SEMBILAN SARANA PENGHAKIMAN ALLAH
Pdt. DR. Stephen Tong
DOSA, KEADILAN, DAN PENGHAKIMAN
DOSA, KEADILAN, DAN PENGHAKIMAN
BAB 4 : SEMBILAN SARANA PENGHAKIMAN ALLAH
Sarana-sarana atau alat yang Tuhan pakai untuk menjalankan penghakiman, yaitu:
(1). PENGHAKIMAN HATI NURANI
Allah menciptakan manusia dengan hati nurani, maka Allah memakai hati nurani untuk menjadi alat penghakiman bagi manusia. Hati nurani memang tidak dapat diandalkan secara mutlak, dan penghakiman hati nurani tidak mutlak benar, karena hati nurani sendiri sudah dicemari oleh kebudayaan, agama, segala macam opini publik, tradisi, dan segala macam kebiasaan, penderitaan, dan dosa diri sendiri. Fungsi hati nurani sudah dirusakkan oleh semua hal itu.
Memang hati nurani memiliki suatu ketegasan, mempunyai tugas untuk menghakimi manusia, namun demikian hati nurani bisa terlalu peka, bisa kurang peka, bisa juga didistorsi (dicemari), dan bisa juga mendapatkan polusi yang menyakitkan. Ketika seorang dari agama lain sedang makan makanan yang lezat, tiba-tiba diberi tahu bahwa makanan tersebut dimasak dengan bahan-bahan yang haram, hati nuraninya akan mempersalahkan dia. Tetapi orang Kristen tidak akan dipengaruhi oleh pemberitahuan sedemikian. Hati nurani ternyata dipengaruhi oleh otoritas agama, kebudayaan, tradisi, opisi, dan kebiasaan-kebiasaan hidup.
Orang yang pertama kali mencari pelacur merasa bukan main takutnya, tetapi yang sudah biasa, merasa bukan main nikmatnya, karena hati nuraninya sudah tertidur. Tetapi, mau tidak mau, setiap manusia akan mengalami hal sedemikian. Pada saat pertama kali melakukan dosa, hati nurani Saudara akan memberikan teguran yang luar biasa keras kepada Saudara. Tetapi celakalah Saudara jika hati nurani Saudara sudah tidak lagi memberikan teguran kepada Saudara.
Setiap kali kita memikirkan penghakiman Tuhan, kita selalu berasosiasi kepada penmghakiman yang terakhir sesudah kita mati. Tetapi jangan kira Allah menghakimi hanya pada penghakiman terakhir, karena sekarang pun Allah sedang menjalankan penghakliman melalui hati nurani yang selalu menegur Saudara. Kalau Saudara sungguh-sungguh takut kepada Allah, Saudara pasti akan mempunyai kepekaan mendengarkan teguran hati nurani.
Namun demikian, saya harus mengoreksi satu kemungkinan kesalahan, yaitu hati nurani kadang-kadang terlalu sensitif. Ada orang-orang yang hati nuraninya terlalu peka, sehingga mereka takut kawin, karena mereka menganggap kalau bersetubuh itu merupakan dosa besar, sehingga ada wanita yang karena dipengaruhi oleh agama-agama yang kurang bertanggung jawab, menganggap tidur dengan suami sendiri merupakan dosa besar. Kepekaan sedemikian adalah kepekaan yang terlalu besar, karena seks memang pemberian Tuhan. Kita memang tidak boleh melakukan itu di luar pernikahan, tetapi kita tidak perlu merasa berdosa jika kita melakukannya di dalam pernikahan. Hati nurani yang terlalu peka akan menyebabkan kita hidup di dalam kesusahan dan penderitaan yang sangat besar, tanpa upah Tuhan.
Kekristenan yang sejati mengajarkan kepada kita, apakah kita berada di dalam area hal-hal yang boleh kita nikmati, dan apakah yang kita lakukan itu merupakan adiksi, sesuatu pelanggaran, atau hamartia, sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang Tuhan tuntut.
(2) PENGHAKIMAN HUKUM TAURAT
Tuhan Allah memberikan penghakiman kepada manusia melalui turunnya Hukum Taurat. Kita telah melihat bahwa hati nurani menghentikan manusia dengan menyumbat mulut manusia yang berusaha untuk melawan Allah. Kita telah melihat bahwa hati nurani berfungsi untuk menundukkan manusia ke bawah hukuman Allah, sehingga manusia harus takluk, tidak ada jalan lain, manusia harus taat kepada Tuhan.
Hukum Taurat juga memberikan pengenalan akan dosa dengan membuka pikiran manusia. Manusia menjadi tahu bahwa ia telah berdosa. Kita sadar bahwa kita orang berdosa, lalu hati nurani bagaikan sinar rontgen yang memberitahukan kepada kita akan kecelakaan yang akan menimpa kita, yaitu kita sedang menuju kematian, sehingga kita harus lari kepada Yesus Kristus, untuk mendapatkan pertolongan melalui salib dan kebangkitan-Nya. Hati nurani menghakimi kita, hukum Taurat menghakimi kita; keduanya ini dipakai Tuhan, menjadi alat-Nya di dalam pelaksanaan penghakiman.
(3) PENGHAKIMAN MASYARAKAT
Allah menghakimi kita melalui masyarakat. Orang-orang yang berbuat dosa terlalu hebat mendapatkan celaan yang besar dari masyarakat. Satu-satunya tempat di dunia, di mana manusia dikubur bukan dengan peti mati, tetapi di dalam tempayan yang besar, adalah di Bagan Siapi-api. Mayat itu ditelungkupkan dan dimasukkan ke dalam tempayan. Lalu tempayan itu dibalikkan. Setiap tahun, pada hari upacara peringatan orang mati, mereka menulis surat dan ditempel di tempayan itu supaya orang mati tersebut bisa membacanya. Kuburan mereka merupakan suatu tempat di mana kita akan melihat begitu banyak gentong (tempayan) tertelungkup. Tetapi ketika keluar dari wilayah kuburan itu, pemandu saya memberi tahu bahwa ada mayat yang hanya diletakkan di tampi yang besar, di mana tulang-tulang tengkorak dan tulang-tulang tubuh dijemur begitu saja di bawah matahari. Ketika saya tanyakan mengapa mereka tidak dikubur seperti yang lainnya, pemandu itu mengatakan bahwa mereka tidak berhak dikuburkan karena pada saat mereka masih hidup, mereka adalah pencuri, perampok, pemabuk, dan sebagainya, sehingga ketika meninggal, dihukum oleh masyarakat dengan tidak dikuburkan, tetapi harus dijemur sedemikian. Ketika saya perhatikan, ada yang tulangnya putih dan ada yang tulangnya coklat. Ketika saya menanyakan mengapa ada tulang yang berwarna coklat, dia memberikan jawaban yang mengejutkan saya, yaitu karena mereka dulunya terlalu banyak mengonsumsi ganja, atau menjadi perokok, pemabuk, sehingga karena keracunan, warna dari ganja itu, menembus sampai ke tulangnya. Terlalu banyak minum alkohol memang membunuh banyak sel di dalam otak, yang tidak mungkin kembali lagi. Satu cangkir alkohol membunuh paling sedikit 2 juta sel otak.
Kita tidak mungkin lari dari hukuman Tuhan, janganlah kita main-main dengan hal itu. Kita bukan anjing, kita bukan binatang. Kita diciptakan menurut peta dan teladan Allah, dan kita diciptakan untuk memuliakan Allah. Maka sampai mati pun tulang kita masih bisa bersaksi, “Aku peminum, pecandu, perokok...”
Mengapa mereka tidak dikuburkan? Karena masyarakat menghakiminya. Kalau seorang ketahuan menjadi pelacur, langsung orang-orang melihatnya secara berbeda. Orang yang berdosa dihina oleh masyarakat. Ini namanya hukuman masyarakat.
Masyarakat mempunyai ukuran untuk menilai orang yang tidak boleh kita abaikan, sekalipun masyarakat itu sendiri mempunyai banyak kelemahan. Orang yang terus menipu, melarikan uang orang lain, dia tidak akan punya muka untuk melarikan diri dari mata orang lain. Mengapa Tuhan membuat wajah kita berbeda? Kalau semua sama akan merepotkan, yang suka menipu dan yang suka menolong orang wajahnya sama. Tuhan sengaja membuat manusia berbeda, sehingga wajah Saudara merupakan suatu ciri, yang membuat kita tidak bisa melarikan diri. Ini membuat manusia bisa dihakimi oleh masyarakat.
Allah adalah Allah yang adil, yang menghakimi manusia berdasarkan hati nurani, hukum Taurat, dan masyarakat, dan kemudian pemerintahan.
(4) PENGHAKIMAN PEMERINTAHAN
Pemerintah didirikan oleh Allah, tidak ada pemerintah yang kuasanya tidak datang dari Allah. Kalimat ini tercantum di dalam Roma 13:1. Semua kuasa politik dan pemerintahan datangnya dari Allah. Banyak pemerintah yang senang dengan ayat ini, karena dengan ayat ini mereka seolah-olah mempunyai wibawa dari Allah, sehingga banyak pemerintah yang paling lalim ingin memakai ayat ini untuk menyerang orang Kristen.
Apa artinya semua kuasa pemerintahan berasal dari Allah? (1) Semua pemerintah ada karena diizinkan oleh Allah. Kalau Allah tidak mengizinkan, kuasa pemerintahan itu harus jatuh; (2) Itu berarti kuasa Allah jauh lebih tinggi daripada kuasa pemerintahan, karena semua pemerintahan diberikan oleh Allah; (3) Semua kuasa pemerintah dari Allah, berarti semua pemerintah harus bertanggung jawab kepada Allah; (4) Semua pemerintah dari Allah, termasuk pemerintah sekarang, maupun pemerintah yang akan datang. Kuasa yang akan datang itu pun juga dari Allah, karena semua pemerintah dari Allah, termasuk yang melakukan revolusi menjatuhkan pemerintah, yang menghancurkan pemerintah yang sekarang, adalah juga kuasa dari Allah.
Iman Kristen bukanlah iman main-main. Alkitab memberikan kepada kirta pengertian jauh melebihi apa yang pernah kita pikirkan atau dengarkan atau yang pernah kita pelajari di sekolah theologi. Allah memberikan kuasa kepada pemerintah, setiap pemerintah menerima kuasa dari Allah. Kuasa yang diberikan paling sedikit mencakup dua bidang besar: (1) Pemerintah berhak menarik pajak dari rakyat, yang disebut sebagai “kuasa pengaturan ekonomi.” [Bidang ekonomi, pelajaran ekonomi, dan strategi ekonomi sebenarnya hanya berbicara tentang dua bidang besar, yaitu produksi dan distribusi. Ekonomi membicarakan bagaimana manusia menggunakan seluruh sumber daya alam dan manusia, serta pengolahan untukmenghasilkanb suatu sistem kebutuhan modal. Dan yang kedua adalah bagaimanba membagi semua kemungkinan sumber itu kepada sebanyak mungkin orang]. Kekristenan berdasarkan wahyu Allah yang mengatur manusia dan menghendaki manusia hidup teratur dalam segala sesuatu. (2) Pemerintah mempunyai kuasa memakai pedang. Itu berarti pemerintah mempunyai sistem pertahanan dan militer. Ini merupakan “kuasa pengaturan militer.”
Sistem ekonomi dan sistem militer merupakan dua kuasa besar yang ada di dalam pemerintahan, yang diberikan oleh Allah kepada pemerintah, supaya pemerintah mengetahui bagaimana membela diri, bagaimana melawan musuh, dan bagaimana mempertahankan negara. Dan untuk menjaga keamanan. Dalam bagian ini Alkitab secara tegas mengatakan, hendaknya pemerintah memberikan pahala kepada mereka yang baik, dan menghukum mereka yang melakukan kejahatan. Di sini kita melihat kuasa penghakiman yang ke-empat. Allah menghakimi manusia melalui pemberian kuasa kepada pemerintah untuk menghakimi manusia.
Dalam hal ini, sama seperti hati nurani yang mungkin dinodai, dicemari, dan didistorsikan oleh dosa, banyak pemerintahan dunia yang juga sudah tidak taat kepada Tuhan. Hendaklah Saudara berdoa supaya pemimpin di dalam pemerintahan Saudara, supaya orang-orang yang berkuasa di negara Saudara, mempunyai perasaan takut kepada Allah dan mempunyai sikap yang sungguh-sungguh di dalam mengadili dan memerintah rakyatnya.
Orang Kristen pada umumnya harus taat kepada pemerintah, dan harus menaati apa yang diperintahkan oleh pemerintah itu, kecuali mandat yangTuhan berikan untuk mengadakan revolusi dalam menggulingkan suatu pemerintahan, tetapi siapa orangnya, kita tidak boleh sembarangan menganggap bahwa diri kitalah orangnya.
Tuhan memberikan kuasa kepada pemerintah. Namun, jika pemerintah itu sudah tidak mau taat kepada Allah, Ia memberikan toleransi sampai pada suatu saat kepenuhan dosa dari suatu pemerintahan sudah memuncak, dan Allah akan memakai cara lain untuk mengubah pemerintahan itu, seperti kerusakan komunisme di Rusia dan Eropa Timur. Pemerintah yang dibangun bertahun-tahun, hanya membutuhkan waktu beberapa bulan dan beberapa minggu saja untuk dihancurkan. Jika Allah sudah marah, pemerintahan yang bagaimana pun kuatnya, yang memiliki bom-bom atom dan bom-bom nuklir seperti Rusia, ketika Tuhan katakan, “Waktumu sudah tiba,” ia tidak akan dapat bertahan.
Jangan kita bermain-main dengan Tuhan. Allah adalah Allah yang memiliki kuasa terakhir. Selama seseorang masih diberikan hak untuk memerintah, ia masih bisa memerintah; tetapi ketika Allah mengatakan, “cukup”, maka ia tidak mungkin bisa berkuasa lebih lama lagi., Jangan Saudara kira, manusia layak ditakuti.
Ketika saya berkhotbah di Hong Kong, saya mengingatkan bahwa orang Hong Kong tidak perlu takut tahun 1997. Mungkin Deng Xiao Ping yang harus lebih takut untuk tahun itu, karena pada tahun itu usianya sudah 93 tahun. Mungkin ia tidak akan sampai ke usia itu.
Pada saat saya berkhotbah di Manila, Filipina, saya menyerukan agar presiden dan seluruh rakyat Filipina sungguh-sungguh bertobat. Pada saat itu panitia ketakutan, karena Ferdinant Marcos saat itu masih berkuasa setelah menjadi presiden selama 20 tahun. Mereka mengkuatirkan kalau dua tahun kemudian saya akan mengalami kesulitan untuk datang lagi ke Filipina. Saya katakan, mungkin dua tahun lagi dia tidak lagi memerintah. Dia boleh 20 tahun memerintah, saat itu saya sudah 30 tahun berkhotbah. Dua tahun kemudian, ketika saya kembali ke Filipina, ia sudah diusir dari Filipina, sedangkan saya masih berkhotbah. Siapa yang lebih berkuasa? Allah atau manusia? Pemerintah-pemerintah kalau tidak takut kepada Allah, dan berbuat dosa terus, pada suatu hari Tuhan akan menyingkirkan pemerintah itu karena Allah lebih besar daripada segala pemerintahan.
Allah memakai hati nurani, memakai hukum Taurat, memakai masyarakat dan memakai pemerintahan, untuk menghakimi manusia; tetapi Saudara harus ingat bahwa Allah sendiri lebih berkuasa dan lebih besar daripada segala sesuatu.
Pada saat Yusuf Roni ditahan dan diadili, banyak pendeta yang dipanggil untuk menjadi saksi. Tetapi kebanyakan pendeta yang dipanggil untuk menjadi saksi begitu ketakutan, sampai paling tidak ada 6 pendeta yang berbohong di pengadilan. Yusuf Roni sampai terheran-heran. Pendeta-pendeta yang mengundang dia berkhotbah di sana, mengapa ketika dipanggil untuk bersaksi, mereka begitu ketakutan? Maka di dalam bukunya Pembelaku Yang Agung, ia berulangkali menulis, “Ya Tuhan, kiranya Tuhan mengampuni pendeta-pendeta sedemikian.” Pendeta yang seharusnya mengabarkan pengampunan kini membutuhkan pengampunan karena sudah tidak bertanggung jawab. Pengadilan-pengadilan belum tentu adil, tetapi Allah pasti adil adanya.
(5) PENGHAKIMAN SALIB KRISTUS
Penghakiman Allah yang paling keras, yang paling hebat, yang paling mengerikan yang pernah terjadi atas seseorang adalah penghakiman Allah pada saat Yesus Kristus di paku di kayu salib. Jangan Saudara kira Yesus diadili oleh orang biasa, jangan kira Yesus dipaku di kayu salib karena kuasa dari Herodes atau kuasa Hamas dan Kayafas, juga bukan kuasa dari Pilatus, atau kuasa dari rakyat Israel. Yesus dipaku di kayu salib justru karena penghakiman Allah mengatakan bahwa Yahweh telah menetapkan untuk meremukkan Dia, karena Dia sedang menggantikan Saudara dan saya. Dia sedang menebusa dosa Saudara dan saya.
Yesus diadili dan dihakimi di Golgota karena dosa Saudara dan saya. Inilah penghakiman yang paling berat dan penting. Ayat di dalam Yesaya 53:5, “karena bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh,” janganlah hanya dimengerti sebagai kesembuhan penyakit badan. Penyakit badan tidak terlalu penting, penyakit rohani Saudara jauh lebih penting, dan penyakit status rohani Saudara di hadapan Allah, itulah yang terpenting. Seperti seruan Yeremia, “Kembalilah hai anak-anak yang murtad! Aku akan menyembuhkan engkau dari (penyakit) murtadmu.” (Yeremia 3:22). Penyakit jasmani tidak terlalu penting, karena setiap orang suatu hari pasti harus mati. Mengapa Saudara datang kepada Yesus hanya mencari kesembuhan badan saja? Pendeta yang selalu meneriakkan, “Datanglah ke sini, saya akan memberikan kesembuhan,” akan menarik banyak orang datang. Tetapi jika tubuh Saudara saja yang disembuhkan, namun jiwa dan iman Saudara yang sakit tidak pernah disembuhkan, apa gunanya Saudara menjadi Kristen? “Bilur-Nya menyembuhkan aku,” bukan hanya untuk kesembuhan badan, sekalipun saya percaya hal itu dan Tuhan akan selalu melakukan hal itu. Namun yang lebih penting daripada itu adalah jiwa Saudara yang sudah murtad, yang sudah jauh dari Tuhan, itu perlu juga disembuhkan oleh bilur-bilur Yesus Kristus.
“Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya.” (Yesaya 53:3-4)
Kristus mati dan dikutuk karena dosa kita. Inilah hukuman yang Allah Bapa timpakan kepada Yesus yang menggantikan kita.
(6) PENGHAKIMAN PEMBERITAAN INJIL YANG DIDAMPINGI ROH KUDUS
Kristus yang mati dan bangkit ini menjadi satu-satunya kabar baik yang diberitakan kepada manusia. Saat Injil diberitakan, firman Tuhan dikabarkan, pada saat itu juga dijalankanlah penghakiman pemberitaan Injil.
Orang-orang yang memaku Yesus di kayu salib merasa tidak bersalah saat mereka melakukannya pada Yesus karena berpikir mereka hanya menjalankan tugas saja. Setelah selesai bisa pulang. OrangYahudi juga merasa bahwa Yesus terlalu kurang ajar, terlalu mengganggu, sehingga setelah Yesus mati mereka tidak terganggu lagi. Mereka merasa sudah selesai, tapi sebenarnya mereka tidak pernah bisa menyelesaikan persoalan mereka, karena mereka membenci Yesus Kristus. Yesus Kristus disalibkan, dibunuh, tetapi pada hari yang ketiga, Ia bangkit kembali. Setelah itu Roh Kudus bekerja di tengah-tengah orang yang pernah memaku Dia. Roh Kudus bekerja mulai dari Yerusalem. Roh Kudus dicurahkan sebagai penggenapan janji Allah akan pengiriman Roh Kudus, dan berita Injil disampaikan. Hari itu ada 3.000 orang yang tertusuk hatinya karena Roh Kudus sedang menjalankan penghakiman.
Di dalam Yohanes 16:1-11, Tuhan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya bahwa jika Ia tidak pergi Roh Kudus tidak akan datang, dan kalau Roh Kudus turun, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, keadilan dan penghakiman.
Roh Kudus akan bekerja pada saat orang dengan jujur memberitakan Injil Kristus. Siapa saja, pendeta-pendeta, pemberita Injil, jika Saudara sungguh-sungguh, dengan hati yang jujur dan tulus memberitakanInjil, tidak mungkin Roh Kudus tidak bekerja. Pemuda-pemudi jangan takut bersaksi bagiTuhan, jangan takut menjadi hamba Tuhan. Tidak peduli apakah Saudara kurang fasih berbicara, tidak peduli apakah tersendat-sendat kalau berbicara, apakah terlalu pandai atau kurang pandai, asal Saudara berani berdiri dan bersaksi sungguh-sungguh meninggikan Kristus yang tersalib, tidak mungkin Roh Kudus tidak menyertai Saudara, karena Roh Kudus datang untuk memuliakan Kristus. Tetapi jika Saudara memberirtakan diri sendiri, Roh Kudus akan meninggalkan Saudara. Jika Kristus yang diberitakan, Roh Kudus akan menyertai dan memeteraikan orang tersebut.
Ada seseorang mengatakan kepada saya bahwa selama ini ia begitu takut bersaksi, tetapi sungguh ia tidak sangka ketika ia bersaksi, banyak orang menangis. Siapa bilang Saudara tidak bisa bersaksi? Siapa bilang Saudara tidak bisa melayani Tuhan? Siapa bilang Saudara tidak bisa dipakai oleh Roh Kudus? Itu semua karena Saudara belum pernah mencobanya, kurang memberanikan diri. Saya harap setelah ini Saudara rela berlutut dan berdoa, “Tuhan, aku mau melayani Engkau, berikan kekuatan kepadaku, aku mau memuliakan nama-Mu.” Mulai hari ini juga Saudara akan dipakai oleh Tuhan.
Pada saat Roh Kudus menjalankan penghakiman, ada sesuatu yang mengherankan sekali terjadi. Manusia yang dulu menganggap diri sendiri benar, dan menganggap Yesus salah, sehingga perlu dipaku, dan manusia berhak menghakimi Dia, kini diputar-balikkan. Manusia kini menjadi sadar bahwa Kristuslah yang benar, kita sendiri yang berdosa. Bukan Kristus yang harus diadili, tetapi Kristuslah yang seharusnya menghakimi kita. Lalu manusia itu rebah di hadapan Tuhan dengan segala kerendahan hati dan tangisan yang menyatakan pertobatan yang sejati. Iman langsung timbul di dalam hatinya.
Roh Kudus menjadikan Saudara rendah hati, menjadikan Saudara sadar akan dosa Saudara. Kalau bukan Roh Kudus yang menghakimi seseorang, tidak mungkin manusia mau menyadari diosanya. Kalau seorang pendeta menyatakan dan terus-menerus menuding Saudara berdosa, Saudara akan jengkel kepadanya, tetapi jika pendeta itu berkhotbah, “Kamu berdosa!” lalu Roh Kudus bekerja di dalam hati Saudara, maka Saudara menjadi sadar bahwa memang Saudara berdosa.
Pada saat John Sung berkhotbah di Manila dengan begitu keras, banyak orang Tionghoa yang terlalu mementingkan sopan santun yang penuh kepura-puraan, menganggap dia sebagai pendeta gila, sehingga dilaporkan ke konsulat. Maka konsul itu datang untuk mendengarkan “orang gila” itu. Tetapi Roh Kudus terus bekerja. Setelah khotbah, John Sung berteriak, “Yang suka berzinah, cepat bertobat dan maju ke depan!” Satu persatu orang maju ke depan. Juga ketika ia berteriak, “Siapa yang memiliki wanita lain selain istrinya sendiri, cepat bertobat dan maju!” Konsul itu heran luar biasa, mereka mau mengakui kebusukan diri mereka sendiri di hadapan umum. Ia sendiri adalah lulusan Fakultas Hukum Universitas Peking, di mana pada saat itu Mao Tze Dong masih menjadi penjaga perpustakaan. Setahu dia, orang yang berdosa sulit disuruh mengaku. Orang seperti itu harus dipukul, disiksa dan sebagainya baru bisa mengaku. Mengapa di sini orang dengan begitu mudah mau mengaku? Ia melihat beratus orang menangis dan maju, berdoa minta pengampunan dosa. Akhirnya konsul ini pun maju juga. Kejadian seperti ini bukanlah kuasa hukum. Polisi hanya bisa memakai pukulan supaya Saudara mengaku dosa. Manusia memakai uang, memakai kuasa militer, memakai pengacara untuk menakut-nakuti Saudara supaya Saudara mengaku dosa. Tetapi Roh Kudus tidak demikian. Roh Kudus memberikan suatu visi bahwa cinta Tuhan begitu besar, bahwa Kristus mati bagi Saudara di atas kayu salib, maka tidak ada jalan lain bagi Saudara kecuali merendahkan diri dan mengaku dosa.
Penghakiman Roh Kudus adalah memakai kematian Kristus. Melalui kematian dan kebangkitan Kristus, Allah sudah membuka atau sudah memindahkan dan menggantikan penghakiman yang seharusnya ditimpakan ke atas Saudara, sekarang ditimpakan ke atas salib, ke atas Anak-Nya sendiri. Penghakiman Roh Kudus menciptakan pengharapan baru di dalam hati Saudara, melepaskan Saudara dari kekerasan hati Saudara dari kedegilan hati Saudara, dan dari pemberontakan terhadap Allah, untuk kembali kepada Allah dengan segala kerendahan hati dan mengaku dosa di hadapan Allah.
(7) PENGHAKIMAN GEREJA
Penghakiman juga dilakukan Roh Kudus melalui gereja Tuhan. Gereja adalah salah satu wadah yang Tuhan pakai untuk menjalankan penghakiman ilahi. Gereja mempunyai hak, gereja harus menjalankan keadilan Allah, sehingga anggota-anggota gereja harus menundukkan diri kepada seluruh peraturan yang sesuai dengan kehendak Allah.
Yang berzinah, jika ia seorang penatua atau majelis, tegurlah dia dan berhentikan dia dari menerima Perjamuan Suci. Penghakiman gereja harus sesuai dengan firman Tuhan. Tetapi saat ini hal yang demikian tidak terjadi. Gereja-gereja sendiri kini berkompromi dengan dosa, Majelis dan anggota bersama-sama pergi mencari pelacur sehingga keduanya saling mendiamkan.
Suatu kali saya naik kapal terbang dari Surabaya ke Jakarta. Saat itu cukup banyak tempat kosong, dan saya melihat ada seorang yang lari dari depan, lalu duduk di sebelah saya. Ia seharusnya duduk di kelas eksekutif, sedangkan saya duduk di kelas ekonomi. Ia rela meninggalkan kelas eksekutif untuk mencari orang yang ia kenal. Ia menemui saya dan duduk di sebelah saya. Lalu ia bertanya, bolehkah ia menjadi majelis, padahal ia sudah sering berzinah. Ia menduga saya akan mengatakan bahwa hal itu tidak apa-apa, cinta Tuhan besar, dan ia akan diampuni. Tetapi saya secara tegas mengatakan bahwa dia harus bertobat. Gereja adalah tempat yang dipakai Tuhan untuk menghakimi.
Tetapi saya bukan bermaksud menyatakan ini agar gereja menjadi sombong dan setiap hari menghakimi orang lain. Gereja adalah juga tempat yang Tuhan pakai untuk mengampuni dan untuk memberitakan Injil. Yang tidak mau meninggalkan dosa, dosanya akan tetap padanya; yang mau mengaku dosa, dosanya akan diampuni; yang dinyatakan terikat, akan tetap terikat di sorga; yang yang dilepaskan akan terlepas di sorga (Matius 16:19). Semua ini dinyatakan oleh Alkitab. Biarlah gereja, pemimpin gereja, pendeta, majelis, semua yang melibatkan diri dengan tangan duniawi untuk mengerjakan pekerjaan sorgawi itu dengan kesucian hati, dengan kemurnian tangan, dan dengan pikiran yang mengabdi kepada Tuhan, dan dengan jiwa yang menyerahkan diri kepada Tuhan, melaksanakan tugas sebagai gereja seturut yang tercatat di dalam Alkitab. Itulah yang seharusnya.
(8) PENGHAKIMAN TAKHTA KRISTUS
Apa artinya ini? Pada saat Kristus kembali untuk kedua kalinya, Ia akan mengadili semua orang Kristen. Pengadilan ini tidak bersangkut-paut dengan status dosa Saudara. Kita telah membahas bahwa Paulus menggunakan dua macam istilah untuk melukiskan dosa, yaitu dosa dalam bentuk tunggal, dan dosa dalam bentuk jamak. Pada saat ia mengatakan, “Saya ada di bawah dosa,” maka ditulis dalam bentuk tunggal; tetapi ketika ia mengatakan, “Saya melakukan banyak kesalahan,” ditulis dalam bentuk jamak. Secara status dosa, kita tidak lagi dihukum, karena sebagai orang berdosa, status kita ini sudah diganti oleh Kristus di atas kayu salib. Kita adalah orang berdosa yang statusnya sudah diwakili oleh Kristus di Golgota. Jadi, pada saat Kristus datang kembali, Ia tidak akan menghakimi kita karena status dosa kita dan menuntut kita binasa, karena kita yang sudah sungguh-sungguh lahir baru, yang sungguh-sungguh bertobat, dan yang sudah dimeteraikan oleh Roh Kudus, tidak lagi diadili karena status dosa.
Tetapi orang Kristen tetap harus diadilki oleh pengadilan untuk segala pelayanan kita, kesetiaan kita, dan ibadah kita, murni atau tidak, di hadapan Tuhan. Ini yang disebut sebagai penghakiman atas keluarga Allah di hadapan takhta Kristus (the judgment of the household of God before His throne). Di dalam pengadilan ini, Allah menghakimi anak-anak-Nya, pendeta-pendeta, majelis-majelis, dan setiap orang Kristen. Jangan mengira sebagai orang Kristen Saudara berhak berbuat sembarangan karena Saudara adalah “anak emas” Tuhan. Alkitab berkata, “Engkau menganggap dirimu lebih baik daripada yang lain? Engkau mengira begitu dimanja dan akan menerima perlakuan istimewa? Engkau mengira bahwa engkau akan bisa menghindarkan diri? Ketahuilah bahwa penghakiman Allah akan dimulai dari rumah Allah sendiri.” Penghakiman Allah akan dimulai dari rumah-Nya sendiri, mulai dari anak-anak-Nya sendiri, mulai dari Saudara dan saya yang berdiri di hadapan Allah.
Siapakah yang bisa berdiri? Siapakah yang bisa bertahan? Baik pendeta, majelis, maupun penginjil-penginjil besar yang dijunjung di hadapan manusia tidak mendapat pengecualian di hadapan Allah. Kalau di dunia ada banyak orang yang menghormati Saudara, jangan berharap nanti di sorga melaikat-malaikat atau Roh Kudus akan datang untuk menghormati Saudara, karena hukuman Allah justru dimulai dari keluarga Allah sendiri.
Jangan mengira kalau orang dunia yang berdosa pasti akan masuk neraka, maka orang Kristen boleh sembarangan. Tidak ada keistimewaan, tidak ada hak khusus. Baiklah kita sebagai orang Kristen hidup lebih berhati-hati dan waspada. Pelayanan kita harus lebih diperhatikan.
Kalau kita melayani Tuhan dengan hati nurani yang suci, dengan kemurnian untuk mempermuliakan Tuhan, maka dengan sendirinya kuasa itu akan ditambahkan terus kepada kita. Bukan dalam hal kuantitas, tetapi dalam hal kuasa untuk memurnikan, kuasa untuk membangkitkan iman, kuasa untuk memberikan kekuatan, kuasa untuk tahan uji, kuasa untuk melawan segala penganiayaan dan kesulitan, dan kuasa untukmempertahankan diri setia sampai kedatangan Tuhan.
(9) PENGHAKIMAN PENGADILAN TAKHTA PUTIH
Pada hari terakhir, di hadapan Takhta Putih dari Kristus, semua orang jahat akan bangkit, semua orang baik juga akan bangkit, dan akan dihakimi oleh Tuhan di hadapan Pengadilan Terakhir (Final Judgment). Orang baik maupun orang jahat semuanya akan dibangkitkan dan semua harus menghadap kepada Tuhan, dan Alkitab mengatakan bahwa Allah akan mengadili semua orang atas semua yang telah mereka perbuat (Roma 2:6).
Allah menyelamatkan seseorang bukan karena apa yang dia perbuat, tetapi Allah menyelamatkan seseorang karena apa yang Kristus perbuat baginya. Tetapi Allah akan mengadili seseorang berdasarkan apa yang dia perbuat. Kedua hal ini harus dibedakan secara tegas. Pada saat Saudara diadili, Saudara diadili berdasarkan kelakuan kejahatan, segala pikiran dan perbuatan Saudara yang tidak senonoh, yang tidak sesuai dengan kehendak Allah. Tuhan akan datang kembali dan penghakiman pasti akan dilaksanakan, tidak ada satu pun dosa yang bisa diloloskan dari penghakiman Allah.
Sudahkah Saudara bertobat, dan beriman kepada Kristus? Sudahkah Saudara membuka hati Saudara dan menerima Tuhan yang mati dan bangkit bagi Saudara? Sudahkah Saudara merendahkan hati dan mengatakan, “Di sini saya dan saat ini saya datang kepada-Mu?”. Hosting dan Domain
Sarana-sarana atau alat yang Tuhan pakai untuk menjalankan penghakiman, yaitu:
(1). PENGHAKIMAN HATI NURANI
Allah menciptakan manusia dengan hati nurani, maka Allah memakai hati nurani untuk menjadi alat penghakiman bagi manusia. Hati nurani memang tidak dapat diandalkan secara mutlak, dan penghakiman hati nurani tidak mutlak benar, karena hati nurani sendiri sudah dicemari oleh kebudayaan, agama, segala macam opini publik, tradisi, dan segala macam kebiasaan, penderitaan, dan dosa diri sendiri. Fungsi hati nurani sudah dirusakkan oleh semua hal itu.
Memang hati nurani memiliki suatu ketegasan, mempunyai tugas untuk menghakimi manusia, namun demikian hati nurani bisa terlalu peka, bisa kurang peka, bisa juga didistorsi (dicemari), dan bisa juga mendapatkan polusi yang menyakitkan. Ketika seorang dari agama lain sedang makan makanan yang lezat, tiba-tiba diberi tahu bahwa makanan tersebut dimasak dengan bahan-bahan yang haram, hati nuraninya akan mempersalahkan dia. Tetapi orang Kristen tidak akan dipengaruhi oleh pemberitahuan sedemikian. Hati nurani ternyata dipengaruhi oleh otoritas agama, kebudayaan, tradisi, opisi, dan kebiasaan-kebiasaan hidup.
Orang yang pertama kali mencari pelacur merasa bukan main takutnya, tetapi yang sudah biasa, merasa bukan main nikmatnya, karena hati nuraninya sudah tertidur. Tetapi, mau tidak mau, setiap manusia akan mengalami hal sedemikian. Pada saat pertama kali melakukan dosa, hati nurani Saudara akan memberikan teguran yang luar biasa keras kepada Saudara. Tetapi celakalah Saudara jika hati nurani Saudara sudah tidak lagi memberikan teguran kepada Saudara.
Setiap kali kita memikirkan penghakiman Tuhan, kita selalu berasosiasi kepada penmghakiman yang terakhir sesudah kita mati. Tetapi jangan kira Allah menghakimi hanya pada penghakiman terakhir, karena sekarang pun Allah sedang menjalankan penghakliman melalui hati nurani yang selalu menegur Saudara. Kalau Saudara sungguh-sungguh takut kepada Allah, Saudara pasti akan mempunyai kepekaan mendengarkan teguran hati nurani.
Namun demikian, saya harus mengoreksi satu kemungkinan kesalahan, yaitu hati nurani kadang-kadang terlalu sensitif. Ada orang-orang yang hati nuraninya terlalu peka, sehingga mereka takut kawin, karena mereka menganggap kalau bersetubuh itu merupakan dosa besar, sehingga ada wanita yang karena dipengaruhi oleh agama-agama yang kurang bertanggung jawab, menganggap tidur dengan suami sendiri merupakan dosa besar. Kepekaan sedemikian adalah kepekaan yang terlalu besar, karena seks memang pemberian Tuhan. Kita memang tidak boleh melakukan itu di luar pernikahan, tetapi kita tidak perlu merasa berdosa jika kita melakukannya di dalam pernikahan. Hati nurani yang terlalu peka akan menyebabkan kita hidup di dalam kesusahan dan penderitaan yang sangat besar, tanpa upah Tuhan.
Kekristenan yang sejati mengajarkan kepada kita, apakah kita berada di dalam area hal-hal yang boleh kita nikmati, dan apakah yang kita lakukan itu merupakan adiksi, sesuatu pelanggaran, atau hamartia, sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang Tuhan tuntut.
(2) PENGHAKIMAN HUKUM TAURAT
Tuhan Allah memberikan penghakiman kepada manusia melalui turunnya Hukum Taurat. Kita telah melihat bahwa hati nurani menghentikan manusia dengan menyumbat mulut manusia yang berusaha untuk melawan Allah. Kita telah melihat bahwa hati nurani berfungsi untuk menundukkan manusia ke bawah hukuman Allah, sehingga manusia harus takluk, tidak ada jalan lain, manusia harus taat kepada Tuhan.
Hukum Taurat juga memberikan pengenalan akan dosa dengan membuka pikiran manusia. Manusia menjadi tahu bahwa ia telah berdosa. Kita sadar bahwa kita orang berdosa, lalu hati nurani bagaikan sinar rontgen yang memberitahukan kepada kita akan kecelakaan yang akan menimpa kita, yaitu kita sedang menuju kematian, sehingga kita harus lari kepada Yesus Kristus, untuk mendapatkan pertolongan melalui salib dan kebangkitan-Nya. Hati nurani menghakimi kita, hukum Taurat menghakimi kita; keduanya ini dipakai Tuhan, menjadi alat-Nya di dalam pelaksanaan penghakiman.
(3) PENGHAKIMAN MASYARAKAT
Allah menghakimi kita melalui masyarakat. Orang-orang yang berbuat dosa terlalu hebat mendapatkan celaan yang besar dari masyarakat. Satu-satunya tempat di dunia, di mana manusia dikubur bukan dengan peti mati, tetapi di dalam tempayan yang besar, adalah di Bagan Siapi-api. Mayat itu ditelungkupkan dan dimasukkan ke dalam tempayan. Lalu tempayan itu dibalikkan. Setiap tahun, pada hari upacara peringatan orang mati, mereka menulis surat dan ditempel di tempayan itu supaya orang mati tersebut bisa membacanya. Kuburan mereka merupakan suatu tempat di mana kita akan melihat begitu banyak gentong (tempayan) tertelungkup. Tetapi ketika keluar dari wilayah kuburan itu, pemandu saya memberi tahu bahwa ada mayat yang hanya diletakkan di tampi yang besar, di mana tulang-tulang tengkorak dan tulang-tulang tubuh dijemur begitu saja di bawah matahari. Ketika saya tanyakan mengapa mereka tidak dikubur seperti yang lainnya, pemandu itu mengatakan bahwa mereka tidak berhak dikuburkan karena pada saat mereka masih hidup, mereka adalah pencuri, perampok, pemabuk, dan sebagainya, sehingga ketika meninggal, dihukum oleh masyarakat dengan tidak dikuburkan, tetapi harus dijemur sedemikian. Ketika saya perhatikan, ada yang tulangnya putih dan ada yang tulangnya coklat. Ketika saya menanyakan mengapa ada tulang yang berwarna coklat, dia memberikan jawaban yang mengejutkan saya, yaitu karena mereka dulunya terlalu banyak mengonsumsi ganja, atau menjadi perokok, pemabuk, sehingga karena keracunan, warna dari ganja itu, menembus sampai ke tulangnya. Terlalu banyak minum alkohol memang membunuh banyak sel di dalam otak, yang tidak mungkin kembali lagi. Satu cangkir alkohol membunuh paling sedikit 2 juta sel otak.
Kita tidak mungkin lari dari hukuman Tuhan, janganlah kita main-main dengan hal itu. Kita bukan anjing, kita bukan binatang. Kita diciptakan menurut peta dan teladan Allah, dan kita diciptakan untuk memuliakan Allah. Maka sampai mati pun tulang kita masih bisa bersaksi, “Aku peminum, pecandu, perokok...”
Mengapa mereka tidak dikuburkan? Karena masyarakat menghakiminya. Kalau seorang ketahuan menjadi pelacur, langsung orang-orang melihatnya secara berbeda. Orang yang berdosa dihina oleh masyarakat. Ini namanya hukuman masyarakat.
Masyarakat mempunyai ukuran untuk menilai orang yang tidak boleh kita abaikan, sekalipun masyarakat itu sendiri mempunyai banyak kelemahan. Orang yang terus menipu, melarikan uang orang lain, dia tidak akan punya muka untuk melarikan diri dari mata orang lain. Mengapa Tuhan membuat wajah kita berbeda? Kalau semua sama akan merepotkan, yang suka menipu dan yang suka menolong orang wajahnya sama. Tuhan sengaja membuat manusia berbeda, sehingga wajah Saudara merupakan suatu ciri, yang membuat kita tidak bisa melarikan diri. Ini membuat manusia bisa dihakimi oleh masyarakat.
Allah adalah Allah yang adil, yang menghakimi manusia berdasarkan hati nurani, hukum Taurat, dan masyarakat, dan kemudian pemerintahan.
(4) PENGHAKIMAN PEMERINTAHAN
Pemerintah didirikan oleh Allah, tidak ada pemerintah yang kuasanya tidak datang dari Allah. Kalimat ini tercantum di dalam Roma 13:1. Semua kuasa politik dan pemerintahan datangnya dari Allah. Banyak pemerintah yang senang dengan ayat ini, karena dengan ayat ini mereka seolah-olah mempunyai wibawa dari Allah, sehingga banyak pemerintah yang paling lalim ingin memakai ayat ini untuk menyerang orang Kristen.
Apa artinya semua kuasa pemerintahan berasal dari Allah? (1) Semua pemerintah ada karena diizinkan oleh Allah. Kalau Allah tidak mengizinkan, kuasa pemerintahan itu harus jatuh; (2) Itu berarti kuasa Allah jauh lebih tinggi daripada kuasa pemerintahan, karena semua pemerintahan diberikan oleh Allah; (3) Semua kuasa pemerintah dari Allah, berarti semua pemerintah harus bertanggung jawab kepada Allah; (4) Semua pemerintah dari Allah, termasuk pemerintah sekarang, maupun pemerintah yang akan datang. Kuasa yang akan datang itu pun juga dari Allah, karena semua pemerintah dari Allah, termasuk yang melakukan revolusi menjatuhkan pemerintah, yang menghancurkan pemerintah yang sekarang, adalah juga kuasa dari Allah.
Iman Kristen bukanlah iman main-main. Alkitab memberikan kepada kirta pengertian jauh melebihi apa yang pernah kita pikirkan atau dengarkan atau yang pernah kita pelajari di sekolah theologi. Allah memberikan kuasa kepada pemerintah, setiap pemerintah menerima kuasa dari Allah. Kuasa yang diberikan paling sedikit mencakup dua bidang besar: (1) Pemerintah berhak menarik pajak dari rakyat, yang disebut sebagai “kuasa pengaturan ekonomi.” [Bidang ekonomi, pelajaran ekonomi, dan strategi ekonomi sebenarnya hanya berbicara tentang dua bidang besar, yaitu produksi dan distribusi. Ekonomi membicarakan bagaimana manusia menggunakan seluruh sumber daya alam dan manusia, serta pengolahan untukmenghasilkanb suatu sistem kebutuhan modal. Dan yang kedua adalah bagaimanba membagi semua kemungkinan sumber itu kepada sebanyak mungkin orang]. Kekristenan berdasarkan wahyu Allah yang mengatur manusia dan menghendaki manusia hidup teratur dalam segala sesuatu. (2) Pemerintah mempunyai kuasa memakai pedang. Itu berarti pemerintah mempunyai sistem pertahanan dan militer. Ini merupakan “kuasa pengaturan militer.”
Sistem ekonomi dan sistem militer merupakan dua kuasa besar yang ada di dalam pemerintahan, yang diberikan oleh Allah kepada pemerintah, supaya pemerintah mengetahui bagaimana membela diri, bagaimana melawan musuh, dan bagaimana mempertahankan negara. Dan untuk menjaga keamanan. Dalam bagian ini Alkitab secara tegas mengatakan, hendaknya pemerintah memberikan pahala kepada mereka yang baik, dan menghukum mereka yang melakukan kejahatan. Di sini kita melihat kuasa penghakiman yang ke-empat. Allah menghakimi manusia melalui pemberian kuasa kepada pemerintah untuk menghakimi manusia.
Dalam hal ini, sama seperti hati nurani yang mungkin dinodai, dicemari, dan didistorsikan oleh dosa, banyak pemerintahan dunia yang juga sudah tidak taat kepada Tuhan. Hendaklah Saudara berdoa supaya pemimpin di dalam pemerintahan Saudara, supaya orang-orang yang berkuasa di negara Saudara, mempunyai perasaan takut kepada Allah dan mempunyai sikap yang sungguh-sungguh di dalam mengadili dan memerintah rakyatnya.
Orang Kristen pada umumnya harus taat kepada pemerintah, dan harus menaati apa yang diperintahkan oleh pemerintah itu, kecuali mandat yangTuhan berikan untuk mengadakan revolusi dalam menggulingkan suatu pemerintahan, tetapi siapa orangnya, kita tidak boleh sembarangan menganggap bahwa diri kitalah orangnya.
Tuhan memberikan kuasa kepada pemerintah. Namun, jika pemerintah itu sudah tidak mau taat kepada Allah, Ia memberikan toleransi sampai pada suatu saat kepenuhan dosa dari suatu pemerintahan sudah memuncak, dan Allah akan memakai cara lain untuk mengubah pemerintahan itu, seperti kerusakan komunisme di Rusia dan Eropa Timur. Pemerintah yang dibangun bertahun-tahun, hanya membutuhkan waktu beberapa bulan dan beberapa minggu saja untuk dihancurkan. Jika Allah sudah marah, pemerintahan yang bagaimana pun kuatnya, yang memiliki bom-bom atom dan bom-bom nuklir seperti Rusia, ketika Tuhan katakan, “Waktumu sudah tiba,” ia tidak akan dapat bertahan.
Jangan kita bermain-main dengan Tuhan. Allah adalah Allah yang memiliki kuasa terakhir. Selama seseorang masih diberikan hak untuk memerintah, ia masih bisa memerintah; tetapi ketika Allah mengatakan, “cukup”, maka ia tidak mungkin bisa berkuasa lebih lama lagi., Jangan Saudara kira, manusia layak ditakuti.
Ketika saya berkhotbah di Hong Kong, saya mengingatkan bahwa orang Hong Kong tidak perlu takut tahun 1997. Mungkin Deng Xiao Ping yang harus lebih takut untuk tahun itu, karena pada tahun itu usianya sudah 93 tahun. Mungkin ia tidak akan sampai ke usia itu.
Pada saat saya berkhotbah di Manila, Filipina, saya menyerukan agar presiden dan seluruh rakyat Filipina sungguh-sungguh bertobat. Pada saat itu panitia ketakutan, karena Ferdinant Marcos saat itu masih berkuasa setelah menjadi presiden selama 20 tahun. Mereka mengkuatirkan kalau dua tahun kemudian saya akan mengalami kesulitan untuk datang lagi ke Filipina. Saya katakan, mungkin dua tahun lagi dia tidak lagi memerintah. Dia boleh 20 tahun memerintah, saat itu saya sudah 30 tahun berkhotbah. Dua tahun kemudian, ketika saya kembali ke Filipina, ia sudah diusir dari Filipina, sedangkan saya masih berkhotbah. Siapa yang lebih berkuasa? Allah atau manusia? Pemerintah-pemerintah kalau tidak takut kepada Allah, dan berbuat dosa terus, pada suatu hari Tuhan akan menyingkirkan pemerintah itu karena Allah lebih besar daripada segala pemerintahan.
Allah memakai hati nurani, memakai hukum Taurat, memakai masyarakat dan memakai pemerintahan, untuk menghakimi manusia; tetapi Saudara harus ingat bahwa Allah sendiri lebih berkuasa dan lebih besar daripada segala sesuatu.
Pada saat Yusuf Roni ditahan dan diadili, banyak pendeta yang dipanggil untuk menjadi saksi. Tetapi kebanyakan pendeta yang dipanggil untuk menjadi saksi begitu ketakutan, sampai paling tidak ada 6 pendeta yang berbohong di pengadilan. Yusuf Roni sampai terheran-heran. Pendeta-pendeta yang mengundang dia berkhotbah di sana, mengapa ketika dipanggil untuk bersaksi, mereka begitu ketakutan? Maka di dalam bukunya Pembelaku Yang Agung, ia berulangkali menulis, “Ya Tuhan, kiranya Tuhan mengampuni pendeta-pendeta sedemikian.” Pendeta yang seharusnya mengabarkan pengampunan kini membutuhkan pengampunan karena sudah tidak bertanggung jawab. Pengadilan-pengadilan belum tentu adil, tetapi Allah pasti adil adanya.
(5) PENGHAKIMAN SALIB KRISTUS
Penghakiman Allah yang paling keras, yang paling hebat, yang paling mengerikan yang pernah terjadi atas seseorang adalah penghakiman Allah pada saat Yesus Kristus di paku di kayu salib. Jangan Saudara kira Yesus diadili oleh orang biasa, jangan kira Yesus dipaku di kayu salib karena kuasa dari Herodes atau kuasa Hamas dan Kayafas, juga bukan kuasa dari Pilatus, atau kuasa dari rakyat Israel. Yesus dipaku di kayu salib justru karena penghakiman Allah mengatakan bahwa Yahweh telah menetapkan untuk meremukkan Dia, karena Dia sedang menggantikan Saudara dan saya. Dia sedang menebusa dosa Saudara dan saya.
Yesus diadili dan dihakimi di Golgota karena dosa Saudara dan saya. Inilah penghakiman yang paling berat dan penting. Ayat di dalam Yesaya 53:5, “karena bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh,” janganlah hanya dimengerti sebagai kesembuhan penyakit badan. Penyakit badan tidak terlalu penting, penyakit rohani Saudara jauh lebih penting, dan penyakit status rohani Saudara di hadapan Allah, itulah yang terpenting. Seperti seruan Yeremia, “Kembalilah hai anak-anak yang murtad! Aku akan menyembuhkan engkau dari (penyakit) murtadmu.” (Yeremia 3:22). Penyakit jasmani tidak terlalu penting, karena setiap orang suatu hari pasti harus mati. Mengapa Saudara datang kepada Yesus hanya mencari kesembuhan badan saja? Pendeta yang selalu meneriakkan, “Datanglah ke sini, saya akan memberikan kesembuhan,” akan menarik banyak orang datang. Tetapi jika tubuh Saudara saja yang disembuhkan, namun jiwa dan iman Saudara yang sakit tidak pernah disembuhkan, apa gunanya Saudara menjadi Kristen? “Bilur-Nya menyembuhkan aku,” bukan hanya untuk kesembuhan badan, sekalipun saya percaya hal itu dan Tuhan akan selalu melakukan hal itu. Namun yang lebih penting daripada itu adalah jiwa Saudara yang sudah murtad, yang sudah jauh dari Tuhan, itu perlu juga disembuhkan oleh bilur-bilur Yesus Kristus.
“Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya.” (Yesaya 53:3-4)
Kristus mati dan dikutuk karena dosa kita. Inilah hukuman yang Allah Bapa timpakan kepada Yesus yang menggantikan kita.
(6) PENGHAKIMAN PEMBERITAAN INJIL YANG DIDAMPINGI ROH KUDUS
Kristus yang mati dan bangkit ini menjadi satu-satunya kabar baik yang diberitakan kepada manusia. Saat Injil diberitakan, firman Tuhan dikabarkan, pada saat itu juga dijalankanlah penghakiman pemberitaan Injil.
Orang-orang yang memaku Yesus di kayu salib merasa tidak bersalah saat mereka melakukannya pada Yesus karena berpikir mereka hanya menjalankan tugas saja. Setelah selesai bisa pulang. OrangYahudi juga merasa bahwa Yesus terlalu kurang ajar, terlalu mengganggu, sehingga setelah Yesus mati mereka tidak terganggu lagi. Mereka merasa sudah selesai, tapi sebenarnya mereka tidak pernah bisa menyelesaikan persoalan mereka, karena mereka membenci Yesus Kristus. Yesus Kristus disalibkan, dibunuh, tetapi pada hari yang ketiga, Ia bangkit kembali. Setelah itu Roh Kudus bekerja di tengah-tengah orang yang pernah memaku Dia. Roh Kudus bekerja mulai dari Yerusalem. Roh Kudus dicurahkan sebagai penggenapan janji Allah akan pengiriman Roh Kudus, dan berita Injil disampaikan. Hari itu ada 3.000 orang yang tertusuk hatinya karena Roh Kudus sedang menjalankan penghakiman.
Di dalam Yohanes 16:1-11, Tuhan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya bahwa jika Ia tidak pergi Roh Kudus tidak akan datang, dan kalau Roh Kudus turun, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, keadilan dan penghakiman.
Roh Kudus akan bekerja pada saat orang dengan jujur memberitakan Injil Kristus. Siapa saja, pendeta-pendeta, pemberita Injil, jika Saudara sungguh-sungguh, dengan hati yang jujur dan tulus memberitakanInjil, tidak mungkin Roh Kudus tidak bekerja. Pemuda-pemudi jangan takut bersaksi bagiTuhan, jangan takut menjadi hamba Tuhan. Tidak peduli apakah Saudara kurang fasih berbicara, tidak peduli apakah tersendat-sendat kalau berbicara, apakah terlalu pandai atau kurang pandai, asal Saudara berani berdiri dan bersaksi sungguh-sungguh meninggikan Kristus yang tersalib, tidak mungkin Roh Kudus tidak menyertai Saudara, karena Roh Kudus datang untuk memuliakan Kristus. Tetapi jika Saudara memberirtakan diri sendiri, Roh Kudus akan meninggalkan Saudara. Jika Kristus yang diberitakan, Roh Kudus akan menyertai dan memeteraikan orang tersebut.
Ada seseorang mengatakan kepada saya bahwa selama ini ia begitu takut bersaksi, tetapi sungguh ia tidak sangka ketika ia bersaksi, banyak orang menangis. Siapa bilang Saudara tidak bisa bersaksi? Siapa bilang Saudara tidak bisa melayani Tuhan? Siapa bilang Saudara tidak bisa dipakai oleh Roh Kudus? Itu semua karena Saudara belum pernah mencobanya, kurang memberanikan diri. Saya harap setelah ini Saudara rela berlutut dan berdoa, “Tuhan, aku mau melayani Engkau, berikan kekuatan kepadaku, aku mau memuliakan nama-Mu.” Mulai hari ini juga Saudara akan dipakai oleh Tuhan.
Pada saat Roh Kudus menjalankan penghakiman, ada sesuatu yang mengherankan sekali terjadi. Manusia yang dulu menganggap diri sendiri benar, dan menganggap Yesus salah, sehingga perlu dipaku, dan manusia berhak menghakimi Dia, kini diputar-balikkan. Manusia kini menjadi sadar bahwa Kristuslah yang benar, kita sendiri yang berdosa. Bukan Kristus yang harus diadili, tetapi Kristuslah yang seharusnya menghakimi kita. Lalu manusia itu rebah di hadapan Tuhan dengan segala kerendahan hati dan tangisan yang menyatakan pertobatan yang sejati. Iman langsung timbul di dalam hatinya.
Roh Kudus menjadikan Saudara rendah hati, menjadikan Saudara sadar akan dosa Saudara. Kalau bukan Roh Kudus yang menghakimi seseorang, tidak mungkin manusia mau menyadari diosanya. Kalau seorang pendeta menyatakan dan terus-menerus menuding Saudara berdosa, Saudara akan jengkel kepadanya, tetapi jika pendeta itu berkhotbah, “Kamu berdosa!” lalu Roh Kudus bekerja di dalam hati Saudara, maka Saudara menjadi sadar bahwa memang Saudara berdosa.
Pada saat John Sung berkhotbah di Manila dengan begitu keras, banyak orang Tionghoa yang terlalu mementingkan sopan santun yang penuh kepura-puraan, menganggap dia sebagai pendeta gila, sehingga dilaporkan ke konsulat. Maka konsul itu datang untuk mendengarkan “orang gila” itu. Tetapi Roh Kudus terus bekerja. Setelah khotbah, John Sung berteriak, “Yang suka berzinah, cepat bertobat dan maju ke depan!” Satu persatu orang maju ke depan. Juga ketika ia berteriak, “Siapa yang memiliki wanita lain selain istrinya sendiri, cepat bertobat dan maju!” Konsul itu heran luar biasa, mereka mau mengakui kebusukan diri mereka sendiri di hadapan umum. Ia sendiri adalah lulusan Fakultas Hukum Universitas Peking, di mana pada saat itu Mao Tze Dong masih menjadi penjaga perpustakaan. Setahu dia, orang yang berdosa sulit disuruh mengaku. Orang seperti itu harus dipukul, disiksa dan sebagainya baru bisa mengaku. Mengapa di sini orang dengan begitu mudah mau mengaku? Ia melihat beratus orang menangis dan maju, berdoa minta pengampunan dosa. Akhirnya konsul ini pun maju juga. Kejadian seperti ini bukanlah kuasa hukum. Polisi hanya bisa memakai pukulan supaya Saudara mengaku dosa. Manusia memakai uang, memakai kuasa militer, memakai pengacara untuk menakut-nakuti Saudara supaya Saudara mengaku dosa. Tetapi Roh Kudus tidak demikian. Roh Kudus memberikan suatu visi bahwa cinta Tuhan begitu besar, bahwa Kristus mati bagi Saudara di atas kayu salib, maka tidak ada jalan lain bagi Saudara kecuali merendahkan diri dan mengaku dosa.
Penghakiman Roh Kudus adalah memakai kematian Kristus. Melalui kematian dan kebangkitan Kristus, Allah sudah membuka atau sudah memindahkan dan menggantikan penghakiman yang seharusnya ditimpakan ke atas Saudara, sekarang ditimpakan ke atas salib, ke atas Anak-Nya sendiri. Penghakiman Roh Kudus menciptakan pengharapan baru di dalam hati Saudara, melepaskan Saudara dari kekerasan hati Saudara dari kedegilan hati Saudara, dan dari pemberontakan terhadap Allah, untuk kembali kepada Allah dengan segala kerendahan hati dan mengaku dosa di hadapan Allah.
(7) PENGHAKIMAN GEREJA
Penghakiman juga dilakukan Roh Kudus melalui gereja Tuhan. Gereja adalah salah satu wadah yang Tuhan pakai untuk menjalankan penghakiman ilahi. Gereja mempunyai hak, gereja harus menjalankan keadilan Allah, sehingga anggota-anggota gereja harus menundukkan diri kepada seluruh peraturan yang sesuai dengan kehendak Allah.
Yang berzinah, jika ia seorang penatua atau majelis, tegurlah dia dan berhentikan dia dari menerima Perjamuan Suci. Penghakiman gereja harus sesuai dengan firman Tuhan. Tetapi saat ini hal yang demikian tidak terjadi. Gereja-gereja sendiri kini berkompromi dengan dosa, Majelis dan anggota bersama-sama pergi mencari pelacur sehingga keduanya saling mendiamkan.
Suatu kali saya naik kapal terbang dari Surabaya ke Jakarta. Saat itu cukup banyak tempat kosong, dan saya melihat ada seorang yang lari dari depan, lalu duduk di sebelah saya. Ia seharusnya duduk di kelas eksekutif, sedangkan saya duduk di kelas ekonomi. Ia rela meninggalkan kelas eksekutif untuk mencari orang yang ia kenal. Ia menemui saya dan duduk di sebelah saya. Lalu ia bertanya, bolehkah ia menjadi majelis, padahal ia sudah sering berzinah. Ia menduga saya akan mengatakan bahwa hal itu tidak apa-apa, cinta Tuhan besar, dan ia akan diampuni. Tetapi saya secara tegas mengatakan bahwa dia harus bertobat. Gereja adalah tempat yang dipakai Tuhan untuk menghakimi.
Tetapi saya bukan bermaksud menyatakan ini agar gereja menjadi sombong dan setiap hari menghakimi orang lain. Gereja adalah juga tempat yang Tuhan pakai untuk mengampuni dan untuk memberitakan Injil. Yang tidak mau meninggalkan dosa, dosanya akan tetap padanya; yang mau mengaku dosa, dosanya akan diampuni; yang dinyatakan terikat, akan tetap terikat di sorga; yang yang dilepaskan akan terlepas di sorga (Matius 16:19). Semua ini dinyatakan oleh Alkitab. Biarlah gereja, pemimpin gereja, pendeta, majelis, semua yang melibatkan diri dengan tangan duniawi untuk mengerjakan pekerjaan sorgawi itu dengan kesucian hati, dengan kemurnian tangan, dan dengan pikiran yang mengabdi kepada Tuhan, dan dengan jiwa yang menyerahkan diri kepada Tuhan, melaksanakan tugas sebagai gereja seturut yang tercatat di dalam Alkitab. Itulah yang seharusnya.
(8) PENGHAKIMAN TAKHTA KRISTUS
Apa artinya ini? Pada saat Kristus kembali untuk kedua kalinya, Ia akan mengadili semua orang Kristen. Pengadilan ini tidak bersangkut-paut dengan status dosa Saudara. Kita telah membahas bahwa Paulus menggunakan dua macam istilah untuk melukiskan dosa, yaitu dosa dalam bentuk tunggal, dan dosa dalam bentuk jamak. Pada saat ia mengatakan, “Saya ada di bawah dosa,” maka ditulis dalam bentuk tunggal; tetapi ketika ia mengatakan, “Saya melakukan banyak kesalahan,” ditulis dalam bentuk jamak. Secara status dosa, kita tidak lagi dihukum, karena sebagai orang berdosa, status kita ini sudah diganti oleh Kristus di atas kayu salib. Kita adalah orang berdosa yang statusnya sudah diwakili oleh Kristus di Golgota. Jadi, pada saat Kristus datang kembali, Ia tidak akan menghakimi kita karena status dosa kita dan menuntut kita binasa, karena kita yang sudah sungguh-sungguh lahir baru, yang sungguh-sungguh bertobat, dan yang sudah dimeteraikan oleh Roh Kudus, tidak lagi diadili karena status dosa.
Tetapi orang Kristen tetap harus diadilki oleh pengadilan untuk segala pelayanan kita, kesetiaan kita, dan ibadah kita, murni atau tidak, di hadapan Tuhan. Ini yang disebut sebagai penghakiman atas keluarga Allah di hadapan takhta Kristus (the judgment of the household of God before His throne). Di dalam pengadilan ini, Allah menghakimi anak-anak-Nya, pendeta-pendeta, majelis-majelis, dan setiap orang Kristen. Jangan mengira sebagai orang Kristen Saudara berhak berbuat sembarangan karena Saudara adalah “anak emas” Tuhan. Alkitab berkata, “Engkau menganggap dirimu lebih baik daripada yang lain? Engkau mengira begitu dimanja dan akan menerima perlakuan istimewa? Engkau mengira bahwa engkau akan bisa menghindarkan diri? Ketahuilah bahwa penghakiman Allah akan dimulai dari rumah Allah sendiri.” Penghakiman Allah akan dimulai dari rumah-Nya sendiri, mulai dari anak-anak-Nya sendiri, mulai dari Saudara dan saya yang berdiri di hadapan Allah.
Siapakah yang bisa berdiri? Siapakah yang bisa bertahan? Baik pendeta, majelis, maupun penginjil-penginjil besar yang dijunjung di hadapan manusia tidak mendapat pengecualian di hadapan Allah. Kalau di dunia ada banyak orang yang menghormati Saudara, jangan berharap nanti di sorga melaikat-malaikat atau Roh Kudus akan datang untuk menghormati Saudara, karena hukuman Allah justru dimulai dari keluarga Allah sendiri.
Jangan mengira kalau orang dunia yang berdosa pasti akan masuk neraka, maka orang Kristen boleh sembarangan. Tidak ada keistimewaan, tidak ada hak khusus. Baiklah kita sebagai orang Kristen hidup lebih berhati-hati dan waspada. Pelayanan kita harus lebih diperhatikan.
Kalau kita melayani Tuhan dengan hati nurani yang suci, dengan kemurnian untuk mempermuliakan Tuhan, maka dengan sendirinya kuasa itu akan ditambahkan terus kepada kita. Bukan dalam hal kuantitas, tetapi dalam hal kuasa untuk memurnikan, kuasa untuk membangkitkan iman, kuasa untuk memberikan kekuatan, kuasa untuk tahan uji, kuasa untuk melawan segala penganiayaan dan kesulitan, dan kuasa untukmempertahankan diri setia sampai kedatangan Tuhan.
(9) PENGHAKIMAN PENGADILAN TAKHTA PUTIH
Pada hari terakhir, di hadapan Takhta Putih dari Kristus, semua orang jahat akan bangkit, semua orang baik juga akan bangkit, dan akan dihakimi oleh Tuhan di hadapan Pengadilan Terakhir (Final Judgment). Orang baik maupun orang jahat semuanya akan dibangkitkan dan semua harus menghadap kepada Tuhan, dan Alkitab mengatakan bahwa Allah akan mengadili semua orang atas semua yang telah mereka perbuat (Roma 2:6).
Allah menyelamatkan seseorang bukan karena apa yang dia perbuat, tetapi Allah menyelamatkan seseorang karena apa yang Kristus perbuat baginya. Tetapi Allah akan mengadili seseorang berdasarkan apa yang dia perbuat. Kedua hal ini harus dibedakan secara tegas. Pada saat Saudara diadili, Saudara diadili berdasarkan kelakuan kejahatan, segala pikiran dan perbuatan Saudara yang tidak senonoh, yang tidak sesuai dengan kehendak Allah. Tuhan akan datang kembali dan penghakiman pasti akan dilaksanakan, tidak ada satu pun dosa yang bisa diloloskan dari penghakiman Allah.
Sudahkah Saudara bertobat, dan beriman kepada Kristus? Sudahkah Saudara membuka hati Saudara dan menerima Tuhan yang mati dan bangkit bagi Saudara? Sudahkah Saudara merendahkan hati dan mengatakan, “Di sini saya dan saat ini saya datang kepada-Mu?”. Hosting dan Domain