GANDUM DAN LALANG TUMBUH BERSAMA-SAMA SAMPAI WAKTU MENUAI (MATIUS 13:30,39-43)

Pdt.Budi Asali, M.Div.
Matius 13:30,39-43 - (30) Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku.’ .. (39) Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman dan para penuai itu malaikat. (40) Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman. (41) Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikatNya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam KerajaanNya. (42) Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi. (43) Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!’”.
LALANG DAN GANDUM TUMBUH BERSAMA
gadget, bisnis, otomotif
d) Keduanya dibiarkan tumbuh bersama sampai musim menuai.

Matius 13: 30a: “Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai.”.

1. Keduanya dibiarkan tumbuh bersama.

Adam Clarke: “‘Let both grow together.’ Though every minister of God should separate from the church of Christ every incorrigible sinner, yet he should proceed no further: the man is not to be persecuted in his body or goods, because he is not sound in the faith - GOD tolerates him; so should men. False doctrines are against God - he alone is the judge and punisher of them - man has no right to interfere in this matter.” [= ‘Biarkanlah keduanya tumbuh bersama’. Sekalipun setiap pelayan / pendeta dari Allah harus memisahkan dari gereja Kristus setiap orang berdosa yang tidak bisa dibetulkan, tetapi ia tidak boleh maju lebih jauh: orang itu tidak boleh dianiaya dalam tubuhnya atau miliknya, karena ia tidak sehat dalam iman - Allah menoleransi dia, dan manusia juga harus demikian. Doktrin-doktrin yang salah / sesat menentang Allah - hanya Ia adalah hakim dan penghukum mereka - manusia tidak mempunyai hak untuk ikut campur dalam persoalan ini.].

Jamieson, Fausset & Brown: “The harvest is the end of the world (verse 39), ‎sunteleia ‎‎tou ‎‎aioonos - the period of Christ’s second coming, and of the judicial separation of the righteous and the wicked. Until then, no attempt is to be made to effect such separation. But to stretch this so far as to justify allowing openly scandalous persons to remain in the communion of the Church, is to wrest the teaching of this parable to other than its proper design, and go in the teeth of apostolic injunctions (1 Cor 5).” [= Musim menuai adalah akhir zaman (ay 39), sunteleia ‎‎tou ‎‎aioonos - masa dari kedatangan Kristus yang kedua, dan dari pemisahan orang-orang benar dan orang-orang jahat. Sampai saat itu, tidak ada usaha yang boleh dilakukan untuk menghasilkan pemisahan seperti itu. Tetapi menarik ini sampai membenarkan untuk mengizinkan orang-orang yang bersifat skandal tetap ada dalam persekutuan Gereja, berarti membengkokkan ajaran dari perumpamaan ini pada rancangan yang lain / berbeda dari yang seharusnya, dan berjalan dalam pertentangan dengan perintah rasuli (1Kor 5).].

Matthew Henry: “‘The tares are the children of the wicked one.’ Here is the character of sinners, hypocrites, and all profane and wicked people. [1.] They are the children of the devil, as a wicked one. Though they do not own his name, yet they bear his image, do his lusts, and from him they have their education; he rules over them, he works in them, Eph 2:2; John 8:44. [2.] They are tares in the field of this world; they do no good, they do hurt; unprofitable in themselves, and hurtful to the good seed, both by temptation and persecution: they are weeds in the garden, have the same rain, and sunshine, and soil, with the good plants, but are good for nothing: the ‘tares are among the wheat.’” [= ‘Lalang adalah anak-anak dari si jahat’. Di sinilah peranan dari orang-orang berdosa, orang-orang munafik, dan semua orang sekuler / tidak relijius dan orang-orang jahat. (1) Mereka adalah anak-anak dari setan, sebagai si jahat. Sekalipun mereka tidak mengakui namanya, tetapi mereka mirip dengan gambarnya, melakukan nafsunya, dan dari dia mereka mendapatkan pendidikan mereka; ia memerintah atas mereka, ia bekerja di dalam mereka, Efesus 2:2; Yohanes 8:44. (2) Mereka adalah lalang dalam ladang dari dunia ini, mereka tidak melakukan apapun yang baik, mereka melukai / menyakiti; tidak berguna dalam diri mereka sendiri, dan menyakiti bagi benih yang baik, baik oleh pencobaan dan penganiayaan: mereka adalah rumput duri di kebun, mendapatkan hujan, dan sinar matahari, dan tanah yang sama, dengan tanaman-tanaman yang baik, tetapi sama sekali tidak berguna: ‘lalang di antara gandum’.].

Ef 2:2 - “Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.”.

Yoh 8:44 - “Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.”.

Bahwa lalang sangat menyedihkan / menjengkelkan bagi gandum, terlihat dari ayat-ayat ini:

Maz 55:13-15 - “(13) Kalau musuhku yang mencela aku, aku masih dapat menanggungnya; kalau pembenciku yang membesarkan diri terhadap aku, aku masih dapat menyembunyikan diri terhadap dia. (14) Tetapi engkau orang yang dekat dengan aku, temanku dan orang kepercayaanku: (15) kami yang bersama-sama bergaul dengan baik, dan masuk rumah Allah di tengah-tengah keramaian.”.

2Kor 11:26 - “Dalam perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak saudara-saudara palsu.”.

Gal 2:3-5 - “(3) Tetapi kendatipun Titus, yang bersama-sama dengan aku, adalah seorang Yunani, namun ia tidak dipaksa untuk menyunatkan dirinya. (4) Memang ada desakan dari saudara-saudara palsu yang menyusup masuk, yaitu mereka yang menyelundup ke dalam untuk menghadang kebebasan kita yang kita miliki di dalam Kristus Yesus, supaya dengan jalan itu mereka dapat memperhambakan kita. (5) Tetapi sesaatpun kami tidak mau mundur dan tunduk kepada mereka, agar kebenaran Injil dapat tinggal tetap pada kamu.”.

Matthew Henry: “Note, God has so ordered it, that good and bad should be mixed together in this world, that the good may be exercised, the bad left inexcusable, and a difference made between earth and heaven.” [= Perhatikan, Allah telah memerintahkan / mengatur seperti itu, sehingga orang-orang baik dan orang-orang jahat harus bercampur dalam dunia ini, supaya orang-orang baik bisa dilatih / dikuatkan, orang-orang jahat dibiarkan tanpa bisa berdalih, dan suatu perbedaan dibuat antara bumi dan surga.].

The Biblical Illustrator: “Beyond this we must not inquire; sufficient that God permits this present trial of faith and patience.” [= Kita tidak boleh mempertanyakan / menyelidiki melampaui ini; cukup bahwa Allah mengizinkan ujian dari iman dan kesabaran pada saat ini.].

Calvin: “He speaks of a separation, in order to prevent the minds of the godly from giving way to uneasiness or despondency, when they perceive a confused mixture of the good along with the bad. Although Christ has cleansed the Church with his own blood, that it may be without spot or blemish, yet hitherto he suffers it to be polluted by many stains. I speak not of the remaining infirmities of the flesh, to which every believer is liable, even after that he has been renewed by the Holy Spirit. But as soon as Christ has gathered a small flock for himself, many hypocrites mingle with it, persons of immoral lives creep in, nay, many wicked men insinuate themselves; in consequence of which, numerous stains pollute that holy assembly, which Christ has separated for himself. Many persons, too, look upon it as exceedingly absurd, that ungodly, or profane or unprincipled men should be cherished within the bosom of the Church. Add to this, that very many, under the pretense of zeal, are excessively displeased, when every thing is not conducted to their wish, and, because absolute purity is nowhere to be found, withdraw from the Church in a disorderly manner, or subvert and destroy it by unreasonable severity.” [= Ia berbicara tentang suatu pemisahan, untuk mencegah orang-orang saleh dari menyerah pada ketidak-nyamanan atau keputus-asaan, pada waktu mereka menyadari / melihat suatu campuran yang membingungkan dari orang-orang baik bersama-sama dengan orang-orang jahat. Sekalipun Kristus telah membersihkan Gereja dengan darahNya sendiri, sehingga Gereja bisa tanpa noda atau cela, tetapi sampai saat ini Ia membiarkannya untuk dikotori dengan banyak cela. Saya tidak berbicara tentang kelemahan-kelemahan daging yang tersisa, pada mana setiap orang percaya terbuka, bahkan setelah ia sudah diperbaharui oleh Roh Kudus. Tetapi begitu Kristus telah mengumpulkan suatu kawanan kecil untuk diriNya sendiri, banyak orang-orang munafik bercampur dengannya, orang-orang dengan kehidupan yang tak bermoral merangkak masuk, lebih lagi, banyak orang-orang jahat dengan cara licin membuat diri mereka sendiri disenangi, dan konsekwensinya adalah bahwa banyak cacat / cela mengotori perkumpulan kudus itu, yang Kristus telah pisahkan untuk diriNya sendiri. Juga banyak orang-orang memandangnya sebagai sangat menggelikan, bahwa orang-orang jahat, atau sekuler / tidak relijius atau orang-orang yang tidak punya prinsip / tidak jujur diperlakukan dengan baik dalam dada dari Gereja. Tambahkan pada ini, bahwa sangat banyak, di bawah kepura-puraan dari semangat, sangat tidak senang, pada waktu segala sesuatu tidak diarahkan sesuai dengan keinginannya, dan karena kemurnian yang mutlak tidak bisa ditemukan dimanapun, menarik diri dari Gereja dengan suatu cara yang mengganggu, atau merusak dan menghancurkannya dengan kekerasan yang tidak masuk akal.].

Perhatikan bagian yang saya cetak dengan huruf besar dan beri warna ungu: “banyak orang-orang jahat dengan cara licin membuat diri mereka sendiri disenangi”.

Gal 1:10 - “Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.”.

Bdk. Mat 5:10-12 - “(10) Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. (11) Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. (12) Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.’”.

Bdk. Lukas 6:26 - “Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu.’”.

Calvin (tentang Mat 5:10): “We cannot be Christ’s soldiers on any other condition, than to have the greater part of the world rising in hostility against us, and pursuing us even to death. The state of the matter is this. Satan, the prince of the world, will never cease to fill his followers with rage, to carry on hostilities against the members of Christ.” [= Kita tidak bisa menjadi tentara Kristus dengan kondisi / keadaan yang lain selain mendapatkan sebagian besar dunia ini memusuhi kita, dan mengejar kita sampai mati. Keadaannya adalah seperti ini. Iblis, penguasa dunia ini, tidak akan pernah berhenti untuk mengisi pengikut-pengikutnya dengan kemarahan, meneruskan permusuhan terhadap anggota-anggota Kristus.].

Leon Morris / Tyndale (tentang Luk 6:26): “It is a danger when all men speak well of you, for this can scarcely happen apart from sacrifice of principle.” [= Merupakan sesuatu yang berbahaya kalau semua orang memuji / berbicara baik tentang kamu, karena ini hampir tidak mungkin terjadi terpisah dari pengorbanan prinsip.].

Leon Morris / Tyndale (tentang Luk 6:26): “It is the false prophets who win wide acclaim (cf. Je. 5:31). A true prophet is too uncomfortable to be popular.” [= Adalah nabi-nabi palsu yang memenangkan banyak tempik sorak (bdk. Yer 5:31). Seorang nabi yang benar terlalu tidak menyenangkan untuk menjadi populer.].

Yer 5:31 - “Para nabi bernubuat palsu dan para imam mengajar dengan sewenang-wenang, dan umatKu menyukai yang demikian! Tetapi apakah yang akan kamu perbuat, apabila datang kesudahannya?”.

William Hendriksen (tentang Luk 6:26): “When everybody speaks well of you it must be that you are a deceitful, servile flatterer.” [= Kalau setiap orang berbicara baik tentang kamu / memuji kamu, itu pasti karena kamu adalah seorang penjilat yang mau merendahkan diri dan bersifat penipu.].

Bdk. 2Sam 15:1-6 - “(1) Sesudah itu Absalom menyediakan baginya sebuah kereta serta kuda dan lima puluh orang yang berlari di depannya. (2) Maka setiap pagi berdirilah Absalom di tepi jalan yang menuju pintu gerbang. Setiap orang yang mempunyai perkara dan yang mau masuk menghadap raja untuk diadili perkaranya, orang itu dipanggil Absalom dan ditanyai: ‘Dari kota manakah engkau?’ Apabila ia menjawab: ‘Hambamu ini datang dari suku Israel anu,’ (3) maka berkatalah Absalom kepadanya: ‘Lihat, perkaramu itu baik dan benar, tetapi dari pihak raja tidak ada seorangpun yang mau mendengarkan engkau.’ (4) Lagi kata Absalom: ‘Sekiranya aku diangkat menjadi hakim di negeri ini! Maka setiap orang yang mempunyai perkara atau pertikaian hukum boleh datang kepadaku, dan aku akan menyelesaikan perkaranya dengan adil.’ (5) Apabila seseorang datang mendekat untuk sujud menyembah kepadanya, maka diulurkannyalah tangannya, dipegangnya orang itu dan diciumnya. (6) Cara yang demikianlah diperbuat Absalom kepada semua orang Israel yang mau masuk menghadap untuk diadili perkaranya oleh raja, dan demikianlah Absalom mencuri hati orang-orang Israel.”.

Kelihatannya enak menjadi lalang, dan sangat menyakitkan bagi gandum. Tetapi perhatikan text ini:

Yak 5:1-8 - “(1) Jadi sekarang hai kamu orang-orang kaya, menangislah dan merataplah atas sengsara yang akan menimpa kamu! (2) Kekayaanmu sudah busuk, dan pakaianmu telah dimakan ngengat! (3) Emas dan perakmu sudah berkarat, dan karatnya akan menjadi kesaksian terhadap kamu dan akan memakan dagingmu seperti api. Kamu telah mengumpulkan harta pada hari-hari yang sedang berakhir. (4) Sesungguhnya telah terdengar teriakan besar, karena upah yang kamu tahan dari buruh yang telah menuai hasil ladangmu, dan telah sampai ke telinga Tuhan semesta alam keluhan mereka yang menyabit panenmu. (5) Dalam kemewahan kamu telah hidup dan berfoya-foya di bumi, kamu telah memuaskan hatimu sama seperti pada hari penyembelihan. (6) Kamu telah menghukum, bahkan membunuh orang yang benar dan ia tidak dapat melawan kamu. (7) Karena itu, saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan! Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi. (8) Kamu juga harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat!”.

Catatan: dalam text ini ‘orang kaya’ adalah orang kaya yang tidak percaya, dan jahat. Ini terlihat dari bagian yang saya beri warna hijau. Jadi, ini tidak berlaku untuk seadanya orang kaya.

2. Sampai musim menuai.

Matius 13: 39b: “Waktu menuai ialah akhir zaman”.

KJV: “the harvest is the end of the world;” [= waktu menuai adalah akhir dunia / alam semesta ini].

Calvin: “‘The harvest is the end of the world.’ This is, no doubt, a very distressing consideration, that the Church is burdened with the reprobate to the very end of the world; but Christ enjoins on us to exercise patience till that time, that we may not deceive ourselves with a vain hope. Pastors ought to labor strenuously to purify the Church; and all the godly, so far as their respective callings enable them, ought to lend assistance in this matter; but when all shall have devoted their united exertions to the general advantage, they will not succeed in such a manner as to purify the Church entirely from every defilement. Let us therefore hold, that nothing was farther from the design of Christ than to encourage pollution by lending countenance to it. All that he intended was, to exhort those who believed in him not to lose courage, because they are under the necessity of retaining wicked men among them; and, next, to restrain and moderate the zeal of those who fancy that they are not at liberty to join in a society with any but pure angels.” [= ‘Waktu menuai adalah akhir dunia / alam semesta ini’. Tidak diragukan ini merupakan suatu pemikiran yang sangat menyedihkan, bahwa Gereja dibebani dengan orang-orang reprobate / orang-orang bejat / jahat sampai akhir dunia / alam semesta; tetapi Kristus memerintahkan kita untuk mempraktekkan kesabaran sampai saat itu, supaya kita tidak menipu diri kita sendiri dengan suatu harapan yang sia-sia. Pendeta-pendeta harus berjerih payah dengan sungguh-sungguh untuk memurnikan Gereja; dan semua orang saleh, sejauh panggilan-panggilan khusus mereka memampukan mereka, harus memberi bantuan dalam persoalan ini; tetapi pada waktu semua orang telah membaktikan persatuan pengerahan tenaga mereka bagi manfaat umum, mereka tidak akan berhasil dengan cara itu untuk memurnikan Gereja sepenuhnya dari setiap kekotoran / kenajisan. Karena itu hendaklah kita percaya, bahwa tak ada yang lebih jauh dari rancangan Kristus dari pada untuk mendorong polusi dengan memberikan dukungan / persetujuan terhadapnya. Semua yang Ia maksudkan adalah, untuk menasehati orang-orang yang percaya kepadaNya untuk tidak kehilangan semangat, karena mereka ada di bawah keharusan untuk mempertahankan orang-orang jahat di antara mereka; dan selanjutnya, untuk mengekang dan menjaga untuk tidak mengextrimkan semangat dari orang-orang yang menginginkan / mengkhayalkan bahwa mereka tidak boleh bergabung / berpartisipasi dalam suatu kumpulan orang dengan siapapun kecuali malaikat-malaikat yang murni.].

Makin mendekati akhir zaman, keadaan akan makin buruk bagi ‘gandum’.

e) Pada musim menuai barulah keduanya dipisahkan.

Matius 13: 30: “Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku.’”.

Matius 13: 39b-43a: “(39b) Waktu menuai ialah akhir zaman dan para penuai itu malaikat. (40) Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman. (41) Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikatNya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam KerajaanNya. (42) Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi. (43) Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka.”.

1. “Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai”.

C. H. Spurgeon: “Our Lord’s ‘I will say to the reapers’ may very well keep us from making any hasty speeches to the elders of the churches, or to the magistrates of the land, so as to excite them to hurried and ungenerous discipline. Thorns and thistles they can root up, but the darnel is another matter. Magistrates and churches may remove the openly wicked from their society; the outwardly good who are inwardly worthless they must leave; for the judging of hearts is beyond their sphere.” [= Kata-kata Tuhan kita, ‘Aku akan berkata kepada para penuai’ bisa sangat menjaga kita dari tindakan membuat ucapan-ucapan apapun yang tergesa-gesa kepada penatua-penatua dari gereja-gereja, atau kepada hakim-hakim dari negara, sehingga mendorong mereka pada disiplin yang tergesa-gesa / terlalu cepat dan keras / tidak murah hati. Duri-duri dan tanaman-tanaman berduri bisa mereka cabut, tetapi lalang merupakan suatu persoalan lain. Hakim-hakim dan gereja-gereja boleh menyingkirkan orang-orang jahat yang terbuka / terang-terangan dari kumpulan mereka; tetapi orang-orang yang luarnya baik tetapi dalamnya tidak berharga harus mereka biarkan; karena penghakiman dari hati melampaui ruang lingkup mereka.].

2. Para penuai adalah malaikat (Matius 13: 39c).

Seharusnya ini ada dalam bentuk jamak, ‘malaikat-malaikat’.

Ada beberapa hal yang kelihatan sebagai kontradiksi, yang perlu saya jelaskan / harmoniskan:

a. Dalam perumpamaan ini para penuai ialah malaikat-malaikat (ay 39c).

Tetapi dalam text di bawah ini para penuai / pekerja adalah para murid Yesus / orang-orang Kristen.

Mat 9:37-38 - “(37) Maka kataNya kepada murid-muridNya: ‘Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. (38) Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.’”.

Yoh 4:35-38 - “(35) Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai. (36) Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal, sehingga penabur dan penuai sama-sama bersukacita. (37) Sebab dalam hal ini benarlah peribahasa: Yang seorang menabur dan yang lain menuai. (38) Aku mengutus kamu untuk menuai apa yang tidak kamu usahakan; orang-orang lain berusaha dan kamu datang memetik hasil usaha mereka.’”.

KJV: “for they are white already to harvest.” [= karena mereka telah putih untuk dituai.].

RSV: “the fields are already white for harvest.” [= ladang-ladang sudah putih untuk dituai.].

NASB: “they are white for harvest.” [= mereka putih untuk dituai.].

NIV: “They are ripe for harvest.” [= Mereka matang untuk dituai.].

Kata Yunaninya LEUKOS, dan kata LEUKEMIA berasal dari kata Yunani itu.

Calvin: “‘The reapers are the angels.’ This term must be viewed in reference to the present subject. In another passage, the Apostles are called reapers, as compared with the Prophets, because they have ‘entered into their labors,’ (John 4:38,) ... Such also is the import of that statement, that ‘the fields are white,’ and are in want of reapers, (John 4:35;) and again, that ‘the harvest is abundant, but the laborers are few,’ (Matthew 9:37.) But here the comparison is applied in a different manner; for those who occupy a place in the Church are said to be planted in the Lord’s field.” [= ‘Para penuai adalah malaikat-malaikat’. Istilah ini harus dipandang berhubungan dengan pokok saat ini. Dalam text yang lain, sang Rasul disebut penuai-penuai, pada waktu dibandingkan dengan Nabi-nabi, karena mereka ‘telah masuk ke dalam jerih payah mereka’ (Yoh 4:38), ... Demikian juga arti dari pernyataan itu, bahwa ‘ladang itu putih’, dan membutuhkan penuai-penuai, (Yoh 4:35); dan lagi, bahwa ‘tuaian berlimpah-limpah, tetapi pekerja-pekerja sedikit’, (Mat 9:37). Tetapi di sini perbandingan itu diterapkan dengan suatu cara yang berbeda; karena mereka yang menempati suatu tempat dalam Gereja dikatakan sebagai ditanam di ladang Tuhan.].

Seorang pendeta / pengkhotbah yang memberitakan Injil, harus sadar bahwa hasil penginjilan itu tidak harus masuk ke gerejanya. Bisa saja pendeta lain yang menuai hasilnya. Seharusnya ini bukan masalah baginya, kalau ia memang mau melayani Tuhan, dan mempermuliakan Tuhan.

b. Dalam perumpamaan ini yang memisahkan adalah malaikat, tetapi dalam ayat di bawah ini, yang memisahkan adalah Yesus sendiri.

Matius 3:12 - “Alat penampi sudah ditanganNya. Ia akan membersihkan tempat pengirikanNya dan mengumpulkan gandumNya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakarNya dalam api yang tidak terpadamkan.’”.

KJV: “fan” [= kipas angin].

RSV/NIV/NASB: “winnowing fork” [= garpu penampi].

Calvin: “Nor is this inconsistent with what is said elsewhere, that Christ, as soon as he comes forth with his Gospel, ‘hath a winnowing-fan in his hand, and will thoroughly cleanse his thrashing-floor,’ (Matthew 3:12.) These words describe the commencement of that cleansing, which, this passage declares, will not take place before the last day, because not till then will it be fully completed. Christ will put the last hand to the cleansing of the Church by means of angels, but he now begins to do the work by means of pious teachers. He assigns this office to angels, because they will not remain idle spectators before his tribunal, but will hold themselves in readiness to execute his commands. It follows, that those who proceed, with undue haste, to root out whatever displeases them, prevent, as far as lies in their power, the sentence of Christ, deprive angels of their office, and rashly take that office on themselves.” [= Juga ini bukannya tidak konsisten dengan apa yang dikatakan di tempat lain, bahwa Kristus, begitu Ia muncul dengan InjilNya, ‘mempunyai alat penampi di tanganNya, dan akan secara teliti membersihkan tempat pengirikanNya’, (Mat 3:12). Kata-kata ini menggambarkan permulaan dari pembersihan itu, yang, dinyatakan oleh text ini, tidak akan terjadi sebelum hari terakhir, karena tidak sampai saat itu hal itu akan diselesaikan dengan sepenuhnya. Kristus akan menyempurnakan pembersihan dari Gereja dengan menggunakan malaikat-malaikat, tetapi sekarang Ia mulai melakukan pekerjaan itu melalui pengajar-pengajar yang saleh. Ia menetapkan tugas ini bagi / kepada malaikat-malaikat, karena mereka tidak akan menjadi penonton-penonton yang tidak aktif sebelum pengadilan / penghakimanNya, tetapi akan menahan diri mereka sendiri dalam kesiapan untuk melaksanakan perintah-perintahNya. Sebagai akibatnya / karena itu, mereka yang bergerak / maju dengan ketergesa-gesaan yang tidak benar / berlebihan, untuk mencabut apapun yang tidak menyenangkan mereka, menghalangi, sejauh itu ada dalam kuasa mereka, hukuman Kristus, menyingkirkan malaikat-malaikat dari tugas mereka, dan dengan tergesa-gesa / sembrono mengambil tugas itu bagi diri mereka sendiri.].

Jadi sekarang ini Kristus memurnikan gerejaNya dengan menggunakan pengajar-pengajar yang saleh. Pendeta yang mau memurnikan gerejanya, harus banyak memberitakan Injil / firman, karena ‘lalang’ tidak senang dengan injil / firman! Mereka senang dengan tukang dongeng!

2Tim 4:3-4 - “(3) Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. (4) Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.”.

c. Dalam perumpamaan ini yang memisahkan adalah malaikat-malaikat, demikian juga dalam Mat 24:31 dan Wah 14:17-20, tetapi dalam Wah 14:14-16 yang memisahkan adalah Yesus sendiri.

Matius 24:31 - “Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikatNya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihanNya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.”.

Wah 14:17-20 - “(17) Dan seorang malaikat lain keluar dari Bait Suci yang di sorga; juga padanya ada sebilah sabit tajam. (18) Dan seorang malaikat lain datang dari mezbah; ia berkuasa atas api dan ia berseru dengan suara nyaring kepada malaikat yang memegang sabit tajam itu, katanya: ‘Ayunkanlah sabitmu yang tajam itu dan potonglah buah-buah pohon anggur di bumi, karena buahnya sudah masak.’ (19) Lalu malaikat itu mengayunkan sabitnya ke atas bumi, dan memotong buah pohon anggur di bumi dan melemparkannya ke dalam kilangan besar, yaitu murka Allah. (20) Dan buah-buah anggur itu dikilang di luar kota dan dari kilangan itu mengalir darah, tingginya sampai ke kekang kuda dan jauhnya dua ratus mil.”.

Wah 14:14-16 - “(14) Dan aku melihat: sesungguhnya, ada suatu awan putih, dan di atas awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas di atas kepalaNya dan sebilah sabit tajam di tanganNya. (15) Maka keluarlah seorang malaikat lain dari Bait Suci; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu: ‘Ayunkanlah sabitMu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai; sebab tuaian di bumi sudah masak.’ (16) Dan Ia, yang duduk di atas awan itu, mengayunkan sabitNya ke atas bumi, dan bumipun dituailah.”.

William Hendriksen: “For the function to be performed by the angels as reapers see also 24:31; Rev. 14:17–20. Though it is true that according to Rev. 14:14–16 the Son of man himself gathers the grain harvest (the believers), while according to verses 17–20 of that chapter the gathering of the vintage (the unbelievers) is assigned to the angels, this does not mean that there is a conflict between Matt. 24:31 and Rev. 14:14–16. Why would it be impossible for the Son of man, in gathering his elect, to assign a subsidiary function to the angels?” [= Untuk fungsi / peranan yang harus dilakukan oleh malaikat-malaikat sebagai penuai-penuai lihat juga 24:31; Wahyu 14:17-20. Sekalipun adalah benar bahwa menurut Wah 14:14-16 Anak Manusia sendiri mengumpulkan panen gandum (orang-orang percaya), sedangkan menurut ay 17-20 dari pasal itu pengumpulan dari buah anggur (orang-orang yang tidak percaya) ditugaskan kepada malaikat-malaikat, ini tidak berarti bahwa di sana ada konflik antara Mat 24:31 dan Wahyu 14:14-16. Mengapa merupakan hal yang mustahil bagi Anak Manusia, dalam mengumpulkan orang-orang pilihanNya, untuk menugaskan suatu fungsi / peranan yang lebih rendah / bersifat membantu kepada malaikat-malaikat?].

Ini seperti ‘kontradiksi’ antara Matius 20:20 dengan Markus 10:35.

Mat 20:20-21 - “(20) Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta anak-anaknya itu kepada Yesus, lalu sujud di hadapanNya untuk meminta sesuatu kepadaNya. (21) Kata Yesus: ‘Apa yang kaukehendaki?’ Jawabnya: ‘Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam KerajaanMu, yang seorang di sebelah kananMu dan yang seorang lagi di sebelah kiriMu.’”.


Markus 10:35 - “Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata kepadaNya: ‘Guru, kami harap supaya Engkau kiranya mengabulkan suatu permintaan kami!’”.

Kalau saya membangun rumah menggunakan tukang-tukang, maka saya bisa mengatakan ‘Tukang membangun rumah saya’, ataupun ‘Saya membangun rumah’. Tidak ada yang salah dari kedua pernyataan ini.

Ini suatu penghiburan bagi gandum, tetapi suatu ancaman bagi lalang. Malaikat-malaikat akan memisahkan!!

Next Post Previous Post