YOHANES MENCEGAH PENGUSIRAN SETAN DAN YESUS DIANGKAT KE SURGA (LUKAS 9:49-56)

PDT. BUDI ASALI, M. DIV.
YOHANES MENCEGAH PENGUSIRAN SETAN DAN YESUS DIANGKAT KE SURGA (LUKAS 9:49-56)YOHANES MENCEGAH PENGUSIRAN SETAN DAN YESUS DIANGKAT KE SURGA (LUKAS 9:49-56). Lukas 9:49-56 - “(49) Yohanes berkata: ‘Guru, kami lihat seorang mengusir setan demi namaMu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita.’ (50) Yesus berkata kepadanya: ‘Jangan kamu cegah, sebab barangsiapa tidak melawan kamu, ia ada di pihak kamu.’ (51) Ketika hampir genap waktunya Yesus diangkat ke sorga, Ia mengarahkan pandanganNya untuk pergi ke Yerusalem, (52) dan Ia mengirim beberapa utusan mendahului Dia. Mereka itu pergi, lalu masuk ke suatu desa orang Samaria untuk mempersiapkan segala sesuatu bagiNya. (53) Tetapi orang-orang Samaria itu tidak mau menerima Dia, karena perjalananNya menuju Yerusalem. (54) Ketika dua muridNya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata: ‘Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?’ (55) Akan tetapi Ia berpaling dan menegor mereka. (56) Lalu mereka pergi ke desa yang lain.”.

Pendahuluan: 

Dalam mengikut Tuhan, semangat adalah sesuatu yang mutlak harus ada. Orang yang mengikut Tuhan tanpa semangat adalah orang yang suam-suam kuku atau orang yang telah meninggalkan kasihnya yang semula kepada Tuhan, dan dua hal ini sama-sama dikecam oleh Tuhan (Wah 3:15-16 Wahyu 2:4-5).

Wahyu 3:15-16 - “(15) Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! (16) Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulutKu.”.

Wahyu 2:4-5 - “(4) Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. (5) Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.”.

Tetapi, dalam bagian Kitab Suci yang kita pelajari hari ini ada orang yang mempunyai semangat dalam mengikut Tuhan, tetapi mewujudkannya ke arah yang salah / secara salah.

I) Yohanes Mencegah pengusir setan (Lukas 9: 49-50).

Lukas 9: 49-50: “(49) Yohanes berkata: ‘Guru, kami lihat seorang mengusir setan demi namaMu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita.’ (50) Yesus berkata kepadanya: ‘Jangan kamu cegah, sebab barangsiapa tidak melawan kamu, ia ada di pihak kamu.’”.

1) Pengusir setan itu.

a) Ia mengusir setan dalam nama Yesus (Lukas 9: 49).

b) Murid-murid mengatakan bahwa ‘ia bukan pengikut kita’ (Lukas 9: 49).

Apakah ini berarti bahwa orang itu bukan orang kristen? Tidak demikian, karena terjemahan tersebut sebetulnya kurang tepat.

KJV: ‘he followeth not with us.’ [= ia tidak mengikut dengan / bersama kami].

NIV: ‘he is not one of us’ [= ia bukan salah satu dari kami].

NASB: ‘he does not follow along with us’ [= ia tidak mengikut bersama-sama dengan kami].

Lit: ‘he does not follow with us’ [= ia tidak mengikut dengan / bersama kami].

Jadi text Kitab Suci yang sebenarnya setidaknya tidak menunjukkan kalau orang itu bukan orang kristen. Saya sendiri bahkan yakin bahwa orang ini adalah orang kristen yang sejati (bukan seperti anak-anak Skewa dalam Kis 19:13-16 ataupun seperti pengusir setan dalam Mat 7:22-23), hanya saja ia tidak termasuk dalam rombongan yang selama 3 tahun lebih terus mengikuti Yesus.

Kis 19:13-16 - “(13) Juga beberapa tukang jampi Yahudi, yang berjalan keliling di negeri itu, mencoba menyebut nama Tuhan Yesus atas mereka yang kerasukan roh jahat dengan berseru, katanya: ‘Aku menyumpahi kamu demi nama Yesus yang diberitakan oleh Paulus.’ (14) Mereka yang melakukan hal itu ialah tujuh orang anak dari seorang imam kepala Yahudi yang bernama Skewa. (15) Tetapi roh jahat itu menjawab: ‘Yesus aku kenal, dan Paulus aku ketahui, tetapi kamu, siapakah kamu?’ (16) Dan orang yang dirasuk roh jahat itu menerpa mereka dan menggagahi mereka semua dan mengalahkannya, sehingga mereka lari dari rumah orang itu dengan telanjang dan luka-luka.”.

Matius 7:22-23 - “(22) Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi namaMu, dan mengusir setan demi namaMu, dan mengadakan banyak mujizat demi namaMu juga? (23) Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari padaKu, kamu sekalian pembuat kejahatan!’”.

2) Yohanes mencegah orang itu melakukan pengusiran setan demi nama Yesus. Mengapa?

a) Mungkin karena ia mau grupnya memonopoli pengusiran setan, dan ia menganggap orang ini sebagai saingan.

Pada jaman ini, sikap ini seperti sikap seorang pendeta yang marah / tidak senang melihat ada gereja baru berdiri, karena takut ‘dombanya dicuri’.

b) Mungkin karena cinta / semangatnya bagi Yesus ia wujudkan dalam bentuk fanatisme golongan.

Penerapan:

1. Jaman ini ada banyak gereja-gereja yang menyuruh / mengajar jemaatnya untuk setia pada gerejanya dan tidak pergi ke gereja lain, atau melarang jemaatnya melayani Tuhan di gereja lain. Ini adalah fanatisme golongan, dan ini menjadikan orang sebagai pengikut gereja, bukan pengikut Tuhan!

2. Kalau ada gereja lain mengadakan acara yang bagus dan bermanfaat:

a. Kalau saudara adalah hamba Tuhan / majelis, maukah saudara mendorong jemaat saudara untuk menghadiri / mendukung acara tersebut?

b. Kalau saudara adalah jemaat biasa maukah saudara mendukung dan menghadiri acara tersebut?

3) Yesus menyalahkan Yohanes (Lukas 9: 50 bdk. Markus 9:39).

Lukas 9: 50: “Yesus berkata kepadanya: ‘Jangan kamu cegah, sebab barangsiapa tidak melawan kamu, ia ada di pihak kamu.’”.

Mark 9:39 - “Tetapi kata Yesus: ‘Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi namaKu, dapat seketika itu juga mengumpat Aku.”.

Calvin (tentang Mark 9:39): “‘Forbid him not.’ Christ did not wish that he should be forbidden; not that he had given him authority, or approved of what he did, or even wished his disciples to approve of it, but because, when by any occurrence God is glorified, we ought to bear with it and rejoice. ... if the disciples had not been more devoted to their own glory than anxious and desirous to promote the glory of their Master, they would not have been offended when they saw that glory heightened and enlarged in another direction.” [= ‘Jangan melarang dia’. Kristus tidak ingin ia dilarang; bukan karena Ia telah memberinya otoritas, atau merestui apa yang ia lakukan, atau bahkan ingin murid-muridNya merestuinya, tetapi karena, pada waktu oleh peristiwa apapun Allah dimuliakan, kita harus menoleransinya dan bersukacita. ... seandainya murid-murid tidak lebih membaktikan diri bagi kemuliaan mereka sendiri dari pada menginginkan untuk memajukan kemuliaan dari Tuhan / Guru mereka, mereka tidak akan tersinggung pada waktu mereka melihat bahwa kemuliaan ditinggikan dan diperbesar dalam arah yang lain.].

a) Dengan berkata ‘jangan kamu cegah’ jelas bahwa Yesus menyalahkan Yohanes.

Alasan Yesus:

Lukas 9: 50b: “sebab barangsiapa tidak melawan kamu ia ada di pihak kamu.”.

Mark 9:39b-40 - “(39b) Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi namaKu, dapat seketika itu juga mengumpat Aku. (40) Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita.”.

Lukas 9: 50b dan Mark 9:40 ini rasanya bertentangan dengan Matius 12:30 / Lukas 11:23.

Mat 12:30 - “Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan.”.

Luk 11:23 - “Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan.’”.

Cara pengharmonisan:

1. Tidak ada golongan netral (golongan netral = 0). Dengan demikian, ayat-ayat itu tidak akan bertentangan.

2. Dalam hubungan antara manusia dengan Kristus berlaku Mat 12:30 / Luk 11:23, tetapi dalam hubungan antara orang Kristen dengan orang Kristen (atau gereja dengan gereja) berlaku ay 50b / Mark 9:40 ini.

Jadi, misalnya ada orang yang berkata ‘Saya tidak pro Yesus, tetapi juga tidak anti Yesus’, maka berlaku Matius 12:30 / Lukas 11:23, dan orang itu harus dikategorikan sebagai lawan.

Tetapi kalau ada dua pendeta bertengkar, dan lalu ada seseorang yang berkata kepada salah satu dari mereka: ‘Saya tidak pro kamu, juga tidak anti kamu’, maka berlaku Lukas 9: 50b / Mark 9:40 ini, dan orang itu harus dianggap sebagai kawan.

Lukas 9: 50b / Mark 9:40 ini penting supaya orang yang sebetulnya adalah kawan tidak kita anggap sebagai lawan. Tetapi ini juga tidak boleh diextrimkan, misalnya dengan berkata bahwa orang Liberal (atau kelompok-kelompok sesat yang lain) adalah kawan kita karena mereka tidak melawan Kristus. Ingat bahwa dengan ajaran sesatnya orang Liberal (dan juga semua kelompok sesat yang lain) sebetulnya menentang Kristus!

Calvin (tentang Markus 9:40): “‘For he who is not against us is for us.’ He does not enjoin us to give a loose rein to rash men, and to be silent while they intermeddle with this and the other matter, according to their own fancy, and disturb the whole order of the Church: for such licentiousness, so far as our calling allows, must be restrained. He only affirms that they act improperly, who unseasonably prevent the kingdom of God from being advanced by any means whatever. And yet he does not acknowledge as his disciples, or reckon as belonging to his flock, those who hold an intermediate place between enemies and friends, but means that, so far as they do no harm, they are useful and profitable: for it is a proverbial saying, which reminds us that we ought not to raise a quarrel till we are constrained.” [= ‘Karena ia yang tidak menentang kita ada di pihak kita’. IA TIDAK MEMERINTAHKAN KITA UNTUK MELONGGARKAN KENDALI TERHADAP ORANG-ORANG YANG GEGABAH, DAN BERDIAM DIRI SEMENTARA MEREKA IKUT CAMPUR DENGAN PERSOALAN INI DAN ITU, SESUAI DENGAN KHAYALAN MEREKA SENDIRI, DAN MENGGANGGU SELURUH KOMUNITAS GEREJA: KARENA KETIDAK-BERMORALAN SEPERTI ITU, SEJAUH PANGGILAN KITA MENGIJINKAN, HARUS DIKEKANG. Ia hanya menegaskan bahwa mereka bertindak dengan tidak benar, yang secara tidak benar mencegah kerajaan Allah dari dimajukan oleh cara apapun. Tetapi Ia tidak mengakui sebagai murid-muridNya, atau menganggap sebagai termasuk dalam kawananNya, mereka yang memegang suatu tempat di tengah-tengah lawan dan kawan, tetapi memaksudkan bahwa, sejauh mereka tidak merugikan, mereka berguna dan menguntungkan: karena itu adalah kata-kata yang bersifat sebagai pepatah, yang mengingatkan kita bahwa kita tak seharusnya membuat pertengkaran sampai kita dipaksa / didesak.].

Kata-kata yang saya cetak dengan huruf besar itu harus direnungkan oleh orang-orang yang selalu menganggap orang Kristen / pendeta yang menyerang ajaran sesat / nabi palsu sebagai ‘menghakimi’!!!

b) Peristiwa ini mirip dengan Bilangan 11:26-29 - “(26) Masih ada dua orang tinggal di tempat perkemahan; yang seorang bernama Eldad, yang lain bernama Medad. Ketika Roh itu hinggap pada mereka - mereka itu termasuk orang-orang yang dicatat, tetapi tidak turut pergi ke kemah - maka kepenuhanlah mereka seperti nabi di tempat perkemahan. (27) Lalu berlarilah seorang muda memberitahukan kepada Musa: ‘Eldad dan Medad kepenuhan seperti nabi di tempat perkemahan.’ (28) Maka menjawablah Yosua bin Nun, yang sejak mudanya menjadi abdi Musa: ‘Tuanku Musa, cegahlah mereka!’ (29) Tetapi Musa berkata kepadanya: ‘Apakah engkau begitu giat mendukung diriku? Ah, kalau seluruh umat TUHAN menjadi nabi, oleh karena TUHAN memberi RohNya hinggap kepada mereka!’”.

Bandingkan juga dengan sikap Paulus dalam Filipi 1:15-18 - “(15) Ada orang yang memberitakan Kristus karena dengki dan perselisihan, tetapi ada pula yang memberitakanNya dengan maksud baik. (16) Mereka ini memberitakan Kristus karena kasih, sebab mereka tahu, bahwa aku ada di sini untuk membela Injil, (17) tetapi yang lain karena kepentingan sendiri dan dengan maksud yang tidak ikhlas, sangkanya dengan demikian mereka memperberat bebanku dalam penjara. (18) Tetapi tidak mengapa, sebab bagaimanapun juga, Kristus diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun dengan jujur. Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita,”.

c) Bagian ini mengajar kita untuk bertoleransi terhadap orang-orang yang tidak segolongan dengan kita atau orang-orang yang mempunyai perbedaan dengan kita (tetapi mereka adalah orang kristen!).

Tetapi ingat bahwa toleransi seperti ini tidak boleh diextrimkan! Kalau diextrimkan, justru akan menimbulkan ajaran yang sesat.

William Barclay dalam tafsirannya tentang Markus 8:38-40, yang merupakan bagian paralel dari text yang sedang kita bahas, memberikan komentar yang sesat sebagai berikut:

“Here is a lesson in tolerance, and it is a lesson that nearly everyone needs to learn. (i)Every man has a right to his own thoughts. Every man has a right to think things out and to think them through until he comes to his own conclusions and his own beliefs. And that is a right we should respect. We are often too apt to condemn what we do not understand. William Penn once said, ‘Neither despise nor oppose what thou dost not understand.’ Kingsley Williams in The New Testament in Plain English, translates a phrase in Jude 10 like this - ‘Those who speak abusively of everything they do not understand.’ There are two things we must remember. (a)There is far more than one way to God. ‘God,’ as Tennyson has it, ‘fulfils himself in many ways.’ Cervantes once said, ‘Many are the roads by which God carries his own to heaven.’ The world is round, and two people can get to precisely the same destination by starting out in precisely opposite directions. All roads, if we pursue them long enough and far enough, lead to God. It is a fearful thing for any man or any church to think that he or it has a monopoly of salvation.” [= Di sini ada suatu pelajaran tentang toleransi, dan ini merupakan suatu pelajaran yang perlu dipelajari oleh hampir setiap orang. (i) Setiap orang mempunyai hak terhadap pemikirannya sendiri. Setiap orang mempunyai hak untuk memikirkan sesuatu hal sedalam-dalamnya sampai ia mendapat kesimpulan dan kepercayaannya sendiri. Dan itu adalah suatu hak yang harus kita hormati. Kita terlalu sering mengecam apa yang tidak kita mengerti. William Penn pernah berkata: ‘Jangan menghina atau menentang apa yang tidak kamu mengerti’. Kingsley Williams dalam bukunya yang berjudul The New Testament in Plain English, menterjemahkan suatu ungkapan dalam Yudas 10 seperti ini - ‘Mereka yang berbicara menghina tentang segala sesuatu yang tidak mereka mengerti’. Ada 2 hal yang perlu diingat. (a) Ada jauh lebih banyak dari satu jalan kepada Allah. ‘Allah’ kata Tennison, ‘memenuhi / menggenapi diriNya sendiri dengan banyak jalan’. Cervantes pernah berkata: ‘Banyaklah jalan dengan mana Allah membawa milikNya ke surga’. Bumi / dunia ini bulat, dan 2 orang bisa sampai pada tujuan yang persis sama dengan berangkat ke arah yang berlawanan. Semua jalan, kalau kita ikuti cukup lama dan cukup jauh, membawa kita kepada Allah. Adalah sesuatu yang menakutkan untuk seadanya orang atau seadanya gereja untuk berpikir bahwa ia mempunyai monopoly dalam hal keselamatan.].

Catatan: orang sesat ini kelihatannya mengutip kata-kata seorang Universalist, yang jelas-jelas adalah orang sesat juga. Bahwa Kristus adalah satu-satunya jalan ke surga merupakan sesuatu yang mutlak. Siapapun tak setuju dengan itu, ia memang adalah orang sesat!

Perhatikan juga bahwa orang-orang yang dikutip oleh Barclay tidak menggunakan ayat Alkitab manapun, tetapi hanya menggunakan suatu ilustrasi!!

II) Ingin menghancurkan orang-orang Samaria (Lukas 9: 51-56).

1) Lukas 9: 51: “Ketika hampir genap waktunya Yesus diangkat ke sorga, Ia mengarahkan pandanganNya untuk pergi ke Yerusalem,”.

a) ‘Yesus diangkat ke surga’.

Di sini kata-kata ini mencakup kematian di kayu salib, kebangkitanNya dari antara orang mati dan kenaikanNya ke surga.

b) Setelah waktunya hampir tiba, Yesus sengaja pergi ke Yerusalem, padahal bisa saja Ia tetap di Galilea untuk menghindari kematian. Ini jelas menunjukkan bahwa Ia memang sengaja menyerahkan diriNya untuk mati menebus dosa kita.

Biarlah orang-orang agama lain, yang selalu menuduh Yesus tidak rela mati di salib, menjelaskan ayat ini!!

2) Lukas 9: 52-54: “(52) dan Ia mengirim beberapa utusan mendahului Dia. Mereka itu pergi, lalu masuk ke suatu desa orang Samaria untuk mempersiapkan segala sesuatu bagiNya. (53) Tetapi orang-orang Samaria itu tidak mau menerima Dia, karena perjalananNya menuju Yerusalem. (54) Ketika dua muridNya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata: ‘Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?’”.

a) Yesus mengirim beberapa utusan (Lukas 9: 52).

b) Orang Samaria menolak (Lukas 9: 53).

1. Orang Samaria adalah suatu bangsa campuran / blasteran (2Raja-raja 17:24-41).

2. Mereka bermusuhan dengan orang Yahudi (Yoh 4:9b).

3. Salah satu pertentangan mereka dengan orang Yahudi adalah dalam soal tempat ibadah, yaitu di Yerusalem atau Gunung Gerizim (bdk. Yohanes 4:20).

4. Mungkin mereka mendengar tentang mujijat-mujijat Tuhan Yesus dan pernyataan Yesus bahwa Ia adalah Mesias. Tetapi pada saat mereka tahu bahwa Yesus sedang dalam perjalanan ke Yerusalem, mereka menganggap Yesus pro Yahudi dan karena itu mereka menolak untuk mengijinkan Yesus lewat (Lukas 9: 53).

c) Lukas 9: 54: “Ketika dua muridNya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata: ‘Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?’”.

KJV: ‘And when his disciples James and John saw this, they said, Lord, wilt thou that we command fire to come down from heaven, and consume them, even as Elias did?’ [= Dan pada waktu murid-muridNya, Yakobus dan Yohanes melihat ini, mereka berkata, Tuhan, apakah Engkau mau supaya kami memerintahkan api untuk turun dari surga / langit, dan membakar habis mereka, seperti yang Elia lakukan?].

Catatan: kata-kata ‘even as Elias did’ [= seperti yang Elia lakukan] merupakan tambahan, hanya ada dalam KJV, mungkin dari manuscript yang berbeda.

1. Yohanes dan Yakobus disebut sebagai Boanerges / anak-anak guruh, yang menunjukkan mereka adalah orang yang berangasan.

Markus 3:17 - “Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudara Yakobus, yang keduanya diberiNya nama Boanerges, yang berarti anak-anak guruh,”.

2. Permintaan mereka untuk menurunkan api dari langit, mungkin terjadi karena mereka mengingat bahwa dalam 2Raja-raja 1:1-14 orang-orang yang tidak hormat kepada Elia dihukum dengan api yang turun dari langit. Apalagi sekarang orang-orang Samaria itu tidak hormat kepada Yesus / Mesias / Anak Allah.

Calvin mengatakan bahwa mereka mau meniru Elia tetapi Elia mendapat perintah dari Roh Kudus untuk menjatuhkan penghakiman Allah kepada orang-orang itu, sedangkan Yakobus dan Yohanes tidak. Mereka hanya ingin melakukan balas dendam.

3) Lukas 9: 55-56: “(55) Akan tetapi Ia berpaling dan menegor mereka. (56) Lalu mereka pergi ke desa yang lain.”.

Catatan: Dalam Lukas 9: 55-56 versi KJV ada tambahan sebagai berikut: ‘and said, ye know not what manner of spirit ye are of. For the Son of Man is not come to destroy men’s lives, but to save them’ [= dan berkata: ‘kamu tidak tahu / tidak mengerti kamu dari roh / semangat apa. Karena Anak Manusia datang bukan untuk menghancurkan hidup manusia, tetapi untuk menyelamatkan mereka].

Ini pasti dari manuscript yang berbeda.

Matthew Henry (tentang Lukas 9:51-56): “This passage of story we have not in any other of the evangelists, and it seems to come in here for the sake of its affinity with that next before, for in this also Christ rebuked his disciples, because they envied for his sake. There, under colour of zeal for Christ, they were for silencing and restraining separatists: here, under the same colour, they were for putting infidels to death; and, as for that, so for this also, Christ reprimanded them, for a spirit of bigotry and persecution is directly contrary to the spirit of Christ and Christianity.” [= Text dari cerita ini tidak kita miliki dalam penginjil-penginjil yang lain, dan kelihatannya masuk di sini demi / karena persamaannya dengan text sebelumnya, karena dalam text ini Kristus juga memarahi murid-muridNya, karena mereka iri / benci demi Dia. Di sana, dibawah penampilan dari semangat untuk Kristus, mereka ada untuk mendiamkan dan mengekang separatist: di sini, dibawah penampilan yang sama, mereka ada untuk membunuh orang-orang kafir; dan, seperti untuk itu, demikian juga untuk ini, Kristus menegur mereka, karena suatu roh / semangat dari kefanatikan dan penganiayaan bertentangan secara langsung dengan roh / semangat dari Kristus dan kekristenan.].

a) Yesus tidak ikut-ikutan membenci / memusuhi orang Samaria.

Penerapan: apakah saudara sering mengikuti arus dari orang-orang yang berbuat dosa?

b) Yesus bahkan menegur Yohanes dan Yakobus. Mengapa?

1. Karena sekalipun mereka melakukan semua ini karena cinta mereka kepada Yesus / semangat mereka dalam mengikuti Yesus, tetapi mereka tetap salah karena mereka tidak menyadari ajaran Yesus seperti dalam Yoh 3:17 12:47 Lukas 19:10 dsb.

Yohanes 3:17 - “Sebab Allah mengutus AnakNya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.”.

Yohanes 12:47 - “Dan jikalau seorang mendengar perkataanKu, tetapi tidak melakukannya, Aku tidak menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya.”.

Lukas 19:10 - “Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.’”.


2. Cinta kepada Yesus / semangat dalam mengikut Yesus tidak boleh diwujudkan / dinyatakan dengan kebencian terhadap manusia yang menolak atau bahkan memusuhi Yesus!

Penutup.

Adanya semangat dan cinta dalam mengikut Yesus adalah sesuatu yang bagus, tetapi jangan sampai cinta / semangat itu diwujudkan secara salah / ke arah yang salah! Bandingkan dengan Amsal 19:2 dan bandingkan juga dengan terjemahan NIV dimana kata ‘kerajinan’ diterjemahkan oleh NIV sebagai ‘zeal’ [= semangat].

Amsal 19:2 - “Tanpa pengetahuan kerajinanpun tidak baik; orang yang tergesa-gesa akan salah langkah.”.

NIV: ‘It is not good to have zeal without knowledge, nor to be hasty and miss the way.’ [= Adalah tidak baik untuk mempunyai semangat tanpa pengetahuan, ataupun untuk tergesa-gesa dan salah jalan.].

Supaya cinta / semangat bisa diwujudkan secara benar / ke arah yang benar, kita harus banyak belajar Firman Tuhan.

-000-
Next Post Previous Post