Beriman Dulu Lalu Bertobat Atau Sebaliknya?
Oleh:John Liem.
Beriman Dulu Lalu Bertobat Atau Sebaliknya? .Mayoritas orang Kristen meyakini bahwa untuk mendapatkan keselamatan mereka harus beriman kepada Kristus lalu dilanjuti dengan bertobat. Benarkah hal ini? Apakah yang sebenarnya dimaksud dengan pertobatan? Jikalau kita sudah mengerti makna dari kata bertobat, kita akan menyadari bahwa bertobat diperlukan sebelum seseorang beriman kepada Kristus.
Di dalam bahasa Latin, kata bertobat bermakna berpikir ulang, berpikir kembali, berubah pikiran. Nah, konsep pertobatan yang sekedar perubahan pikiran ini dipakai oleh kalangan kristen tertentu untuk mendukung ajaran Free Grace.
Bukan itu saja, bahkan ada kaum penganut Free Grace yg mengajarkan pertobatan bukanlah syarat untuk mendapatkan keselamatan! Tetapi jikalau kita memakai bahasa Grika, kata yang dipakai untuk pertobatan adalah metanoia dan kata ini tidak sekedar berarti berubah pikiran. Metanoia bermakna lebih luas dari perubahan pikiran.
Yesus menceritakan 2 perumpamaan berikut ini yang bisa kita gali untuk mengerti makna dari pertobatan.
Matius 21:28-32 Seorang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata:
Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur. Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi. Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal (=repent atau bertobat) lalu pergi juga.
Lukas 15:11-20 Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki. Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka. Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya. Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan iapun mulai melarat. Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya. Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorangpun yang memberikannya kepadanya. Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan. Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa. Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya.
Mari kita ceramati apa yang telah terjadi kepada kedua anak bungsu itu. Sesungguhnya mereka sudah mengalami perubahan berikut ini:
1. Perubahan pikiran. Kedua anak itu memikirkan apa yang sudah mereka perbuat kepada bapanya. Mereka memikirkan ulang perbuatan mereka.
2. Perubahan emosi. Mereka merasa menyesal atas apa yang telah mereka lakukan kepada bapanya. Mereka menyesali kesalahan mereka.
3. Perubahan kehendak. Mereka tidak hanya menyesali kesalahan mereka, mereka juga menyadari mereka harus berubah. Di perumpamaan yang pertama, anak bungsu itu merubah keinginan dari tidak mau menjadi mau. Sedang di perumpamaan kedua, anak bungsu itu ingin untuk pulang kembali kepada bapanya.
4. Perubahan perbuatan. Mereka tidak hanya menyesali kesalahan, perbuatan mereka pun berubah 180 derajat. Di perumpamaan yang pertama, si anak pergi ke kebun anggur untuk bekerja. Di perumpamaan yang kedua si anak bungsu menghampiri bapanya untuk meminta diakui sebagai pelayan.
Nah keempat hal itu adalah elemen dari pertobatan. Ke empat hal dari pertobatan itu harus terjadi kepada semua orang sebelum mereka beriman kepada Kristus.
Apa yang ditulis di alkitab perihal hubungan antara iman dan pertobatan? Yang manakah yang duluan? Mari kita lihat ayat2 berikut ini:
1. Kisah Para Rasul 20:21 Aku senantiasa bersaksi kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani, supaya mereka bertobat kepada Allah dan percaya kepada Tuhan kita, Yesus Kristus. Di sini Paulus mengatakan tujuan dari penginjilanya adalah supaya orang2 bertobat lalu percaya kepada Kristus. Perhatikan urutannya: bertobat dan percaya.
2. Kisah Para Rasul 2:37-38 Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?” Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.” Petrus pun mengatakan hal yg serupa, yaitu bertobat lalu dibaptis (tentu saja baptisan ini mengikut sertakan iman kepada Kristus).
3. Tentunya kita sudah tahu sebelum Yesus Kristus memulai pelayanannya, Yohanes Pembaptis sudah terlebih dahulu membuka jalan baginya. Apakah yg dikotbahkan oleh Yohanis Pembaptis itu? Tidak lain baptisan pertobatan! Dia menyerukan pertobatan masal kepada kaum Yahudi dan lalu mengarahkan mereka kepada Kristus (Yohanes 1:29). Lalu apakah yg dikotbahkan oleh Yesus sendiri? Markus 1:14-15 menulis Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah, kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" Sekali lagi perhatikan yg diucapkan Yesus itu, bertobat dulu lalu percaya (beriman).
Jadi ayat alkitab memang menulis bahwa pertobatan mendahului beriman. Tetapi apakah alasannya? Mengapa manusia harus bertobat sebelum dia percaya Kristus? Apa logikanya? Misalnya, anda menginjili seseorang lalu menganjurkan orang itu untuk percaya Kristus. Bisa saja orang itu bertanya kepada anda: “Mengapa saya harus percaya kepada Kristus? Mengapa saya mebutuhkan Kristus?”. Lalu apakah yg akan menjadi jawaban anda? Tentu saja, anda bisa mengatakan percayalah Yesus supaya engkau hidup makmur, supaya sembuh penyakit, agar karir sukses, dsb.
Tetapi itu semua bukanlah injil yg sejati! Injil sejati adalah Kristus sebagai penebus dosa. Anda bisa melihat sendiri sekarang, tidak ada satu manusia berdosa pun yg membutuhkan Kristus jikalau
mereka tidak menyadari bahwa ada yg salah dengan diri mereka. Tidak ada satu manusia berdosa yg mengingini Kristus, jikalau dia tidak menyadari bahwa dia memang membutuhkan Kristus. Itulah yg disebut dengan pertobatan! Manusia harus berubah sebelum dia datang ke Kristus dan beriman kepadaNya.
Sekarang mari kita teliti 4 elemen berikut yang harus ada di dalam pertobatan sebelum manusia beriman kepada Kristus:
1. Perubahan pikiran. Manusia berdosa mempunyai pemikiran yang sudah dikorupsi dosa. Tidak ada manusia berdosa yang memiliki pemikiran yang benar tentang Allah, tentang Yesus Kristus dan bahkan dirinya sendiri sebagai manusia berdosa. Itulah sebabnya manusia berdosa harus memulai pertobatan di dalam pemikirannya dulu. Mereka harus bertobat dari pemikiran yang salah tentang Allah, Kristus dan dirinya sendiri. Mereka harus menyadari kesalahan itu dan berubah pemikiran ke arah yang benar.
2. Perubahan emosi. Sebagai manusia yang sudah memiliki pemikiran yang benar, secara otomatis dia akan merasakan penyesalan atas dosa-dosa lampaunya. Inilah perubahan emosi yang terjadi yaitu penyesalan akan dosa.
3. Perubahan kehendak. Mereka tidak hanya menyesali dosa dan kesalahan mereka. Jikalau sebelumnya mereka hidup tanpa beban akan dosa, sekarang mereka menyadari beban itu. Mereka lalu menjadi sadar mereka harus melakukan sesuatu di dalam hidup mereka. Mereka sadar bahwa mereka membutuhkan Kristus sang penebus. Mereka yang dahulunya tidak pernah mempedulikan Kristus, sekarang berubah. Mereka merasakan kebutuhannya akan Kristus. Mereka menghendaki Kristus di dalam hidup mereka.
4. Perubahan perbuatan. Mereka tidak hanya sekedar menginginkan Kristus, mereka benar-benar datang kepada Kristus. Mereka juga menjauhi dosa2 mereka. Mereka akan menjadi lebih peka akan dosa dan berusaha untuk hidup yang berkenan di dalam Kristus. Perbuatan mereka akan berubah ke arah yang lebih baik.
Kesimpulan: Beriman Dulu Lalu Bertobat Atau Sebaliknya?
Secara singkatnya, manusia harus bertobat sebelum dia beriman kepada Kristus. Mengapa? Karena pertobatan itu lah yang akan membuat mereka memiliki hubungan yang benar dengan Kristus. Pertobatan itu yang akan menuntun manusia memiliki iman yang sejati kepada Kristus.
Ref: "God The Holy Spirit" Martyn LLoyd Jones
Beriman Dulu Lalu Bertobat Atau Sebaliknya?