia atau ramalan perbuatan, tetapi sepenuhnya berdasarkan kehendak anugerah-Nya.”
D. Roma 9:12: Nubuat kepada Ribka
“Anak yang tua akan melayani yang muda.”
Ini menantang norma budaya kuno, di mana anak sulung (Esau) biasanya menerima hak waris. Tapi Allah membalikkan urutan, menunjukkan bahwa kehendak-Nya tidak terikat adat manusia.
John Piper:
“Allah sengaja memilih jalan yang tak terduga agar kemuliaan-Nya sebagai pemilih anugerah bersinar.”
E. Roma 9:13: “Aku mengasihi Yakub, tetapi Aku membenci Esau”
Kutipan dari Maleakhi 1:2-3 ini sering memancing pertanyaan emosional: apakah Allah tidak adil? Kita akan membahas ini lebih jauh nanti, tetapi secara teologis ini menegaskan:
✅ Pemilihan adalah kasih khusus Allah.
✅ Penolakan adalah keadilan Allah.
III. Tafsiran Teologi Reformed
A. Doktrin Pemilihan dan Predestinasi
Teologi Reformed mengajarkan:
✅ Pemilihan adalah tindakan bebas Allah memilih sebagian untuk diselamatkan.
✅ Predestinasi tidak bergantung pada iman yang Allah lihat sebelumnya, tetapi semata kehendak-Nya.
✅ Semua manusia layak binasa; anugerah hanyalah karena belas kasih Allah.
Calvin menulis:
“Semua orang binasa dalam Adam; Allah memilih beberapa untuk menunjukkan anugerah-Nya dan membiarkan yang lain dalam kejatuhan mereka untuk menunjukkan keadilan-Nya.”
B. Anugerah yang Berdaulat
R.C. Sproul menekankan:
“Jika Allah menyerahkan keselamatan kepada pilihan manusia, tak seorang pun akan selamat. Pemilihan Allah memastikan bahwa ada umat yang diselamatkan.”
Artinya, keselamatan adalah anugerah dari awal sampai akhir, bukan karena perbuatan.
C. Pilihan yang Tidak Berdasarkan Perbuatan
Roma 9:11 menegaskan bahwa pemilihan terjadi sebelum perbuatan baik atau jahat. Ini mencegah siapa pun untuk membanggakan diri atau mengklaim hak atas keselamatan.
IV. Jawaban atas Keberatan Umum
A. Apakah Allah Tidak Adil?
Nantinya di Roma 9:14-18, Paulus langsung menanggapi pertanyaan ini:
“Apakah Allah tidak adil?” Tidak mungkin!
Herman Bavinck:
“Jika keadilan berarti Allah wajib menyelamatkan semua orang, itu salah. Keadilan berarti memberi upah sesuai perbuatan; jika Allah mau memberi anugerah kepada sebagian, itu hak-Nya.”
B. Apakah Ini Membatalkan Tanggung Jawab Manusia?
Teologi Reformed menekankan misteri:
✅ Allah berdaulat penuh.
✅ Manusia tetap bertanggung jawab.
Martyn Lloyd-Jones:
“Alkitab tidak meminta kita mengurangkan salah satu sisi. Kita harus memegang kedua-duanya meskipun pikiran kita terbatas.”
V. Aplikasi Praktis bagi Orang Percaya
A. Kerendahan Hati
Doktrin pemilihan menghancurkan kesombongan rohani. Kita diselamatkan bukan karena baik, tapi karena anugerah.
B. Penghiburan dan Keamanan
Pemilihan memberi jaminan: jika Allah yang memilih kita, Dia juga yang memelihara sampai akhir (Roma 8:30).
C. Dorongan untuk Memberitakan Injil
Pemilihan bukan alasan untuk pasif. Justru:
✅ Allah menggunakan pemberitaan Injil untuk memanggil umat pilihan-Nya.
✅ Kita dipanggil setia memberitakan Injil kepada semua orang.
VI. Eskatologi dan Tujuan Akhir Pemilihan
Teologi Reformed memandang pemilihan dalam kerangka besar:
✅ Untuk kemuliaan Allah (Efesus 1:4-6).
✅ Untuk pembentukan umat-Nya, mempersiapkan mereka bagi kekekalan.
✅ Sebagai bagian dari rencana keseluruhan penebusan dalam Kristus.
Geerhardus Vos:
“Pemilihan bukan hanya tentang keselamatan individu, tetapi tentang rencana kosmik Allah untuk memulihkan seluruh ciptaan melalui Kristus.”
VII. Kesimpulan
Roma 9:8-13 membawa kita pada doktrin yang dalam:
✅ Allah memilih bukan berdasarkan garis keturunan atau perbuatan.
✅ Pemilihan terjadi sepenuhnya oleh anugerah dan panggilan Allah.
✅ Yakub dipilih, Esau ditolak — bukan karena mereka, tetapi karena rencana Allah.
Dalam teologi Reformed, doktrin ini bukan untuk debat teoretis, tetapi untuk:
✅ Menyembah Allah yang maha besar.
✅ Bersyukur atas keselamatan yang tidak layak kita terima.
✅ Menjadi saksi Injil dengan semangat.