6 CIRI ORANG YANG DIPENUHI ROH KUDUS (EFESUS 5:18)

Pdt. DR. Stephen Tong.
6 CIRI ORANG YANG DIPENUHI ROH KUDUS (EFESUS 5:18)
“Hendaklah kamu dipenuhi dengan Roh” (Efesus 5:18).

Bagaimana ciri-ciri dari seseorang yang dipenuhi oleh Roh Kudus? Ada 6 ciri orang yang dipenuhi Roh Kudus, yaitu:

1). TAAT PADA ROH KUDUS

Orang yang dipenuhi Roh Kudus adalah orang yang taat kepada-Nya dengan sepenuh hati. Tidak ada jalan lain. Roh Kudus bukan Coca Cola, yang bila diisi sampai penuh akan meluap. Roh Kudus itu Tuhan. Roh Kudus itu Oknum. Hanya pada saat Oknum Allah menguasai oknum kita, Kehendak-Nya menguasai kehendak kita, Kebenaran-Nya menguasai pikiran kita, Cinta kasih-Nya menguasai emosi kita; maka seluruh keberadaan kita akan dipenuhi oleh-Nya karena kita taat. Itulah yang disebut dipenuhi Roh Kudus.

Ketika Oknum Allah sudah berada di dalam oknum kita dan menguasai diri kita, pikiran kita tidak dibunuh. Tuhan tidak akan membuat pikiran kita tidak berfungsi, sebaliknya Dia akan memimpin kita, hingga kita menjadi begitu berpengetahuan dan berbijaksana, yaitu pengetahuan dan bijaksana yang sesuai dengan firman Tuhan. 

Lalu Cinta kasih dan kebencian kita bukan lagi mencintai berdasarkan orang yang satu suku dan satu bangsa dengan kita , yang kalau bukan satu suku atau sebangsa dengan kita maka kita membencinya. Kita akan dipimpin, hingga mempunyai cinta kasih dan kebencian yang sesuai dengan emosi Tuhan. Kita mencintai yang dicintai Tuhan, dan kita membenci yang dibenci-Nya. Kita tidak lagi mempedulikan apakah suku atau warna kulit orang itu. 

Kita hanya tahu yang dicintai Tuhan, itulah yang kita cintai; dan yang dibenci Tuhan itulah yang kita benci. Emosi kita sesuai dengan cinta dan benci Tuhan. Kehendak, pilihan dan kemauan kita sesuai dengan arah pimpinan-Nya. Seluruh keberadaan kita taat pada Roh Kudus, yang adalah Tuhan dan pemimpin kita. Inilah yang disebut dipenuhi oleh Roh Kudus. Jangan mengambil jalan pintas, jangan mengambil fenomena, gejala atau jalan lain menjadi pengganti yang tidak sesuai dengan prinsip Alkitab.

2). HIDUP KUDUS

Orang yang dipenuhi Roh Kudus adalah orang yang hidupnya telah diubah oleh pengaruh Roh Kudus dan Firman, sehingga dia menjadi orang yang suka akan kekudusan atau kesucian.

Karena dipenuhi Roh Kudus, dengan sendirinya orang tersebut tidak menyukai hal yang palsu, yang tidak benar, yang tidak suci dan yang menyeleweng. Semua hal yang tidak beres akan dia singkirkan. Akibat Roh Kudus memenuhi dirinya, maka tidak ada sesuatu yang tidak kudus boleh berada di dalam dirinya.

Hidup yang dimilikli oleh orang yang dipenuhi Roh Kudus tidak dapat ditiru, diimitasikan, dipalsukan atau dibuat-buat. Karunia berbahasa roh bukan hanya terdapat di dalam Kekristenan, tetapi juga terdapat di tempat-tempat agama tertentu dan di dalam ajaran sesat. Bahkan, para dukun di kampung dan di desa juga mempunyai karunia berbahasa roh, karena karunia itu bisa dipalsukan. 

Saya percaya adanya karunia berbahasa roh yang indah, yang sejati dan yang dari Roh Kudus. Tapi justru karena begitu indah dan begitu sungguh, maka kemungkinan pemalsuan pun ada. Sedangkan hidup suci tidak mungkin bisa dipalsukan: suci adalah suci. Berbahagialah mereka yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah (Matius 5:8). Puji Tuhan!

Siapakah di antara kita yang suci? Tidak ada seorang pun yang suci di hadapan Tuhan. Tetapi, pada waktu Roh Kudus memenuhi hati kita, paling tidak kita mempunyai keinginan untuk menjalani hidup yang suci. Sebelium kita mencapai kuantitas suci di dalam segala aspek, kita sudah mempunyai keinginan yang sempurna. 

Bila kita mau dibersihkan oleh Tuhan secara total, secara mutlak, dan mau menyerahkan diri kepada-Nya, maka Dia akan memberikan kesucian pada kita, hingga hidup kita memuliakan Dia. Komentar John Calvin mengenai keinginan yang sempurna itu: “Orang suci bukanlah orang yang tanpa dosa, tetapi seorang dengan kepekaan yang tinggi terhadap dosa yang kecil.” Sungguh suatu kalimat yang sangat agung!

Pada tubuh kita terdapat bagian-bagian yang sangat kebal, sehingga setelah terkena goresan atau tertusuk selama beberapa detik masih belum terasa sakitnya. Ada bagian yang bila terkena api tidak langsung terasa panas. Namun, ada juga bagian yang bila tersentuh sedikit saja sudah langsung terasa, karena saraf di bagian itu masih sangat peka. Bila tangan kita terkena pasir, bahkan sampai seluruh tangan kita kotor pun tidak menjadi masalah. Tapi, coba bila kita bagikan sedikit saja dari pasir itu ke mata kita, tentu kita akan langsung berteriak. Kita tidak akan tahan, karena mata merupakan bagian yang sangat peka.

Orang suci adalah orang yang mempunyai kepekaan besar terhadap dosa yang sekecil apa pun. Seorang yang dipenuhi Roh Kudus itu sangat peka. Sedikit ketidak-beresan, ketidak-sucian, motivasi yang sedikit kurang benar, akan langsung ditegurnya. Bila saya menemukan kalimat atau motivasi yang tidak beres pada diri orang yang paling dekat dengan saya, baik anak, isteri, rekan maupun pekerja, akan saya tegur secara langsung. Karena kita tidak mau dan hati nurani kita juga tidak menginginkan adanya pemalsuan, kecurangan, penyelewengan atau ketidak-jujuran sedikit pun juga.

Kesucian yang disertai penyerahan total membuktikan orang itu sudah dipenuhi Roh Kudus. Namun, tidak berarti dia sudah luput dari semua dosa. Jangan percaya pada orang yang mengatakan, “Saya sudah dipenuhi Roh Kudus; sebab itu, saya sudah mencapai satu taraf, di mana saya tidak mungkin berdosa lagi.”

Stuck, datang dari Australia ke Nongkojajar Indonesia, untuk memberikan ajaran bahwa dirinya sudah suci, tidak bisa berdosa lagi. Sampai gurunya datang menegur dia, barulah ia bertobat, dan mengaku dirinya salah.

Tetapi orang-orang di Indonesia sudah terlanjur banyak yang dipengaruhi olehnya. Sunsight, di California, beromong besar tentang Roh Kudus dan kedatangan Kristus. Ia mengatakan bahwa dia sudah mendapat satu pengertian, di mana wahyu Tuhan berkata kepadanya, bahwa Yesus akan datang sebelum dia mati, sehingga dia tidak perlu mati. Dia akan langsung bertemu dengan-Nya pada waktu Dia datang dan mengangkat dirinya. 

Nyatanya, tak lama kemudian, dia mati. Semua itu menunjukkan pengertian yang berlebihan. Mereka telah tertipu oleh setan, tetapi mungkin mereka tidak sadar. Meski mereka kelihatan rohani sekali, hebat sekali, suci sekali, tetapi sebenarnya mereka sudah melampaui batas Alkitab. Oleh sebab itu, Teologi Remorfed mengajarkan, bahwa perfeksionis tidak mungkin mengerti arti kesempurnaan yang sesungguhnya.

Mungkinkah manusia mencabut akar dosa sampai tidak mungkin berdosa lagi selama hidupnya? Tidak! Kita masih mungkin berbuat dosa, masih mungkin kurang suci, tetapi kita mempunyai keinginan untuk sepenuhnya dipenuhi oleh Tuhan yang suci. Itulah kesempurnaan di dalam motivasi kita. Itulah kesempurnaan kualitas sebelum kita mencapai kesempurnaan kuantitas dan itulah tanda dari orang dipenuhi Roh Kudus.

3). MENJUNJUNG TINGGI FIRMAN TUHAN

Seorang yang dipenuhi Roh Kudus adalah orang yang menjunjung tinggi Alkitab dan tidak akan memperdebatkannya. Pada waktu Alkitab sudah berbicara, dia akan berhenti. Di antara pengertian yang berbeda-beda, di antara ajaran yang simpang siur, dan doktrin yang berbeda-beda tekanannya, marilah kita kembali kepada Alkitab. Biarlah Alkitab yang memberikan pengertian yang seimbang dan stabil berdasarkan seluruh ajaran yang sudah dicetak, yang sudah diberikan kepada kita. 

Dengan pengertian yang harmonis itulah kita tahu ada jawaban di Alkitab. Lalu kita bungkam, berhenti dan tidak memperdebatkannya, karena Alkitab adalah otoritas yang tertinggi. Jangan menambahkan isi Alkitab dengan konsili-konsili atau doktrin-doktrin atau tradisi-tradisi yang ada di dalam buku manusia. Yesus berkata, “Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari padaKu. Sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.” 

Bila pada suatu hari kita menemukan buku teologi mana pun, tidak ada pengecualian termasuk buku teologi Reformed yang terbaik sekali pun yang mengemukakan doktrin yang memberi peluang untuk memperbaiki Alkitab, kita harus tinggalkan buku tersebut dan kembali kepada Alkitab. Khotbah yang paling kita sukai, baik itu khotbah saya ataupun khotbah Billy Graham, bila suatu saat kita menemukan sesuatu yang belum dikatakan dengan cukup jelas, kembalilah kepada Alkitab, bukan kepada khotbah tersebut!

Orang yang dipenuhi Roh Kudus adalah orang yang hatinya dipenuhi dengan firman dan segala hikmat Tuhan yang tersimpan di dalam kekayaan firman-Nya. Jadi Roh Kudus dan firman tidak bisa dipisahkan, karena Roh Kudus adalah Roh Kebenaran. Orang yang menyebut diri mengabarkan kebenaran, tapi tidak menitik beratkan Roh Kudus dan pimpinan-Nya, adalah omong kosong belaka. 

Orang yang mengaku diri dipenuhi Roh Kudus, tetapi berita yang disampaikan tidak sesuai dengan firman, itu pun omong kosong. Orang yang dipenuhi Roh Kudus adalah orang yang menitik-beratkan kehendak dan pimpinan Roh Kudus atas dirinya, menyampaikan berita yang sesuai dengan Kitab Suci; kedua hal ini menjadi satu. Ketika dia memberitakan, Roh mengurapi, maka berkat urapan itulah berita yang dia sampaikan menjadi jelas, sesuai dengan Alkitab.

4). MEMBERITAKAN INJIL

Orang yang dipenuhi Roh Kudus adalah orang yang mementingkan Injil dan pengabarannya, karena untuk itulah Roh Kudus diturunkan ke dunia. Roh Kudus diberikan untuk memuliakan Kristus. Bapa mengirim Roh Kudus untuk memuliakan Anak, karena Anak pernah dipermalukan, dihina, diejek, difitnah, diumpat, dijual, dihakimi secara tidak adil, bahkan akhirnya dipaku di atas kayu salib. Keadaan pernah dipermalukan itu perlu dinormalisasi, dipulihkan kembali, karena semua itu tidak seharusnya diterima oleh Anak.

Siapa yang mengerjakan semua itu? Roh Kudus. Roh Kudus yang membawa Anak kembali pada kemuliaan asli yang ada pada-Nya; mengembalikan kemuliaan Kristus. Yesus berkata, “Dengan sesungguhnya Aku berkata kepadamu, jika Aku tidak pergi, maka Penghibur itu tidak akan datang kepadamu. Jika Roh Kudus datang, Dia akan memuliakan Aku.” (Yohanes 16:13-14). Jadi Roh Kuduslah yang akan mempermuliakan Kristus.

Bagaimana kita mengetahui Roh Kudus bekerja dengan hebat di dalam satu kebaktian? Tatkala Yesus ditinggikan, dosa dinyatakan, dan orang mulai menegur dosa dirinya, bertobat dan kembali kepada Kristus. Saat itulah kita melihat Roh Kudus bekerja. Yang membuat semua kemungkinan ini terjadi adalah bila pengkhotbahnya mengutamakan kematian dan kebangkitan Kristus, meninggikan Kristus dan memberitakan Injil-Nya. 

Ketaatan pengkhotbah itulah yang membuat Roh Kudus mengurapi, mendampingi, menyertai dan memenuhi kebaktian yang dipimpinnya. Itu yang disebut kepenuhan Roh Kudus. Dengan motivasi memuliakan Kristus, menjunjung tinggi Kristus yang pernah dihina, disalib dan akhirnya dibangkitkan kembali. Roh Kudus pasti mengurapi dan memimpin kebaktian yang dipimpinnya. Kalau seorang menjunjung tinggi Kristus dalam sepanjang hidupnya, berarti dia terus menerus menyatakan diri dipenuhi Roh Kudus, dan saat dirinya dipenuhi Roh Kudus, dia kembali meninggikan Kristus.

5). BERANI MENJALANKAN KEHENDAK ALLAH

Orang yang dipenuhi Roh Kudus adalah orang yang berani, yang tidak takut menjalankan kehendak Allah. Sebelum seorang dipenuhi Roh Kudus, dia merasa terkejut dan takut ketika melihat penganiaya-penganiaya mendekati dirinya. Seperti murid-murid Yesus Kristus yang mengunci semua pintu, karena takut. Tetapi setelah Roh Kudus memenuhi mereka, mereka justru membongkar pintu, membuang kunci dan pergi ke mana saja, tanpa merisaukan soal masih bisa pulang atau tidak.

Kalimat senada pernah saya dengar kira-kira 26 tahun lalu dari seorang yang mengatakan, “Saya sering pergi ke Eropa TImur. Pada waktu itu, Komunisme di Rusia begitu kejam, KGB menangkap dan menganiaya semua orang yang mengabarkan Injil.”

“Ketika saya berada di Rusia, seorang pendeta berkata bahwa mereka yang berada di kota Minsk ini mendapat penganiayaan secara halus.Maksudnya, KGB selalu menyiarkan di TV, bahwa orang Kristen Injili bukan orang yang beragama Kristen. Mereka adalah bidat di dalam Kekristenan, kadang-kadang mereka membunuh anak-anak kecil. 

Jadi penganiayaan tidak dijalankan dengan menangkap, memukul dan memenjarakan hamba-hamba Tuhan, melainkan dengan memberikan topi dan kalimat-kalimat yang membuat rakyat membenci dan meninggalkan kami. Kami diisukan sebagai orang yang paling kejam, tidak berperikemanusiaan, bahkan sampai membunuh anak-anak, diisukan bukan sebagai orang Kristen yang sejati. Sebab itu, sulit bagi kami untuk mengabarkan Injil, karena orang-orang tidak percaya kepada kami. Itulah yang dimaksud dengan penganiayaan secara halus.”

Seorang yang dipenuhi Roh Kudus mempunyai keberanian. Yang tadinya takut mati sekarang tidak; yang tadinya malu, sekarang tidak; yang tadinya takut dilawan, sekarang tidak; yang tadinya takut kehilangan pangsa pasar, sekarang tidak; karena dia tahu dia sedang menjalankan kebenaran. Petrus pernah tiga kali menyangkal Yesus dengan berkata, “Aku tidak mengenal Dia.” Itulah mulut manusia; mulut yang baru saja mengaku, “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang Hidup.”

Mengapa kalimat seperti itu bisa keluar dari mulut Petrus? Bukankah dia pendeta besar, rasul yang paling penting, bahkan kepala rasul, kardinal, uskup dari kedua belas rasul? Mengapa Petrus sampai berani mengatakan ia tidak mengenal Kristus? Itulah manusia. Kalau akan mendapat untung pasti segera mengatakan ya, tetapi kalau rugi pasti dijawab tidak. Kalau pada masa lancar, masa Pancasila, di mana kebebasan beragama dijamin maka orang akan mengumumkan dirinya sebagai orang Kristen. 

Tetapi kalau Pancasila sudah tidak berlaku, kalau Kekristenan akan dibasmi, kalau musuh orang Kristen datang untuk menangkap semua orang Kristen, mereka segera beralih mengaku diri sebagai orang Budha atau Islam, bukan orang Kristen. Itulah manusia, tak peduli dia adalah uskup dunia, Petrus, kepala rasul atau pemimpin agama. Waktu keuntungan datang, semua mengikut Yesus. Waktu kerugian datang, salib dibuang, Kitab Suci dan toga dibuang, berubah menjadi orang yang tidak berani mengaku diri sebagai orang yang mengenal Yesus.

Yesus tidak menegur Petrus, tetapi memandangnya dengan pandangan yang penuh kemurahan, yang seolah berkata, “Ingatlah, Aku sudah tahu semua tentang hidupmu, tentang dagingmu yang lemah, karena kau belum dipenuhi Roh Kudus.” Setelah dipenuhi Roh Kudus, Petrus berubah. Waktu dia ditangkap dan diancam akan dianiaya, waktu dia disuruh berhenti dan dilarang mengabarkan Injil, dia menjawab, “Silahkan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada Allah? Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar.” Keberanian yang sekarang Petrus miliki adalah kebenaran demi Injil. Dia tidak lagi memperhitungkan untung rugi dan mati hidup dirinya sendiri.

Saya mengenal banyak orang Kristen, yang tadinya sangat pemalu dan penakut. Tapi sekarang, tiap-tiap hari mereka membagikan traktat dan mendoakan orang sakit. Saya tahu orang seperti itu telah dipenuhi Roh Kudus. Saya percaya orang yang dipenuhi Roh Kudus adalah orang yang mempunyai keberanian, cinta kasih dan kesungguhan untuk melayani, selalu siap mempermuliakan Allah. Meskipun dia begitu sibuk, dia tetap bisa melayani, karena telah dipenuhi Roh Kudus. Oleh sebab itu dia tidak merasa malu dan diejek pun tidak menjadi masalah baginya.

Ibu saya menjadi janda pada umur 33 tahun. Saat itu dia berlutut dan berdoa, berjanji seumur hidup tidak akan menikah lagi. Ia bertekad membesarkan ke-delapan anak yang telah Tuhan berikan kepadanya. Seorang ibu janda yang baru berumur 33 tahun dan harus membesarkan delapan orang anak di zaman Jepang yang tidak gampang mencari makan,yang harus merangkap menjadi bapak sekaligus menjadi ibu. Memang berat baginya, tetapi dia mesih mempunyai waktu satu hari setiap minggu untuk berpuasa. 

Dan selama berpuluh-puluh tahun, setiap minggu dia sisihkan satu hari, di mana dia meletakkan keluarga dan semua pekerjaan untuk pergi mengabarkan Injil, dengan mengenakan baju putih dan membawa sebuah bungkusan. Ketika saya bertanya, “Mengapa setiap kali ibu pergi selalu membawa bungkusan?” Jawabnya, :”Ketika saya membesuk, saya menemukan banyak orang yang lebih miskin dari kita, meskipun kita sendiri merupakan kjeluarga piatu. Maka saya memberikan sedikit beras dan gula kepada mereka.” Orang yang dipenuhi Roh Kudus dipenuhi oleh keberanian dan cinta kasih terhadap sesama.

6). MENGHASILKAN BUAH ROH

Oranmg yang dipenuhi Roh Kudus adalah orang yang menghasilkan buah Roh. Menghasilkan buah Roh Kudus adalah bukti atau fakta yang tidak bisa dipalsukan. Alkitab mengatakan, “…dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.” (Matius 7:20). Kalau sebatang pohon disebut pohon ara, tentu tidak akan membuahkan semak duri bukan? Bisakah kita menemukan buah ara di pohon duri, bisakah kita menemukan buah anggur di atas semak? Tidak mungkin! 

Semak menghasilkan semak, durian menghasilkan durian, semangka menghasilkan semangka, anggur menghasilkan anggur, tetapi semak duri tidak akan menghasilkan buah mangga. Roh Kudus memenuhi seseorang, maka orang itu akan menyatakan hidup dengan etika yang baru, yaitu etika dari Roh Kudus. Hal ini tidak bisa dipalsukan. Bukan saja demikian, orang yang dipenuhi Roh Kudus adalah orang yang penuh dengan cinta kasih Allah. Dengan cinta kasih yang memenuhi hatinya itulah, dia tahu bagaimana membagi-bagikan anugerah sorgawi, anugerah untuk hidup di dunia dan anugerah yang cukup untuk tiap-tiap hari kepada orang lain.

Orang yang dipenuhi Roh Kudus tidak akan melalui hidupnya dengan hanya memikirkan dirinya sendiri. Roh Kudus akan menolong dia meninggalkan hidup yang berpusat pada diri sendiri dan menerima hidup yang berpusat pada kemuliaan Tuhan. Roh Kudus tidak akan memperbolehkan seseorang hidup bagi dirinya sendiri, karena kasih Kristus akan mendorongnya, sehingga dia mau hidup bagi Dia yang sudah mati dan bangkit baginya.

Siapakah yang melakukan hal itu? Roh Kudus. Paulus dalam Filipi 2:13 berkata, “Karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.” Allah yang bekerja di dalam diri kita adalah Allah Oknum Ketiga, Roh Kudus. Dia berada di dalam diri seseorang dan membuat cinta kasih yang tadinya tidak mungkin kita miliki menjadi mungkin. Kasih memenuhi hati kita.

Bukan saja demikian, Roma 5:5-6 mengatakan, bahwa pada waktu kita berada dalam sengsara dan penderitaan, Roh Kudus mencurahkan sesuatu secara merata ke dalam hati kita. Apa yang dicurahkan? Cinta kasih Allah. Ketika Roh memenuhi seseorang, maka cinta kasih Allah pun akan memenuhi hatinya. 

Tatkala Roh memenuhi seseorang, dia tidak akan tergoyahkan oleh penderitaan, siksaan, sengsara, kematian dan kesulitan duniawi, karena cinta kasih Allah dicurahkan secara merata di dalam hatinya. Dengan cinta kasih itulah dia mengatasi segala penderitaan dan kesulitan. Puji Tuhan!

Itulah ciri-ciri orang yang dipenuhi oleh Roh Kudus. Alkitab memberikan prinsip-prinsip yang jauh berbeda dari apa yang sering dikumandangkan pada zaman ini. Hendaknya kita bisa lebih berwaspada dan dengan cermat menguji setiap roh, sehingga kita tidak terjerumus ke dalam ajaran-ajaran yang tidak benar.
Amin.
Next Post Previous Post