YESUS MEMBERIKAN BANYAK ANGGUR KEPADA ORANG-ORANG YANG SUDAH MABUK? (YOHANES 2:10)

Pdt. Budi Asali, M.Div.

10)Apakah cerita ini berarti orang Kristen boleh mabuk?

Yohanes 2:10: “dan berkata kepadanya: ‘Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang.’”.
YESUS MEMBERIKAN BANYAK ANGGUR KEPADA ORANG-ORANG YANG SUDAH MABUK? (YOHANES 2:10)
Bahwa Yesus mengubah air menjadi anggur memang menunjukkan bahwa orang Kristen boleh minum anggur, tetapi jelas tidak boleh mabuk.

a) Ada banyak ayat dalam Alkitab yang jelas-jelas melarang kita untuk mabuk, atau bahkan menjadi penggemar / hamba anggur!

Kejadian 9:20-27 - “(20) Nuh menjadi petani; dialah yang mula-mula membuat kebun anggur. (21) Setelah ia minum anggur, mabuklah ia dan ia telanjang dalam kemahnya. (22) Maka Ham, bapa Kanaan itu, melihat aurat ayahnya, lalu diceritakannya kepada kedua saudaranya di luar. (23) Sesudah itu Sem dan Yafet mengambil sehelai kain dan membentangkannya pada bahu mereka berdua, lalu mereka berjalan mundur; mereka menutupi aurat ayahnya sambil berpaling muka, sehingga mereka tidak melihat aurat ayahnya. (24) Setelah Nuh sadar dari mabuknya dan mendengar apa yang dilakukan anak bungsunya kepadanya, (25) berkatalah ia: ‘Terkutuklah Kanaan, hendaklah ia menjadi hamba yang paling hina bagi saudara-saudaranya.’ (26) Lagi katanya: ‘Terpujilah TUHAN, Allah Sem, tetapi hendaklah Kanaan menjadi hamba baginya. (27) Allah meluaskan kiranya tempat kediaman Yafet, dan hendaklah ia tinggal dalam kemah-kemah Sem, tetapi hendaklah Kanaan menjadi hamba baginya.’”.

Kej 19:31-38 - “(31) Kata kakaknya kepada adiknya: ‘Ayah kita telah tua, dan tidak ada laki-laki di negeri ini yang dapat menghampiri kita, seperti kebiasaan seluruh bumi. (32) Marilah kita beri ayah kita minum anggur, lalu kita tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita.’ (33) Pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur, lalu masuklah yang lebih tua untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun. (34) Keesokan harinya berkatalah kakaknya kepada adiknya: ‘Tadi malam aku telah tidur dengan ayah; baiklah malam ini juga kita beri dia minum anggur; masuklah engkau untuk tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita.’ (35) Demikianlah juga pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur, lalu bangunlah yang lebih muda untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun. (36) Lalu mengandunglah kedua anak Lot itu dari ayah mereka. (37) Yang lebih tua melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Moab; dialah bapa orang Moab yang sekarang. (38) Yang lebih mudapun melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Ben-Ami; dialah bapa bani Amon yang sekarang.”.

1Samuel 1:12-14 - “(12) Ketika perempuan itu terus-menerus berdoa di hadapan TUHAN, maka Eli mengamat-amati mulut perempuan itu; (13) dan karena Hana berkata-kata dalam hatinya dan hanya bibirnya saja bergerak-gerak, tetapi suaranya tidak kedengaran, maka Eli menyangka perempuan itu mabuk. (14) Lalu kata Eli kepadanya: ‘Berapa lama lagi engkau berlaku sebagai orang mabuk? Lepaskanlah dirimu dari pada mabukmu.’”.

Amsal 20:1 - “Anggur adalah pencemooh, minuman keras adalah peribut, tidaklah bijak orang yang terhuyung-huyung karenanya.”.

Amsal 23:20-21 - “(20) Janganlah engkau ada di antara peminum anggur dan pelahap daging. (21) Karena si peminum dan si pelahap menjadi miskin, dan kantuk membuat orang berpakaian compang-camping.”.

Amsal 23:29-35 - “(29) Siapa mengaduh? Siapa mengeluh? Siapa bertengkar? Siapa berkeluh kesah? Siapa mendapat cidera tanpa sebab? Siapa merah matanya? (30) Yakni mereka yang duduk dengan anggur sampai jauh malam, mereka yang datang mengecap anggur campuran. (31) Jangan melihat kepada anggur, kalau merah menarik warnanya, dan mengilau dalam cawan, yang mengalir masuk dengan nikmat, (32) tetapi kemudian memagut seperti ular, dan menyemburkan bisa seperti beludak. (33) Lalu matamu akan melihat hal-hal yang aneh, dan hatimu mengucapkan kata-kata yang kacau. (34) Engkau seperti orang di tengah ombak laut, seperti orang di atas tiang kapal. (35) Engkau akan berkata: ‘Orang memukul aku, tetapi aku tidak merasa sakit. Orang memalu aku, tetapi tidak kurasa. Bilakah aku siuman? Aku akan mencari anggur lagi.’”.

Yesaya 5:11 - “Celakalah mereka yang bangun pagi-pagi dan terus mencari minuman keras, dan duduk-duduk sampai malam hari, sedang badannya dihangatkan anggur!”.

Yesaya 28:7 - “Tetapi orang-orang di sinipun pening karena anggur dan pusing karena arak. Baik imam maupun nabi pening karena arak, kacau oleh anggur; mereka pusing oleh arak, pening pada waktu melihat penglihatan, goyang pada waktu memberi keputusan.”.

Yesaya 56:12 - “‘Datanglah,’ kata mereka, ‘aku akan mengambil anggur, baiklah kita minum arak banyak-banyak; besok akan sama seperti hari ini, dan lebih hebat lagi!’”.

Hosea 4:11 - “Anggur dan air anggur menghilangkan daya pikir.”.

Lukas 12:45 - “Akan tetapi, jikalau hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba laki-laki dan hamba-hamba perempuan, dan makan minum dan mabuk,”.

Kis 2:13 - “Tetapi orang lain menyindir: ‘Mereka sedang mabuk oleh anggur manis.’”.

Efesus 5:18 - “Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,”.

KJV: “wherein is excess;” [= dalam apa yang berlebihan;].

RSV: “for that is debauchery;” [= karena itu adalah pemuasan yang berlebihan;].

NIV: “which leads to debauchery.” [= yang membimbing pada pemuasan yang berlebihan.].

NASB: “for that is dissipation,” [= karena itu adalah pemuasan yang berlebihan / tak ada penguasaan diri].

1Tesalonika 5:6-8 - “(6) Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar. (7) Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam. (8) Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar (KJV/RSV/NASB: ‘sober’), berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan keselamatan.”.

1Timotius 3:8 - “Demikian juga diaken-diaken haruslah orang terhormat, jangan bercabang lidah, jangan penggemar anggur, jangan serakah,”.

Titus 2:3 - “Demikian juga perempuan-perempuan yang tua, hendaklah mereka hidup sebagai orang-orang beribadah, jangan memfitnah, jangan menjadi hamba anggur, tetapi cakap mengajarkan hal-hal yang baik”.

Lukas 21:34 - “‘Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat.”.

1Korintus 6:12 - “Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apapun.”.

Anggur / minuman keras memang jelas bisa memperhamba / membuat kita kecanduan!

Kalau saudara mau mempelajari tentang kecanduan alkohol, silahkan membaca link ini: https://recoverycentersofamerica.com/blogs/what-makes-alcohol-addictive/

Link ini memuat tulisan tentang kecanduan alkohol. Seperti mengapa orang bisa kecanduan alkohol, dan betapa sukar melepaskan diri dari kecanduan alkohol dan sebagainya.

b) Kalau memang mabuk / kecanduan alkohol itu buruk, mengapa Yesus mengubah air menjadi anggur, dalam suatu pesta di mana orang-orangnya sudah ‘mabuk’ / ‘puas minum’?

Mujizat yang Yesus lakukan sama sekali tidak berarti bahwa Ia mendukung minum anggur yang berlebihan, sehingga menyebabkan mabuk.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Ada orang-orang yang berusaha membela Yesus (dan Alkitab) dengan melemahkan arti kata ‘mabuk’ dalam ay 10.

Yohanes 2:10: “dan berkata kepadanya: ‘Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang.’”.

Kelihatannya LAI takut untuk menterjemahkan ‘mabuk’, dan lalu melunakkan menjadi ‘puas minum’.

Barnes’ Notes: “Further, the word translated ‘well drunk’ cannot be shown to mean intoxication; but it MAY mean when they had drunk as much as they judged proper or as they desired.” [= Selanjutnya, kata yang diterjemahkan ‘telah minum secara cukup’ tidak bisa ditunjukkan untuk berarti kemabukan; tetapi itu BISA berarti pada waktu mereka telah minum sebanyak yang mereka nilai tepat atau yang mereka inginkan.].

Catatan: Barnes juga melunakkan arti kata itu, dan saya tidak setuju dengan dia.

Adam Clarke: “‘But did not our Lord by this miracle minister to vice, by producing an excess of inebriating liquor?’ No; for the following reasons: 1. The company was a select and holy company, where no excess could be permitted. And, 2. Our Lord does not appear to have furnished any extra quantity, but only what was necessary.” [= ‘Tetapi tidakkah Tuhan kita, dengan mujizat ini menyuplai pada kebiasaan / praktek yang jahat, dengan memproduksi suatu jumlah yang banyak / berlebihan dari minuman beralkohol yang memabukan?’ Tidak; karena alasan-alasan yang berikut ini: 1. Kumpulan orang itu adalah suatu kumpulan pilihan / yang diseleksi, dimana tidak ada minuman berlebihan yang bisa diizinkan. Dan, 2. Tuhan kita tidak kelihatan telah memberi / menyuplai kwantitas yang berlebihan, tetapi hanya apa yang dibutuhkan.].

Catatan: jangan lupa bahwa Adam Clarke menganggap bahwa hanya air yang dicedok yang berubah menjadi anggur. Tetapi kata-katanya tidak menjelaskan mengapa Yesus mengubah air menjadi anggur untuk kumpulan orang yang mabuk itu.

Sekarang mari kita membandingkannya dengan terjemahan-terjemahan Alkitab bahasa Inggris.

KJV: “when men have well drunk” [= pada waktu orang-orang telah minum secara cukup / telah mabuk].

RSV/NASB: “when men have drunk freely” [= pada waktu orang-orang telah minum banyak / telah mabuk].

NIV: “after the guests have had too much to drink” [= setelah tamu-tamu telah minum terlalu banyak].

Kalau dilihat dalam Bible Works 8 maka arti ‘mabuk’ itu memang juga memungkinkan, dan rasanya arti itulah yang benar.

Perlu diketahui bahwa kata yang diterjemahkan ‘mabuk’ dalam bahasa Yunani dari Ef 5:18 dan 1Tes 5:7 berasal dari kata dasar yang sama / mirip dengan kata yang ada dalam Yoh 2:10 ini.

Yohanes 2:10 - “dan berkata kepadanya: ‘Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang.’”.

Kata dasarnya dalam bahasa Yunani adalah METHUO.

Ef 5:18 - “Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,”.

Kata dasarnya dalam bahasa Yunani adalah METHUSKO.

1Tes 5:7 - “Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam.”.

Kata dasarnya dalam bahasa Yunani adalah METHUSKO dan METHUO.

Kedua kata itu sebetulnya artinya hampir sama. Lihat 1Tes 5:7 dalam Bible Works 8.

W. E. Vine: “DRUNK. 1. METHUO (μεθύω, ... signifies ‘to be drunk with wine’ ... originally it denoted simply ‘a pleasant drink.’ .... The verb is used of ‘being intoxicated’ in Matt 24:49; Acts 2:15; 1 Cor 11:21; 1 Thess 5:7b;” [= MABUK. 1. METHUO (μεθύω, ... berarti ‘mabuk dengan / karena anggur’ ... mula-mula itu hanya berarti ‘suatu minuman yang menyenangkan’. ... Kata kerjanya digunakan tentang ‘berada dalam keadaan mabuk’ dalam Mat 24:49; Kis 2:15; 1Kor 11:21; 1Tes 5:7b.] - ‘An Expository Dictionary of New Testament Words’, hal 333.

W. E. Vine: “2. METHUSKO (‎μεθύσκω‎, ... signifies ‘to make drunk, or to grow drunk’ (an inceptive verb, marking the process or the state expressed in No. 1), ‘to become intoxicated,’ Luke 12:45; Eph 5:18; 1 Thess 5:7a.” [= 2. METHUSKO (‎μεθύσκω‎, ... berarti ‘membuat mabuk’, atau ‘menjadi mabuk’ (suatu kata kerja yang menunjukkan permulaan dari, menandai proses atau keadaan yang dinyatakan dalam No. 1), ‘menjadi mabuk’, Luk 12:45; Ef 5:18; 1Tes 5:7a.] - ‘An Expository Dictionary of New Testament Words’, hal 333.

Orang Kristen harus menterjemahkan dan menafsirkan Alkitab secara jujur, dan bukannya melemahkan arti kata itu untuk membela Yesus.

Kalau Yesus (dan Alkitab) benar, dan Ia (dan Alkitab) memang pasti benar, kita pasti tidak perlu membelaNya (dan Alkitab) dengan cara yang tidak fair / tidak jujur!

2. Kita tidak perlu melemahkan arti dari kata-kata pemimpin pesta itu, karena ia hanya berbicara tentang kebiasaan di sana pada saat itu. Ia sama sekali tidak memaksudkan hal itu berkenaan dengan orang-orang yang ada dalam pesta itu.

J. C. Ryle: “The ruler of the feast makes a general remark about the way in which banquets were usually managed. The ordinary custom was to bring the best wine first, and the inferior wine last. But the wine before him, drawn from the water-pots, was so singularly good, that the custom of this day seemed reversed.” [= Pemimpin pesta membuat suatu pernyataan umum tentang cara dalam mana pesta-pesta biasanya diatur / dilaksanakan. Kebiasaan yang biasa adalah menyajikan anggur yang terbaik dahulu, dan anggur yang kurang baik paling akhir. Tetapi anggur di depannya, dicedok dari tempayan-tempayan, adalah begitu baik secara khusus, sehingga kebiasaan dari zaman itu kelihatannya dibalik.] - ‘Expository Thoughts on the Gospels: John vol I’ (Libronix).

J. C. Ryle: “‘When men have well drunk.’ Foolish remarks have sometimes been made on this expression, as if our Lord had countenanced excessive drinking on this occasion. For one thing, it may be remarked that the Greek word rendered ‘have well drunk,’ does not necessarily imply intoxication. It may be justly interpreted, as Schleusner and Parkhurst observe, ‘have drunk sufficiently, or drunk freely.’ - Men who have had enough, are indifferent as to the quality of the wine set before them. For another thing, we must remember that the ruler of the feast was only making a general remark about men’s ordinary customs in supplying wine to their guests. There is nothing whatever to show that he was alluding to the guests actually before him.” [= ‘Sesudah orang puas minum’. Pernyataan-pernyataan / komentar-komentar bodoh telah kadang-kadang dibuat tentang ungkapan ini, seakan-akan Tuhan kita mendukung / menoleransi minum berlebihan pada kejadian ini. Salah satu alasan, bisa diperhatikan bahwa kata Yunani yang diterjemahkan ‘telah puas minum’, tidak harus menunjuk pada kemabukan. Itu bisa secara benar ditafsirkan, seperti Schleusner dan Parkhurst katakan, ‘telah minum secara cukup’, atau ‘telah minum banyak’. - Orang-orang yang telah minum cukup, tidak peduli berkenaan dengan kwalitet dari anggur yang disajikan kepada mereka. Satu alasan yang lain, kita harus mengingat bahwa pemimpin pesta itu hanya membuat suatu pernyataan umum tentang kebiasaan umum dari orang-orang dalam menyuplai anggur kepada tamu-tamu mereka. Di sana tidak ada apapun yang menunjukkan bahwa ia sedang menunjuk secara tak langsung kepada tamu-tamu yang betul-betul ada di hadapannya.] - ‘Expository Thoughts on the Gospels: John vol I’ (Libronix).

Saya tidak setuju dengan alasan pertama, yang juga melunakkan arti. Karena itu, saya hanya menekankan alasan yang kedua. Dan ini yang memang penting dan benar.

Kata-kata “Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik” yang diucapkan oleh pemimpin pesta itu sama sekali bukan menunjukkan keadaan orang-orang dalam pesta itu. Kata-kata itu hanya menunjukkan kebiasaan penyajian anggur di sana pada zaman itu.

Jadi, semua ini sama sekali tidak menunjukkan bahwa dalam pesta itu orang-orang sudah mabuk, dan Yesus tetap melakukan mujizat dengan mengubah air menjadi anggur, dalam jumlah yang sangat banyak!

3. Kalaupun orang-orang dalam pesta itu tidak mabuk, mengapa Yesus mengubah air menjadi anggur dalam jumlah sebanyak itu? Bukankah itu juga bisa membuat mereka pada akhirnya menjadi mabuk?

Perhatikan jawaban dari Calvin tentang hal ini.

Calvin: “But it is wonderful that a large quantity of wine, and of the very best wine, is supplied by Christ, who is a teacher of sobriety. I reply, when God daily gives us a large supply of wine, it is our own fault if his kindness is an excitement to luxury; but, on the other hand, it is an undoubted trial of our sobriety, if we are sparing and moderate in the midst of abundance; as Paul boasts that ‘he had learned to know both how to be full and to be hungry,’ (Philippians 4:12.)” [= Tetapi adalah mengherankan bahwa suatu jumlah yang besar dari anggur, dan dari anggur yang terbaik, disuplai oleh Kristus, yang adalah seorang guru tentang kewarasan. Saya menjawab, pada waktu Allah setiap hari memberi kita suatu suplai yang besar dari anggur, adalah kesalahan kita sendiri jika kebaikanNya merupakan suatu dorongan pada kemewahan; tetapi di sisi lain, itu tidak diragukan merupakan ujian dari kewarasan kita, jika kita berhati-hati dan bersikap moderat di tengah-tengah kelimpahan; seperti Paulus membanggakan bahwa ‘ia telah belajar untuk tahu baik pada waktu kenyang maupun pada waktu lapar’, (Fil 4:12).].

Catatan: kata ‘waras’ di sini dikontraskan bukan dengan ‘gila’, tetapi dengan ‘mabuk’.

Fiipil 4:11-12 - “(11) Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan. (12) Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan.”.

Catatan: kata-kata yang saya beri warna hijau itu, khususnya bagian awalnya, salah terjemahan. Bandingkan dengan terjemahan NIV.

NIV: “I have learned the secret of being content in any and every situation, whether well fed or hungry, whether living in plenty or in want.” [= Aku telah belajar rahasia dari menjadi puas dalam sikon apapun dan dalam setiap sikon, apakah kenyang atau lapar, apakah hidup dalam kelimpahan atau dalam kekurangan.].

Jadi, sekalipun Yesus memberi anggur dalam jumlah yang banyak, yang menunjukkan kemurahan hatiNya pada waktu memberi, itu tidak berarti Ia mendukung kemabukan.

Orang-orang itu harus menggunakan pemberianNya itu dengan baik, dan bukannya menyalah-gunakannya.

Demikian juga kalau Tuhan memberi kita hal-hal lain (misalnya uang, tanah, mobil, dsb) dalam jumlah yang sangat banyak, kita yang harus berhati-hati dalam menggunakannya!

Bdk. 1Korintus 10:31 - “Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.”.

c) Sekalipun kita boleh minum anggur / minuman keras, tetapi kita tetap harus berhati-hati supaya tidak menjadi batu sandungan dalam hal itu.

Pulpit Commentary: “VII. There is nothing inconsistent with the character of Christ in his replenishing the supply of wine. Those who maintain that the wine created by miracle was unfermented, and, therefore, unintoxicating, ought to know: 1. That there is no such thing as unfermented wine. 2. That it is no more inconsistent with Christ’s character to create wine than to create the grape; yet the grape was created with a full knowledge of its properties. 3. That while there is nothing in Scripture to justify the statement that it is a sin to drink wine, the argument from expediency asserted by the Apostle Paul (1 Cor. 8:13) ought to have a conclusive weight with Christian people in the way of justifying a total abstinence from strong drink.” [= VII. DISANA TIDAK ADA APAPUN YANG TIDAK KONSISTEN DENGAN KARAKTER KRISTUS DALAM TINDAKANNYA MENAMBAH SUPLAI DARI ANGGUR. Mereka yang mempertahankan / menegaskan bahwa anggur yang diciptakan oleh mujizat adalah anggur yang tidak difermentasi, dan karena itu tidak memabukkan, harus tahu: 1. Bahwa disana tidak ada anggur yang tidak difermentasi. 2. Bahwa tidak lebih tidak konsisten dengan karakter Kristus untuk menciptakan anggur dari pada untuk menciptakan buah anggur; tetapi buah anggur diciptakan dengan suatu pengetahuan penuh tentang sifat-sifat dasarnya. 3. Bahwa sekalipun disana tidak ada apapun dalam Kitab Suci yang membenarkan pernyataan bahwa adalah suatu dosa untuk minum anggur, argumentasi dari kebenaran yang ditegaskan oleh rasul Paulus (1Kor 8:13) seharusnya mempunyai suatu tekanan yang menentukan dengan orang-orang Kristen untuk membenarkan suatu kepantangan total dari minuman keras.].

1Kor 8:13 - “Karena itu apabila makanan menjadi batu sandungan bagi saudaraku, aku untuk selama-lamanya tidak akan mau makan daging lagi, supaya aku jangan menjadi batu sandungan bagi saudaraku.”.

Catatan:

1. Point no 2 yang saya beri warna hijau perlu dipikir dengan lebih seksama. Kalau semua yang Kristus ciptakan boleh kita minum / makan, maka kita juga tidak bisa melarang orang yang menggunakan ganja dan sebagainya!

2. Untuk point ke 3 yang saya beri warna hijau, perlu diingat bahwa kontext dari ayat itu adalah daging yang dipersembahkan kepada berhala, bukan seadanya daging. Dan karena itu saya berpendapat bahwa Paulus bukannya tidak makan seadanya daging, tetapi hanya daging yang telah dipersembahkan kepada berhala.

Tetapi pointnya memang benar, bahwa sekalipun makan daging seperti itu boleh, tetapi kalau itu menyandungi orang-orang lain maka sebaiknya kita tidak makan.

Dan ini sama halnya dengan minum anggur. Kalau itu menyandungi orang-orang lain maka jangan minum anggur.

3. Saya tidak setuju dengan tindakan mengharuskan orang-orang Kristen untuk pantang total terhadap anggur / minuman keras.

Tetapi saya berpendapat kita sebaiknya tidak minum di depan umum (kecuali dalam Perjamuan Kudus), supaya jangan kita menjadi batu sandungan bagi orang-orang lain.

Karena itu bergaul dengan pemabuk / orang yang suka minum, juga dilarang oleh Alkitab.

Amsal 23:20 - “Janganlah engkau ada di antara peminum anggur dan pelahap daging.”.

Bayangkan kalau kita makan minum di restoran dengan banyak teman, dan di meja kita ada sangat banyak botol bir, apa yang orang akan katakan tentang diri kita (sebagai orang-orang Kristen)??? Ini jelas-jelas bisa menjadi batu sandungan bagi banyak orang.

Apalagi kalau seperti di NTT banyak orang yang mengaku diri sebagai Kristen tetapi mabuk di jalanan!!!

Pendeta-pendeta tidak boleh takut menegur dosa ini, tidak peduli mereka marah kalau ditegur dalam hal ini! Dan para tukang mabuk yang marah karena teguran seperti ini, sebaiknya membaca ayat ini:

Amsal 12:1 - “Siapa mencintai didikan, mencintai pengetahuan; tetapi siapa membenci teguran, ADALAH DUNGU.”.
Next Post Previous Post