SIFAT IMAN KRISTEN
Pdt. DR. Stephen Tong.
SIFAT IMAN - "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat." (Ibrani11:1)
Apakah perbedaan antara sifat iman yang dimengerti oleh orang-orang Reformed dengan sifat iman orang lain? Telah dibicarakan sebelumnya bahwa iman ada yang dilihat dan diinisasikan oleh manusia berdosa,menurut keinginan manusia itu sendiri, dan dituntut oleh manusia itu sendiri.Ini disebut iman antroposentris.
Tetapi kita melihat bahwa iman itu pemberianTuhan dan berasal dari Tuhan. Maka di sini ada perbedaan kualitatif antara iman yang diinisiasi oleh manusia dengan iman yang berpusat dan berasal dari Allah.Semua theologi antroposentris mengutamakan dan menjadikan manusia sebagai pusat dan dasar untuk mengeluarkan satu produksi yang bersifat agama, yang berlainan dengan ajaran Alkitab. Semua agama dan semua penganut agama menyatakan iman,tetapi iman yang berada di dalam agama berbeda dengan iman di dalam Kristus.
Dosa, Iman, dan DiperkenanTuhan
Tanpa iman tidak ada orang yang diperkenanoleh Tuhan Allah. Manusia yang minta diberkati oleh Tuhan karena dia merasa cukup baik, hanyalah menyatakan kerusakan, ketidakmengertian,dan kebodohan manusia saja. Nabi Yesaya mengatakan, “Segala kebenaran yang ada pada kami hanya bagaikan pakaian yang compang-camping saja.”Tidak ada seorangpun yang dapat memperkenan Tuhan Allah di dalam sorga. Allahtidak terharu karena engkau berbuat baik.
Jikalau engkau betul-betul berbuat baik dengan motivasi seratus persen murni, itu pun hanya merupakan refleksi dari sifat yang disebut sebagai peta dan teladan Allah, bukan kapasitas murni dari diri kita sendiri. Terlebih ketika kita sudah tercemar dosa, yang kitaperlukan hanyalah pengampunan dan belas kasihan Tuhan. Kita butuh penghapusan dosa yang memerlukan pengorbanan Yesus Kristus.
Oleh karena itu, barangsiapa yang masih merasa dirinya benar dan cukup syarat untuk diterima oleh Tuhan, ia sedang menyatakan semacam sifat arogansi yang sulit diampuni. Dosa terbesar bukan dosa yang besar; dosa terbesar adalah dosa tidak mengaku diri berdosa. Dosa terbesar bukan dosa itu sendiri; dosa terbesar adalah sikap yang menganggap diri tidak perlu pengampunan.
Mengapa “anak yang terhilang” itu diterima kembali? Kenapa “anak yang tidak terhilang” ditegur oleh ayahnya? Karena diamerasa dirinya lebih baik. Orang Reformed yang sudah mendapatkan kebenaran lebih ketat daripada orang lain, lalu merasa diri jauh lebih baik daripada orang lain, mungkin sulit diampuni oleh Tuhan.
Jikakita dapat menjadi lebih baik daripada orang lain, itu semata-mata adalah anugerah Tuhan; dan anugerah Tuhan diberikan bukan untuk membuat seseorang menjadi sombong, melainkan untuk membuat orang tersebut menjadi lebih rendahhati, lebih berserah kepada Tuhan, dan lebih rela dipakai oleh Tuhan. Segala kegiatan kita, pengorbanan kita, dan penyangkalan diri kita, bukanlah untuk mendirikan jasa atau untuk menegakkan suatu kontribusi yang mengakibatkan arogansi kita, tetapi untuk menyatakan Tuhan sedang bekerja memakai kita,sebagaimana Kristus telah menjadi teladan dalam melayani.
Kristus adalah Allah yang menjelma menjadi manusia. Dia menjadi manusia, merendahkan diri, dan bersifat seperti budak,melayani dengan giat tanpa menghiraukan nyawa-Nya sendiri, tanpa menghitung untung rugi diri sendiri, tidak menghiraukan kesehatan atau kelelahan-Nyasendiri. Dia bahkan rela melayani sampai mencuci kaki Yudas. Apakah ini belumcukup menjadi teladan pelayanan kita? Sekarang banyak gereja tidak bisa maju karena pendeta-pendetanya menganggap diri lebih tinggi dari orang lain.
Hari Senin tidak mau menelepon dan tidak mau terima telepon, karena merasa hariSenin adalah hari sabat bagi dirinya yang sudah melayani dari Selasa hingga Minggu. Mereka mengambil konsep yang disebut “Sabbatical Leave”(cuti sabat), yaitu setelah enam tahun bekerja, maka pada tahun ketujuh bolehcuti selama satu tahun. Alkitab tidak pernah menulis bahwa orang Lewi boleh cuti satu tahun setelah bekerja enam tahun sambil terus menerima gaji.
Andai cuti sabat itu ada, mengapa itu hanya untuk pendeta? Mengapa orang Kristen pada umumnya tidak berhak juga mendapat cuti satu tahun setelah bekerja enam tahun sambil terus menerima gaji? Banyak pendeta tidak mengerti hal ini dan menyangka dirinya mempunyai hak yang lebih tinggi daripada orang lain sehingga melumpuhkan gereja. Selain dari apa yang harus dan sudah kita kerjakan, jangan kita menganggap diri kita berjasa; selain mengikuti Tuhan, jangan kita menganggap diri kita lebih dari orang lain; selain doktrin kita sudah menjadi Reformed, jangan kita menganggap diri kita lebih benar dari orang lain.
Iman adalah Respons Anugerah
Saya rindu membawa seluruh gereja Reformed ke dalam berbagai prinsip lain yang kembali sesuai dengan semangat Alkitab.Saya bukan hanya sedang melatih orang yang berada di dalam sekolah theologi,melainkan juga melatih seluruh orang yang mengikuti kebaktian dan mendengar firman Tuhan di gereja untuk menjadi laskar Kristus yang sungguh-sungguh berbobot, yang sungguh-sungguh bersemangat sesuai dengan Alkitab. Iman yangkita nyatakan di hadapan Tuhan adalah respons setelah anugerah Tuhan terlaksana di dalam hidup kita masing-masing. Anugerah Tuhan Allah selalu mendahului Respons manusia (the grace of God is always prior to humanresponse). Anugerah Tuhan selalu menjadi fondasi kita bereaksi kepada Tuhan.
Iman dan Sains
Manusia adalah satu-satunya makhluk yang mampu bereaksi kepada Tuhan. Semua binatang hanya bereaksi kepada alam; hanyamanusia yang dapat bereaksi kepada Allah. Manusia dicipta berada di bawah Allah, namun di atas alam. Itulah sebabnya manusia menyelidiki alam berdasarkanrasio yang diberikan Allah, berdasarkan kuriositas (rasa ingin tahu) yangditanam di dalam hatinya oleh Tuhan Allah, sehingga ilmu pengetahuan menjadi mungkin. Namun, kita harus selalu sadar bahwa sains (ilmu pengetahuan) adalah lapisan yang paling bawah, karena manusia – yang lebih tinggi dari alam –menyelidiki alam yang dicipta lebih rendah dari manusia. Oleh karena itu, tidak ada alasan bahwa menyelidiki sains boleh mengakibatkan kesombongan lalu menjadikan kita berperan seperti Allah. Itu dosa besar.
Apa bedanya ilmuwan Kristen dan non-Kristen?Ilmuwan non-Kristen menyelidiki alam yang dicipta oleh Allah dengan menggunakan rasio yang diberikan Allah sebagai anugerah dasar, dan setelah dia menemukan suatu penemuan kebenaran Allah di dalam alam, ia menganggap itu sebagaijasanya. Ia meloncatkan posisinya dari posisi manusia ke posisi Allah lalu mencuri kemuliaan Allah. Ia mempergunakan penemuannya itu untuk mencari keuntungan bagi dirinya sendiri, lalu memanipulasi semua pengetahuan itu sehingga manusia tidak lagi memuliakan Tuhan, tetapi memuliakan dirinya.
Sedangkan ilmuwan Kristen adalah orang yang menggunakan rasio yang diciptakanTuhan sebagai alat untuk menemukan kebenaran yang disimpan oleh Tuhan di dalamalam, lalu dia sadar bahwa dunia ini telah dicipta dengan begitu ajaib, dan diamulai memuliakan Allah, Penciptanya. Ia sadar dan tahu bahwa ia begitu kecil dan Allah begitu besar. Ia hanyalah alat di tangan Allah untuk menemukan kebenaran yang telah Tuhan tanamkan di dalam alam, dengan sarana rasio yangtelah Tuhan tanamkan di dalam diri untuk memuliakan Tuhan. Inilah bedanya reaksi ilmuwan non-Kristen dengan ilmuwan Reformed kepada Tuhan.
Kita boleh bersyukur bahwa kita dilahirkan sebagai manusia sehingga kita bisa bereaksi kepada Allah. Pernahkah engkau berpikir: “Puji Tuhan, saya bukan anjing, bukan kucing, bukan kerbau, saya bukan kuda, dan seterusnya.” Bukankah engkau dicipta sebagai manusia bukan atas pilihanmu? Itu adalah anugerah. Mengapa kita diberi rasio untuk sekolah?Mengapa kita dapat mengerti alam? Sola Gratia.
Setelah itu, saya harus mengerti bahwa saya diberi status sebagai wakil Tuhan yang diberi peta dan teladan Allah di dalam diri saya. Sebagai manusia yang demikian, saya diberi rasio sebagai alat untuk mampu melakukan penyelidikan,menemukan, dan mengetahui segala rahasia Allah yang dicipta dan ditanam didalam alam. Sehingga akhirnya manusia itu boleh tercengang dan bersyukur menemukan keindahan dunia yang begitu menakjubkan.
Dengan iman kita melihat dunia ciptaan ini begitu ajaib. Dengan iman kita mengerti bahwa seluruh kemampuan rasio yangTuhan berikan boleh menjadikan kita seorang ilmuwan yang melihat semua itu dan memuliakan Allah. Kita memang tidak perlu membuktikan Allah ada, tetapi melalui mengerti rahasia alam dengan rasio yang Tuhan tanam dan iman yang Tuhan anugerahkan, kita bisa melihat keajaiban dan menemukan kemuliaan Allah di dalam ciptaan. Puji Tuhan!
Kita tidak perlu membuktikan Allah ada.Allah terlalu besar dibandingkan dengan semua bukti yang mungkin dipakai olehmanusia. Oleh karena itu, wahyu Tuhan Allah adalah satu-satunya sarana yangmemungkinkan kita mengakui bahwa Allah ada. Melalui alam semesta yang dicipta,kita mengetahui kodrat Allah, kita mengetahui sifat kebesaran Allah, kitamengetahui kebijaksanaan Allah, kita menemukan kemuliaan Allah yang tersimpan di dalam alam semesta yang begitu indah, begitu mulia, dan begitu ajaib.
Allah yang memberikan pengetahuan itu kepada manusia. Allah memberikan kemampuan kepada manusia untuk mengerti. Allah memberikan segala pengetahuan kebenaran diluar diri manusia agar manusia sebagai subjek boleh mengenal alam sebagai objek. Baik subjek maupun objek sama-sama adalah anugerah Allah, karena bukan berasal dari manusia.
Suatu kali di tahun 1973, saya mengunjungi Historical and Natural Museum di Washington, DC. Di satu sudut saya melihat adasatu gambar yang begitu indah dan rumit. Ternyata itu adalah foto elektronik yang membesarkan kaki lalat lima ratus ribu kali. Ternyata, struktur pembentuk sel-sel kaki lalat sedemikian halus, seperti orang membordir. Lukisan manusia yang bernilai ratusan juta ketika difoto dengan mikroskop elektronik hasilnya adalah gambar yang rusak.
Tetapi kaki lalat yang diciptakan oleh Tuhan, terikat menjadi satu kesatuan yang begitu rumit dan indah. Seketika itu juga sayamengatakan, “Betapa dahsyatnya Engkau, Tuhan.” Iman adalah reaksi terhadapTuhan. Iman itu menjadi suatu reaksi; reaksi setelah menemukan segala keajaibanTuhan di dalam ciptaan, reaksi setelah mengetahui betapa besarnya anugerah yang memberi saya hak untuk mengerti sifat ilahi melalui wahyu khusus, reaksi karenasaya mengalami keselamatan dari Tuhan.
Kiranya kita bisa semakin memuliakan Allahdengan iman yang Tuhan berikan, menggunakan rasio kita dengan benar, melihat alam ciptaan dengan benar, dan menemukan berbagai rahasia keajaiban dan keagunganTuhan di dalam ciptaan, kemudian menjadi suatu ilmu pengetahuan yang pada akhirnya kembali dipakai untuk kemuliaan-Nya. Sungguh betapa indahnya iman yangTuhan anugerahkan kepada umat pilihan-Nya.Sola Gratia, Soli Deo Gloria.Amin.
SIFAT IMAN - Pdt. DR. Stephen Tong 2.
"Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman." (Roma 1:16-17)
Konsep iman orang Kristen sangat berbeda dengan iman yang disebut di dalam agama, di dalam kebudayaan,dan di dalam segala sesuatu yang terjadi di dalam masyarakat non-Kristen. Kita perlu mengerti dengan cermat khususnya dari Theologi Reformed. Kita perlu dengan hati-hati membedakan apa yang dimengerti oleh orang Reformed dibandingkan dengan yang dimengerti orang Injili pada umumnya. Saya berharap banyak orang akan menemukan bahwa Theologi Reformed secara komprehensif ingin kita bertanggung jawab di dalam kepercayaan yang harus diikuti dan ditunjang oleh pengertian yang sempurna, sehingga kita tidak menjadi orang Kristen yang mengikut Tuhan dengan membabi buta.
Secara pengertian iman, pandangan orang-orang non-Kristen dan agama-agama biasanya mengambil empat macam presuposisi untuk melawan kepercayaan atau iman Kristen.
Pertama, saya tidak bisa beriman kecuali jika sayabisa melihat Tuhan. Kalimat ini membuat banyak orang Kristen yang pikirannya dangkal menjadi bingung. Akibatnya banyak orang Kristen yang ingin agar Allah menyatakan diri-Nya, agar orang-orang itu bisa percaya. Sikapseperti itu tidak benar. Bukan karena Tuhan “pamer” maka orang bisa percaya. Bagi orang yang tidak mau percaya, biarpun Tuhan sendiri “pamer”,dia tetap tidak akan percaya bahwa itu adalah Tuhan; lalu Tuhan ketakutan setelah “pamer” Dia tetap belum dipercaya, akhirnya harus mengikuti apa yang orang itu inginkan.
Nah, akhirnya manusianya menjadi kurang ajar. Tuhan bukan anak kecil yang bisa kita takut-takuti, lalu Ia akan mengikuti apa yang kita inginkan. Jika kita tidak mau percaya kepada Tuhan, bukan Tuhan yang harus bingung membuat kita percaya. Tuhan sudah menanamkan benih iman ke dalam hati kita, kini tanggung jawab kita untuk menggunakannya dengan bertanggung jawab. Tuhan sudah memberikan wahyu umum kepada manusia, alam semesta di luar dan hati nurani di dalam. Maka tidak ada alasan bagi manusia untuk berdalih dari teriakan bahwa Allah itu ada.
Agustinus mengatakan, “Tanyalah kepada pohon mengapa engkau begitu hijau, tanyalah kepada burung mengapa engkau begitu kecil tetapi bisa bersuara merdu, tanyalah kepada ombak mengapa engkau begitu besar tetapi tidak mampu melewati batas pantai; maka mereka akan menjawab secara serentak bersama-sama, karena Allah telah menciptakan kami demikian.”Jika demikian, bolehkah kita mengatakan “tidak ada Allah”? Jika Allah tidakada, maka konsep tentang Allah pun tidak pernah ada di dalam diri manusia.
Namun,kenyataannya tidak demikian. Di dalam hati manusia ada sensus divinitatis yang menyatakan bahwa Allah ituada. Tuntutan yang meminta Allah harus dinyatakan agar manusia bisa percaya adalah tuntutan yang keluar dari pikiran yang sudah berdosa, yang terbatas, danyang dicipta. Orang tersebut sedang menggabungkan Tuhan dengan dunia kelihatan.Tetapi sayangnya Tuhan bukan terkunci di dalam dunia kelihatan. Kalau terbatas dalam dunia kelihatan, pastilah dia bukan Tuhan. Tuhan adalah Tuhan justru jikaIa tidak kelihatan.
Dunia yang tidak kelihatan tidak bisa dibuktikan dengan cara yang dipakai dunia kelihatan. Hanya orang yang bodoh yang meminta agar kita membelah air dengan pisau untuk membuktikan bahwa pisau kita sangat tajam.Setajam apa pun pisau tidak akan bisa membelah air karena sifat air bukan sifat yang bisa dibelah dengan pisau.
Permintaan pembuktian seperti itu adalah permintaan yang bodoh. Orang Kristen tidak boleh minder ketika ditantang oleh orang dengan presuposisi yang salah tetapi kelihatan galak. Bukan karena orang sudah melihat Tuhan baru dia percaya, tetapi dia harus percaya kepada Tuhan barulah dia mengerti dan mengenal siapa Tuhan Allah itu.
Kedua, orang non-Kristen mengatakan jika saya bisa mengalami Allah, maka saya percaya. Orang seperti ini sebenarnya sedang mengatakan kalau ia tidak pernah mengalami Allah maka ia tidak akan bisa percaya. Kalimat ini sekali lagi adalah produksi dari otak yang dicipta, yang terbatas, dan yangsudah terpolusi. Pengalaman manusia berada di dalam wadah yang terbatas,sedangkan Tuhan Allah berada di dalam wilayah yang tidak terbatas. Yang terbatas mengalami yang tidak terbatas itu tidak mudah, bahkan dapat dikatakan tidak bisa.
Sebagaimana seorang anak mengatakan, “Saya baru percaya ada lautanjika lautan itu datang ke rumahku.” Permintaan pengalaman seperti ini adalahbodoh, karena jika benar terjadi maka ia akan mati. Ia tidak sadar bahwa ia meminta sesuatu yang jauh lebih besar dari kemampuannya untuk dialami. Kita tidak bisa mengalami pengalaman tidak terbatas, karena diri kita memiliki wadah yang terbatas. Apa artinya mengalami Tuhan Allah? Jika engkau mengalami anugerah Allah janganlah engkau mengira wadahmu itu begitu besar sehingga bisa menampung semua. Engkau hanya boleh mencicipi rasa keselamatan.
Metode kedua ini sering menjadikan manusia menggunakan kemampuan diri yang terbatas untuk memaksa Allah yang tidak terbatas. Mereka mengatakan, “Jika Tuhan menyembuhkan saya, barulah saya mau percaya,” atau “Jika Tuhan memberkati dan memberi kekayaan kepada saya, barulah saya mau percaya.” Jika syarat-syarat seperti ini ditetapkan oleh manusia yang sudah berdosa dan dijadikan syarat mutlak, maka setanlah yang akan menjadi allah mereka.
Setan berkata kepada Tuhan Yesus,“Sembahlah saya, maka saya akan berikan seluruh dunia dan semua kemuliaannya.”Yesus menolak hal itu, karena Yesus bisa membedakan mana berkat dari Tuhan dan mana berkat dari setan. Kesembuhan mungkin bisa dari setan, mujizat palsu jugabisa berasal dari Iblis, dan kekayaan juga bisa datang dari Iblis. Semua halini dinyatakan jelas di dalam Alkitab. Jika kita tidak bisa membedakan mana berkat dari Tuhan dan mana berkat dari Iblis, maka kita akan mudah tertipu. Pengalaman bisa berbeda bila berasal dari sumber yang berbeda. Kalau menunggu berkat baru percaya, ituhal yang salah.
Tuhan Yesus berkata: apa gunanya engkau memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawa. Kristus tidak menyembah Iblis karena dia mewakili Gereja sebagai Kepala. Kalau Kepala Gereja sendiri kompromi dan takluk kepada setan, maka seluruh Gereja yang berbakti kepada Kristus akan dengan sendirinya berbakti kepada Iblis. Itu sebabnya pemimpin-pemimpin tidak boleh lupa prinsip ini.
Pendeta-pendeta Reformed jangan lupa bahwa engkau tidak boleh berkompromi dengan apa pun karena engkau adalah pemimpin yang bersifat wakil.Puji Tuhan! Semua teladan Kristus telah menjadikan Gereja Tuhan mengerti sifatdan prinsip Alkitab sehingga imannya dapat bertahan terus sampai Kristus datang kembali. Tetapi Tuhan Yesus mengatakan satu kalimat yang menyedihkan luarbiasa, “Pada saat Anak Manusia kembali, bolehkah Dia menemukan iman?” Kita harus menjadi orang Kristen yang setia, menjadi orang Kristen yang konsisten,menjadi orang-orang yang memegang teguh prinsip-prinsip yang menyatakan bahwa kita adalah orang beriman yang setia kepada Tuhan.
Jikalau engkau setia bukan untuk menjadi sombong, melainkan bersedia untuk menjadi martir, untuk menjadi orang yang mungkin dibunuh, mungkin dibenci, diejek, difitnah, diumpat, diiri, dan didengki oleh manusia, it is simply because you wantto be a Christian, remain faithful until the end of the world.Berikan kepada saya pengalaman, setelah saya mengalaminya saya baru percaya.Maka Tuhan akan mengatakan, “Kau kira anugerah-Ku bisa dipermainkan seperti itu? Tidak! Aku menganugerahi siapa, siapa mendapat anugerah, Aku mengasihani siapa, siapa mendapat belas kasihan!”
Di dalam kalimat yang begitu jitu kita melihat prinsip dasarnya adalah kedaulatan Allah yang menguasai pemberian anugerah Allah. The sovereignty is the principle of givinggrace to any people. Tidak ada satu orang pun yang berhak berkata:“Kalau Engkau memberikan anugerah maka aku akan percaya kepada Engkau.” Tuhanakan mengatakan, “Tidak! Sebab Akulah yang menentukan kepada siapa Aku memberikan anugerah dan bukan kamu yang menentukan sehingga Aku harus taat kepadamu.”
Ketiga, kalau aku bisa mengerti, rasional, danmasuk akal, maka saya akan percaya. Inilah presuposisi ketiga dari orangberdosa memberikan tantangan kepada orang Kristen. If you come pursuit me, convince me that your religion isreasonable, is logical, and make my reason surrender, then I will believe inyour God. Nyatakanlah secara masuk akal dengan segala metode yang menaklukkan rasioku! Setelah aku merasa itu rasional, itu masuk akal, aku akan percaya kepada Tuhan.
Metode ini merupakan hal ketiga produksi manusia dengan otak yang sudah dicipta, yang terbatas, dan dicemari dosa yang mengakibatkan penyataan kebodohan akan diri sendiri. Jawaban atas pertanyaan, “Kalau Tuhan masuk akalku maka aku percaya kepada Tuhan” adalah “Mengapa Tuhan mesti masuk akalmu?Bukan Tuhan yang mesti masuk akalmu tetapi akalmu yang mestinya masuk Tuhan.”Kamu minta kebenaran itu dimasukkan ke dalam otak sampai sesuai dengan apa yang dimaui otakmu?
Otakmu itu terbatas, otakmu itu dicipta, otakmu terpolusi,otakmu dicemarkan oleh dosa, lalu kebenaran Tuhan harus sesuai dengan otakmu?Tidak ge-er-kah kamu? Tidak malukah kamu? Menganggap otakmu mempunyai daya penampungan yang cukup besar untuk menerima kebenaran Allah yangtidak terbatas? Apakah engkau tidak sadar bahwa otakmu betul-betul sudah tercemar? Apakah engkau kira bahwa engkau berhak untuk menguji kebenaran?Kebenaran jauh lebih besar daripada otakmu! Di dalam filsafat Grika, seks itu diibaratkan sebagai kemauan manusia.
Sebagai wakil, seks itu kalau dilampiaskan tanpa kasih yang sejati, manusia turun menjadi binatang. Kalau engkau mempunyai kemauan yang diutarakan melalui nafsu seks, tanpa ada emosi yang baik untuk mengatur seks, engkau turun menjadi binatang. You lower yourself, you willbecome an animal; you satisfy your sex desire and expression, you will not becontrolled by the true and proper emotion. Ini bahaya sekali.Manusia yang lebih tinggi dari itu adalah manusia yang membereskan emosinya,setelah itu dengan emosi yang sungguh-sungguh dan dengan cinta yang murni ia memerlukan seks.
Manusia yang lebih tinggi dengan seks yang dikuasai oleh emosi yang suci pun tetap bahaya karena emosi kalau tidak mempunyai rasio yang benar,tidak mempunyai pengertian kebenaran untuk mengontrol, maka emosi itu bisameluap dan membanjir. Sehingga yang lebih tinggi lagi adalah pikiranmu menguasai emosimu, baru emosimu menguasai seks dan kemauanmu. Dengan demikian,manusia yang seluruh kegiatan hidupnya berpusat pada seks dan kemauan, manusia itu mirip binatang. Manusia yang menguasai seks dengan emosi tapi tidak ada pikiran, asal emosi, asal cinta, tanpa kontrol, itu manusia yang sangat bahaya.
Manusia yang mengerti kebijaksanaan, mengerti kebenaran, lalu dengan rasio dia menguasai emosinya, baru emosi ini menyatakan kontrolnya kepada seks, itu orang tertinggi. Maka di dalam kebudayaan Grika, filsuf itu orang tertinggi. Filsufitu orang yang paling tinggi derajatnya di antara semua manusia dan kita semua harus menuntut kebijaksanaan menjadi pencinta kebenaran. Ketika Socrates ditanya, “Engkau orang berbijak kan?” Pertanyaan ini dijawab dengan, “Tidak, aku hanya pencinta kebijaksanaan.” Manusiayang mencari kebenaran sebenarnya dengan tidak sadar sedang membuktikan bahwa manusia tidak mempunyai kebenaran maka manusia perlu kebenaran.
Yang tidak ada kebenaran, perlu kebenaran dan mencari kebenaran, supaya kebenaran dan hidup yang mencari kebenaran bersatu. Itu yang disebut orang sebagai filsuf. Philea – Sophia artinya I love the wisdom, I am only a wisdom-lover and I am not thewisdom. I should not be identified with wisdom. Aku tidak boleh diidentifikasikan sebagai kebenaran atau kebijaksanaan, aku hanya pencinta kebijaksanaan.
Tapi saya menemukan bahwa seluruh sistem Grika ini masih lemah. Yang menguasai kemauan adalah emosi, yang menguasai emosi adalah rasio, tetapi saya mau tanya, “Siapa yang menguasai rasio?” Disini saya menemukan kemuliaan Tuhan melalui wahyu-Nya dalam Kitab Suci: RohKudus yang menguasai rasio.
Waktu manusia merajalelakan, mengidolakan, dan memutlakkan akal sebagai Tuhan Allah, lalu berpikir bahwa yang masuk akal adalah kebenaran dan kalau tidak masuk akal bukan kebenaran; maka orang ini telah jatuh ke dalam jerat modernisme yaitu mengidolakan rasio, memutlakkan rasio, dan menjadikan rasio tuhan allah yang kedua. Memutlakkan yang tidak mutlak ini satu pelanggaran terhadap Allah yang Esa. Itu sebabnya orang yang mengatakan, “Tanpa masuk akal, saya tidak percaya,” itu berarti iman disejajarkan dengan rasio dia, kebenaran harus bisa diterima oleh pikiran yang sudah ternoda oleh dosa, ini bukan ajaran Alkitab.
Alkitab mengatakan: bukan karena rasiomu maka engkau beriman, melainkan karena engkau berimanbaru engkau mengetahui kebenaran. Ini semua dibalik. Manusia pada umumnya memakai ilmu untuk membuktikan Allah ada,memakai rasio untuk membuktikan Allah ada, memakai pengalaman untuk membuktikan Allah ada. Orang Reformed mengatakan, “No! You are wrong! That is ananthropocentric presupposition; that is the result of the human fall; that isthe result of the pollution, of the fall of Adam on your brain.” Inisemua salah: presuposisi pertama, jikalau aku melihat, maka aku percaya;presuposisi kedua, jikalau aku mengalami, maka aku percaya; presuposisi ketiga,jika aku merasa sudah masuk akal, maka aku percaya.
Presuposisi terakhir, jikalau bisa dibuktikan maka aku akanpercaya. Give me proof, give me evidence! Itunamanya evidensial metodologi. Evidensial metodologi di dalam apologetika adalah metodologi orang dunia, bukan Alkitab. Saya kira saudara tahu ada satubuku yang namanya “Evidence That Demands a Verdict”.Inilah buktinya, coba engkau test; inilah buktinya, coba engkau buktikan,engkau konfirmasikan! Buku itu ditulis oleh seorang dari Campus Crusade yang terkenal yaitu Josh McDowell.
Sebenarnya judul buku itu sudah salah, karena berarti kebenaran Allah boleh dihakimi oleh manusia. Mestinya orang berdosa yang dihakimi oleh Allah, bukan Allah dengan bukti-bukti supaya dihakimi olehmanusia. Engkau menilai sendiri, engkau hakimi sendiri, betul atau tidak.Mengapa menjadikan Allah boleh dihakimi oleh manusia dan bukan membawa manusia berdosa untuk dihakimi oleh Tuhan Allah. Itu adalah metode total evidensial,berbeda dengan Reformed Theology. Theologi Reformed menganggap Allah tidak dapat dibuktikan oleh manusia dan manusia tidak sanggup memakai bukti apa pununtuk menyatakan keilahian Tuhan Allah.
Itulah sebabnya bukan Allah dibuktikan,tetapi Allah menyatakan diri-Nya. Apa perbedaan ‘Allah dibuktikan’ dengan‘Allah menyatakan’? Pikiran yang tajam harus menjawab perbedaan antara ‘Allah dibuktikan oleh manusia’ dan ‘Allah menyatakan diri kepada manusia’. Jika Allah dibuktikan oleh manusia, siapa inisiator? Siapa subjek? Siapa objek? Jika Allah dibuktikan oleh manusia, manusianya menjadi subjek, manusia menjadi inisiator,Allah pasif – manusia aktif.
Tetapi Allah menyatakan diri artinya Allah aktif –manusia pasif, Allah subjek – manusia objek, Allah inisiator – manusiaresponser, ini bedanya. Waktu Allah menyatakan diri maka engkau mengatakan, “O, I see Your glory, I know Your existence, I understand Your will.”Di situ Allah menjadi inisiator, inilah yang digunakan oleh Alkitab. Saya tidaktahu mengapa begitu banyak sekolah theologi memberi gelar tinggi kepada murid-muridnya yang katanya studi sampai S1, S2, tetapi tidak pernah mengerti metode ini.
Saya tidak mau ditipu oleh, “Oh, saya sudah sekolah S1, S2, S3 dari luar negeri.” Saya mau tanya sebenarnya engkau mengerti Alkitab sampai di mana? Saya berkata kepada saudara bahwa di sekolah Institut Reformed, engkau boleh pakai uang paling sedikit untuk mengerti kebenaran yang paling dalam. Meskipun engkau bukan lulusan luar negeri, tidak usah minder.Karena di sini bobot dan pengertian dengan metode yang sungguh-sungguh sudahkita cari dan temukan di dalam Alkitab. Dan semua ini akan dikonfirmasikan oleh semua yang mengerti Theologi Reformed di seluruh dunia bahwa engkau sudah berada di dalam jalur yang benar. Allah menyatakan diri sehingga kita tahu Dia ada.
Manusia mencoba membuktikan memakai ilmu alam untuk menemukan Allah ituada, itu metodenya sama sekali berbeda. Alkitab tidak pernah mengatakan:silakan membuktikan Allah melalui ciptaan-Nya, melainkan engkau harus melalui ciptaan-Nya mengaku Dia ada, itu bukan hasil dari engkau membuktikan Allah ada.Itu adalah pengakuan. Mengapa? Karena Allah menyatakan diri melalui ciptaan didalam alam maka Alkitab tidak memakai proof atau evidence, Alkitab memakai the manifestation of God, God manifests Himself, God showsHimself, God displays His work in the universe. Amin.
SIFAT IMAN - Pdt. DR. Stephen Tong 3.
” Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan." (2Timotius 1:12)
Kita telah mempelajari bagaimana pemahaman iman menurut orang non-Kristen dan bagaimana iman dipandang dari Alkitab yang dimengerti oleh Theologi Reformed. Prinsip dan kebenaran Alkitab terbalik dariapa yang manusia seringkali pikirkan. Bukan karena melihat baru beriman, tetapi Alkitab ingin kita beriman dulu baru melihat. Seluruhnya harus kembali kepadaAllah dan merupakan inisiatif Allah. Ini disebutqualitative difference.
Ketika Marta sibuk melayani Yesus, Maria justru sibuk mendengar dan mengerti Firman. Saat ini ada orang-orang Kristen yang kelihatannya sibuk melakukan banyak hal untuk Yesus, tetapi tertidur ketika mendengar khotbah atau mempelajari firman Tuhan dengan mendalam. Ketika orang-orang Reformed terus belajar dan mendengar Firman, orang Kharismatik sibuk menyanyi, yang kadang menyanyi dengan nada yang tidak tepat.
Tuhan ingin kita mendengarkan apa yang Ia katakan, bukan kita yang memaksa Tuhan untuk mendengar apa yang kita katakan.Kita harus mau mengoreksi seluruh pemahaman kita sampai hal yang sekecil-kecilnya, sehingga kita lebih berkenan di hadapan Tuhan. Ketika saya berkhotbah, saya menggunakan suara keras, tetapi ketika saya berdoa, saya bersuara lembut. Mengapa demikian? Ketika saya berkhotbah, saya ingin setiap orang, setiap sudut bisa mendengarkan firman Tuhan dengan jelas dan sungguh bisa memperhatikan Firman. Tetapi ketika saya berdoa, saya sedang berbicara dengan Allah yang begitu dekat dengan saya, sehingga saya tidak perlu berteriak.
Saya sedang berbicara dengan Allah yang saya hormati, sehingga tidak pantas saya berteriak-teriak kepada-Nya. Jika kita mengenal Allah yang dekatdengan kita, yang begitu mulia dan hormat, yang mendengar doa kita, maka sangattidak sopan jika kita berteriak-teriak di hadapan-Nya, seolah-olah Dia tidak mendengar. Berbeda dengan Marta, Maria senantiasa mau mendengar dan belajar firman Tuhan.
Marta terus sibuk dan menganggap dirinya sudah melayani lebih dari orang lain, akhirnya menjadi sombong dan memerintahkan Tuhan Yesus untuk memarahi adiknya. Sebaliknya, Tuhan Yesus malah menegur Marta. Maria telah mendapatkan bagian yang terbaik, yang tidak bisa direbut dari dirinya. Makaketika Lazarus meninggal, Marta tidak mengerti dan tidak percaya bahwa Yesus mampu membangkitkan Lazarus.
Ia menganggap diri sudah lebih tahu, sudah belajar theologi, dan tahu bahwa Lazarus hanya akan bangkit pada akhir zaman bersama-sama dengan yang lain. Di sini terungkap suatu kalimat dari Tuhan Yesus yang begitu indah, “Jika engkau beriman, engkau akan melihat kemuliaan Allah.”Di sini muncul metode Alkitab yang pertama kali,“Jika beriman, akan melihat kemuliaan Allah.” Ini berbeda dengan konsep orang dunia, bahwa kalau melihat, baru beriman kepada Tuhan Allah.
BACA JUGA: LIMA PRINSIP PERTUMBUHAN IMAN YANG BENAR
Padazaman Tuhan Yesus, orang yang paling banyak membawa orang beriman kepada Tuhan Yesus sebelum Ia mati di kayu salib adalah Yohanes Pembaptis. Melalui Yohanes Pembaptis, seluruh negeri saat itu digoncangkan. Mereka bergetar dan menjadigentar, dan mulai dibawa kembali beriman kepada Tuhan Allah. Yohanes Pembaptis lebih agung dari Elia. Elia mengakibatkan sekelompok orang di atas gunung Karmel berhenti menyembah Baal dan kembali kepada Yehova.
Yohanes Pembaptis seorang diri berteriak-teriak di padang gurun tanpa dukungan siapapun.Makanannya adalah belalang, bajunya adalah kulit unta, dan ia berteriak,“Kerajaan Allah sudah dekat, bertobatlah kamu!” Beribu-ribu bahkan beratus-ratus ribu orang berduyun-duyun dari semua kota dan semua desa berkumpul di tepi sungai Yordan untuk mendengar khotbahnya dan mereka menangis lalu bertobat. Mereka mengalami kebangunan rohani yang sesungguhnya. YohanesPembaptis tidak pernah satu kali pun melakukan mujizat tetapi orang yang percaya kepada dia begitu banyak.
Saya menghormati orang Islam yang mengakibatkan berjuta-juta orang percaya dan mereka tidak mengadakan mujizat.Sedangkan di dalam gerakan Kharismatik sudah timbul sebuah perasaan rendah diri, sehingga mereka beranggapan seolah-olah jika tidak ada mujizat maka tidak ada orang mau bertobat. Akhirnya mereka membuang firman Tuhan yang paling penting lalu mengejar terjadinya mujizat supaya orang bisa percaya. Mujizat terbesar adalah Kristus bangkit dari antara kematian, mujizat terbesar adalah kuasa kebangkitan yang membuat manusia percaya kepada Dia.
Sedangkan mereka yang mengejar kesembuhan atau kekayaan akhirnya beberapa tahun kemudian menjadisakit lagi dan kemudian tetap mati juga. Yang sementara kaya, suatu saat kekayaannya hilang dan mereka mengalami penderitaan besar. Mereka tidak mementingkan firman, hanya mementingkan anugerah dan berkat dari Tuhan. Tidak heran, akhirnya beberapa pemimpin Kharismatik yang paling penting dalam sejarahsatu per satu jatuh ke dalam skandal seks dan keuangan yang tidak beres.
Tuhan memperbolehkan setan memberikan umpan uang dan memberikan berkat lalu menghancurkan Kekristenan melalui kepimpinannya yang tidak beres. Sedikit pendeta yang melihat semua tipuan ini, sehingga Yesus berkata kepada Marta bahwa ia telah salah mengerti theologi. Kalau ia betul-betul beriman, ia akan melihat kemuliaan Allah. Bukan sesudah engkau melihat baru engkau beriman. Ini metode yang salah, yang pertama-tama harus dibongkar dan diberi satu kekuatan revolusi untuk membalikkan manusia kepada metode Alkitab yang benar. Ini tugasdan panggilan Theologi Reformed.
Kedua, Alkitab mengatakan bukan karena engkau mengalami atau engkau sudah mengerti secara rasio baru kemudian engkau beriman.Namun sebaliknya, ketika engkau beriman, engkau akan mengetahui. Di dalam Ibrani 11:3 dikatakan, “Karena kita percaya bahwa dunia ini dicipta oleh Allahmelalui firman-Nya.” Jika saya sudah tahu, sudah masuk akal, atau saya rasa itu logis, maka barulah saya mau percaya, itu adalah metode orang berdosa, itumetode dunia. Alkitab mengatakan, “Jika engkau percaya, maka engkau akan mengetahui.” Percaya itu dari mana?
Di dalam khotbah-khotbah yang lain, beberapa tahun yang lalu saya membedakan empat tahap iman, yaitu:
1). Iman yang sudah ditanam terlebih dahulu sebelum seseorang mendengar firman;
2). Iman yang timbul setelah mendengar firman;
3). Iman yang dikaruniakan Roh Kudus untuk pelayanan; dan
4). Iman yang bersandar kepada firman Tuhan setiap detik serta mengambil berkat dan kuasa Tuhan, di mana kita bisa senantiasa memegang tangan-Nya. Kita harus beriman, kita harus percaya kepadaTuhan terlebih dahulu, barulah setelah itu kita mendapatkan pengertian yangTuhan akan berikan kepada kita. Di dalam iman mengandung pengetahuan, sehingga Paulus mengatakan, “Aku tahu siapa yang aku percaya” (1 Timotius. 1:12). Maka,percaya dulu baru mengetahui akan ikut.
Saya pernah mengatakan bahwa kredo imanKristen mengatakan bahwa, “Faith seeking understanding”(credo ut intelligas, en inteligum un credas) – iman menghasilkan pengertian dan pengertian membawa kita untuk beriman lagi. Dengan demikian iman – pengetahuan, pengetahuan – iman,seperti lingkaran tahun dari setiap pohon.
Setiap pohon memiliki lingkaran tahun yang setiap tahun bertambah satu lingkaran lagi. Pertumbuhan inimenggambarkan bagaimana iman membawa kita pada pertumbuhan pengertian, lalupengertian itu akan membawa kita pada pertumbuhan iman yang semakin kuat. Itu terus berulang menjadi putaran lingkaran yang semakin besar. Akhirnya putaran ini menjadikan kita orang yang penuh iman yang dipertanggungjawabkan oleh pengertian kebenaran karena kita patuh dan percaya kepada Tuhan.
Terakhir, Alkitab mengatakan karena iman maka nenek moyang kita mendapat bukti. Jadi, bukan karena sudah terbukti barulah nenek moyang kita percaya. Saat ini, ajaran-ajaran Alkitab yang penting ini telah diabaikan oleh banyak orang Kristen. Bahkan ajaran-ajaran Kristen banyak dimanipulasi, diubah,dan dirusak oleh orang yang tidak mau mengerti kedaulatan Tuhan Allah.
Saya tidak perlu mendapatkan bukti yang dahsyat tentang Allah barusaya bisa percaya; saya juga tidak perlu mengalami anugerah besar baru saya bisa percaya; saya tidak perlu menjelaskan dengan berbagai dalil logika manusia, baru saya bisa percaya. Prinsip Alkitab mengatakan bahwa karena iman, nenek moyang kita mendapatkan bukti.Ketika firman Tuhan dikabarkan, cahaya dari firman yang mempunyai khasiat khusus akan langsung menembusi awan-awan gelap di dalam hati dan otak manusia,memberikan iman yang ditanam sebagai benih di dalam hati manusia itu.
Mengapa saya percaya? Itu karena saya berespon kepada Allah yang telah menyatakan diri-Nya melalui alam ciptaan-Nya dan khususnya melalui firman-Nya. Melalui itu, saya percaya dan menjadikan saya bisa mengerti bahwa Ia ada. Melalui firman, saya mengetahui bahwa Allah yang ada itu adalah Allah yang hidup. Allah yang hidup itulah yang telah menyatakan diri-Nya kepada saya, sehingga sayabisa melihat kemuliaan-Nya dan mengerti seluruh kebenaran yang Ia wahyukan kepada saya.
Dari semua itu, akhirnya terbukti bahwa Allah itu adalah Allahyang sejati, Allah yang benar. Semua metode yang tercantum dalam Alkitab ini mengakibatkan kita mengatakan, “Aku orang percaya.” Dan ketika iman kita berespon kepada Tuhan, maka respon iman ini berbeda dari semua iman agama lain.Iman ini adalah iman yang sesuai dengan firman dan merupakan respons kepada firman. Jangan karena kita mengetahui beberapa doktrin, lalu kita sudah mengaku sebagai orang Reformed atau bertheologi Reformed. Saya ingin agar di dalam segala segi termasuk metode kita, kita boleh sesuai dengan wahyu Tuhan di dalam Alkitab.
Mari kita bertobat secara pikiran; mari kitabertobat secara pelayanan; bertobat secara mental; bertobat secara metode;bertobat di dalam berapologetika; dan kembali kepada prinsip-prinsip Alkitab.Mari kita memohon kepada Tuhan agar Ia memimpin kita seumur hidup agar tidak menyeleweng, tidak jatuh, tidak terpeleset, tidak jatuh ke dalam metode-metode manusia yang salah, sehingga seumur hidup kita bisa berkenan di hadapan-Nya.Soli Deo Gloria.
-Amin-