PENGAJARAN KRISTEN (21): IMAN YANG SEJATI

PENGAJARAN KRISTEN (21): IMAN YANG SEJATI
gadget, bisnis, keuangan

Pertanyaan: Apa iman yang sejati itu?

Jawaban: Iman yang sejati adalah keyakinan atau pengetahuan yang pasti yang membuat aku mengakui sebagai kebenaran segala sesuatu yang dinyatakan Allah kepada kita di dalam Firman-Nya, dan juga kepercayaan yang teguh (b), yang dikerjakan dalam hatiku oleh Roh Kudus (c), melalui Injil (d). Isinya ialah bahwa pengampunan dosa dan kebenaran serta keselamatan yang kekal (e) telah dikaruniakan tidak hanya kepada orang lain saja, tetapi juga kepadaku sendiri, oleh rahmat Tuhan semata-mata, hanya berdasarkan jasa-jasa Kristus saja (f).

(a) Ibrani 11:1-3. (b) Roma 10:10. (c) Efesus 2:8. (d) Roma 10:17. (e) Roma 3:24.

4 (empat) ciri iman sejati:

1.Iman yang sejati adalah iman yang tahu dan mengerti secara pribadi siapa Tuhan yang ia percaya.

Petrus berkata kepada Yesus, “Tuhan, kepada siapa lagi kami akan pergi? PerkataanMu adalah perkataan hidup yang kekal dan kami telah percaya dan tahu bahwa Engkau adalah yang kudus dari Allah sendiri” (Yohanes 6:68-69). We know and we believe that You are the Holy One of God. 

Pertanyaan Petrus itu adalah pertanyaan yang sangat penting karena pertanyaan itu mengarahkan kita kepada apa yang paling penting bukan soal bagaimana kita mau percaya dan beriman; yang paling penting adalah Objek dari iman kita itu. 

Saya boleh saya bilang saya percaya Tuhan Yesus, tetapi apakah kepercayaanku itu memiliki fondasi dan dasar yang kokoh dan teguh adanya? Mengerti kenapa kita percaya itu penting sekali karena itulah dasar dari iman yang sejati. Iman yang sejati tidak pernah kosong; iman itu tidak fanatik membabi buta tanpa dasar. Iman itu akan bersauhkan kepada janji Allah yang benar dan yang pasti terbukti adanya, mereka yang percaya kepada-Nya tidak akan binasa selama-lamanya. 

Yesus berkata percayalah kepada-Ku maka engkau akan berpindah dari kematian kepada hidup (Yohanes 5:24, Yohanes 17:3). Kalimat itu bukan kalimat yang kosong sebab Dia buktikan itu dengan mati di kayu salib dan bangkit dari kematian. Hanya Yesus Kristus yang berhak dan layak berkata seperti itu.

Jadi Iman sejati itu adalah soal hubungan kita dengan Tuhan

2,Iman yang sejati adalah iman yang fokus dengan komitmen 100%, dengan tidak bercabang hati.

Iman yang sejati itu tahu kita tidak bisa mempunyai dua tuan di dalam hidup ini. Yesus berkata, “Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada mammon” (Matius 6:24). Kita tidak mungkin bisa membagi rata kasih dan pengabdian kita kepada dua tuan itu. Kita tidak mungkin cinta Tuhan sekaligus cinta dan menyembah kepada mammon yaitu harta benda dan materi yang bukan Tuhan itu. Hanya Tuhan yang layak tinggal bertahta di dalam hati kita selama-lamanya.

3, Iman yang sejati selalu harus diuji, dan di guncangkan untuk membuktikan kesejatiannya.

Dalam Yohanes 6:61 Yesus bertanya, “Adakah perkataan ini menggoncangkan imanmu?” Segala ujian Tuhan berikan di dalam hidup kita itu tidak bertujuan untuk mencabut, menghancurkan dan memusnahkan iman kita. Segala ujian dan goncangan itu Tuhan berikan justru untuk membuktikan iman kita memang iman yang suci dan murni adanya (1 Petrus 1:7a).

4. Iman yang sejati adalah iman yang tidak mati.

Meskipun seseorang bisa menghafal seluruh ayat-ayat di dalam Alkitab lalu bisa melafalkan pengakuan iman dan menguasai doktrin tritunggal, bisa melakukan segala sesuatu tetapi jika hidupnya tidak memiliki kelakuan yang mencerminkan hidup Kristen yang baik dan hidupnya tidak menyatakan cinta kasih kepada saudara seiman yang lain, yang selalu penuh dengan gerutu dan kritikan negatif, tidak ada hati yang penuh sukacita dan belas kasihan, dan tidak menyatakan keindahan melayani Tuhan, mungkin imannya hanyalah iman di mulut saja.

Itulah sebabnya Yakobus berkata “Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada Hakekatnya adalah mati” (Yakobus 2:17). Mengapa di dalam doamu engkau tidak mendapat apa-apa? Karena di dalam doamu engkau meminta dengan cara yang salah. Yang engkau minta hanya untuk memuaskan nafsu dan keinginanmu, itu sebab engkau tidak mendapatkannya (Yakobus 4:2-3). Engkau mengaku orang beriman tetapi tutur kata dan segala yang keluar dari mulutmu adalah sumpah serapah dan kutukan. Dari mulut yang sama engkau memuji nama Tuhan di gereja, tetapi dengan mulut yang sama engkau mengutuki saudaramu (Yakobus 3:9-10).

BACA JUGA: 3 ASPEK IMAN SEJATI (MATIUS 15:21-28)

Betapa keras dan tajam teguran yang diberikan oleh Yakobus mengenai apa artinya iman yang palsu dengan iman yang sejati itu. Iman itu bukan sekedar pengetahuan tetapi iman itu adalah sesuatu yang kita hidupi di dalam hidup ini. Iman yang sejati adalah iman yang hidup, iman yang senantiasa merefleksikan hati yang penuh dengan sukacita, graceful dan memuji Tuhan dalam segala waktu. Bersyukur kepada Tuhan itu bukan soal berapa banyak yang kita sudah miliki, bersyukur kepada Tuhan itu soal sikap hati yang telah di rubah oleh Tuhan. 

Bersyukur kepada Tuhan bukan karena engkau telah memperoleh sesuatu, tetapi bersyukur kepada Tuhan karena kita memiliki hubungan yang benar dengan Tuhan dan pemahaman mengapa kita membawa syukur kita kepada-Nya.
Next Post Previous Post