Apakah Bangsa Israel Masih Berstatus Bangsa Pilihan Allah?

Esra Alfred Soru

Pertanyaan mengenai apakah Bangsa Israel masih berstatus bangsa pilihan Allah menjadi topik yang mendalam dan kontroversial dalam kalangan jemaat Kristen dan para teolog. Dalam perdebatan ini, kita akan menyelami berbagai indikasi dan penafsiran Alkitab mengenai apakah status istimewa yang pernah dimiliki oleh Israel masih relevan hingga saat ini.
Apakah Bangsa Israel Masih Berstatus Bangsa Pilihan Allah?
Dalam tulisan ini, kita akan menjelajahi pandangan-pandangan yang berbeda dan menelusuri ayat-ayat Alkitab yang menjadi dasar argumen pro dan kontra terkait dengan perubahan status Israel sebagai bangsa pilihan Allah. Mari kita membahas secara rinci dan mendalam, memahami konteks sejarah dan teologi yang melatarbelakangi perdebatan ini.

Dengan merinci argumen-argumen dari Alkitab, kita akan mencoba membongkar kompleksitas perubahan status Israel dan memahami apakah masih ada kesinambungan antara perjanjian-perjanjian lama dengan realitas kehidupan beragama saat ini. Simaklah dengan seksama dalam artikel ini, karena kita akan merunut sejarah, tafsiran, dan implikasi teologis dari pertanyaan krusial ini.

I. ISRAEL SUDAH KEHILANGAN STATUS ISTIMEWANYA SEBAGAI BANGSA PILIHAN.

Ada sejumlah indikasi yang mengarah pada kesimpulan ini :

1. Orang Yahudi (Israel) telah membunuh Yesus, menganiaya orang Kristen dan menghalangi pemberitaan Injil.

1 Tesalonika 2:14-16 – (14) Sebab kamu, saudara-saudara, telah menjadi penurut jemaat-jemaat Allah di Yudea, jemaat-jemaat di dalam Kristus Yesus, karena kamu juga telah menderita dari teman-teman sebangsamu segala sesuatu yang mereka derita dari orang-orang Yahudi. (15) Bahkan orang-orang Yahudi itu telah membunuh Tuhan Yesus dan para nabi dan telah menganiaya kami. Apa yang berkenan kepada Allah tidak mereka pedulikan dan semua manusia mereka musuhi, (16) karena mereka mau menghalang-halangi kami memberitakan firman kepada bangsa-bangsa lain untuk keselamatan mereka. Demikianlah mereka terus-menerus menambah dosa mereka sampai genap jumlahnya dan sekarang murka telah menimpa mereka sepenuh-penuhnya.

2. Yesus sendiri menilai orang Yahudi yang hendak membunuh-Nya itu sebagai bukan keturunan Abraham.

Yohanes 8:37, 39, 40, 44 – (37) "Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu. (39) Jawab mereka kepada-Nya: "Bapa kami ialah Abraham." Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham (40) Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah; pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham. (44) Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. ….”
3. Dengan menolak Yesus maka orang Yahudi sudah lepas dari kerajaan Allah & kebenaran, dan hal itu dialihkan kepada bangsa lain.

Matius 21:43, 45 – (43) Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu. (45) Ketika imam-imam kepala dan orang-orang Farisi mendengar perumpamaan-perumpamaan Yesus, mereka mengerti, bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya.

Roma 9:30-32 – (30) Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Ini: bahwa bangsa-bangsa lain yang tidak mengejar kebenaran, telah beroleh kebenaran, yaitu kebenaran karena iman. (31) Tetapi: bahwa Israel, sungguhpun mengejar hukum yang akan mendatangkan kebenaran, tidaklah sampai kepada hukum itu. (32) Mengapa tidak? Karena Israel mengejarnya bukan karena iman, tetapi karena perbuatan. Mereka tersandung pada batu sandungan,

4. Paulus menunjukkan bahwa penolakan orang Yahudi terhadap Injil adalah penggenapan nubuatan serta pembukaan jalan bagi bangsa-bangsa lain untuk keselamatan.

Kisah Para Rasul 28:25-28 – (25) “….Tetapi Paulus masih mengatakan perkataan yang satu ini: "Tepatlah firman yang disampaikan Roh Kudus kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi Yesaya: (26) Pergilah kepada bangsa ini, dan katakanlah: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap. (27) Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka. (28) Sebab itu kamu harus tahu, bahwa keselamatan yang dari pada Allah ini disampaikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan mendengarnya."

5. Kelihatannya status istimewa dari Israel ini sudah diberikan pada gereja/orang percaya.

Lihat status istimewa dari bangsa Israel :

Ulangan 7:6 - Sebab engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu; engkaulah yang dipilih oleh TUHAN, Allahmu, dari segala bangsa di atas muka bumi untuk menjadi umat kesayangan-Nya.

Keluaran 19:5-6 – (5) Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi.
(6) Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."

Status ini diberikan pada orang percaya/gereja :

1 Petrus 2:9-10 – (9) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: (10) kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.
Padahal ini adalah status dari bangsa Israel.

Bandingkan :

Roma 11:7 - Jadi bagaimana? Israel tidak memperoleh apa yang dikejarnya, tetapi orang-orang yang terpilih telah memperolehnya. Dan orang-orang yang lain telah tegar hatinya

KESIMPULAN : STATUS ISRAEL YANG ISTIMEWA INI SUDAH DICABUT DARI MEREKA KERENA PENOLAKAN MEREKA PADA YESUS DAN STATUS INI SEKARANG DIBERIKAN KEPADA ORANG PERCAYA.

II. ISRAEL MASIH TETAP BANGSA PILIHAN ALLAH.

1. Janji Allah dengan Abraham bersifat kekal.

Kejadian 17:7 - Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu.

2. Ada ayat-ayat di Alkitab yang menunjukkan bahwa pelanggaran Israel tidak bisa mengubah kesetiaan, pemilihan dan janji Tuhan.

Hosea 14:5-8 – (5) Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela, sebab murka-Ku telah surut dari pada mereka. (6) Aku akan seperti embun bagi Israel, maka ia akan berbunga seperti bunga bakung dan akan menjulurkan akar-akarnya seperti pohon hawar. (7) Ranting-rantingnya akan merambak, semaraknya akan seperti pohon zaitun dan berbau harum seperti yang di Libanon. (8) Mereka akan kembali dan diam dalam naungan-Ku dan tumbuh seperti gandum; mereka akan berkembang seperti pohon anggur, yang termasyhur seperti anggur Libanon.

Imamat 26:40-45 – (40) Tetapi bila mereka mengakui kesalahan mereka dan kesalahan nenek moyang mereka dalam hal berubah setia yang dilakukan mereka terhadap Aku dan mengakui juga bahwa hidup mereka bertentangan dengan Daku (41) -- Aku pun bertindak melawan mereka dan membawa mereka ke negeri musuh mereka -- atau bila kemudian hati mereka yang tidak bersunat itu telah tunduk dan mereka telah membayar pulih kesalahan mereka, (42) maka Aku akan mengingat perjanjian-Ku dengan Yakub; juga perjanjian dengan Ishak dan perjanjian-Ku dengan Abraham pun akan Kuingat dan negeri itu akan Kuingat juga. (43) Jadi tanah itu akan ditinggalkan mereka dan akan pulih dari akibat tahun-tahun sabat yang dilalaikan selama tanah itu tandus, oleh karena ditinggalkan mereka, dan mereka akan membayar pulih kesalahan mereka, tak lain dan tak bukan karena mereka menolak peraturan-Ku dan hati mereka muak mendengarkan ketetapan-Ku. (44) Namun demikian, apabila mereka ada di negeri musuh mereka, Aku tidak akan menolak mereka dan tidak akan muak melihat mereka, sehingga Aku membinasakan mereka dan membatalkan perjanjian-Ku dengan mereka, sebab Akulah TUHAN, Allah mereka. (45) Untuk keselamatan mereka Aku akan mengingat perjanjian dengan orang-orang dahulu yang Kubawa keluar dari tanah Mesir di depan mata bangsa-bangsa lain, supaya Aku menjadi Allah mereka; Akulah TUHAN."

Yesaya 49:15 - Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.

3. Ada pernyataan eksplisit bahwa Israel adalah bangsa pilihan sepanjang masa dan status ini tidak pernah dicabut sekalipun mereka membuat pelanggaran.

Yeremia 31:35, 37 – (35) "Sesungguhnya, seperti ketetapan-ketetapan ini tidak akan beralih dari hadapan-Ku, demikianlah firman TUHAN, demikianlah keturunan Israel juga tidak akan berhenti menjadi bangsa di hadapan-Ku untuk sepanjang waktu. (37) Beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, seperti langit di atas tidak terukur dan dasar-dasar bumi di bawah tidak ter selidiki, demikianlah juga Aku tidak akan menolak segala keturunan Israel, karena segala apa yang dilakukan mereka, demikianlah firman TUHAN.

Roma 11:1-2 – (1) Maka aku bertanya: Adakah Allah mungkin telah menolak umat-Nya? Sekali-kali tidak! Karena aku sendiri pun orang Israel, dari keturunan Abraham, dari suku Benyamin. (2) Allah tidak menolak umat-Nya yang dipilih-Nya….”

Roma 11:28-29 - (28) Mengenai Injil mereka adalah seteru Allah oleh karena kamu, tetapi mengenai pilihan mereka adalah kekasih Allah oleh karena nenek moyang. (29) Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya.

KESIMPULAN : ISRAEL MEMANG TELAH GAGAL, BERSALAH / BER-DOSA DENGAN MENOLAK YESUS, MENGANIAYA ORANG KRISTEN DAN MENGHALANGI PEMBERITAAN INJIL, TETAPI SEMUA ITU TIDAK PERNAH MERUBAH KESETIAAN ALLAH KEPADA JANJI & PEMILIHAN-NYA DAN KARENA ITU STATUS UNIK ISRAEL SEBAGAI BANGSA PILIHAN ALLAH TIDAK PERNAH DICABUT DARI MEREKA.

III. KONKLUSI

1. Tidak ada pernyataan eksplisit bahwa status bangsa Israel sebagai bangsa pilihan Allah sudah dicabut dari mereka.

2. Sebaliknya justru ada pernyataan eksplisit bahwa Israel akan tetap sebagai bangsa pilihan Allah sepanjang waktu.

3. Ada pernyataan eksplisit bahwa gereja/orang percaya adalah umat pilihan Allah.

Kesimpulan : Israel tetap bangsa pilihan Allah secara nasional. Status ini tidak pernah dicabut dari mereka. Tetapi ada umat pilihan lain secara rohani yakni orang-orang yang percaya kepada Kristus (baik dari pihak Israel sendiri maupun dari pihak bangsa-bangsa lain)

Roma 9:24-26 – (24) yaitu kita, yang telah dipanggil-Nya bukan hanya dari antara orang Yahudi, tetapi juga dari antara bangsa-bangsa lain, (25) seperti yang difirmankan-Nya juga dalam kitab nabi Hosea: "Yang bukan umat-Ku akan Kusebut: umat-Ku dan yang bukan kekasih: kekasih. (26) Dan di tempat, di mana akan dikatakan kepada mereka: "Kamu ini bukanlah umat-Ku," di sana akan dikatakan kepada mereka: "Anak-anak Allah yang hidup.

Efesus 2:11-20 – (11) Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu -- sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, ….(12) bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia. (13) Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus. (14) Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merobohkan tembok pemisah, yaitu perseteruan, (15) sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, (16) dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu. (17) Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang "jauh" dan damai sejahtera kepada mereka yang "dekat", (18) karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa. (19) Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, (20) yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.

IV. APA YANG AKAN TERJADI DENGAN ISRAEL?

1. Mereka yang tidak percaya kepada Yesus akan tetap binasa/masuk neraka (mereka tidak termasuk sebagai orang pilihan secara rohani)

2. Akan ada sisa Israel yang akan percaya kepada Kristus dan diselamatkan bersama-sama dengan orang percaya non Yahudi (mereka sama-sama adalah orang pilihan secara rohani)

Roma 9:27 - Dan Yesaya berseru tentang Israel: "Sekalipun jumlah anak Israel seperti pasir di laut, namun hanya sisanya akan diselamatkan

Roma 11:5 - Demikian juga pada waktu ini ada tinggal suatu sisa, menurut pilihan kasih karunia

Roma 11:13-14 – (13) Aku berkata kepada kamu, hai bangsa-bangsa bukan Yahudi. Justru karena aku adalah rasul untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi, aku menganggap hal itu kemuliaan pelayananku, (14) yaitu kalau-kalau aku dapat membangkitkan cemburu di dalam hati kaum sebangsaku menurut daging dan dapat menyelamatkan beberapa orang dari mereka

Roma 11:25 - Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk

V. APLIKASI

1. Sebagai bangsa non Yahudi, kita tidak boleh sombong di hadapan Israel karena kita hanyalah “tunas cangkokan”. Tanpa adanya Israel, kita tidak pernah ada sebagai orang pilihan secara rohani.

Roma 11:17-21 – (17) Karena itu apabila beberapa cabang telah dipatahkan dan kamu sebagai tunas liar telah dicangkokkan di antaranya dan turut mendapat bagian dalam akar pohon zaitun yang penuh getah, (18) janganlah kamu bermegah terhadap cabang-cabang itu! Jikalau kamu bermegah, ingatlah, bahwa bukan kamu yang menopang akar itu, melainkan akar itu yang menopang kamu. (19) Mungkin kamu akan berkata: ada cabang-cabang yang dipatahkan, supaya aku dicangkokkan di antaranya sebagai tunas. (20) Baiklah! Mereka dipatahkan karena ketidakpercayaan mereka, dan kamu tegak tercacak karena iman. Janganlah kamu sombong, tetapi takutlah! (21) Sebab kalau Allah tidak menyayangkan cabang-cabang asli, Ia juga tidak akan menyayangkan kamu.

Roma 15:27 – “….bangsa-bangsa lain telah beroleh bagian dalam harta rohani orang Yahudi, ….”

2. Kita harus percaya kepada Yesus Kristus secara pribadi sebagai Tuhan dan Juru selamat karena tanpa Dia tidak ada seorang pun yang bisa selamat. Jangankan bangsa lain, Israel sebagai bangsa pilihan Allah saja (secara nasional) akan dibinasakan karena ketidakpercayaan mereka pada Yesus.

Roma 11:19, 20, 23 – (19) “….ada cabang-cabang yang dipatahkan, …. (20) …. Mereka dipatahkan karena ketidakpercayaan mereka, ….(23) Tetapi mereka pun akan dicangkokkan kembali, jika mereka tidak tetap dalam ketidakpercayaan mereka, sebab Allah berkuasa untuk mencangkokkan mereka kembali.

Ini berlaku juga bagi kita yang beragama Kristen, tetapi tidak percaya pada Yesus secara pribadi, kita pun akan binasa seperti Israel.

Ini juga berlaku bagi semua manusia di kolong langit ini karena tanpa Kristus tidak ada seorang pun yang bisa diselamatkan.

Yohanes 3:16 - Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Yohanes 14:6 - Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Kisah Para Rasul 4:12 - Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."

1 Yohanes 5:11-12 – (11) Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. (12) Barang siapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barang siapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup.
Next Post Previous Post