2 CARA MENGATASI KEKUATIRAN (MATIUS 6:30-33)

Arti Kekuatiran Menurut kamus Cambride

Kuatir adalah memikirkan masalah atau hal tidak menyenangkan yang mungkin terjadi yang membuat Anda merasa tidak bahagia dan takut:
2 CARA MENGATASI KEKUATIRAN (MATIUS 6:30-33)
gadget, bisnis, otomotif
Membuat seseorang merasa tidak senang dan takut karena masalah atau hal-hal yang tidak menyenangkan yang mungkin terjadi:

Contoh: Terkadang saya khawatir tentang masa depan. Dia khawatir tentang apakah akan ada cukup makanan.

Dalam Alkitab Kuatir berasal dari kata merinmao dari kata merizo artinya membagi – menggambar arah yang berbeda – dan itulah yang dilakukan oleh kecemasan, membagi pikiran kita dan membawa kita kearah yang lain.

Secara harfiah berarti berhenti membiarkan diri sendiri atau ditarik ke arah yang berbeda

BAGAIMANA MENGATASI KEKUATIRAN HIDUP?

1. Percaya dan berserah kepada Tuhan 

Perhatikan frasa "hai orang yang kurang percaya" dalam Matius 6:30 ini adalah kata Yunani oligopistoi yang berarti “hai yang beriman kecil”. Ungkapan ini dipergunakan 4 kali dalam Injil Matius, satu kali dalam Injil Lukas, sebagai dorongan pertumbuhan maupun teguran yaitu “jangan menjadi orang yang kurang percaya!” atau “jangan menjadi kuatir dan gelisah!” 

Sementara, bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah hidup dalam kekwatiran karena mereka tidak mengenal Bapa di Surga; tidaklah demikian dengan orang-orang percaya yang mengenal Allah, Bapa yang mengetahui kebutuhan anak-anak-Nya dan dengan murah hati memberikannya. 

Kata Yunani “dicari” dalam Matius 6:32 adalah epizetei yang berarti “berusaha keras mencari” yang bermakna “pencarian sekuat tenaga dengan kerja keras dan beban berat”. Orang-orang yang tidak mengenal Allah mengejar materi karena kekwatiran mereka dengan cara epizetei ini. Tuhan tidak menginginkan anak-anak-Nya mengejar materi dengan cara seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah tersebu. Tuhan mau supaya orang percaya mendahulukan mencari kerajaan-Nya dan kebenaran-Nya. 

Saat orang percaya melakukannya, semuanya itu akan ditambahkan kepadanya. Tetaplah percaya dan setia pada Tuhan. Pemazmur mengatakan “Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak” (Mazmur 37:5). Ketika seseorang tidak memiliki apapun, selain Tuhan, itu cukup baginya, karena memang hanya Dia yang di perlukan! seseorang akan selalu mengalami kesulitan jika berusaha mengatasi masalah hidupnya tanpa Tuhan. Carilah Dia dengan segenap hati.

2. Mencari kerajaan Allah dan Kebenarannya Tuhan 

Yesus mengatakan: “Carilah (lebih) dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran Allah”. Frase Yunaninya adalah zeteite proton ten basileian tou theou kai ten dikaiosunen autou. Kata “carilah” dalam ayat ini adalah zeteite berasal dari kata zeteo yang yang berarti “mencari” adalah bentuk kata kerja aktif yang bermakna “menunjuk terjadinya keasyikan terus-menerus ketika mencari sesuatu; berusaha dengan sungguh-sungguh dan tekun untuk memperoleh sesuatu”. 

Kata Yunani untuk kata “dahulu” dalam Matius 6:33 ini adalah “proton” yang berarti “pertama dalam urutan atau kepentingan; menempati tempat yang tertinggi dari semua kesenangan manusia”. Ini artinya, orang percaya diminta untuk mendahulukan Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya diatas segala hal. 

Jadi prioritas pertama dan utama orang percaya setiap hari adalah mencari kerajaan Allah dan kebenaran-Nya. Saat oranng percaya melakukannya, maka dia akan mengalami “panta prostethêsetai humin”, yaitu “semua akan diberikan dan ditambahkan kepadamu”. 

Kata Yunani prostithemi dapat diterjemahkan dengan “diberikan” atau “ditambahkan”. Kedua arti tersebut, baik “diberikan” maupun “ditambahkan” dapat di pergunakan secara bersama-sama. Hal ini dapat dipahami karena Allah yang mengetahui kebutuhan umat-Nya, Ia juga akan menyediakan, memberikan, dan menambahkan apa yang diperlukan baik jasmani maupun rohani (Bandingkan 2 Korintus 9:8). 

Lalu, apakah yang dimaksud dengan “mencari kerajaan Allah dan Kebenaran-Nya?” Yang dimaksud dengan frasa ten basileian tou theou atau “kerajaan Allah” adalah otoritas dan pemerintahan Allah. Orang percaya harus menempatkan sungguh-sungguh kepemimpinan, otoritas dan supremasi Allah dinyatakan melalui kehidupannya. 

Dengan mencari kerajaan Allah berarti bahwa seseorang hendak melakukan dan memberlakukan kehendak dan otoritas Allah dalam setiap aspek kehidupannya. Sedangkan kata ten dikaiosunen autou, atau “kebenaran-Nya” di sini berkaitan dengan sifat atau karakter yang ada pada Allah. Mencari kebenaran di sini berarti berkata, bertindak dan bertingkah laku yang sesuai dengan karakter Allah. 

1. Pertama-tama kebenaran yang di cari adalah kedudukan yang benar di hadapan Allah melalui anugerah yang telah di terima dalam Kristus (Roma 5:17). 

Kedua, dengan anugerah-Nya, tetap berpegang pada kebenaran melalui kasih dan ketaatan kepada Allah (Efesus 4:16). 

Dengan demikian, mencari dahulu kerajaan Allah dan kebenaran-Nya berarti mengutamakan dan memberlakukan terus menerus supremasi dan perintah Allah dalam hidup orang percaya. Menempatkan Allah sebagai yang pertama dan terutama, berarti merelakan Dia memerintah atas hidup umat-Nya. Tuhan mengetahui bahwa di dalam kehidupan kita masing-masing setiap hari ada persoalan, baik itu kecil atau besar, harus di hadapi dengan pertolongan Tuhan. 

Baca Juga: 20 Manfaat Menjadi Seorang Blogger

Jika seseorang mengkwatirkan hari esok, maka bebannya justru akan bertambah. Di sini, seseorang akan mendapat pelajaran yang berharga dari Yesus Kristus, agar “Janganlah kuatir tentang apa pun juga”. Hal yang sama juga dikatakan Paulus “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur” (Filipi 4:6). 

Demikian juga dengan Petrus yang menasihati supaya “Serahkanlah segala kekwatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu” (1 Petrus 5:7). 

Kesimpulan

Adanya jaminan pemeliharaan Bapa (Matius 5: 32, Roma 8:28), orang percaya harus menyadari bahwa Tuhan telah menjadikannya sebagai anak-anak-Nya, dan Dia menjadi Bapanya. Orang percaya sebagai anak, tidak mungkin Bapa membiarkan anak-anak-Nya menanggung atau menghadapi masalah seorang diri. Allah sebagai Bapa yang baik, Ia pasti akan memberikan segala hal yang terbaik (Matius 7:11). Dia berjanji akan memelihara dan menyertai anak-anak-Nya selamanya. Mental orang percaya perlu dilatih dalam hal percaya diri, berpikir positif, berusaha sebaik mungkin apa pun hasilnya terima apa adanya, penguasaan diri, dan tindakan untuk tidak perlu kuatir. asuransi Allah

Next Post Previous Post