MATIUS 7:15 (BAHAYANYA NABI-NABI PALSU)

Pdt. Budi Asali, M.Div.

Matius 7:15 ‘Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
MATIUS 7:15 (BAHAYANYA NABI-NABI PALSU)
I) Peringatan Yesus untuk waspada terhadap nabi-nabi palsu.

Matius 7: 15: “‘Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.”.

KJV/RSV/NIV/NASB: “which come to you in sheep’s clothing” [= yang datang kepadamu dalam pakaian domba].

Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan:

1) Hubungan Matius 7: 15-dst dengan Matius 7:13-14.

Mat 7:13-14 - “(13) Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; (14) karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.’”.

Matius 7:15 - “‘Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.”.

Pintu / jalan yang lebar itu jelas bukan jalan Kristen. Jauh lebih banyak orang yang memilih pintu / jalan itu. Tetapi bagi sisanya, yang sudah cuma sedikit itu, pada waktu mereka memilih pintu / jalan yang sempit itu, setan menyediakan nabi-nabi palsu untuk menyesatkan mereka!

William Hendriksen: “Does entrance through the narrow gate and proceeding upon the path to which it admits mean that any further caution can now be thrown to the winds? Not at all. To be sure, God preserves his children, but he does this by means of their own God-given perseverance. The enemies are many and shrewd. They are called ‘false prophets.’” [= Apakah masuk melalui pintu yang sempit dan maju pada jalan yang diakui oleh pintu sempit itu berarti bahwa sikap hati-hati selanjutnya bisa dibuang? Sama sekali tidak. Memang benar, Allah menjaga anak-anakNya, tetapi Ia melakukan hal ini dengan cara dari ketekunan yang Allah berikan kepada mereka sendiri. Musuh-musuh banyak dan licik. Mereka disebut ‘nabi-nabi palsu’.].

Karena itu jangan merasa aneh, kalau Kristen itu punya ratusan, kalau bukan ribuan, aliran. Dan sangat banyak aliran-aliran yang termasuk sekte-sekte yang sangat sesat. Bahkan gereja yang alirannya tergolong injili dan Alkitabiah bisa merupakan sekte! Ingat bahwa nabi-nabi palsu itu menyamar sebagai domba!!! Jadi tidak ada aliran yang bisa kita percayai (termasuk Reformed!); kita harus memeriksa setiap nabi / pendeta / pengkhotbah!

1Tesalonika 5:21 - “Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.”.

1Yohanes 4:1-3 - “(1) Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia. (2) Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah, (3) dan setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh itu adalah roh antikristus dan tentang dia telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia.”.

2) Kata ‘waspadalah’ (‘beware’) ada dalam bentuk present imperative [= kata perintah bentuk present], yang merupakan suatu perintah untuk dilakukan terus menerus!

J. C. Ryle: “This is a warning which is much needed. There are thousands who seem ready to believe anything in religion, if they hear it from an ordained minister. They forget that clergymen may err as much as laymen. They are not infallible. Their teaching must be weighed in the balance of Holy Scripture. They are to be followed and believed, so long as their doctrine agrees with the Bible, but not a minute longer.” [= Ini adalah suatu peringatan yang sangat dibutuhkan. Ada ribuan orang yang kelihatannya siap untuk mempercayai apapun dalam agama, jika mereka mendengarnya dari seorang pendeta yang ditahbiskan. Mereka lupa bahwa para pendeta / pemimpin rohani bisa salah sama banyaknya seperti orang awam. Mereka bukan orang-orang yang tidak bisa salah. Ajaran mereka harus dipertimbangkan dengan Kitab Suci kudus. Mereka harus diikuti dan dipercayai selama doktrin / ajaran mereka sesuai dengan Alkitab, tetapi tidak satu menit / sedikitpun lebih lama.] - ‘Expository Thoughts on the Gospels: Matthew’ (Libronix).

Bandingkan dengan:

Kisah Para Rasul 17:11 - “Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya (lebih mulia) dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.”.

1Korintus 11:1 - “Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus.”.

3) Nabi-nabi palsu sudah ada pada jaman Yesus.

Ini terlihat dari ay 15 dimana Yesus menggunakan kata ‘datang’ / ‘come’, bukan ‘akan datang’ / ‘will come’. Tetapi menjelang akhir jaman (sekarang ini!), maka nabi-nabi palsu akan semakin banyak (Matius 24:11-14,24). Jadi, kita harus makin waspada.

4) Dalam Alkitab ada banyak sekali contoh / peringatan terhadap nabi-nabi palsu!

William Hendriksen: “The Gospels, book of Acts, epistles, the book of Revelation are full of examples of false prophets (Matt. 27:20; 28:12–15; John 7:41, 42; 9:29; Acts 2:13; 8:18, 19; 15:1; Rom. 6:1; 16:17, 18; I Cor. 15:12; II Cor. 10:10; Gal. 1:6, 9; 3:1; 4:17; 5:2–4; Eph. 5:3–14; Phil. 3:2, 17–19; Col. 2:4, 8, 16–23; II Thess. 2:1, 2; 3:6, 14; I Tim. 1:3–7, 18–20; 4:1–5, 7; 6:20, 21; II Tim. 2:14–18; 3:1–9; 4:3, 4; Titus 1:10–16; 3:9, 10; Heb. 6:4–8; 10:26–28; James 2:17; II Peter 2:1 ff.; 3:3, 4; I John 2:18; 4:1; II John 10; III John 9, 10; Jude 4 ff.; Rev. 2:9, 14, 15, 20–24; 3:9). In fact, one of the dragon’s (Satan’s) allies is ‘the beast out of the earth’ (Rev. 13:11), who is also called ‘the false prophet’ (16:13; 19:20; 20:10).” [= Injil-injil / Kitab-kitab Injil, Kitab Kisah Rasul, surat-surat, Kitab Wahyu penuh dengan contoh-contoh dari nabi-nabi palsu (Matius 27:20; 28:12–15; Yohanes 7:41,42; 9:29; Kis 2:13; 8:18, 19; 15:1; Ro 6:1; 16:17, 18; 1Korintus 15:12; 2Kor 10:10; Galatia 1:6,9; 3:1; 4:17; 5:2–4; Efesus 5:3–14; Fil 3:2,17–19; Kol 2:4,8,16–23; 2Tesalonika 2:1,2; 3:6,14; 1Timotius 1:3–7,18–20; 4:1–5,7; 6:20,21; 2Timotius 2:14–18; 3:1–9; 4:3,4; Titus 1:10–16; 3:9,10; Ibrani 6:4–8; 10:26–28; Yakobus 2:17; 2Petrus 2:1 ff.; 3:3,4; 1Yoh 2:18; 4:1; 2Yohanes 10; 3Yoh 9,10; Yudas 4 ff.; Wahyu 2:9,14,15,20–24; 3:9). Dalam faktanya, satu dari sekutu sang naga (Iblis) adalah ‘binatang yang keluar dari bumi’ (Wah 13:11), yang juga disebut ‘nabi palsu’ (16:13; 19:20; 20:10).].

Catatan: saya hanya memilih untuk menuliskan di bawah ini, ayat-ayat tertentu yang saya anggap penting.

Roma 16:17-18 - “(17) Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka! (18) Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya.”.

Galatia 4:17 - “Mereka dengan giat berusaha untuk menarik kamu, tetapi tidak dengan tulus hati, karena mereka mau mengucilkan kamu, supaya kamu dengan giat mengikuti mereka.”.

NIV: “Those people are zealous to win you over, but for no good. What they want is to alienate you from us, so that you may be zealous for them.” [= Orang-orang itu bersemangat untuk memenangkan kamu, tetapi bukan untuk kebaikan. Apa yang mereka inginkan adalah untuk mengisolasi kamu dari kami / membuat kamu bermusuhan dengan kami, sehingga kamu bisa menjadi bersemangat untuk mereka.].

Bdk. Kis 20:29-30 - “(29) Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu. (30) Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka.”.

Filipi 3:2 - “Hati-hatilah terhadap anjing-anjing, hati-hatilah terhadap pekerja-pekerja yang jahat, hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat yang palsu,”.

Kolose 2:4 - “Hal ini kukatakan, supaya jangan ada yang memperdayakan kamu dengan kata-kata yang indah.”.

1Tim 4:1-3 - “(1) Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan (2) oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka. (3) Mereka itu melarang orang kawin, melarang orang makan makanan yang diciptakan Allah supaya dengan pengucapan syukur dimakan oleh orang yang percaya dan yang telah mengenal kebenaran.”.

Titus 3:10 - “Seorang bidat yang sudah satu dua kali kaunasihati, hendaklah engkau jauhi.”.

2Petrus 2:1 - “Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.”.

1Yohanes 4:1-3 - “(1) Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia. (2) Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah, (3) dan setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh itu adalah roh antikristus dan tentang dia telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia.”.

2Yohanes 1:10-11 - “(10) Jikalau seorang datang kepadamu dan ia tidak membawa ajaran ini, janganlah kamu menerima dia di dalam rumahmu dan janganlah memberi salam kepadanya. (11) Sebab barangsiapa memberi salam kepadanya, ia mendapat bagian dalam perbuatannya yang jahat.”.

Wahyu 13:11 - “Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.”.

William Hendriksen: “It is worthy of note that Christ’s description of the false prophet, the one who comes in sheep’s clothing but inwardly is a ravenous wolf, and the picture presented in Rev. 13:11, ‘the beast with two horns like a lamb but speech like a dragon,’ closely resemble each other. In both cases inner essence is in conflict with outward manifestation. False prophets are the representatives of the power of darkness ... masquerading as an angel of light (II Cor. 11:14).” [= Patut diperhatikan bahwa penggambaran Kristus tentang nabi palsu, yang datang dalam pakaian domba tetapi di dalam adalah seekor serigala yang ganas (Mat 7:15), dan gambaran yang diberikan dalam Wah 13:11, ‘binatang dengan dua tanduk seperti seekor anak domba tetapi berbicara seperti seekor naga’, sangat mirip satu sama lain. Dalam kedua kasus hakekat di dalam bertentangan dengan manifestasi di luar. Nabi-nabi palsu adalah wakil-wakil dari kuasa kegelapan ... menyamarkan dirinya sebagai seorang malaikat terang (2Kor 11:14).].

2Kor 11:4-5,13-15 - “(4) Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima. (5) Tetapi menurut pendapatku sedikitpun aku tidak kurang dari pada rasul-rasul yang tak ada taranya itu. ... (13) Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja curang, yang menyamar sebagai rasul-rasul Kristus. (14) Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang. (15) Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran. Kesudahan mereka akan setimpal dengan perbuatan mereka.”.

Saya beri tambahan 1 text yang memperingatkan kita terhadap nabi-nabi palsu!

Mat 24:11,24-25 - “(11) Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang. ... (24) Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga. (25) Camkanlah, Aku sudah mengatakannya terlebih dahulu kepadamu.”.

Bdk. Matius 7:22 - “Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi namaMu, dan mengusir setan demi namaMu, dan mengadakan banyak mujizat demi namaMu juga?”.

Jadi, dalam Alkitab ada begitu banyak peringatan terhadap nabi-nabi palsu, dan juga contoh dari nabi-nabi palsu. Tetapi terlihat dengan jelas bahwa sangat banyak orang Kristen yang tidak mempedulikan peringatan-peringatan tentang nabi-nabi palsu ini.

Matthew Henry: “When God’s work is revived, Satan and his agents are most busy.” [= Pada waktu pekerjaan Allah dihidupkan, Iblis dan agen-agennya paling / sangat sibuk.].

Karena itu gereja yang benar harus ‘menjaga mimbar’! Sangat banyak, bahkan mayoritas, pendeta-pendeta / gereja-gereja yang tidak ‘menjaga mimbar’ dengan baik, sehingga seadanya nabi palsu bebas untuk masuk dan mengajarkan ajaran-ajaran sesat mereka. Sangat banyak pendeta yang bahkan tidak pernah memperingatkan jemaatnya tentang nabi-nabi palsu ini!

Juga terlihat dengan sangat jelas bahwa banyak nabi palsu yang diikuti oleh banyak sekali ‘orang Kristen’, dan sebaliknya nabi asli pengikutnya hanya sedikit! Kita tidak usah merasa heran akan hal ini, karena ini merupakan suatu keadaan yang memang sudah dinubuatkan oleh Paulus.

2Timotius 4:3-4 - “(3) Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. (4) Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.”.

Hal seperti itu bahkan sudah ada pada zaman Yesaya dan Mikha (sekitar 700 tahun SM).

Bdk. Yesaya 30:9-11 - “(9) Sebab mereka itu suatu bangsa pemberontak, anak-anak yang suka bohong anak-anak yang enggan mendengar akan pengajaran TUHAN; (10) yang mengatakan kepada para tukang tilik: ‘Jangan menilik,’ dan kepada para pelihat: ‘Janganlah lihat bagi kami hal-hal yang benar, tetapi katakanlah kepada kami hal-hal yang manis, lihatlah bagi kami hal-hal yang semu, (11) menyisihlah dari jalan dan ambillah jalan lain, janganlah susahi kami dengan Yang Mahakudus, Allah Israel.’”.

Bdk. Mikha 2:6,11 - “(6) ‘Janganlah ucapkan nubuat,’ kata mereka itu, ‘orang tidak mengucapkan nubuat seperti itu! Noda tidak akan menimpa kita.’ ... (11) Seandainya seseorang datang mereka-reka yang hampa dan dusta: ‘Aku bernubuat kepadamu tentang anggur dan arak,’ maka dialah yang patut menjadi orang yang bernubuat terhadap bangsa ini!”.

Memang nubuat-nubuat ini harus tergenapi, tetapi usahakanlah supaya jangan saudara yang menggenapinya!

5) Sikap waspada yang salah dan yang benar.

Calvin: “It is with a very bad grace that the Papists, in order to excite hatred against us, quote directly this exhortation of Christ, ‘Beware of false prophets,’ and by their clamors induce ignorant people to avoid us, without knowing why.” [= Adalah dengan suatu cara yang sangat tidak menyenangkan bahwa para pengikut Paus (orang Katolik), untuk membangkitkan kebencian terhadap kami, mengutip secara langsung desakan Kristus, ‘Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu’, dan oleh teriakan keras mereka yang membingungkan, menyebabkan orang-orang yang tidak mempunyai pengetahuan menghindari kami, tanpa tahu mengapa / alasannya.].

Catatan: kalau sekarang yang berteriak-teriak seperti itu bukan Katolik saja, tetapi juga Gereja Orthodox, GBIA GRAPHE, dan sebagainya.

Calvin: “But whoever desires to follow our Lord’s advice must judge wisely and with just discretion. For ourselves, we not only acknowledge freely that men ought to beware of false prophets, but we carefully and earnestly exhort simple people to beware of them. Only we warn them that, agreeably to the rule which Christ has laid down, they should first make a strict examination, that simple people may not reject the pure Word of God, and suffer the punishment of their own rashness. There is a wide difference between wise caution and perverse squeamishness.” [= Tetapi siapapun yang ingin mengikuti nasehat Tuhan kita harus menilai dengan bijaksana dan dengan kebijaksanaan yang benar. Bagi diri kami sendiri, kami bukan hanya mengakui secara bebas bahwa orang-orang harus waspada terhadap nabi-nabi palsu, tetapi kami dengan hati-hati / teliti dan dengan sungguh-sungguh mendesak orang-orang sederhana / tulus / biasa untuk waspada terhadap mereka. Hanya kami memperingatkan mereka bahwa, sesuai dengan peraturan yang telah diberikan oleh Kristus, mereka harus pertama-tama melakukan suatu pemeriksaan yang ketat, supaya orang-orang sederhana / tulus / biasa tidak menolak Firman Allah yang murni, dan mengalami hukuman karena sikap gegabah mereka. Di sana ada suatu perbedaan yang besar antara sikap hati-hati yang bijaksana dan sikap jijik berlebihan / cerewet yang menyimpang.].

6) Nabi-nabi palsu itu berbahaya!

Bahwa mereka berbahaya bisa terlihat dari:

a) Kata ‘serigala’ yang jelas merupakan seekor binatang yang berbahaya bagi seekor domba.

b) Mereka ‘menyamar sebagai domba’ (Matius 7:15).

NASB/NIV: ‘come to you in sheep’s clothing’ [= datang kepadamu dalam pakaian domba].

Serigala biasa sudah berbahaya, tetapi serigala yang menyamar sebagai domba jauh lebih berbahaya lagi!

c) Mereka disebut sebagai ‘nabi-nabi palsu’ (Matius 7:15).

Jadi, serigala-serigala itu bukan menyamar sebagai orang-orang Kristen biasa, tetapi sebagai ‘nabi’.

1. Nabi adalah orang yang mempunyai kedudukan tinggi.

Jadi, mereka menyamar sebagai orang yang punya kedudukan tinggi dalam gereja seperti Sinode, Majelis, Pengurus komisi dan sebagainya.

2. Nabi adalah orang yang memberitakan Firman Tuhan.

Jadi, mereka menyamar sebagai orang yang memberitakan Firman Tuhan seperti Pendeta, Penginjil, Pengkhotbah awam, dosen sekolah theologia, guru Sekolah Minggu, guru agama, penginjil pribadi (dalam kasus Saksi Yehuwa), dan sebagainya. Ini yang membuat mereka sangat berbahaya. Dengan pengajaran mereka yang sesat mereka menyesatkan banyak orang.

d) Kita diperintahkan untuk waspada secara terus menerus terhadap mereka (Matius 7:15).

Kalau mereka tidak berbahaya, untuk apa peringatan seperti ini?

7) Penyamaran mereka.

Nabi-nabi palsu ini menyamar sebagai domba / orang Kristen, tetapi sesungguhnya adalah serigala-serigala yang ganas / lapar / rakus.

a) Kata ‘palsu’.

Lenski: “The ψευδοπροφῆται, ‘pseudo-prophets,’ are sham prophets who pretend to be true prophets of God but are not. The term is formed like ‘pseudo-Christs,’ 24:24; ‘pseudo-apostles,’ 2 Cor. 11:13; ‘pseudo-teachers,’ 2 Petrus 2:1.” [= PSEUDOPROPHETAI, ‘nabi-nabi palsu / gadungan’, adalah nabi-nabi pura-pura / penipu, yang berpura-pura menjadi nabi-nabi dari Allah tetapi sebetulnya bukan. Istilah itu mengambil bentuk seperti ‘Kristus palsu / gadungan’, 24:24; ‘rasul-rasul palsu / gadungan’, 2Kor 11:13; ‘guru-guru palsu / gadungan’, 2Petrus 2:1.].

Matius 24:24 - “Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.”.

KJV/RSV/NIV/NASB: “false Christs” [= Kristus-Kristus palsu].

Yunani: ψευδόχριστοι (PSEUDOKHRISTOI).

2Korintus 11:13 - “Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja curang, yang menyamar sebagai rasul-rasul Kristus.”.

Yunani: ψευδαπόστολοι (PSEUDAPOSTOLOI)

William Hendriksen: “The word used in the original for ‘false prophets’ is ‘pseudo-prophets’ (cf. Matt. 24:11, 24; Mark 13:22; Luke 6:26; Acts 13:6; II Peter 2:1; I John 4:1; Rev. 16:13; 19:20; 20:10). In formation it is similar to ‘pseudo-brothers’ (II Cor. 11:26; Gal. 2:4), ‘pseudo-apostles’ (II Cor. 11:13), ‘pseudo-teachers’ (II Peter 2:1), ‘pseudo-speakers’ (liars, I Tim. 4:2), ‘psuedo-witnesses’ (Matt. 26:60; I Cor. 15:15), and ‘pseudo-Christs’ (Matt. 24:24; Mark 13:22). In each case ‘pseudo’ means ‘false’ or ‘sham.’” [= Kata yang digunakan dalam bahasa aslinya untuk ‘nabi-nabi palsu’ adalah ‘pseudo-prophets / nabi-nabi palsu’ (bdk. Mat 24:11, 24; Markus 13:22; Luk 6:26; Kis 13:6; 2Pet 2:1; 1Yohanes 4:1; Wah 16:13; 19:20; 20:10). Dalam pembentukan / struktur itu mirip dengan ‘pseudo-brothers / saudara-saudara palsu’ (2Kor 11:26; Galatia 2:4), ‘pseudo-apostles / rasul-rasul palsu’ (2Kor 11:13), ‘pseudo-teachers / guru-guru palsu’ (2Petrus 2:1), ‘pseudo-speakers / pembicara-pembicara palsu’ (pendusta-pendusta, 1Tim 4:2), ‘pseudo-witnesses / saksi-saksi palsu’ (Mat 26:60; 1Kor 15:15), dan ‘pseudo-Christs / Kristus-Kristus palsu’ (Matius 24:24; Markus 13:22). Dalam setiap kasus, ‘pseudo’ berarti ‘palsu / gadungan’ atau ‘mempunyai penampilan yang palsu’.].

Catatan: ada lagi 2Tesalonika 2:9 yang menggunakan τέρασιν ψεύδους (TEPASIN PSEUDOUS), yang dalam LAI diterjemahkan ‘mujizat-mujizat palsu’ (NASB: ‘false wonders’).

b) Penampilan yang menipu.

Lenski: “The innocent appearance of all false prophets is a necessity for them; if they revealed what they really were, all true disciples would flee from them. The innocent appearance of their persons and their prophecy induces many to receive what they offer; but the real nature of what they are in their prophesying always becomes evident sooner or later. Thus the clothing of sheep used by these wolves is conduct and preachment that are ostensibly in harmony with God and with his Word but in reality in conflict with both.” [= Penampilan yang tidak bersalah dari semua nabi-nabi palsu merupakan suatu keharusan bagi mereka; jika mereka menyatakan apa mereka sesungguhnya, maka semua murid-murid yang sejati akan lari dari mereka. Penampilan yang tidak bersalah dari pribadi-pribadi mereka dan nubuat mereka membujuk / menyebabkan banyak orang menerima apa yang mereka tawarkan; tetapi hakekat yang benar dari apa adanya mereka dalam nubuat-nubuat mereka selalu menjadi jelas, cepat atau lambat. Demikianlah pakaian dari domba yang digunakan oleh serigala-serigala ini adalah tingkah laku dan tindakan berkhotbah yang kelihatannya sesuai dengan Allah dan dengan FirmanNya tetapi sesungguhnya bertentangan dengan keduanya.].

Jadi jangan bayangkan nabi-nabi palsu itu muncul dalam bentuk setan bertanduk yang mengerikan. Mereka betul-betul kelihatan seperti pendeta-pendeta, bahkan pada umumnya kelihatan lebih sopan, lebih kasih, lebih lemah lembut, lebih sabar dari pendeta-pendeta yang benar!

Bdk. Roma 16:17-18 - “(17) Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka! (18) Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya.”.

Pulpit Commentary: “‘Come unto you in sheep’s clothing.’ In, as it were, the skins of sheep (ἐν ἐνδύμασι προβάτων), professing simplicity and gentleness, and (for, perhaps, this thought is also included) claiming to be members of God’s true flock. Externally they are all this, but at heart they are something very different.” [= ‘Datang kepadamu dalam pakaian domba’. Seakan-akan dalam kulit dari domba (EN ENDUMASI PROBATON / dalam pakaian domba), membuat kepura-puraan tentang kesederhanaan dan kelembutan, dan (karena mungkin pemikiran ini juga tercakup) claim sebagai anggota-anggota dari kawanan domba yang benar dari Allah. Secara lahiriah mereka adalah semua ini, tetapi dalam hati mereka adalah sesuatu yang sangat berbeda.].

Jamieson, Fausset & Brown: “‘Which come to you in sheep’s clothing.’ - with a bland, gentle, plausible exterior; persuading you that the gate is not strait nor the way narrow, and that to teach so is illiberal and bigoted - precisely what the old prophets did” [= ‘Yang datang kepadamu dalam pakaian domba’. - dengan suatu penampilan lahiriah yang lunak, lembut, masuk akal; membujuk kamu bahwa pintu ataupun jalannya tidak sempit, dan bahwa mengajar demikian adalah berpikiran sempit dan fanatik / sangat tidak toleran - persis seperti apa yang nabi-nabi kuno lakukan].

Matthew Henry: “‎they pretend to be sheep, and outwardly appear so innocent, harmless, meek, useful, and all that is good, as to be excelled by none; they feign themselves to be just men, and for the sake of their clothing are admitted among the sheep, which gives them an opportunity of doing them a mischief ere they are aware. They and their errors are gilded with the specious pretences of sanctity and devotion. Satan turns himself into an angel of light, 2 Cor 11:13,14. The enemy has horns like a lamb (Rev 13:11); faces of men, Rev 9:7,8. Seducers in language and carriage are soft as wool, Rom 16:18; Isa 30:10.” [= mereka berpura-pura sebagai / menjadi domba, dan secara lahiriah kelihatan begitu tidak bersalah, tidak membahayakan, lemah lembut, berguna, dan semua yang adalah baik, sehingga tidak dilampaui oleh siapapun; mereka menunjukkan diri mereka sendiri sebagai orang-orang benar, dan karena pakaian mereka diterima di antara domba-domba, yang memberikan mereka suatu kesempatan untuk melakukan suatu tindakan yang merusak mereka sebelum mereka menyadarinya. Mereka dan kesalahan-kesalahan mereka dilapisi dengan kepura-puraan yang menyenangkan tetapi menipu dari kekudusan dan pembaktian. Iblis mengubah dirinya sendiri menjadi seorang malaikat terang, 2Kor 11:13,14. Sang musuh mempunyai tanduk-tanduk seperti seekor domba (Wah 13:11); wajah-wajah manusia, Wah 9:7,8. Penggoda-penggoda dalam bahasa / kata-kata dan postur / sikap yang lembut seperti wol, Ro 16:18; Yes 30:10.].

2Korintus 11:13-14 - “(13) Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja curang, yang menyamar sebagai rasul-rasul Kristus. (14) Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang.”.

Wahyu 13:11 - “Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.”.

Wahyu 9:7-8 - “(7) Dan rupa belalang-belalang itu sama seperti kuda yang disiapkan untuk peperangan, dan di atas kepala mereka ada sesuatu yang menyerupai mahkota emas, dan muka mereka sama seperti muka manusia, (8) dan rambut mereka sama seperti rambut perempuan dan gigi mereka sama seperti gigi singa,”.

Roma 16:18 - “Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya.”.

Yesaya 30:9-11 - “(9) Sebab mereka itu suatu bangsa pemberontak, anak-anak yang suka bohong anak-anak yang enggan mendengar akan pengajaran TUHAN; (10) yang mengatakan kepada para tukang tilik: ‘Jangan menilik,’ dan kepada para pelihat: ‘Janganlah lihat bagi kami hal-hal yang benar, tetapi katakanlah kepada kami hal-hal yang manis, lihatlah bagi kami hal-hal yang semu, (11) menyisihlah dari jalan dan ambillah jalan lain, janganlah susahi kami dengan Yang Mahakudus, Allah Israel.’”.

c) Keadaan mereka yang sesungguhnya: serigala-serigala yang buas.

KJV: “ravening wolves” [= serigala-serigala yang lapar / rakus].

RSV/NASB: “ravenous wolves” [= serigala-serigala yang lapar / rakus].

NIV: “ferocious wolves” [= serigala-serigala yang ganas / buas].

Jamieson, Fausset & Brown: “‘But inwardly they are ravening wolves.’ - bent on devouring the flock for their own ends (2 Cor 11:2-3,13-15).” [= ‘Tetapi di dalam mereka adalah serigala-serigala yang ganas’. - berketetapan untuk memakan habis kawanan domba untuk tujuan-tujuan mereka sendiri (2Kor 11:2-3,13-15).].

Pulpit Commentary: “But inwardly they are ravening wolves. The thought of ‘ravening’ (ἅρπαγες) is of both violence and greed. These false prophets are not merely wicked at heart and opposed to the truth, but they wish to injure you, and that for their own gain (cf. Gal. 6:13).” [= Tetapi di dalam mereka adalah serigala-serigala yang ganas. Pemikiran dari ‘ravening’ (HARPAGES) adalah baik keganasan dan ketamakan / kerakusan. Nabi-nabi palsu ini bukan hanya semata-mata jahat di hati dan menentang kebenaran, tetapi mereka ingin melukai kamu, dan itu untuk keuntungan mereka sendiri (bdk. Gal 6:13).].

Galatia 6:12-14 - “(12) Mereka yang secara lahiriah suka menonjolkan diri, merekalah yang berusaha memaksa kamu untuk bersunat, hanya dengan maksud, supaya mereka tidak dianiaya karena salib Kristus. (13) Sebab mereka yang menyunatkan dirinyapun, tidak memelihara hukum Taurat. Tetapi mereka menghendaki, supaya kamu menyunatkan diri, agar mereka dapat bermegah atas keadaanmu yang lahiriah. (14) Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia.”.

Matthew Henry: “Paul calls them grievous wolves, Acts 20:29. They raven for themselves, serve their own belly (Rom 16:18), make a prey of you, make a gain of you.” [= Paulus menyebut mereka serigala-serigala yang ganas, Kis 20:29. Mereka makan dengan rakus untuk diri mereka sendiri, melayani perut mereka sendiri (Ro 16:18), membuat engkau sebagai mangsa, membuat keuntungan dari engkau.].

Kis 20:29 - “Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu.”.

Roma 16:18 - “Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya.”.

8) Tindakan-tindakan yang harus kita lakukan supaya tidak disesatkan.

Calvin: “These words were intended to teach, that the Church would be exposed to various impositions, and that consequently many would be in danger of falling from the faith, if they were not carefully on their guard. We know what a strong propensity men have to falsehood, so that they not only have a natural desire to be deceived, but each individual appears to be ingenious in deceiving himself. Satan, who is a wonderful contriver of delusions, is constantly laying snares to entrap ignorant and heedless persons.” [= Kata-kata ini dimaksudkan untuk mengajar, bahwa Gereja terbuka terhadap bermacam-macam penipuan, dan itu menyebabkan banyak orang ada dalam bahaya untuk menyimpang dari iman, jika mereka tidak berjaga-jaga dengan hati-hati. Kita tahu betapa kuat kecenderungan yang orang-orang punyai terhadap kesalahan / kesesatan, sehingga mereka bukan hanya mempunyai keinginan alamiah untuk ditipu, tetapi setiap individu kelihatan sebagai sangat pandai / creative dalam menipu dirinya sendiri. Iblis, yang merupakan seorang perencana kepercayaan palsu / sesat yang luar biasa, secara terus menerus meletakkan jerat-jerat untuk menangkap / menjerat orang yang tidak mempunyai pengetahuan dan ceroboh / tidak berhati-hati.].

Calvin: “Man’s disposition voluntarily so inclines to falsehood that he more quickly derives error from one word than truth from a wordy discourse.” [= Kecenderungan manusia dengan sukarela begitu condong pada kepalsuan / ketidakbenaran / dusta sehingga ia dengan lebih cepat mendapatkan kesalahan dari satu kata dari pada kebenaran dari suatu pelajaran yang panjang.] - ‘Institutes of the Christian Religion’, Book II, Chapter II, no 7.

Calvin: “He therefore warns his disciples that, if they desire to persevere, they must prepare themselves to avoid the snares of Satan. It is the will of the Lord, (as has been already said,) that his Church shall be engaged in uninterrupted war in this world. That we may continue to be his disciples to the end, it is not enough that we are merely submissive, and allow ourselves to be governed by his Word. Our faith, which is constantly attacked by Satan, must be prepared to resist.” [= Karena itu Ia memperingatkan murid-muridNya bahwa jika mereka ingin untuk bertekun, mereka harus mempersiapkan diri mereka sendiri untuk menghindari jerat-jerat dari Iblis. Merupakan kehendak Tuhan (seperti telah dikatakan), bahwa GerejaNya akan terlibat dalam perang yang terus menerus dalam dunia ini. Supaya kita bisa terus / tetap menjadi murid-muridNya sampai akhir, tidaklah cukup bahwa kita semata-mata taat, dan mengizinkan diri kita sendiri diperintah oleh FirmanNya. Iman kita, yang secara terus menerus diserang oleh Iblis, harus disiapkan untuk bertahan.].

J. C. Ryle: “What is the best safe-guard against false teaching? Beyond all doubt the regular study of the word of God, with prayer for the teaching of the Holy Spirit. The Bible was given to be a lamp to our feet and a light to our path. (Psal. 119:105.) The man who reads it aright will never be allowed greatly to err. It is neglect of the Bible which makes so many a prey to the first false teacher whom they hear. They would fain have us believe that ‘they are not learned, and do not pretend to have decided opinions.’ The plain truth is that they are lazy and idle about reading the Bible, and do not like the trouble of thinking for themselves. Nothing supplies false prophets with followers so much as spiritual sloth under a cloak of humility.” [= Apa yang merupakan penjagaan / perlindungan yang terbaik terhadap ajaran sesat? Pasti / tak diragukan pembelajaran yang terus menerus dari firman Allah, dengan doa untuk pengajaran dari Roh Kudus. Alkitab diberikan sebagai lampu bagi kaki kita dan terang bagi jalan kita (Mazmur 119:105). Orang yang membacanya dengan benar tidak akan pernah dibiarkan untuk sangat salah / sesat. Adalah pengabaian terhadap Alkitab yang membuat begitu banyak orang menjadi mangsa dari guru palsu / sesat pertama yang mereka dengar. Mereka sangat mengharapkan kami percaya bahwa ‘mereka tidak terpelajar, dan tidak berlagak untuk mempunyai pandangan-pandangan yang jelas’. Kebenaran yang jelas / sederhana adalah bahwa mereka malas dan tidak aktif tentang membaca Alkitab, dan tidak menyenangi kesukaran dalam berpikir untuk diri mereka sendiri. Tak ada apapun yang menyuplai nabi-nabi palsu dengan pengikut-pengikut lebih banyak dari kemalasan rohani di bawah jubah / pakaian kerendahan hati.] - ‘Expository Thoughts on the Gospels: Matthew’ (Libronix).

Mazmur 119:105 - “FirmanMu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.”.

J. C. Ryle: “May we all bear in mind our Lord’s warning! The world, the devil, and the flesh, are not the only dangers in the way of the Christian. There remains another yet, and that is the ‘false prophet,’ the wolf in sheep’s clothing. Happy is he who prays over his Bible and knows the difference between truth and error in religion! There is a difference, and we are meant to know it, and use our knowledge.” [= Kiranya kita semua mencamkan peringatan Tuhan kita! Dunia, setan, dan daging, bukanlah satu-satunya bahaya dalam jalan orang Kristen. Di sana masih tersisa / ada yang lain, dan itu adalah ‘nabi-nabi palsu’, serigala dalam pakaian domba. Berbahagialah dia yang berdoa untuk bimbingan Tuhan tentang Alkitabnya, dan mengetahui perbedaan antara kebenaran dan kesalahan / kesesatan dalam agama! Di sana ada suatu perbedaan, dan kita dimaksudkan untuk mengetahuinya, dan menggunakan pengetahuan kita.] - ‘Expository Thoughts on the Gospels: Matthew’ (Libronix).

BACA JUGA: EKSPOSISI MATIUS 7:15-23 (NABI-NABI PALSU)

Calvin (tentang Matius  4:4): “Those who voluntarily throw away that armour, and do not laboriously exercise themselves in the school of God, deserve to be strangled, at every instant, by Satan, into whose hands they give themselves up unarmed.” [= Mereka yang secara sukarela membuang senjata itu, dan tidak melatih diri mereka sendiri dengan susah payah dalam sekolah Allah, layak dijerat, pada setiap saat, oleh Iblis, kedalam tangan siapa mereka menyerahkan diri mereka sendiri tanpa senjata.] - hal 214.

9) Bagaimana kalau pendeta saudara adalah serigala yang menyamar sebagai domba?

J. C. Ryle: “Our minister’s mistakes will not excuse our own. ‘If the blind lead the blind, both will fall into the ditch.’” [= Kesalahan-kesalahan pendeta kita tidak akan menjadi pembenaran bagi kesalahan-kesalahan kita sendiri. ‘Jika orang buta membimbing orang buta, keduanya akan jatuh ke dalam got / lubang’.] - ‘Expository Thoughts on the Gospels: Matthew’ (Libronix).

Matius 15:14 - “Biarkanlah mereka itu. Mereka orang buta yang menuntun orang buta. Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lobang.’”.

Lukas 6:39 - “Yesus mengatakan pula suatu perumpamaan kepada mereka: ‘Dapatkah orang buta menuntun orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lobang?”.

Jadi, kalau saudara sesat karena pendeta saudara mengajarkan ajaran sesat, jangan berharap bisa menjadikan pendeta saudara sebagai kambing hitam, dan melemparkan semua kesalahan kepada dia, dan membebaskan diri saudara sendiri! Saudara sendiri wajib mencari pendeta / pengajar yang baik! Jangan menerima seadanya pendeta / pengajar!

Catatan: Pdt. Budi Asali, M.Div:  meraih gelar Master of Divinity (M.Div) dari Reformed Theological Seminary (RTS), Jackson, Mississippi, United States of America
Next Post Previous Post