MATIUS 13:24-30, 36-43 (GANDUM DAN LALANG TUMBUH BERSAMA-SAMA)

Pdt.Budi Asali, M.Div.

1) Matius 13: 24-30: perumpamaan tentang lalang di antara gandum.
MATIUS 13:24-30, 36-43 (GANDUM DAN LALANG TUMBUH BERSAMA-SAMA)
gadget, bisnis, otomotif
Dalam  Matius 13: 36 murid-murid bertanya kepada Yesus tentang arti perumpamaan itu, dan dalam Matius 13: 37-43 Yesus menjelaskan arti perumpamaan itu. Jadi, kalau kita mau mengerti Firman Tuhan / Kitab Suci, kita harus berharap dan meminta kepada Tuhan. Tuhan memang bisa mengajarkan artinya melalui buku / manusia / hamba Tuhan (Efesus 4:11-15), dan karena itu kita harus mau menggunakan buku / manusia / hamba Tuhan, tetapi harapan kita tidak boleh diletakkan pada manusia / buku / hamba Tuhan, tetapi kepada Tuhan.

Penerapan:

Berdoalah dengan sungguh-sungguh sebelum membaca Firman Tuhan / Alkitab, buku rohani, Saat Teduh, ataupun sebelum mendengar khotbah / Pemahaman Alkitab.

2) Matius 13: 24,37-38.

a) Matius 13: 24: ‘Hal kerajaan surga itu seumpama orang yang ...’.

Sebetulnya kerajaan surga itu bukanlah digambarkan dengan ‘orang itu’ tetapi dengan ‘seluruh cerita’. Hal yang sama terdapat dalam Matius 13:31,33,44,45,47.

b) ‘Orang yang menabur benih gandum’ menggambarkan ‘Tuhan yang memproduksi orang kristen’ (Matius 13: 37-38). Perhatikan bahwa di sini benih tidak menggambarkan Firman Tuhan seperti dalam perumpamaan tentang penabur (Matius 13:1-23).

Tuhan memproduksi orang kristen dengan cara:

· pemberitaan Injil.

· Tuhan bekerja dalam diri orang itu (melahirbarukan, memberi terang / pengertian tentang Injil, memberikan iman dan pertobatan).

c) Penabur menggambarkan Yesus sendiri (Matius 13: 37).

Setelah kenaikan Yesus ke surga, Ia tetap adalah nabi, sehingga Ia tetap memberitakan Firman Tuhan:

· melalui Roh Kudus (Yohanes 16:13-14).

· melalui hamba-hamba Tuhan (Lukas 10:16).

Ini menyebabkan kita mempunyai tugas untuk memberitakan Injil / Firman Tuhan.

3) Matius 13: 25,38-39:

a) ‘Musuh yang menaburkan benih lalang’ menggambarkan ‘setan yang memproduksi orang kristen KTP’. Macam-macam cara yang ia pakai:

· mendorong orang-orang yang tidak percaya untuk masuk ke dalam gereja, dibaptis, dan bahkan melayani Tuhan.

· mengeraskan hati orang-orang di gereja; membuat mereka tidak memperhatikan / mempercayai Firman Tuhan, memakai anak-anak kecil untuk ribut pada waktu Firman Tuhan diberitakan.

· memberi ajaran sesat dalam gereja / menyelewengkan Injil. Misalnya:

* social gospel / pemberitaan Injil melalui bantuan sosial, dimana mereka hanya pergi ke panti asuhan atau daerah yang terkena bencana alam, lalu membagi-bagikan uang, makanan, pakaian, lalu pulang, tanpa memberitakan Injil! Ini banyak dalam kalangan Protestan yang Liberal.

* pemberitaan Injil dimana Yesus ditekankan sebagai dokter / penyembuh / pemberi berkat / kekayaan, dsb. Ini banyak dalam kalangan Kharismatik / Pentakosta.

* penekanan keselamatan karena perbuatan baik atau karena iman + perbuatan baik (bdk. Kisah Para Rasul 15:1-2 Galatia).

Point terakhir ini perlu dicamkan! Setan juga memberitakan ajaran sesat, dan ia adalah pengkhotbah yang paling rajin. Kalau kita tidak mau dipakai oleh Allah untuk memberitakan Injil, maka gereja akan makin lama makin dipenuhi dengan lalang!

Seorang yang bernama Daniel Webster berkata sebagai berikut:

“If religious books are not widely circulated among the masses in this country, I do not know what is going to become of us as a nation. If truth be not diffused, error will be; if God and His Word are not known and received, the devil and his works will gain the ascendancy; if the evangelical volume does not reach every hamlet, the pages of a corrupt and licentious literature will; if the power of the Gospel is not felt throughout the length and breadth of the land, anarchy and misrule, degradation and misery, corruption and darkness, will reign without mitiga­tion or end” (= Kalau buku-buku agama / rohani tidak beredar secara luas di antara rakyat dalam negara ini, saya tidak tahu apa yang akan terjadi pada kita sebagai bangsa. Kalau kebenaran tidak disebarkan, maka kesalahanlah yang akan tersebar; kalau Allah dan FirmanNya tidak diketahui / dikenal dan diterima, setan dan pekerjaannya akan mendapatkan kekuasaan / pengaruh; kalau buku-buku injili tidak mencapai setiap desa, halaman-halaman yang jahat dan literatur yang tidak bermoral akan mencapainya; kalau kuasa Injil tidak dirasakan diseluruh lebar dan panjang negara ini, maka anarkhi dan pemerintahan yang salah, keburukan dan kesengsaraan, korupsi / kejahatan / kecurangan dan kegelapan, akan memerintah tanpa pengurangan atau akhir).

b) Perhatikan juga bahwa setan menabur benih lalang di antara gandum (Matius 13: 25), bukan di samping ladang gandum.

Jadi, orang kristen KTP tersebar di dalam gereja, baik dalam kalangan jemaat biasa (anak-anak, pemuda remaja, dewasa, laki-laki maupun perempuan), pengurus, majelis, guru Sekolah Minggu, pengkhotbah / Pendeta / Penginjil. Karena itu jangan mempercayai kekristenan seseorang hanya berdasarkan jabatan / kedudukannya dalam gereja! Ingat juga bahwa Yudas, yang adalah seorang rasul, adalah orang kristen KTP!

c) Setan menabur benih lalang, lalu pergi (Matius 13: 26). Dan lalangnya tumbuh sendiri sekalipun tidak dipelihara.

Kalau menabur benih gandum atau menanam anggur, ada banyak halangan dan ada banyak hal yang harus dilakukan oleh di penabur (bdk. Matius 13:4-7 Lukas 13:8 Yohanes 15:2). Dengan jerih payah seperti itupun hasilnya nanti akan relatif sedikit! Tetapi kalau kita menanam lalang, apalagi enceng gondok, tanpa dipeliharapun, hasilnya akan luar biasa banyaknya.

Ini menunjukkan bahwa ajaran sesat / tidak karuan akan lebih mudah berkembang! Mengapa? Karena manusia condong kepada dosa! Bdk. 2Timotius 4:3-4 - “Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng”.

Calvin: “Man’s disposition voluntarily so inclines to falsehood that he more quickly derives error from one word than truth from a wordy discourse” (= Manusia dengan sukarela begitu condong kepada kepalsuan sehingga ia lebih cepat mendapatkan kesalahan dari satu kata dari pada kebenaran dari suatu pelajaran yang panjang) - ‘Institutes of the Christian Religion’, Book II, Chapter II, no 7).

Contoh: gereja-gereja yang ajarannya sesat / tidak karuan justru yang berkembang, seperti: Saksi Yehovah, Bethany, GBI Tiberias, dan sebagainya.

Hal ini bukannya harus menyebabkan kita putus asa / menyerah, tetapi sebaliknya harus membuat kita bekerja dengan lebih keras!

4) Matius 13: 26:

a) Gandum dan lalang tumbuh bersama-sama.

Ini menunjukkan bahwa dalam setiap gereja / persekutuan mesti ada orang kristen KTPnya. Dasar dari pandangan ini:

· dalam 12 murid Yesus sendiri ada Yudas Iskariot yang jelas adalah orang kristen KTP.

· dalam kitab Kisah Rasul yang menunjukkan perkembangan gereja mula-mula, juga ada orang kristen KTP, seperti Ananias dan Safira (Kisah Para Rasul 5:1-11), Simon tukang sihir (Kisah Para Rasul 8:9-24), pengajar-pengajar sesat (Kisah Para Rasul 15:1-2).

· dalam surat-surat Paulus, Petrus, Yohanes, Yudas, Yakobus, Ibrani juga banyak diberi peringatan tentang orang kristen KTP maupun guru-guru palsu. Contoh: Roma 16:17-18 1Korintus 5:1-13 1Korintus 15:12-dst 2Korintus 10:12 2Korintus 11:4-5,13-15 2Korintus 12:11 Galatia 1:6-9 Filipi 3:2 Kolose 2:8,16-19 2Pet 2 1Yohanes 2:18-19 2Yoh 7-10 3Yoh 9-10 Yudas 4 Yakobus 2:17,26 Ibrani 6:4-6 Ibrani 10:26-29.
MATIUS 13:24-30, 36-43 (GANDUM DAN LALANG TUMBUH BERSAMA-SAMA)
gadget, bisnis, otomotif
· Surat Wahyu mengandung surat Yesus kepada 7 gereja (Wah 2-3). Semua mengandung unsur orang kristen KTP (Wahyu 2:2,6 Wahyu 2:9 Wahyu 2:13-15 Wahyu 2:20-23 Wahyu 3:1-3 Wahyu 3:9 Wahyu 3:15-18,20).

Seseorang bernama Daniel Defoe mengatakan:

“Wherever God erects a house of prayer, The Devil always builds a chapel there; And ‘twill be found, upon examination, The latter has the largest congregation” (= Dimanapun Allah mendirikan rumah doa, Setan selalu membangun sebuah kapel di sana; Dan kalau diselidiki akan didapatkan, Yang terakhir mempunyai jemaat yang terbesar) - ‘The Encyclopedia of Religious Quotations’, hal 119-120.

Sekalipun setiap gereja / persekutuan pasti ada orang kristen KTPnya, tetapi ada yang persentasenya tinggi, ada yang rendah. Ini tergantung:

1. Apakah di gereja itu banyak penginjilan atau tidak.

Pasti adanya orang kristen KTP di setiap gereja menyebabkan pemberitaan Injil di dalam gereja merupakan sesuatu yang sangat penting. Ini bisa mengurangi jumlah / presentase orang kristen KTP tersebut. Pemberitaan Injil tersebut harus dilakukan di:

¨ Sekolah Minggu. Karena itu kita harus memilih guru Sekolah Minggu yang betul-betul mempunyai jiwa penginjilan.

¨ KKR dewasa / pemuda / remaja.

¨ Antara jemaat (penginjilan secara pribadi). Karena itu kalau bersekutu, jangan hanya asal bicara, tetapi berbicaralah tentang hal-hal rohani, seperti keselamatan, dan sebagainya.

2. Apakah banyak dilakukan doa untuk pertobatan jemaat atau tidak.

Semua pendeta, penginjil, guru Sekolah Minggu, majelis, dan bahkan jemaat biasa yang sudah betul-betul percaya kepada Kristus, mempunyai kewajiban untuk mendoakan semua jemaat lain yang masih tergolong orang kristen KTP.

Juga ada satu sikap, khususnya dari pendeta, penginjil, guru-guru Sekolah Minggu, yang bisa menyebabkan tingginya persentase dari orang kristen KTP di sebuah gereja, yaitu ‘terlalu mudah menganggap bahwa jemaat sudah kristen’. Dengan adanya sikap ini, mereka tidak akan memberitakan Injil ataupun berdoa untuk pertobatan jemaat.

b) Gandum mirip dengan lalang.

Ini menunjukkan bahwa orang kristen dan orang kristen KTP sukar dibedakan. Karena itu kita harus sangat berhati-hati dalam:

· memilih jodoh (bdk. 2Korintus 6:14-16).

· mendengar ajaran dari siapapun.

· memilih pendeta, penginjil, majelis, guru Sekolah Minggu, pengurus komisi, dan sebagainya. Memilih secara ngawur / sembarangan sehingga mendudukkan orang kristen KTP pada kedudukan yang penting dalam gereja, merupakan jalan yang paling pasti untuk menghancurkan gereja.

5) Matius 13: 27-30a:

a) Hamba-hamba itu bisa membedakan lalang dengan gandum.

Saudara juga harus tahu ciri-ciri dari orang kristen KTP:

· tidak mempunyai keyakinan keselamatan.

· tidak mempunyai pengertian tentang dasar-dasar kekristenan / Injil.

· tidak mempunyai kerinduan terhadap Firman Tuhan.

· tidak peduli pada dosa / tidak berusaha taat / tak ada perubahan hidup ke arah positif.

· tidak mempunyai keinginan untuk memberitakan Injil / menyelamatkan jiwa-jiwa di sekitarnya.


Memang kita tidak akan bisa secara mutlak dan pasti membedakan orang kristen yang sejati dan orang kristen KTP, tetapi seringkali hal itu bisa dilakukan.

b)  Matius 13: 28-29 tidak bertentangan dengan siasat gerejani (1Korintus 5:1-13 Matius 18:15-17).

Kalau kita tahu seseorang adalah orang kristen KTP, lalu tanpa kesalahan / dosa yang jelas, kita keluarkan orang itu dari gereja, maka itu adalah tindakan ‘mencabut lalang’, dan itu dilarang oleh Tuhan. Tetapi kalau ada orang kristen (baik KTP maupun asli) yang melakukan dosa yang menyolok dan ia tidak mau bertobat, maka siasat gerejani harus dijalankan.

c) Tuhan sendiri bisa ‘mengeluarkan’ seseorang dari gereja (bdk. Yohanes 15:2). Ini bisa Ia lakukan dengan:

· membunuh orang itu (bdk. Kisah Para Rasul 5:1-11).

· memberikan ajaran yang keras (bdk. Yohanes 6:60,66).

· memberikan hal-hal yang lain seperti kekecewaan, marah kepada sesama jemaat / Pendeta, kemalasan, kebosanan, pindah rumah dan sebagainya.

d) Mengapa Tuhan membiarkan gereja terus dibebani dengan lalang? Pasti karena ada gunanya bagi gandum! (bdk. Roma 8:28).


Mungkin supaya orang kristen lebih sabar, lebih banyak berdoa, dan sebagainya.

6) Matius 13: 30,39-43.

a) Pemisahan ini merupakan suatu ancaman bagi orang kristen KTP!

Kalau saudara adalah orang kristen KTP, saudara bisa mengelabui manusia, tetapi saudara tidak akan bisa mengelabui Tuhan pada akhir jaman (bdk. Matius 7:21-23). Jadi cepatlah bertobat sebelum terlambat.

b) Ini adalah suatu penghiburan bagi orang kristen yang sejati!

Apakah saudara susah melihat gereja dipenuhi dan bahkan dikacau oleh orang kristen KTP? Sabarlah, akan datang waktunya dimana saudara dipisahkan dari mereka dan mereka akan menerima ganjaran mereka!

Catatan: Pdt. Budi Asali, M.Div:  meraih gelar Master of Divinity (M.Div) dari Reformed Theological Seminary (RTS), Jackson, Mississippi, United States of America
Ikuti saya di google news untuk membaca artikel lainnya :


-AMIN-
Next Post Previous Post