PENGAJARAN KRISTEN (1): PENGHIBURAN SATU-SATUNYA

PENGAJARAN KRISTEN (1): PENGHIBURAN SATU-SATUNYA
gadget, otomotif, bisnis
Pertanyaan: Apakah satu-satunya penghiburan Saudara, baik pada masa hidup maupun pada waktu mati?

Jawaban: Bahwa aku, dengan tubuh dan jiwaku, baik pada masa hidup maupun pada waktu mati (a), bukan milikku (b), melainkan milik Yesus Kristus, Juru selamatku yang setia (c). Dengan darah-Nya yang tak ternilai harganya Dia telah melunasi seluruh utang dosaku (d) dan melepaskan aku dari segala kuasa iblis (e). Dia juga memelihara aku (f), sehingga tidak sehelai rambut pun jatuh dari kepalaku di luar kehendak Bapa yang ada di surga (g), bahkan segala sesuatu harus berguna untuk keselamatanku (h). Karena itu juga, oleh Roh-Nya yang Kudus, Dia memberiku kepastian mengenai hidup yang kekal (i), dan menjadikan aku sungguh-sungguh rela dan siap untuk selanjutnya mengabdi kepada-Nya (j).

(a) Roma 14:7-8. (b) 1Korintus 6:19. (c) 1Korintus 3:23. (d) 1Petrus 1:18- 19. (e) 1Yo 3:8b. (f) Yohanes 6:39. (g) Matius 10:30. (h) Roma 8:28. (i) 2Korintus 1:22. (j) Roma 8:14.

a dan b. Penghiburan terbesar kita, menurut penulis katekismus ini, adalah fakta bahwa seluruh hidup kita (baik saat ini maupun setelah kematian) sudah menjadi milik Kristus, bukan diri kita sendiri. Penghiburan terbesar kita bukanlah saat kita menjadi tuan atas hidup kita sendiri. Menjadi budak kekal Kristus adalah penghiburan yang terbesar.

c. Kita menjadi milik Kristus, Sang Raja yang baik. Ia menjadikan kita milik-Nya bukan dengan pemaksaan atau tangan besi tetapi melalui pengorbanan-Nya. Ketika Yesus menjadikan kita milik-Nya, kita memiliki segalanya. Kita menjadi kaya dan berkelimpahan karena-Nya. Namun kalau kita tidak menjadi milik Kristus, sesungguhnya kita akan kehilangan segalanya. Tidak mengherankan jika menjadi milik Kristus adalah penghiburan terbesar kita.

Calvin menyatakan bahwa kita adalah makhluk kepunyaan Allah.
Sesungguhnyalah, kita adalah milik Allah: karena itu biarlah kita hidup dan mati hanya bagi Dia. Kita adalah milik Allah: karena itu biarlah kita mempersembahkan setiap aspek kehidupan kita kepada Dia, sebagai satu-satunya tujuan kita yang benar. O, betapa limpahnya berkat yang diterima oleh orang yang, setelah memahami bahwa ia bukan milik diri sendiri, mengesampingkan penguasaan dan pengaturan segala sesuatu oleh pemikirannya sendiri, dan menyerahkannya kepada [penguasaan dan pengaturan] Allah.(3.7.1)
d, Katekismus Heidelberg ini menegaskan bahwa penghiburan sejati bagi orang percaya hanya terjadi di dalam dan melalui karya Kristus yang menebus manusia dari hukuman dosa melalui kematian-Nya di kayu salib. Allah telah menyelesaikan persoalan terbesar manusia akibat dosa yaitu kematian kekal. Paulus menegaskan hal ini dalam Roma 8:1 yaitu, “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus. Roh yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum Taurat dan hukuman maut.” Setiap orang percaya baik hidup maupun mati adalah milik Tuhan (Roma 14:7-8). 

Selanjutnya Paulus menegaskan dalam 1 Korintus 6:19-20 “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, - dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!” Orang percaya ditebus dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat (1 Petrus 1:18-19). 

Bavinck mengatakan bahwa pengorbanan Kristus di kayu salib untuk menebus dan mendamaikan manusia dengan Allah, mengalami pengampunan atas dosa-dosanya, manusia dibebaskan dari kematian kekal. Willem van Vlastuin mengatakan bahwa penebusan Kristus bukan hanya pengampuan dari hukuman dosa tetapi juga penaklukkan kuasa dosa. Dalam Kristus, tidak ada satu kuasa pun yang dapat memisahkan orang percaya dengan Kristus

Katekismus Heidelberg menekankan karya Kristus tersebut sebagai penghiburan (comfort) sejati bagi orang percaya dalam dunia. Ursinus menjelaskan karya Kristus menjadi penghiburan bagi orang percaya karena Kristus telah menebus setiap orang percaya dari kuasa kematian (power of death) sehingga hanya di dalam Dia (Kristus) orang percaya memperoleh penghiburan sejati dan hidup kekal. 

Penghiburan dalam konteks Katekismus Heidelberg bukan bersifat duniawi, seperti kekayaan, kenyamanan hidup, tidak ada masalah, semua pasti berjalan dengan baik, dan lain-lain. Tetapi penghiburan yang dimaksud adalah kekuatan, kesegaran, perlindungan yang menjadi kebutuhan manusia bersumber dari Allah. Paulus mengatakan kepada jemaat Korintus bahwa Allah penuh belas kasihan dan Allah sumber penghiburan dalam segala penderitaan, sehingga memampukan orang percaya ini menghibur orang lain yang berada dalam penderitaan (2 Korintus 1:3-4). 

f. Penghiburan selanjutnya bagi orang percaya ialah pemeliharaan Allah yang tidak terbatas. Allah bukan hanya menyelamatkan orang percaya dari hukuman dosa, tetapi juga memelihara imannya agar tidak jatuh. Oleh karena orang percaya telah dibeli dan harganya lunas dibayar, telah diperdamaikan dengan Allah, dan menjadi milik Allah, maka Dia akan terus menjaga dan memelihara hidup orang percaya. Bahkan tidak sehelai rambut pun akan hilang tanpa sepengetahuan Allah (Lukas 21:18). 

Selanjutnya Ursinus mengatakan, Jaminan pemeliharaan Allah sampai akhir zaman bahkan sampai kekekalan merupakan penghiburan sejati bagi orang percaya. Allah tidak akan meninggalkan perbuatan tanganNya. Allah tidak terbatas, sebagai Pencipta dan Penopang segala sesuatu, berkuasa atas segala sesuatu akan menuntun setiap orang percaya tetap setia kepada Tuhan. 

Bavinck mengatakan “God cannot and will not abandon his people. Faith will never dissapoint us.” Hal ini menegaskan bahwa Tuhan memelihara hidup orang percaya pada masa kini sampai kekekalan. Dia mengasihi orang percaya dengan kasih kekal sehingga setiap orang yang percaya kepada Dia tidak akan mengalami kekecewaan.

Kesimpulan 

Katekismus Heidelberg menegaskan bahwa penghiburan sejati hanya ada di dalam Kristus. Penghiburan sejati diperoleh ketika manusia mengalami karya pendamaian yang dikerjakan oleh Kristus di kayu salib, menebus manusia dari penghukuman dosa, sehingga orang percaya mendapatkan jaminan hidup kekal. Kematian Kristus telah menghancurkan kuasa dosa yang memisahkan manusia dari Allah. Penderitaan orang percaya sekarang ini bersifat sementara dan akan berakhir ketika orang percaya kembali kepada Tuhan. 


Orang percaya tidak perlu kuatir menghadapi tantangan dunia. Setiap pergumulan yang dihadapi orang percaya sebagai kesempatan untuk menikmati penghiburan dari Tuhan dan mengalami pertumbuhan iman orang percaya semakin mengenal Dia. Inilah penghiburan sejati bagi orang percaya yaitu mengalami penebusan Kristus, mengalami penyertaan Allah, dan memiliki jaminan hidup yang kekal. 

Ikuti saya di google news untuk membaca artikel lainnya :

Next Post Previous Post