EKSPOSISI ROMA 9:1-20

John Liem. 

Referensi: R.C. Sproul (Romans)

Roma 9:1-5 (bagian 1)

Aku mengatakan kebenaran dalam Kristus, aku tidak berdusta. Suara hatiku turut bersaksi dalam Roh Kudus, bahwa aku sangat berdukacita dan selalu bersedih hati. Bahkan, aku mau terkutuk dan terpisah dari Kristus demi saudara-saudaraku, kaum sebangsaku secara jasmani.
EKSPOSISI ROMA 9:1-20
bisnis, otomotif, gadget
Sebab mereka adalah orang Israel, mereka telah diangkat menjadi anak, dan mereka telah menerima kemuliaan, dan perjanjian-perjanjian, dan hukum Taurat, dan ibadah, dan janji-janji. Mereka adalah keturunan bapa-bapa leluhur, yang menurunkan Mesias dalam keadaan-Nya sebagai manusia, yang ada di atas segala sesuatu. Ia adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya. Amin!

Pendahuluan:

1. Doktrin Pemilihan bukan hanya muncul di kitab Roma saja. Doktrin ini bisa kita temukan di semua pasal alkitab kita mulai dari Kejadian sampai Wahyu. Hanya saja di pasal Roma 9 inilah, doktrin ini secara gamblang dijelaskan kepada kita.

2. Di pasal Roma 9 ini, kita akan mengetahui doktrin pemilihan yang seperti apakah yang biblikal. Ada 3 cara yang dipakai orang Kristen untuk berkelit dari doktrin pemilihan yang alkitabiah.

Cara pertama adalah menganggap sepi pasal 9 dari Roma ini. Mereka melewatkan, melompat bahkan pura-pura bodoh terhadap apa yang tertulis di pasal Roma ini mengenai doktrin pemilihan.

Cara kedua adalah mereka berapologetika bahwa doktrin pemilihan yang tertulis di pasal 9 ini bukanlah mengenai doktrin pemilihan atas keselamatan melainkan doktrin pemilihan atas umat Israel sebagai bangsa pilihan.

Cara lainnya adalah mereka berapologetika bahwa doktrin pemilihan di pasal 9 ini menyatakan pemilihan Tuhan kepada manusia-manusia yang Tuhan sudah tahu akan menerima tawaran keselamatan dari Kristus. Dengan kata lain, maksud dari pemilihan di pasal ini adalah pemilihan yang berdasarkan respons manusia. Allah sudah melihat ke masa depan respons manusia terhadap Kristus, yang menerima Kristus, merekalah umat pilihan. Inilah cara ketiga.

Marilah kita melihat ayat-ayat yang ditulis di pasal ini satu per satu.

I. Aku mengatakan kebenaran dalam Kristus, aku tidak berdusta. Suara hatiku turut bersaksi dalam Roh Kudus, bahwa aku sangat berdukacita dan selalu bersedih hati.

Penjelasan: Paulus menyatakan kesedihan yang tulus yang sedalam-dalam nya.

II. Bahkan, aku mau terkutuk dan terpisah dari Kristus demi saudara-saudaraku, kaum sebangsaku secara jasmani.

Penjelasan: Bukan saja Paulus sangat bersedih, dia pun rela menukar posisinya dengan kaum bangsanya yaitu bangsa Israel. Paulus bahkan rela untuk dikutuk dan rela terpisah dari Kristus asalkan kaum bangsanya bisa berada di dalam Kristus. Perhatikan baik-baik, sebelumnya saya sudah tuliskan tentang cara kedua yang dipakai orang Kristen berapologetika untuk menolak doktrin pemilihan yang alkitabiah. Yaitu dengan mengatakan pasal 9 ini menulis tentang pemilihan bangsa Israel sebagai kaum pilihan. Di ayat ini, Paulus secara GAMBLANG berkata dia rela terkutuk dan terpisah dari Kristus asalkan kaumnya ada di dalam Kristus. Ini jelas-jelas bukan sekedar masalah umat israel sebagai bangsa pilihan. Hal ini sangat tidak mungkin, karena Paulus sebagai umat israel sendiri adalah termasuk bangsa pilihan secara jasmani. Paulus JELAS menulis pasal ini dalam konteks keselamatan dalam Kristus. Dia sangat sedih karena bangsa Israel tidak selamat karena sudah menolak Kristus.

III. Sebab mereka adalah orang Israel, mereka telah diangkat menjadi anak, dan mereka telah menerima kemuliaan, dan perjanjian-perjanjian, dan hukum Taurat, dan ibadah, dan janji-janji. Mereka adalah keturunan bapa-bapa leluhur, yang menurunkan Mesias dalam keadaan-Nya sebagai manusia,

Penjelasan: Bangsa Israel memiliki keistimewaan lahiriah dibandingkan bangsa lainnya. Karena dari sekian banyak bangsa, hanya kaum israellah yang dipilih untuk menjadi representasi Tuhan. Mereka telah diberikan kemuliaan, dan perjanjian-perjanjian, dan hukum Taurat, dan ibadah, dan janji-janji. Bahkan melalui bangsa Israel lah, Mesias telah didatangkan.

IV. yang ada di atas segala sesuatu. Ia adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya. Amin!

Penjelasan: Ayat ini dengan gamblang menuliskan Mesias yang didatangkan dalam keadaan sebagai manusia itu sesungguhnya adalah Allah yang harus dipuji selama2nya. Inilah doktrin keilahian Kristus. Dia adalah manusia tetapi Dia juga adalah Allah selama2nya. 

Eksposisi Roma 9:6-13 (bagian 2)

Akan tetapi firman Allah tidak mungkin gagal. Sebab tidak semua orang yang berasal dari Israel adalah orang Israel, dan juga tidak semua yang terhitung keturunan Abraham adalah anak Abraham, tetapi: "Yang berasal dari Ishak yang akan disebut keturunanmu."

Artinya: bukan anak-anak menurut daging adalah anak-anak Allah, tetapi anak-anak perjanjian yang disebut keturunan yang benar. Sebab firman ini mengandung janji: "Pada waktu seperti inilah Aku akan datang dan Sara akan mempunyai seorang anak laki-laki."

Tetapi bukan hanya itu saja. Lebih terang lagi ialah Ribka yang mengandung dari satu orang, yaitu dari Ishak, bapa leluhur kita.

Sebab waktu anak-anak itu belum dilahirkan dan belum melakukan yang baik atau yang jahat, --supaya rencana Allah tentang pemilihan-Nya diteguhkan, bukan berdasarkan perbuatan, tetapi berdasarkan panggilan-Nya-- dikatakan kepada Ribka: "Anak yang tua akan menjadi hamba anak yang muda," seperti ada tertulis: "Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau."

Di bagian. 1 saya sudah paparkan mengenai kesedihan Paulus yang mendalam atas nasib suku bangsanya yang sudah menolak Kristus. Paulus bersedia untuk bertukar tempat, dia bersedia dikutuk dan terpisah dari Kristus asalkan suku bangsanya berada di dalam Kristus. Camkan konteks yang tengah dijelaskan oleh Paulus ini baik-baik! Karena bila anda keliru memahami konteks ini, anda akan kacau dalam mengartikan ayat-ayat selanjutnya!

I. Akan tetapi firman Allah tidak mungkin gagal. Sebab tidak semua orang yang berasal dari Israel adalah orang Israel,

Penjelasan: Paulus sudah menuliskan dia sangat sedih sekali terhadap nasib bangsanya yang sudah menolak Kristus. Bila bangsa Israel itu sudah menolak Kristus, lalu bagaimanakah dengan firman Allah? Apakah Allah sudah keliru atau silap dalam memilih bangsa Israel sebagai representasiNya di bumi? Bukankah penolakan bangsa Israel terhadap Kristus merupakan tamparan terhadap Allah? Paulus sudah menjawab. JELAS TIDAK! Bukan semua yang terlahir lewat garis keturunan Abraham adalah umat Israel. Ada umat Israel yang sejati di dalam bangsa Israel yang lahir jasmani! Siapakah umat Israel sejati itu?

II. dan juga tidak semua yang terhitung keturunan Abraham adalah anak Abraham, tetapi: "Yang berasal dari Ishak yang akan disebut keturunanmu." Artinya: bukan anak-anak menurut daging adalah anak-anak Allah, tetapi anak-anak perjanjian yang disebut keturunan yang benar. Sebab firman ini mengandung janji: "Pada waktu seperti inilah Aku akan datang dan Sara akan mempunyai seorang anak laki-laki."

Penjelasan: Sekarang Paulus memberikan ilustrasi, siapakah umat Israel yang sejati dan siapa yang cuma sekedar Israel jasmani. Abraham mempunyai 2 anak: Ishak dan Ismail. Dari kedua anak ini, hanya satu yang disebut anak perjanjian yaitu Ishak. Walaupun keduanya berasal dari daging Abraham, yang disebut sebagai anak Allah adalah anak yang sudah dijanjikan kepada Abraham dan Sara yaitu Ishak. Dialah Israel yang sejati dari kedua Israel yang lahir secara daging.

III. Tetapi bukan hanya itu saja. Lebih terang lagi ialah Ribka yang mengandung dari satu orang, yaitu dari Ishak, bapa leluhur kita.

Penjelasan: Paulus meneruskan argument mengenai anak-anak Allah yaitu Israel sejati ini lewat kisah Ishak dan Ribka. Perhatikan baik-baik, bila di ayat sebelumnya Paulus menyatakan Ismail bukanlah anak Allah karena dia bukan anak yang dijanjikan. Sekarang di sini Paulus menjelaskan perihal anak-anak dari Ishak. Apakah kedua anak Ishak itu adalah anak-anak Allah? Apakah keduanya Israel sejati?

IV. Sebab waktu anak-anak itu belum dilahirkan dan belum melakukan yang baik atau yang jahat, --supaya rencana Allah tentang pemilihan-Nya diteguhkan, bukan berdasarkan perbuatan, tetapi berdasarkan panggilan-Nya-- dikatakan kepada Ribka: "Anak yang tua akan menjadi hamba anak yang muda," seperti ada tertulis: "Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau."

Penjelasan: Perhatikan baik-baik ayat di atas, dari kedua anak Ishak itu yaitu Esau dan Yakub, Allah hanya memakai satu anak saja untuk meneguhkan rencana pemilihannya. Nah pertanyaan penting yang harus dijawab di ayat ini adalah: APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN KATA PEMILIHAN DI SINI? 

Di bagian 1 dari eksposisi ini, saya sudah saya tuliskan salah satu cara orang kristen berkelit dari doktrin pemilihan yang alkitabiah adalah dengan mengatakan kata PEMILIHAN di sini menunjuk kepada PEMILIHAN BANGSA-BANGSA. Mereka mengatakan Esau yang menjadi representasi bangsa Edom bukanlah bangsa pilihan. Sedang Yakub yang menjadi representasi bangsa Israel, itulah yang menjadi bangsa pilihan. Benarkah kata pemilihan di sini menujuk pada pemilihan bangsa Israel sebagi bangsa pilihan. JELAS TIDAK! ITU ADALAH INTERPRETASI YANG TIDAK MELIHAT KONTEKS AYAT-AYAT SEBELUMNYA!

Di pasal 6, Paulus sudah jelas menyatakan TIDAK SEMUA ORANG YANG LAHIR JASMANI SEBAGAI BANGSA ISRAEL ADALAH ORANG ISRAEL. Paulus tidak sedang bercerita mengenai pemilihan bangsa Israel secara jasmani dari sekian bangsa-bangsa di dunia. Paulus sedang menuliskan bahwa ada bangsa Israel yang sejati di dalam bangsa Israel yang lahir secara jasmani lewat Abraham. Di sinilah makna kata pemilihan di ayat ini! Maksudnya adalah dari keseluruhan bangsa Israel yang lahir secara jasmani, Tuhan sudah memilih sebagian bangsa Israel untuk menjadi anak-anak Allah. Mereka inilah umat pilihan yang dimaksud di ayat ini. Inilah makna dari kata pemilihan di sini, yaitu bangsa Israel yang sejati dari keseluruhan bangsa Israel yang lahir jasmani. Bila di ayat sebelumnya Paulus menunjukan di antara Ishak dan Ismael, Ishaklah sang Israel sejati, di sini Paulus menulis dii antara Esau dan Yakub, Yakublah sang Israel sejati itu!

Mengapakah Yakub menjadi Isreal sejati yaitu anak pilihan Allah sedangkan Esau tidak? Apakah Yakub lebih baik dari Esau? Apakah Esau lebih jahat dari Yakub karena dia tidak menghargai hak kesulungannya dan sudah mengammbil istri bangsa kafir? Jelas tidak! Ayat ini sudah menulis dengan gamblang pemilihan terhadap Yakub atas Esau BUKANLAH BERDASARKAN PADA SIAPA YANG BAIK DAN SIAPA JAHAT. Ayat ini menulis Allah sudah memilih Yakub atas Esau jauh sebelum mereka berdua melakukan apa yang baik dan yang jahat. Apa maksudnya? Maksudnya adalah yang disebut sebagai anak-anak Allah, mereka dipilih TIDAK berdasarkan pada perbuat baik dan jahat mereka. Mereka sudah dipilih sebelum mereka mampu berbuat apa-apa. Inilah doktrin pemilihan yang alkitabiah! Inilah hal yang SUKAR diterima oleh orang2 kristen yang TIDAK MAU TUNDUK pada kedaulatan Allah dalam pemilihan anak2 Allah.

Eksposisi Roma 9: 13-16 (bagian 3)

Seperti ada tertulis: "Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau."

Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah Allah tidak adil? Mustahil!

Sebab Ia berfirman kepada Musa: "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati."

Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah.

Pendahuluan: Di eksposisi bagian.2 dari Roma 9 ini sudah saya tunjukan Paulus sedang mengilustrasikan keberadaan 2 Israel yaitu Israel yang lahir secara jasmani sebagai keturunan Abraham dan Israel yang hadir karena pemilihan, mereka inilah yang disebut sebagai anak-anak Allah. Dalam hal ini, Paulus memakai ilustrasi Ishak dan Yakub sebagai Israel yang dijanjikan. Merekalah Israel-israel yang sejati yang ada di antara semua Israel yang lahir secara jasmani lewat Abraham. Sekarang mari kita teruskan.

I. Seperti ada tertulis: "Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau."

Penjelasan: Ada 2 point penting yang harus diperhatikan baik-baik di sini. Point pertama, mengapakah Allah mengasihi Yakub tapi membenci Esau? Sebagian orang kristen menyatakan karena Esau lebih jahat dari Yakub, atau Yakub tidak sejahat Esau. Benarkan pemilihan Allah atas Yakub berdasarkan tindakan Esau dan Yakub? TIDAK SAMA SEKALI . Di ayat 11 sudah tertulis dengan GAMBLANG sebelum Esau an Yakub dilahirkan, sebelum mereka melakukan yang baik atau yang jahat, rencana Allah tentang pemilihan mengenai Israel sejati sudah dilaksanakan!


Point kedua adalah kata "membenci". Apakah Allah membenci Esau maksudnya adalah Allah jijik, Allah sangat tidak suka, Allah penuh dengan amarah terhadap Esau? Bukan! Kita harus berhati-hati sewaktu mengartikan kata membenci di ayat ini. Perhatikan kata "membenci" di ayat Lukas 14:26 "Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak MEMBENCI bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Apakah Yesus sudah mengajarkan kita untuk jijik, sangat tidak suka dan penuh dengan amarah kepada orang tua kita? Jelas tidak! Makna kata "membenci" di ayat Lukas itu adalah menujuk pada prioritas. Jikalau kita MEMPRIORITASKAN orang tua, anak, keluarga MELEBIHI Yesus, maka kita tidak akan bisa jadi murid-Nya. Jadi maksud kata Allah mengasihi Yakub tapi membenci Esau di ayat Roma 9 ini adalah Allah MEMPRIORITASKAN Yakub MELEBIHI Esau. Mengapa demikian? Karena Allah sudah memilih Yakub sebagai Israel sejati, sedangkan Esau hanyalah seorang Israel yang lahir jasmani.

II. Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah Allah tidak adil? Mustahil!

Penjelasan: Mengapakah Paulus harus berapologetik keadilan Allah di sini? Silakan anda pikirkan baik-baik. Taruhlah, Allah memilih Yakub atas Esau karena Yakub memiliki hati yang lebih baik dari Esau. Taruhlah, Allah memilih Yakub karena perbuatan Yakub itu lebih baik sedangkan Esau sangat-sangat tercela di mata Allah. Nah, bila Allah memilih Yakub daripada Esau dengan alasan kebaikan Yakub, Paulus TIDAK USAH BERAPOLOGETIKA soal keadilan Allah di ayat ini. Karena Allah yang memperlakukan manusia berdasarkan kebajikan manusia itu sendiri adalah Allah yang adil menurut ukuran manusia!

Justru di sinilah letak master key-nya. Di sinilah kunci kebenaran dari pandangan Reformed di dalam doktrin pemilihan manusia. Pemilihan dilakukan BUKAN KARENA KEBAIKAN YANG ADA DI DIRI MANUSIA. Pemilihan itu dilakukan oleh karena keputusan Allah semata-semata. Makanya Paulus harus berapologetika tentang keadilan Allah di sini. Karena, terus terang, menurut ukuran manusia, Allah yang demikian adalah Allah yang sangat tidak adil!

III. Sebab Ia berfirman kepada Musa: "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati."

Penjelasan: Lalu apakah penjelasan dari Paulus? Bagaimanakah Paulus membela keadilan Allah yang menurut ukuran manusia, sangat tidak adil ini? Paulus tidak bisa menjelaskan alasannya. Mengapa? Karena memang, keadilan Allah itu hanya tergantung pada HATI ALLAH semata-semata! Karena kemurahan hati Allah lah, Dia sudah memilih Yakub. Bukan kemurahan hati Yakub yang menyebabkan Allah memilih Yakub. Justru sebaliknya, kemurahan hati Allah yang menyebabkan Allah memilih Yakub. Camkan ini baik-baik!

IV. Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah.

Penjelasan: Bila anda masih tidak percaya, bahwa pemilihan Allah terhadap manusia untuk menjadi anak-anakNya hanya berdasarkan kemurahan hati Allah semata2, silakan dibaca lagi ayat yang satu ini. JADI PEMILIHAN ITU TIDAK TERGANTUNG PADA FREEWILL MANUSIA ATAU PERBUATAN BAIK MANUSIA, TETAPI KEPADA KEMURAHAN HATI ALLAH. Inilah alasannya mengapa ajaran Arminianisme dan semi-pelagianisme harus ditolak mentah2! Di sini ayat alkitab sudah merobohkan pondasi kehendak bebas (frewill) manusia sebagai basis pemilihan Allah! Freewill manusia TIDAK BERKUTIK di hadapan Allah!

bagian 4
Roma 9:17-20 Sebab Kitab Suci berkata kepada Firaun: "Itulah sebabnya Aku membangkitkan engkau, yaitu supaya Aku memperlihatkan kuasa-Ku di dalam engkau, dan supaya nama-Ku dimasyhurkan di seluruh bumi." Jadi Ia menaruh belas kasihan kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Ia menegarkan hati siapa yang dikehendaki-Nya. Sekarang kamu akan berkata kepadaku: "Jika demikian, apa lagi yang masih disalahkan-Nya? Sebab siapa yang menentang kehendak-Nya?" Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?"


Pendahuluan: Di bagian sebelumnya, kita sudah melihat argumen Paulus mengenai kemurahan hati Allah di dalam pemilihan anak-anak Allah (keselamatan). Di ayat 16, Paulus berkata "Pemilihan itu tidaklah tergantung pada kehendak atau usaha manusia, tetapi kepada kemurahan hati Allah belaka." Sekarang mari kita lanjutkan.

I. Sebab Kitab Suci berkata kepada Firaun: "Itulah sebabnya Aku membangkitkan engkau, yaitu supaya Aku memperlihatkan kuasa-Ku di dalam engkau, dan supaya nama-Ku dimasyhurkan di seluruh bumi."

Penjelasan: Mengapakah Paulus mengutip kasus Firaun di sini? Perhatikan, bila di ayat 16 Paulus menjelaskan pemilihan manusia untuk menjadi anak-anak-Nya adalah berdasarkan pada kemurahan hati Allah, sekarang Paulus menjelaskan tentang manusia-manusia yang tidak dipilih? Apakah penyebab tidak terpilihnya manusia-manusia itu? Apakah mereka sudah melakukan dosa yang besar? Apakah mereka mempunyai hati yang jahat? Apakah mereka tidak memakai hatinya untuk mencari Allah? Tidak sama sekali! Dalam hal ini Paulus mengutip kasus Firaun. Sebagaimana Allah secara AKTIF sudah memilih siapa-siapa yang akan menjadi anak-anak-Nya, Allah juga secara aktif sudah menolak manusia2 yang tidak Dia pilih. Inilah yang disebut dengan predestinasi dobel! Allah secara aktif sudah memilih dan menolak manusia. Dalam hal ini, Firaun bukan sekedar ditolak Allah, dia bahkan sengaja dibangkitkan dan diberikan kuasa yang besar di dunia oleh Allah dengan maksud untuk ditolak Allah! Allah memakai Firaun demi tindak penyelamatan-Nya atas manusia-manusia pilihan.

II. Jadi Ia menaruh belas kasihan kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Ia menegarkan hati siapa yang dikehendaki-Nya.

Penjelasan: Di sinilah kuasa Allah di dalam tindakan keselamatan. Manusia yang mendapat belas kasihan akan Dia selamatkan. Yang tidak mendapatkan belas kasihan, mereka bukan sekedar ditolak. Allah bahkan menegarkan hati manusia-manusia ini! Apakah maksud dari kata "menegarkan hati" di sini? Apakah Allah mengubah hati orang-orang seperti Firaun ini untuk menjadi jahat? Apakah Allah menciptakan kejahatan di dalam hati Firaun supaya Allah menolak Firaun nantinya? BUKAN! Allah menegarkan hati Firaun dengan cara melepaskan kekangan-Nya atas hati Firaun. Maksudnya, hati Firaun (dan manusia2 berdosa lainnya) yang pada dasarnya jahat dan licik ini tidak lagi dibatasi oleh Allah. Allah sudah membiarkan Firaun untuk bertindak sesuka hati jahatnya. Inilah maksud dari kalimat Allah menegarkan hati Firaun. Allah tidak menciptakan kejahatan/dosa di dalam hati Firaun. Allah melepaskan kekangan-Nya atas hati Firaun supaya dosa/kejahatan dia sendiri yang menguasai hatinya.

III. Sekarang kamu akan berkata kepadaku: "Jika demikian, apa lagi yang masih disalahkan-Nya? Sebab siapa yang menentang kehendak-Nya?" Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?"

Penjelasan: Sekali lagi Paulus harus berapologetika tentang keadilan Allah di sini. Apakah Firaun (dan manusia-manusia lainnya) bisa menyalahkan Allah nantinya? Karena siapakah Firaun yang bisa melawan kehendak Allah itu? Dalam hal ini Paulus hanya menjawab, "Memangnya siapakah engkau hai manusia? Memangnya siapakah engkau yang bisa menuduh Allah seperti itu? Sadarlah atas posisi dirimu di hadapan Allah!"

Next Post Previous Post