7 PENTINGNYA KEMATIAN KRISTUS
Penulis: Henry Clarence Thiessen,
1. KEMATIAN KRISTUS SUDAH DINUBUATKAN DALAM PERJANJIAN LAMA
Kematian Kristus merupakan pokok banyak lambang dan nubuat dalam Perjanjian Lama. Kita dapat merunut benang merah sepanjang seluruh Alkitab: persembahan Habel (Kejadian 4:4), domba jantan di Gunung Moria (Kejadian 22:13), kurban yang dipersembahkan oleh para leluhur Israel pada umumnya (Kejadian 8:20; 12:8; 26:25; 33:20; 35:7), domba Paskah di Mesir (Keluaran 12:1-28), kurban-kurban dalam sistem Keimaman Lewi (Imamat 1-7), persembahan Manoah (Hakim-Hakim 13:16-19), persembahan tahunan Elkana (I Samuel 1:21), persembahan kurban Samuel (I Samuel 7:9, 10; 16:2-5), persembahan kurban Daud (II Samuel 6:18), persembahan Elia (I Raja-Raja 18:38), persembahan Hizkia (II Tawarikh 29:21-24), persembahan-persembahan pada zaman Yosua dan Zerubabel (Ezra 3:3-6), dan Nehemia (10:32, 33). Semua persembahan ini menunjuk kepada satu persembahan akbar yang dipersembahkan oleh Kristus.
Selanjutnya, terdapat nubuat-nubuat yang menunjuk ke depan kepada kematian Kristus. Kitab Mazmur bernubuat tentang pengkhianatan terhadap Kristus (Mazmur 41:10; bandingkan dengan Yohanes 13:18; Kisah 1:16) penyaliban dan peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengannya (Mazmur 22:2, 8, 9; bandingkan dengan Matius 27:39-40, 46; Markus 15:34; Yohanes 19:23, 24), serta kebangkitan (Mazmur 16:8-11; bandingkan dengan Kisah 2:25-28). Yesaya menulis, 'Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita" (53:5).
Daniel menunjukkan bahwa setelah enam puluh dua minggu Mesias akan disingkirkan dan tidak memiliki apa-apa (9:26). Zakharia menubuatkan penjualan Kristus seharga tiga puluh uang perak serta investasi uang untuk tanah tukang periuk (11:12, 13; bandingkan Matius 26:15; 27:9, 10). Zakharia juga menubuatkan pembunuhan gembala (13:7) serta terbukanya sumber bagi pembasuhan dosa dan kecemaran (13:1). Jadi, jelaslah bahwa kematian Kristus merupakan bagian yang penting dari ajaran Perjanjian Lama.
2. KEMATIAN KRISTUS MERUPAKAN AJARAN YANG MENONJOL DALAM PERJANJIAN BARU
Masa minggu terakhir sebelum kematian Tuhan kita mengisi seperlima bagian dari kisah yang diceritakan dalam keempat Injil. Demikian pula Surat-Surat Kiriman penuh dengan peristiwa yang bersejarah ini. Jelas sekali, kematian dan kebangkitan Tuhan kita dianggap paling penting oleh Roh Kudus, pengarang Alkitab
3. KEMATIAN KRISTUS MERUPAKAN TUJUAN UTAMA PENJELMAAN
Sebagaimana telah dikatakan sebelumnya, Kristus tidak datang untuk menjadi teladan bagi kita atau untuk mengajar doktrin kepada kita, tetapi untuk mati bagi kita (Markus 10:45; Ibrani 2:9; 9:26; I Yohanes 3:5). Kematian Kristus bukanlah suatu kecelakaan atau suatu pikiran yang timbul kemudian, tetapi merupakan pelaksanaan suatu tujuan tertentu yang berhubungan dengan penjelmaan. Penjelmaan bukanlah merupakan tujuan; penjelmaan merupakan suatu sarana untuk mencapai tujuan tertentu, dan tujuan tersebut ialah penebusan orang yang hilang lewat kematian Tuhan di kayu salib.
4. KEMATIAN KRISTUS MERUPAKAN TEMA POKOK INJIL
Istilah "injil" berarti "kabar baik". Seiring dengan itu, istilah ini dipakai dalam berbagai cara. Keempat kisah kehidupan Kristus disebut Injil: Semua penyataan Allah kepada makhluk-makhluk ciptaan Allah disebut Injil; dan secara lebih sempit lagi istilah "injil" dipakai untuk "kabar baik" keselamatan yang tersedia. Paulus mengatakan bahwa Injil ialah kematian Kristus karena semua dosa kita, pengu- buran-Nya, dan kebangkitan-Nya (I Korintus 15:1-5).
Kematian Kristus karena dosa umat manusia adalah kabar yang baik; secara tidak langsung hal ini mengatakan bahwa manusia tidak perlu mati karena dosanya. Hukum Taurat Musa, Khotbah di Bukit, ajaran dan teladan Kristus, semuanya menunjukkan kepada dosa kita dan menyatakan bahwa kita membutuhkan seorang juruselamat, namun semuanya tidak dapat menghapus dosa manusia. Penghapus dosa itu hanya ditemukan dalam kematian Kristus.
5. KEMATIAN KRISTUS PERLU SEKALI BAGI KEKRISTENAN
Agama-agama lain melandaskan keberadaan mereka sebagai agama pada ajaran-ajaran pendiri mereka: Kekristenan berbeda dari semuanya itu karena melandaskan keberadaannya pada kematian Pendirinya. Meniadakan kematian Kristus sebagaimana itu ditafsirkan oleh Alkitab, berarti merendahkan kekristenan ke tingkat agama-agama etnis. Sekalipun kita tetap memiliki sistem etika yang lebih tinggi, tanpa kematian Kristus di dalam kekristenan juga tidak ada keselamatan sebagaimana halnya agama-agama yang lain.
Singkirkan Salib Kristus, maka hilanglah inti Kekristenan. Pokok utama khotbah para rasul ialah Kristus, yaitu Dia yang disalibkan (I Korintus 1:18, 23; 2:2; Galatia 6:14).
6. KEMATIAN KRISTUS PERLU SEKALI UNTUK KESELAMATAN KITA
Anak Manusia harus ditinggikan apabila manusia hendak diselamatkan (Yohanes 3:14, 15); butir gandum itu harus jatuh ke tanah dan mati dahulu sebelum dapat menghasilkan buah yang banyak (Yohanes 12:24). Allah tidak mungkin mengampuni dosa hanya berdasarkan pertobatan manusia. Tindakan semacam itu tidak mungkin dilakukan oleh Allah yang benar.
Baca Juga: Makna Sesungguhnya Dari Kematian Kristus
Allah hanya dapat mengampuni kalau hukumannya telah dijalani. Agar Tuhan dapat mengampuni manusia yang berdosa dan pada saat yang sama tetap benar, maka Kristus menjalani hukuman orang berdosa (Roma 3:25, 26). Kristus berkali-kali mengatakan bahwa Ia harus menanggung banyak penderitaan, dibunuh, dan dibangkitkan kembali pada hari yang ketiga (Matius 16:21; Markus 8:31; Lukas 9:22; 17:25; Yohanes 12:32- 34). Dua orang muda yang berada di dalam kubur Yesus setelah Ia bangkit mengingatkan para perempuan yang datang untuk tubuh
Yesus bahwa Yesus harus disalibkan dan dibangkitkan kembali (Lukas 24:7). Paulus berusaha membuktikan kepada jemaat di Tesalonika betapa pentingnya kematian Kristus (Kisah 17:3). Dari sudut pandangan Allah, kematian Kristus merupakan suatu keperluan mutlak apabila manusia hendak diselamatkan.
7. KEMATIAN KRISTUS SANGAT PENTING DI SORGA
Ketika Musa dan Elia menampakkan diri di Gunung Pemuliaan, mereka berbicara dengan Kristus "tentang tujuan kepergian-Nya yang akan digenapi-Nya di Yerusalem" (Lukas 9:31). Keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua menyanyikan suatu nyanyian mengenai penebusan yang dilaksanakan oleh kematian Kristus (Wahyu 5:8-10).
Baca Juga: 4 Makna Kematian Yesus Kristus Bagi Orang percaya
Yesus bahwa Yesus harus disalibkan dan dibangkitkan kembali (Lukas 24:7). Paulus berusaha membuktikan kepada jemaat di Tesalonika betapa pentingnya kematian Kristus (Kisah 17:3). Dari sudut pandangan Allah, kematian Kristus merupakan suatu keperluan mutlak apabila manusia hendak diselamatkan.
7. KEMATIAN KRISTUS SANGAT PENTING DI SORGA
Ketika Musa dan Elia menampakkan diri di Gunung Pemuliaan, mereka berbicara dengan Kristus "tentang tujuan kepergian-Nya yang akan digenapi-Nya di Yerusalem" (Lukas 9:31). Keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua menyanyikan suatu nyanyian mengenai penebusan yang dilaksanakan oleh kematian Kristus (Wahyu 5:8-10).
Baca Juga: 4 Makna Kematian Yesus Kristus Bagi Orang percaya
Bahkan para malaikat di keliling takhta sorga, sekalipun mereka sendiri tidak perlu ditebus, ikut menyanyikan nyanyian tentang Anak Domba yang disembelih (Wahyu 5:11, 12). Karena mereka yang matanya tidak lagi diselubungi keterbatasan manusia dan telah memahami kebenaran-kebenaran yang lebih mendalam tentang penebusan lewat darah Kristus, memuji kematian Kristus di atas segala sesuatu, maka kita yang masih berada di dalam daging hendaknya menyelidiki makna yang sesungguhnya dari kematian Kristus.